Cara Membuat Buku Sendiri : Empat Kiat Menyimpan Tulisan Penting

cara membuat buku sendiri

Cara Membuat Buku Sendiri | Menulis buku adalah salah satu aktivitas yang sebenarnya banyak dilakukan oleh masyarakat, baik akademisi ataupun non-akademisi. Tidak sedikit dosen yang menulis buku dalam bentuk buku elektronik (e-book) ataupun buku pada umumnya. Meskipun demikian, di era digital seperti saat ini, banyak orang yang kemudian mulai menggunakan e-book sebagai salah satu alternatif acuan atau referensi. Tidak sedikit mahasiswa yang lebih menyukai untuk mangakses e-book daripada buku pada umumnya. Hal tarsebut tidak dapat dilepaskan dari sifatnya yang praktis dan efisien. Bahkan buku dalam bentuk elektronik tersebut juga bisa dicetak dalam bentuk buku pada umumnya apabila dikehendaki. Pada sisi yang lain, buku yang ada di pasaran juga bukan berarti tidak laku. Masih banyak masyarakat yang menggantungkan referensi terhadap buku-buku yang ada pada umumnya.

Apakah Anda pernah membayangkan ketika tulisan Anda secara mendadak hilang dan tidak bisa diakses? Berikut Artikel tips cara membuat buku sendiri akan menjelaskan langkah-langkah menyimpan file berharga anda!

Sebagai seorang penulis, dosen tentu memiliki pengalaman yang banyak dalam hal menulis buku dan cara membuat buku sendiri, terutama buku referensi atau buku teks. Proses penyusunan buku tersebut pada dasarnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena banyaknya aspek yang harus diteliti terlebih dahulu sebelum ditulis. Bahkan buku teks yang dibuat oleh dosen tidak jarang yang memakan waktu hingga berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari sifat buku teks yang cenderung lebih kompleks dan komprehensif. Belum lagi dosen juga memiliki kewajiban untuk mengajar yang sebenarnya juga banyak menyita dosen yang bersangkutan sehingga waktu untuk menulis buku tersebut hanya tersedia beberapa jam saja dalam sehari. Meskipun demikian, buku hasil tulisan dosen yang maksimal tentu tidak diterbitkan secara sia-sia.

Bagi kalangan akademisi dan masyarakat pada umumnya, buku teks yang bagus adalah buku yang cocok untuk dijadikan referensi karena isinya yang lebih komprehensif, banyak data yang disajikan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, proses pembuatan buku tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan banyak data yang sebelumnya harus dicari terlebih dahulu sebelum dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, proses pembuatan buku tersebut pada dasarnya relatif lebih sulit dan kompleks. Belum lagi dosen yang bersangkutan perlu untuk memilah-milah data yang jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, dosen juga perlu untuk membuat draft tulisan yang setidaknya mencakup ide-ide utama yang akan disampaikan melalui buku yang dibuatnya tersebut.

Permasalahan muncul ketika tulisan yang sudah dirangkai dengan sebaik mungkin memiliki potensi untuk rusak, bahkan hilang tanpa bisa diakses kembali. Terlebih ketika buku yang dirangkai tersebut sudah melewati berbagai proses hingga berbulan-bulan dan pada akhirnya harus hilang, bahkan gagal untuk diterbitkan karena beberapa hal. Faktor eksternal tentu menjadi hal utama yang perlu diwaspadai seperti bencana alam, pencurian, kerusakan pada sistem komputer, dan lain sebagainya. Beberapa hal tersebut tentu tidak mengenal waktu untuk mengancam karya-karya yang telah dibuat oleh dosen. Terlebih lagi apabila dosen mengalami kelupaan karena banyaknya materi dan data-data yang disimpan di dalam komputer yang bersangkutan. Berangkat dari hal tersebut, maka ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan data-data atau tulisan yang sebenarnya akan kita terbitkan dalam bentuk buku.

Bagaimana cara sederhana untuk menyimpan karya kita secara aman di dalam komputer?

Salah satu hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengamankan tulisan yang sudah kita buat di dalam komputer adalah dengan meningkatkan kewaspadaan kita terhadap virus komputer. Sebisa mungkin kita harus menghindari kebiasaan untuk berpindah-pindah kerja dari komputer yang satu ke komputer yang lainnya. Hal tersebut akan diperparah ketika kita sering mencolokkan flash disk kita dari satu komputer ke komputer yang lain secara sering. Apabila komputer yang lain terkontaminasi oleh virus, maka kemungkinan besar flash disk kita juga akan terkena virus. Bahkan apabila perangkat tersebut dicolokkan ke dalam komputer kita, maka virus akan bisa menyebar ke komputer. Jenis virus yang sulit diprediksi sebenarnya berbahaya bagi tulisan kita karena terkadang ada virus yang bisa merusak file kita dengan tidak bisa dibukanya file tersebut. Cara sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan update anti-virus dan membuka flash disk dari menu EXPLORE, bukan langsung klik OPEN. Hal tersebut akan meminimalisir tersebarnya virus di komputer kita.

Kedua adalah dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap masa hidup alat penyimpan data seperti CD, flash disk, disket, dan hard disk. Kita tidak boleh melupakan bahwa beberapa perangka tersebtu memiliki batas usia yang tidak dapat diprediksi. Apabila kita lupa, maka bisa jadi data-data yang kita simpan di dalamnya akan hilang secara mendadak, terutama data yang kita gunakan untuk menulis buku. Sebagai contoh bahwa CD adalah salah satu alat penyimpanan yang usianya rata-rata adalah 5 tahun. Kemudian flash disk yang usianya ditentukan dari seberapa sering alat tersebut dicolokkan ke dalam komputer. Meskipun demikian, belakangan ini adalah salah satu alat yang cukup poluler yaitu hard disk yang dinilai aman untuk menyimpan berbagai data untuk menulis buku. Walaupun dari segi harga relatif lebih mahal, alat ini memiliki kemampuan menyimpan data yang mumpuni.

Ketiga adalah kewaspadaan kita terhadap ketidakandalan suplai listrik. Ketika kita sedang melakukan proses menulis buku, kita perlu mengantisipasi terjadinya mati listrik secara mendadak yang sebenarnya dapat menghilangkan bahan-bahan yang sudah kita tulis. Cara mudah yang bisa kita gunakan adalah dengan melakukan file saving sesering mungkin, termasuk dengan menggunakan program automatic save setiap lima menit. Bisa dibayangkan bahwa selama lima menit saja kita bisa menghasilkan tulisan yang terdiri dari ratusan kata. Pada alternatif yang lain, kita juga bisa menggunakan UPS atau Uninterruptible Power Supply yang berperan untuk menyimpan cadangan listrik. Ketika listrik mati secara mendadak, maka komputer kita akan tetap dalam keadaan menyala dalam beberapa menit sehingga kita masih memiliki waktu untuk menyimpan tulisan kita.

Keempat adalah dengan menyimpan file tulisan kita di dalam email. Cara ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk menyimpan tulisan kita yang akan diterbitkan. Apabila kita memiliki banyak file yang digunakan sebagai bahan untuk menulis buku, maka kita bisa menyimpan file tersebut secara terpisah-pisah di dalam email karena kapasitas email yang juga terbatas. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan menyimpan tulisan utama kita (draft buku) yang akan diterbitkan sehingga data-data pendukung tulisan kita tetap disimpan di dalam perangkat komputer lainnya. Penyimpanan melalui email bisa dilakukan dengan memasukkan file kita ke dalam draft. Cara ini lebih aman karena resiko kerusakan email cenderung kecil dan berbeda dengan perangkat lunak komputer lain yang usianya tidak dapat diprediksi. Hanya saja kita memerlukan internet untuk mengakses email.

Berangkat dari berbagai hal tersebut, meningkatkan kewaspadaan terhadap tulisan yang kita buat menjadi hal yang cukup penting. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan kita untuk menerbitkan atau menulis buku. Bisa dibayangkan ketika tulisan kita hilang secara tiba-tiba dan tidak dapat diakses kembali. Kondisi tersebut tentu bisa membuat kita sebagai penulis bisa merasa depresi dan frustasi, bahkan ketika tulisan tersebut sebenarnya sudah siap untuk dicetak. Oleh karena itu, empat cara sederhana di atas sebenarnya dapat membantu kita dalam menjaga file-file yang kita anggap penting dan berharga. Meskipun sederhana, beberapa cara tersebut harus kita lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara membuat buku sendiri anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:

  1. Cara membuat buku sendiri | 4 Hal yang Mempengaruhi Produktivitas Dosen dalam Menulis.
  2.  Cara Membuat Buku sendiri: Cara Membuat Tulisan Mengalir Seperti Sungai
  3.  Cara Membuat Buku sendiri : Mengenal Lebih Jauh tentang Buku Referensi
  4.  Tips Cara Membuat Buku sendiri | 5 Bekal Berharga Untuk Menulis Buku

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

[Bastian Widyatama]

 

Referensi

Leo, Sutanto, 2010, Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku, Jakarta: Erlangga.

 

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama