Pernahkah bertanya-tanya mengenai ada tidaknya platform AI selain Chat GPT dan Gemini? Dua platform berbasis AI ini memang sangat populer di masyarakat, termasuk umum digunakan oleh akademisi. Baik itu dosen maupun mahasiswa.
Namun, platform yang dikembangkan dengan AI nyatanya bukan hanya dua platform tersebut. Masih banyak platform lain yang cenderung kalah pamor padahal tidak kalah bagusnya untuk mendukung kegiatan akademik. Apa saja? Berikut informasinya.
Mengutip dari buku “Buku Panduan Penggunaan Generative AI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi” yang diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek. Ada banyak platform berbasis AI bisa digunakan akademisi.
Masing-masing platform AI memiliki fungsi tersendiri. Artinya platform tersebut menyediakan layanan berbeda-beda. Ada yang membantu mencari informasi, merangkum video dari YouTube maupun podcast, membuat gambar, membuat PPT, dan sebagainya.
Sehingga dalam buku tersebut, penjelasan mengenai ragam platform berbasis AI dibagi menjadi 5 kategori. Dimulai dari AI untuk membuat konten, mengubah konten, memahami konten, mengkombinasikan konten, dan mencari konten. Berikut beberapa diantaranya:
Google text to speech menjadi salah satu platform berbasis AI untuk mengubah teks menjadi suara. Bagi dosen, platform ini membantu dalam membuat konten edukasi dalam bentuk rekaman suara. Bisa pula digunakan untuk mengisi suara konten edukasi berbentuk video.
TTS Prosa memiliki fitur utama persis seperti Google text to speech yang dijelaskan sebelumnya. Platform ini menggunakan AI untuk mengubah teks menjadi suara. Bisa digunakan dosen untuk membuat konten edukasi dan dipakai mahasiswa untuk membuat tugas yang relevan. Platform ini buatan anak bangsa, yakni oleh PT Prosa Solusi Cerdas yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Platform AI selanjutnya adalah Bahasa Kita yang dikembangkan PT Bahasa Kita dari Indonesia. Platform ini menggunakan AI untuk mengubah suara menjadi teks. Bisa digunakan mahasiswa, misalnya untuk membuat penjelasan dosen menjadi teks. Sehingga bisa diunduh dan dibaca ulang untuk meningkatkan pemahaman materi.
AI selain Chat GPT dan Gemini berikutnya adalah Podcastle. Sesuai dengan namanya, platform ini bisa digunakan untuk membuat podcast atau rekaman audio. Pengguna bisa membuat prompt dalam bentuk teks untuk memberi perintah pada Podcastle membuat rekaman audio. Maka dalam hitungan detik akan dibuatkan.
Platform bertajuk Stable Diffusion menggunakan teknologi AI yang konsep kerjanya mengubah teks menjadi gambar. Bagi dosen dan mahasiswa, platform ini bisa digunakan untuk proses visualisasi data. Misalnya ketika dosen Biologi ingin memvisualisasikan bentuk sel, maka bisa memakai platform ini.
Selain Stable Diffusion, pilihan lainnya ada Illustroke yang juga memiliki fitur utama sama. Yakni mengubah teks dalam prompt menjadi gambar atau grafik dalam hitungan detik. Sehingga bisa membantu proses visualisasi data atau informasi tertentu yang dibutuhkan dosen maupun mahasiswa.
Synthesia umumnya menjadi platform AI yang digunakan dosen dan mahasiswa untuk membuat konten berbentuk video. Misalnya pada dosen, platform ini bisa dipakai untuk membuat video edukasi dengan animasi maupun teknik tertentu. Lewat AI, pembuatan video edukasi menjadi lebih mudah dan cepat.
Sora AI bisa digunakan untuk membuat konten video maupun mengubah teks menjadi video. Bagi dosen dan mahasiswa, platform ini bisa mendukung pembuatan video edukasi, video untuk tugas dari dosen, dan sebagainya. Penggunaannya cukup mengetik teks yang menjadi prompt, maka akan dibuatkan videonya oleh Sora AI.
Magic Slides termasuk AI selain Chat GPT dan Gemini yang sangat membantu dosen dan mahasiswa. Sesuai namanya, platform ini bisa digunakan untuk membuat slide presentasi yang menarik, interaktif, tapi bisa dibuat dalam hitungan menit berkat AI di dalamnya.
Bagi dosen dan mahasiswa yang membutuhkan platform AI untuk membuat slide presentasi. Maka bisa juga mempertimbangkan SmallPPT. Tersedia banyak template slide presentasi yang siap diedit dan digunakan sesuai kebutuhan. Slide presentasi dijamin menarik dan interaktif dengan teknologi AI di dalamnya.
Connected Paper menjadi salah satu platform berbasis AI yang cukup populer di lingkungan akademik. Fitur utamanya adalah membantu mencari referensi ilmiah dari jurnal kredibel. Selain itu, tersedia fitur sitasi otomatis untuk memudahkan memasukan referensi yang ditemukan ke dalam daftar pustaka.
Open Knowledge Maps tentu populer di kalangan akademisi, khususnya ara dosen. Menggunakan teknologi AI, platform ini bisa digunakan untuk mencari referensi ilmiah. Selain itu, hasil pencarian juga ditampilkan dalam versi visual yang memudahkan pencarian topik-topik terkait atau yang relevan.
AI bertajuk Asisten You.com juga bisa diandalkan untuk mencari referensi ilmiah dari berbagai jurnal kredibel. Selain itu, fitur lain di platform ini bisa dipakai untuk membantu menyusun karya tulis ilmiah yang kemudian bisa diedit agar lebih humanis dan tidak menyalahi kode etik.
AI selain Chat GPT dan Gemini memang sangat banyak, salah satunya adalah platform SwotBot. Platform ini bisa membantu melakukan analisis untuk menentukan topik penelitian dan karya tulis ilmiah. Selain itu, bisa digunakan untuk membuat slide presentasi yang interaktif. Berisi konten teks, video, grafik, dan sebagainya.
Siapa yang tak kenal Google Translator? Platform ini berbasis AI dan sifatnya gratis. Sesuai namanya, fitur utama yang disediakan adalah menerjemahkan suatu teks. Sehingga bisa dipakai untuk menerjemahkan artikel ilmiah berbahasa asing ke bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami.
Selain Google, browser lain seperti Bing juga menyediakan penerjemah dengan basis teknologi AI. Disebut dengan nama Bing Translator. Sehingga bisa digunakan untuk menerjemahkan teks berbahasa asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya. SIfatnya gratis dan bisa digunakan mahasiswa maupun dosen.
Platform AI berikutnya adalah Claude yang masuk kategori AI untuk memahami konten. AI satu ini bisa digunakan untuk merangkum video dari YouTube maupun podcast. Sehingga bisa disajikan dalam bentuk teks.
Selajutnya adalah Meeting.AI yang termasuk AI untuk memahami konten. Secara garis besar, platform ini bisa digunakan untuk membuat rangkuman konten berbentuk video menjadi teks. Sehingga bisa dipakai untuk merangkum video dari YouTube atau hasil rekaman kelas daring dari Zoom Meeting atau yang lainnya.
Selain daftar AI selain Chat GPT dan Gemini di atas, tentunya masih banyak platform AI lainnya. Beberapa memiliki layanan tunggal, beberapa lagi menyediakan layanan yang beragam dalam satu platform.
Menggunakan AI sesuai ketentuan dan tidak melanggar kode etik di lingkungan akademik tentunya boleh dilakukan. Selain itu, tidak kalah penting adalah memilih platform AI yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi, jangan hanya bergantung pada Chat GPT, Gemini, dan platform AI populer lainnya.
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Daftar platform AI berdasarkan fungsinya:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…