15 Macam Tanda Baca: Contoh, Penggunaan, dan Fungsi

tanda baca

Daftar Isi

Tanda Baca. Dalam menulis sebuah buku, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan tanda baca. Namun hingga saat ini masih banyak yang bingung dengan apa saja fungsi tanda baca.

Maka dari itu, pada bagian ini kita akan membahas penggunaan tanda baca. Tujuannya? Tentu saja untuk melakukan teknik menulis buku yang berkualitas. 

Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)

Berikut penjelasan tentang fungsi-fungsinya:

Penggunaan Tanda Baca Titik (.)

Berikut ini penggunaan tanda baca titik yang perlu diketahui:

1. Penanda Berakhirnya Kalimat 

Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah sebagai penanda berakhirnya kalimat pernyataan. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh kalimatnya:

  • Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.
  • Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.
  • Gadis cantik itu bukan kekasihku.
  • Raiz melakukan teknik menulis buku buku berdasarkan pengalaman pahitnya.

2. Tanda dalam Penulisan Perincian, Ikhtisar, atau Daftar

Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat digunakan di belakang huruf atau angka dalam suatu bagan, ikhtisar daftar, perincian, dan tabel.

Contohnya: 

– IV. Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Kota Yogyakarta

B. Kabupaten Bantul

1. . . . . . . . . . .

– 1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

*)keterangan: bold dan underline menyatakan BAB, underline menyatakan sub-BAB, dan tanpa bold ataupun underline menyatakan pecahan sub-BAB.

3. Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik

Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:). Contoh penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit, dan detik:

  • Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)
  • Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)

4. Menunjukkan Jangka Waktu

Selain itu, tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Contohnya:

  • 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik)
  • 0.14.26 (14 menit, 26 detik)

5. Memisahkan Unsur dalam Penulisan Sumber Referensi

Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik juga berperan banyak. Tanda titik digunakan untuk memisahkan nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan nada tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh:

Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.

6. Memperjelas Jumlah

Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun kelipatannya. Tanda titik digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya:

  • Desa itu berpenduduk 13.500 orang.
  • Tsunami yang terjadi pagi tadi menewaskan 1.094 jiwa.
  • Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp 25.780.000 (dua puluh lima juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)

Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah seperti.

  • Lihatlah halaman 2104 untuk mengetahui proses perkembangbiakannya!
  • Pegawai dalam kantor itu sebagian besar lahir pada tahun 1988.
  • Nomor handphone Bapak Sutejo adalah 081234567890.

7. Tanda Titik Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul dan Subjudul

Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu tanda titik tidak digunakan pada akhir judul dan subjudul yang merupakan kepala karangan atau kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya

  • Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo
  • Eksotisnya Merak Jawa
  • Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap MEA
  • Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD 1945)

8. Tanda Titik Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat

Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik tidak dipakai dalam kepala surat. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di belakang alamat pengirim, dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat. Contohnya:

Jalan Pramuka 13

Cirebon

21 February 2013

Yth. Sdr. Imam Prayogi

Baca Juga :

Penggunaan Tanda Baca Koma (,)

Berikut fungsi tanda baca koma yang perlu diketahui:

1. Digunakan di Tengah Kalimat 

Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda koma (,) umumnya digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya. Contohnya:

  • Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
  • Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.
  • Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!

2. Perbandingan Kalimat

Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan penting. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan. Contohnya:

  • Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton disekitarnya.
  • Mereka tidak berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan Tengah.

3. Memisahkan Anak dan Induk Kalimat

Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya:

  • Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.
  • Karena sudah bekerja, dia akan lupa dengan kampusnya.

4. Di belakang Kata Penghubung Antarkalimat

Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut adalah oleh karena itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun begitu, namun, dan akan tetapi. Contohnya:

  • . . . . Jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya.
  • . . . . Lagi pula, mereka sudah tidak punya kekuatan untuk melawan.
  • . . . . Maka dari itu, wajib hukumnya untuk mandi besar.
  • . . . . Meskipun begitu, dia masih memikirkan ayahnya.

5. Pemisah Partikel

Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat. Partikel tersebut adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan segala macam bentuk partikel bebas. Contohnya:

– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!

– Oh, aku kira kamu makan batu.

– Emm, kalau kita batalkan saja gimana?

6. Memisahkan Petikan Langsung 

Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contohnya:

  • Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah kuburan”
  • “Astagfirullah,” Sahut Bu Fatima, “Saya tidak percaya apa yang saya dengar.”

7. Di Identitas yang Ditulis Berurutan

Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contohnya:

  • Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga, Bogor.
  • Sdr. Rima Setyaningsih, Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta.
  • Semarang, 17 July 1994
  • Bangkok, Thailand

8. Penulisan Daftar Pustaka

Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur nama yang dibalik susunannya dalam penulisan daftar pustaka. Nama Belakang [koma] Nama Depan. Contohnya:

  • Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  • Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

9. Pada Catatan Kaki

Tanda koma juga digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contohnya:

W.J.S. Poerwadarminta , Bahasa Indonesia untukk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia. 1967), hlm. 4.

10. Penulisan Gelar 

Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contohnya:

  • B. Sasikirana, S.H.
  • Ny. Andriyani, M.A.

11. Dalam Penulisan Bilangan

Dalam penulisan bilangan, tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contohnya:

  • 84,5 m
  • Rp 10,49

12. Pada Kalimat Bertingkat

Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contohnya:

  • Temanku, Irfan, adalah orang yang sangat rajin.
  • Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-orang berkonsultasi dengan dukun.
  • Semua siswa, baik laki-laki maupun yang perempuan, diberi hukuman untuk berlari setengan lapangan sebanyak 5 kali.

13. Menghindari Salah Baca

Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca (miss interpretation) di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya:

  • Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh.

Bandingkan dengan:

  • Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

14. Tanda Koma Tidak Digunakan untuk Memisahkan Petikan Langsung

Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contohnya:

  • “Mengapa dia melakukannya?” tanya Zainudin.
  • “Jangan sampai kecolongan lagi!” Doni menegaskan.

Baca Juga: 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet

Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)

tanda baca

Berikut fungsi tanda baca tanya yang perlu diketahui:

1. Tanda untuk Menanyakan Sesuatu

Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang bertujuan untuk menyanyakan sesuatu. Contohnya:

  • Sejak kapan mereka pergi ke Semarang?
  • Kamu tahu, engga?
  • Ada apa?
  • Pak Winarna bukan, sih?

Tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah menjadi penjelas, seperti:

  • Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek kepadanya.
  • Budi paham bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan sistem operasi LINUX.

2. Digunakan dalam Tanda Kurung

Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya:

  • Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa atmosfer (?)
  • Agung lahir di tahun 1995 (?)
  • Total tabungan Andi ada 400 juta rupiah (?)

Baca Juga: Kalimat Efektif Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contohnya

Penggunaan Tanda Baca Seru (!)

Berikut fungsi tanda baca seru yang perlu diketahui: 

1. Digunakan Pada Kalimat Perintah

Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun tidak. Contohnya:

  • Tolong tutup jendala itu!
  • Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!

2. Menunjukkan Ekspresi Kaget

Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:

  • Astaga! Tinggal seminggu lagi kah?
  • Solidaritas tanpa batas, salam integritas!
  • Aih, berhentilah merengek seperti itu!

Baca Juga: Cara Menulis Catatan Kaki dalam Karya Tulis Ilmiah

Penggunaan Tanda Titik Koma (;)

Berikut fungsi tanda baca titik koma yang perlu diketahui: 

1. Memisahkan Bagian Kalimat

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contohnya:

  • Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
  • Semuanya merasa terhibur; penonton melakukan standing applause.

2. Memisahkan Kalimat  yang Setara

Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:

  • Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik menonton TV di ruang tamu.
  • Wawan tidak menyukai futsal karena tidak handal menggunakan kakinya; Galan tidak menyukai basket karena terlalu banyak menggunakan tangan.

Penggunaan Tanda Titik dua (:)

Berikut fungsi tanda baca titik dua yang perlu diketahui: 

1. Akhir Suatu Pernyataan Lengkap

Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Contohnya:

  • Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan penyaring.

Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik dua TIDAK dipakai. Contohnya:

  • Kita memerlukan wajan, spatula, panci, dan penyaring.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan

Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contohnya:

– Ketua             : Sigit Pramana Putra

Wakil Ketua  : Nur Alwan

Sekretaris      : Tutut Apriyani

Bendahara    : Danti Syahriana

– Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016

Waktu             : pukul 09.30 WIB

Tempat         : Ruang A.2.1 Kampus 3 UTY

3. Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku

Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contohnya:

Ferdi               : (sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini akhirnya”

Winda             : (menepuk pundak Fredi) “Hei, ngapain ngelamun sendirian?”

Ferdi               : (kaget) “Eh, Winda..”

4. Diantara Identitas Penerbit

Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Contohnya:

  • Tempo, 1 (1971), 34:7
  • Al-Kahfi: 15
  • Karangan Joko Genta, Rahasia Hidup: Cerita di Balik Cerita, sudah terbit.
  • Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu Melakukan teknik menulis Buku Best Seller. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Baca Juga: 4 Kesalahan Penulisan yang Harus Dihindari Saat Menerbitkan Buku

Penggunaan Tanda Hubung (-)

Berikut fungsi tanda baca hubung yang perlu diketahui: 

1. Menyambung Suku

Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contohnya:

  • Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju-

ga didesain senyaman mungkin.

  • Terkadang, adakalanya kita harus berhenti untuk mengkhayal-

kan imajinasi kita terlalu tinggi.

Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada baris terakhir adalah huruf vokal. Contohnya:

  • Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas itu

seperti merasa tidak punya tempat.

BUKAN

  • Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas i-

tu seperti merasa tidak punya tempat.

2. Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang

Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contohnya:

  • Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri
  • Anak-anak, kuda-kuda, ramai-ramai
  • Mondar-mandir, maju-mundur, kebiru-biruan

3. Menyambung Huruf Kata

Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian pada penulisan tanggal. Contohnya:

  • p-a-r-t-i-s-i-p-a-s-I, k-n-o-w-l-e-d-g-e, s-o-f-y-u-d-i-n
  • 13-10-2012

4. Memperjelas Hubungan

Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata. Contohnya:

  • ber-evolusi
  • dua puluh lima-ribuan
  • tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial

Bandingkan dengan:

  • ber-revolusi
  • dua-puluh-lima-ribuan
  • tanggung jawab dan kesetiakawan sosial

5. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital

Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan ­­–an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap. Contohnya:

  • se-Kalimantan
  • hari jadi pernikahan yang ke-10
  • era 80-an
  • mem-PHK-kan
  • Menteri-Sekretaris Negara

6. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing

Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing. Contohnya:

  • se-stylish mungkin
  • peng-upload-an
  • di-backup

Penggunaan Tanda Pisah (––)

tanda baca penghubung

Berikut fungsi tanda baca pisah yang perlu diketahui: 

1. Membatasi Penyisipan Kata

Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:

  • Kebahagiaan hidup – semua orang mendambakannya – diperoleh melalui harmonisasi batin terhadap lingkungan kehidupan disekitarnya.
  • Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan oleh penegak hukum yang anti terhadap segala bentuk penyuapan.

2. Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi

Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Contoh:

  • Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah memberi dampak sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow, namun pedas mengritik penguasa.
  • Istri muda Pak Sholeh – yang berada di Surabaya – telah mengandung 5 bulan.

3. Tanda Pisah Dua Bilangan

Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Contohnya:

  • 1903 – 1955
  • Yogyakarta, 13 – 20 November 2015
  • Siang – malam
  • Jakarta – Batam

Baca Juga :

6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penulis Saat Menulis Buku

6 Jenis Paragraf yang Wajib Diketahui

Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar

Penggunaan Tanda Ellipsis/Titik-titik ( … )

Berikut fungsi tanda baca titik-titik yang perlu diketahui: 

1. Penulian Kalimat yang Terputus-Putus

Tanda ellipsis ada yang ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . ) Tanda ellipsis digunakan dalam penulisan kalimat yang terputus-putus. Contohnya:

  • Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.
  • Hmm . . . aku juga bingung dengan tingkahnya.

2. Menunjukkan Ada Naskah yang Dihilangkan

Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Contohnya.

  • Makanan-makanan berformalin … supaya tidak beredar lagi di pasaran.
  • Hal yang patut dihindari … serta menjadi sumber masalah dalam melakukan teknik menulis buku.

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik ( …. ); tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu buah untuk menandai akhir kalimat. Contohnya:

  • Semua yang telah ia lalu, bukanlah hal yang dapat ….
  • Sayangnya, tidak semua orang setuju dengan ….

Penggunaan Tanda Kurung ((…))

Berikut fungsi tanda baca kurung yang perlu diketahui: 

1. Tambahan Keterangan

Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, yang biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi. Contohnya:

  • Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti) telah menyelenggarakan Progam Hibah Bina Desa (PHBD) semenjak bulan lalu.
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengajukan kebijakan yang terlalu mementingan masalah pribadi.

2. Mengapit Keterangan

Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contohnya:

  • Novel “The Great Gatsby” (salah satu novel terkenal era revolusi industri) terbit dan dicetak dalam berbagai versi.
  • Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataan KHA Dahlan terhadap bid’ah dalam ibadah yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat muslim saat itu.

3. Mengapit Huruf

Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contohnya:

  • Kata aggression diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi agresi (an).
  • Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak) Mahameru.

4. Mengapit Angka

Tanda kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Contohnya:

  • Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.

Baca Juga: Daftar Pustaka – Ternyata Mudah, Begini Cara Membuatnya

Penggunaan Tanda Kurung Siku ([ … ])

Berikut fungsi tanda baca kurung siku yang perlu diketahui: 

1. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok

Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contohnya:

  • Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara berintegritas.
  • Dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz[s]cak, terdapat kesalahan dalam logika penulisan.

2. Mengapit Keterangan

Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contohnya:

  • Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama dengan tujuan awal.

Penggunaan Tanda Petik (“…”)

Berikut fungsi tanda baca petik yang perlu diketahui: 

 1. Petikan Langsung

Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contohnya:

  • “Saya belum siap,” Kata Ahmad, “Lima menit lagi!”
  • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

2. Mengapit Judul

Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contohnya:

  • Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
  • Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan Mahasiswa” telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai tema besar halaman swarakampus.

3. Mengapit Istilah Ilmiah

Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya:

  • Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.
  • Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai “jeopardy”.

4. Penutup Kalimat

Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contohnya:

  • Michael Gerard “Mike” Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia yang menjadi mualaf.
  • Karena mata sipit dan kulit kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil “Cacik” oleh para pedagang pasar.

– Rhendy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan keorganisasian.

Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘)

Berikut fungsi tanda baca petik tunggal yang perlu diketahui: 

1. Mengapit Petikan dalam Petikan Lain

Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Teknik menulis, contohnya:

  • Tanya Melia, “Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?”
  • “Waktu membuka pintu depan, kudengar teriak anakku ‘Bapak sudah pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Bapak Santoso

2. Mengapit Makna

Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:

  • rate of inflation ‘laju inflasi’
  • feedback ‘umpan balik’
  • shut down ‘nonaktif’

Penggunaan Tanda Garis Miring (/)

Berikut fungsi tanda baca garis miring yang perlu diketahui: 

1. Dipakai dalam Nomor Surat dan Kalimat

Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contohnya:

  • No. 036/Kep/DIKTI/2002
  • Ngadiwinatan NG I/1095
  • Tahun Ajaran 2015/2016

2. Pengganti Kata Hubung

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau setiap. Contohnya:

  • pria/wanita
  • harga permen itu Rp500,00/butir
  • hal tersebut sangat dilarang/wajib dihindari dalam pembuatan skripsi.

Penggunaan Tanda Apostrof (‘)

Berikut fungsi tanda baca apostrof yang perlu diketahui: 

1. Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata

Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau kata atau bagian angka tahun. Contohnya:

  • Jono ‘lah orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah)
  • 29 Februari ’16 (’16 = 2016)

2. Penggunaan Kata Khusus

Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam penulisan nama ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing. Contohnya:

  • Rifan Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’)
  • Surat Al-An’am (bukan Al-An am atau Al-Anam)

Berdasarkan penjelasan diatas beberapa tanda baca yang memuat beberapa kaidah fungsi yang wajib kita terapkan dalam melakukan teknik menulis buku.

Atau Anda juga Bisa Membaca Artikel yang Terkait :

Teknik Menulis : 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan

12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah

Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh SPOK-nya

15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya

Klausa: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi dan Contoh Lengkapnya

Pertanyaan Seputar Tanda Baca:

Apa saja contoh tanda baca?

Tanda baca ada 15 macam, yaitu tanda titik (.), koma (,), tanda tanya (?), seru (!), titik koma (;), titik dua (:), hubung (-), pisah (–), ellipsis/titik-titik (…), petik (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung ((…)), kurung siku ([…]), garis miring (/), apostrof (‘). Baca contoh dan detail penggunaan di artikel ini selengkpanya!

Bagaimana penggunaan tanda baca yang benar?

Penggunaan tanda baca yang benar harus mengikuti kaidah EYD V terbaru. Setiap tanda baca memiliki kaidah penggunaan masing-masing. Baca selengkapnya di artikel!

Kalimat apa yang menggunakan tanda titik?

Kalimat yang menggunakan tanda titik adalah kalimat pernyataan. Baca contoh kalimat pernyataan yang dimaksud di dalam artikel!

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

3 tanggapan untuk “15 Macam Tanda Baca: Contoh, Penggunaan, dan Fungsi”

Mengapa menulis kata “dibelakang” pada artikel ini disambung? Bukankah yang benar adalah dipisah, “di belakang”? Mohon penjelasan agar tidak meragukan mana yang salah dan mana yang benar. terimkasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama