Dalam menjalankan kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah, dosen bisa mengandalkan website AI untuk mencari jurnal. Jurnal-jurnal ini lantas bisa dijadikan sumber id penelitian maupun referensi penelitian tersebut.
Ada banyak website berbasis AI bisa diandalkan para dosen untuk menemukan jurnal-jurnal berkualitas tinggi. Penggunaan yang mudah dan didukung dengan hasil rekomendasi jurnal yang beragam membuat teknologi ini memberi efisiensi tinggi.
Namun, belum banyak dosen yang mengetahui apa saja pilihan website berbasis AI untuk keperluan tersebut. Jika berada pada kondisi seperti ini, tidak perlu bingung karena bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
Teknologi AI diadopsi sejumlah pengembang website untuk mendukung pengunjung mengakses layanan yang disediakan. Teknologi ini juga diadopsi sejumlah website yang menghimpun publikasi jurnal ilmiah, prosiding, makalah, skripsi, dan sebagainya.
Sehingga website-website tersebut bisa dituju para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa untuk mencari referensi ilmiah. Ada banyak keuntungan bisa didapatkan dengan memanfaatkan website berbasis AI untuk mencari jurnal, yaitu:
Website AI membantu menemukan referensi ilmiah berbentuk jurnal dan bentuk lainnya dengan lebih cepat. Sebab akan merekomendasikan banyak hasil pencarian dari berbagai database jurnal.
Selain itu, ada banyak fitur yang disediakan untuk menemukan jurnal dengan topik yang masih berkaitan. Sehingga bisa menemukan banyak jurnal dengan berbagai topik dalam hitungan detik saja.
Selama menggunakan kata kunci pencarian yang spesifik, maka hasil rekomendasi website juga akan lebih relevan. Beberapa website menyediakan fitur tambahan untuk kemudahan menemukan referensi yang lebih spesifik lagi, sehingga memberi efisiensi waktu yang maksimal.
Dulunya, akademisi mengandalkan database berbayar saja untuk mengakses jurnal kredibel sebagai referensi penelitian dan penulisan karya ilmiah. Alhasil akan menunggu akses gratis dari institusi yang menaungi.
Kehadiran website berbasis AI untuk mencari jurnal ilmiah secara online bisa disebut angin segar. Sebab membantu menemukan jurnal dengan cepat dan bahkan gratis. Beberapa website memang berbayar, akan tetapi seringnya menyediakan masa trial dalam beberapa hari sampai satu bulan penuh.
Selain itu, masih ada pula website yang benar-benar gratis. Ditambah dengan hasil rekomendasi jurnal yang sifatnya open acces. Jadi, jika ingin berhemat pada saat mencari referensi ilmiah berbentuk jurnal. Bisa mengandalkan website berbasis AI.
Penelitian dan penyusunan karya ilmiah bisa saja terkendala oleh jumlah referensi yang berhasil didapatkan. Referensi dalam jumlah terbatas bisa menimbulkan keterbatasan informasi dan acuan penjelasan pada kajian pustaka.
Selain itu, juga kurang mendukung pemahaman topik penelitian sehingga pembahasan menjadi terbatas. Oleh sebab itu, mencari referensi sebanyak mungkin sudah menjadi kebutuhan pokok para peneliti.
Beruntungnya, website berbasis AI bisa memfasilitasi hal tersebut. Sebab dengan teknologi AI, hasil pencarian jauh lebih kompleks. Tidak hanya menyuguhkan jurnal-jurnal yang relevan dengan topik yang dicari.
Namun juga akan merekomendasikan topik-topik yang masih berkaitan. Sehingga bisa membantu memperluas sudut pandang dan mengakses lebih banyak referensi berkualitas.
Dibanding berkunjung ke perpustakaan dan berkutat dengan banyaknya jurnal secara manual. Tentu ada kemungkinan menemukan jurnal-jurnal yang tidak relevan dengan kebutuhan. Meskipun sudah menyiapkan waktu dan tenaga, referensi yang sesuai bisa jadi tidak didapatkan.
Keterbatasan ini ternyata juga bisa dialami pada saat menggunakan database jurnal. Beberapa database memiliki jumlah jurnal terindeks yang terbatas. Sehingga rekomendasi referensi ikut teratas juga dan menyulitkan pengguna menemukan referensi paling relevan.
Berbeda dengan website AI untuk mencari jurnal ilmiah. Teknologi Ai membuat hasil rekomendasi menyeluruh ke berbagai database jurnal. Sehingga rekomendasi yang diberikan cukup banyak dan dipastikan relevan.
Sebab teknologi AI memiliki sifat bisa berpikir dan merespon selayaknya manusia. Selama kata kunci yang diketik bisa dipahami manusia (baik dan benar) maka teknologi AI akan memahaminya dengan mudah.
Sejumlah website dengan teknologi AI juga menyediakan fitur sitasi secara otomatis. Misalnya pada website Open Knowledge Maps yang terdapat fitur Cited. Hanya dengan satu kali klik maka bisa menulis sitasi jurnal untuk masuk ke daftar pustaka.
Jika fitur ini tersedia, maka biasanya akan dihadirkan dalam beberapa pilihan style sitasi. Sehingga bisa disesuaikan kebutuhan. Fitur ini sekaligus memastikan isi daftar pustaka yang dibuat sudah baik dan benar. Sekaligus tidak butuh waktu lama untuk disusun, karena tinggal klik dan copy paste.
Dari berbagai keuntungan tersebut, maka menggunakan website dengan teknologi AI untuk mencari jurnal layak dipertimbangkan maupun dilakukan. Kabar baiknya, website dengan teknologi AI ini pilihannya sudah sangat banyak.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah daftar rekomendasi website berbasis AI yang membantu menemukan jurnal sebagai referensi penelitian dan penyusunan karya ilmiah:
Pilihan website berbasis AI pertama untuk membantu menemukan jurnal ilmiah adalah Consensus. Dikutip dari IDN Times, dijelaskan jika website AI ini memiliki lebih dari 200 juta publikasi ilmiah. Baik dalam bentuk makalah, jurnal, prosiding, dll.
Cara penggunaannya mirip dengan penggunaan mesin pencari, dimana pengguna cukup mengetik kata kunci sesuai kebutuhan. Bedanya, sistem di Consensus akan merekomendasikan publikasi ilmiah berkaitan dengan kata kunci yang diketik.
Semua publikasi ilmiah yang direkomendasikan bisa diakses langsung untuk dibaca isinya maupun bagian abstrak saja. Selain itu juga tersedia fitur untuk sitasi otomatis, menyimpan, dan membagikan publikasi ilmiah yang direkomendasikan.
Website berbasis AI ini pada dasarnya berbayar. Namun, pengguna bisa mendapatkan trial gratis dengan batasan jumlah pencarian dan batasan lainnya. Jika ingin memaksimalkan website ini, maka silahkan berlangganan. Websitenya ada di tautan https://consensus.app/.
Pilihan kedua dari website berbasis AI untuk mencari jurnal ilmiah adalah Elicit. Elicit memiliki fitur utama sebagai mesin pencari publikasi ilmiah, khususnya dalam bentuk jurnal ilmiah.
Sehingga sering digunakan akademisi untuk mencari referensi ilmiah maupun ide penelitian yang menarik dan segar. Elicit memiliki cara penggunaan mirip seperti Consensus, dimana pengguna cukup mengetik kata kunci pada kolom yang disediakan.
Teknologi AI di dalam sistem akan merekomendasikan sejumlah jurnal yang relevan dengan kata kunci tersebut. Sehingga pengguna bisa membaca, melakukan perbandingan, dan melakukan pengunduhan jurnal-jurnal yang direkomendasikan. Website resminya ada di tautan https://elicit.com/welcome.
Berikutnya adalah Scite yang juga termasuk website AI untuk mencari jurnal ilmiah sebagai referensi penelitian dan penulisan karya ilmiah. Scite juga membantu menemukan referensi ilmiah dengan mengetik kata kunci.
Selain itu, disini para pengguna juga bisa copy paste bagian tertentu dari publikasi ilmiah. Misalnya abstrak pada artikel jurnal ke kolom yang tersedia. Maka sistem akan menampilkan jurnal dengan topik relevan.
Tak hanya itu, Scite juga membantu pencarian referensi ilmiah dengan mengajukan pertanyaan. Mirip konsepnya dengan Chat GPT. Dimana Anda mengetik pertanyaan, dan sistem akan menampilkan jawaban yang bersumber dari publikasi ilmiah.
Scite bisa diandalkan untuk mencari referensi jurnal yang beragam dan kredibel. Hanya saja memang sifatnya berbayar, akan tetapi jika baru pertama kali menjadi pengguna disediakan akun trial selama beberapa hari. Selebihnya wajib berlangganan. Website resminya di tautan https://scite.ai/.
Semantic Scholar juga masuk ke dalam daftar situs AI untuk mencari jurnal ilmiah. Cara kerja situs atau website berbasis AI ini sama seperti 3 website lain yang sudah dijelaskan. Yakni sama seperti penggunaan mesin pencari.
Disini pengguna cukup mengetik kata kunci yang relevan dengan kebutuhan penelitian. Maka sistem berbasis AI di website ini akan merekomendasikan publikasi ilmiah yang sesuai dengan kata kunci tersebut.
Semantic Scholar diketahui memiliki lebih dari 200 juta publikasi ilmiah yang terindeks di dalam database miliknya. Sehingga bisa memberi rekomendasi referensi yang cukup banyak dan beragam sesuai kata kunci pencarian.
Pengguna bisa memakai layanannya secara langsung tanpa perlu registrasi akun, hanya saja ada beberapa batasan. Apabila ingin mengakses semua fiturnya, silahkn membuat akun berbayar dan berlangganan. Kunjungi websitenya di tautan https://www.semanticscholar.org/.
Research Rabbit juga bisa dijadikan tujuan untuk menemukan referensi ilmiah pada penelitian maupun penulisan karya ilmiah. Salah satu ciri khas dari website AI untuk mencari jurnal ini adalah menyediakan fitur-fitur mirip Spotify.
Bahkan di halaman utama websitenya dijelaskan jika Research Rabbit adalah Spotify khusus untuk referensi ilmiah. Selain bisa digunakan mencari publikasi ilmiah sebagai referensi. Pengguna juga bisa menyimpan hasil pencarian di koleksi pribadi.
Ketika dibutuhkan, maka koleksi ini bisa dibuka tanpa perlu mengetik kata kunci pencarian. Fitur yang disediakan membantu memudahkan tata kelola koleksi referensi dan membacanya kapan saja.
Website resminya bisa dikunjungi di tautan berikut https://www.researchrabbit.ai/. Layanan yang disediakan berbayar, jadi silahkan registrasi akun dan berlangganan paket sesuai kondisi dan kebutuhan.
SciSpace juga menjadi website berbasis AI untuk mencari jurnal ilmiah sebagai referensi penelitian dan penulisan ilmiah. Website ini memiliki tampilan mirip dengan Google dan Consensus. Begitu pula dengan cara penggunaannya.
Pada halaman utama di situs resminya, SciSpace menawarkan setidaknya 4 fitur utama untuk digunakan para pengunjung. Pertama adalah Literature Review yang bisa dipakai mencari referensi ilmiah. Disusul fitur Ask Question on PDF, Extract Data, dan Paraphraser.
Fitur Literature Review bisa diandalkan untuk menemukan publikasi ilmiah sebagai referensi, terutama dari jurnal ilmiah. Selain menyuguhkan hasil penelusuran dan rekomendasi jurnal sesuai kata kunci yang diketik.
Pengguna juga bisa membaca abstrak jurnal tersebut sampai mengunjungi situs dimana jurnal berada dan bisa diunduh dokumennya. Tak hanya itu, disini juga ada fitur Cited untuk kemudahan sitasi atau penyusunan daftar pustaka.
Website resminya bisa dikunjungi di tautan https://typeset.io/. Tanpa registrasi sudah bisa digunakan. Hanya saja ada beberapa batasan akses fitur. Jika ingin penggunaan lebih lama dan sering maka disarankan berlangganan akun premium.
Connected Paper juga menjadi website berbasis AI untuk mencari jurnal sebagai referensi ilmiah. Cara kerja dan tampilan websitenya mirip dengan SciSpace, sedangkan untuk beberapa fiturnya mirip dengan Research Rabbit.
Dalam mencari jurnal ilmiah, Anda cukup masuk di halaman utama dan mengetik kata kunci relevan di kolom yang tersedia. Sistem dengan basis AI akan merekomendasikan berbagai jurnal berisi hasil penelitian yang sesuai.
Pengguna kemudian bisa membaca abstrak dan bagian tertentu pada hasil rekomendasi. Termasuk juga mengunjungi situs asal untuk mengunduh dokumen secara penuh.
Disini, pengguna juga bisa menyimpan hasil pencarian jurnal sehingga saat dibutuhkan bisa dengan mudah ditemukan. Layanan yang disediakan berbayar, tapi untuk pengguna awal bisa memakai fasilitas trial gratis. Laman resminya di https://www.connectedpapers.com/search.
Rekomendasi website AI untuk mencari jurnal selanjutnya adalah website Open Knowledge Maps. Website ini bisa dikatakan sangat populer di kalangan akademisi. Sebab sudah banyak digunakan untuk kebutuhan mencari ide penelitian sampai referensi ilmiah.
Sistem kerjanya sama seperti mesin pencari, misalnya Google. Dimana pada halaman utama, tersedia kolom pencarian dan pengguna tinggal mengetik kata kunci yang paling relevan dan spesifik dengan kebutuhan.
Hal menariknya adalah, dalam pencarian para pengguna bisa memilih direkomendasikan jurnal umum atau jurnal medis. Sebab tersedia dua pilihan yakni PubMed (medis) atau BASE (bidang umum). Sehingga hasil pencarian lebih spesifik.
Tak hanya itu, website dengan teknologi AI ini juga punya ciri khas dari fitur peta konsep visual. Hasil pencarian juga dihadirkan dalam bentuk diagram lingkaran. Masing-masing lingkaran berisi topik-topik yang terkait, ketika di klik akan diarahkan ke jurnal-jurnal ilmiah.
Pada hasil pencarian juga bisa langsung masuk ke dokumen jurnal dalam bentuk PDF sampai dilakukan sitasi untuk pembuatan daftar pustaka. Jadi, website ini selain bisa digunakan untuk mencari jurnal ilmiah juga untuk menemukan ide penelitian. Websitenya bisa dikunjungi melalui tautan https://openknowledgemaps.org/. dan gratis.
Rekomendasi website AI untuk mencari jurnal ilmiah sebagai referensi yang terakhir adalah Open Read. Secara tampilan, memang mirip dengan mesin pencari seperti Google. Dimana pada halaman utama ada kolom untuk mengetik kata kunci pencarian.
Hanya saja, berbeda sedikit dengan beberapa website berbasis AI lain yang sudah dijelaskan. Website satu ini akan menampilkan hasil pencarian dalam bentuk daftar judul. Ketika di klik maka akan diarahkan ke halaman informasi penjelas.
Sehingga ada penjelasan mengenai rangkuman dari publikasi ilmiah tersebut. Hal ini membantu pengunjung menentukan apakah jurnal ini sesuai kebutuhan atau tidak. Jika cocok, maka bisa mengunjungi tautan DOI untuk mengunduh file jurnal di website asalnya.
Beberapa hasil pencarian tidak selalu dalam bentuk jurnal, akan tetapi juga artikel di website kredibel. Websitenya bisa diakses secara gratis dan tanpa registrasi, silahkan kunjungi tautan berikut https://www.openread.academy/.
Itulah beberapa website berbasis AI untuk mencari jurnal ilmiah yang bisa diandalkan para akademisi. Website ini bisa digunakan untuk mencari referensi ilmiah dalam menunjang kegiatan penelitian sampai penulisan karya tulis ilmiah baik artikel maupun buku ilmiah.
Dari beberapa pilihan dan rekomendasi tersebut, tentunya beberapa diantaranya dianggap paling mudah untuk digunakan. Selain, rekomendasi tersebut, sangat mungkin Anda menemukan rekomendasi website lain dengan fungsi sejenis.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik AI untuk mencari jurnal dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…