Tahukah Anda bahwa ada beberapa aturan tentang penulisan judul buku? Aturan ini juga berlaku untuk penulisan judul pada karya tulis lainnya. Entah itu artikel di media massa seperti koran dan majalah, sampai judul untuk karya non fiksi seperti novel dan komik.
Jadi, aturan mengenai bagaimana penulisan judul yang baik dan benar tidak hanya berlaku untuk buku ilmiah. Melainkan semua jenis buku dan bahkan untuk semua jenis karya tulis. Lalu, seperti apa aturan penulisannya?
Sebelum membahas lebih dalam mengenai aturan penulisan judul buku yang sesuai EYD seperti apa, maka penting untuk memahami apa itu judul. Sebab akan sulit menyusunnya dengan baik dan sesuai EYD jika tidak paham definisi atau pengertiannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) judul memiliki definisi sebagai suatu nama yang digunakan untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara ringkas, isi atau maksud buku atau bab itu.
Dalam tempoinstitute.com dijelaskan bahwa judul adalah tajuk, kepala karangan, nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu.
Judul bisa ditemukan dalam berbagai jenis karya, mulai dari karya tulis sampai karya seni dan karya audiovisual. Inilah alasan kenapa bukan hanya buku yang memiliki judul, melainkan juga pada film sampai lagu.
Pada buku, judul menjadi bagian pertama yang akan dibaca oleh orang yang melihat sampul buku tersebut. Oleh sebab itu, judul mengandung pokok bahasan atau inti dari isi buku tersebut. Kemudian diolah sedemikian rupa agar menarik minat baca.
Dikutip melalui kumparan.com, penyusunan judul juga perlu memperhatikan beberapa syarat berikut ini:
Baca Juga: Membuat Judul Buku & Novel Yang Bagus Serta Menarik
Setelah memahami definisi dari judul, maka tentu memiliki gambaran mengenai fungsi atau bahkan penulisan judul buku yang baik seperti apa. Jadi, penulisan judul ternyata tidak bisa sembarangan.
Dimana ada aturan untuk mencerminkan isi dari suatu karya dan bahkan menjadi ringkasan dari karya tersebut. Hal ini sejalan dengan fungsi dari judul pada buku dan karya jenis lainnya. Dikutip melalui pakarkomunikasi.com, berikut fungsi dari judul pada buku:
Fungsi pertama dari judul buku adalah menjadi bagian pertama dari buku tersebut. Artinya, judul menjadi bagian pembuka sehingga sering disebut sebagai “kepala” sebuah buku dan wajib ada.
Fungsi kedua dari judul buku adalah mencerminkan isi buku. Judul idealnya meringkas isi buku untuk disampaikan kepada pembaca. Sehingga pembaca bisa tahu buku seperti apa yang ada di depannya.
Kemudian menentukan apakah topik dalam buku tersebut sesuai dengan keinginan atau selera dan kebutuhan? Atau justru sebaliknya. Inilah alasan kenapa judul yang baik adalah yang mampu menggambarkan atau mencerminkan isi buku secara keseluruhan.
Fungsi ketiga dari judul buku adalah menarik minat pembaca. Sebagai bagian pertama dari suatu buku, maka bagian ini yang akan dibaca pertama kali oleh pembaca. Semakin menarik dan jelas susunan judul, semakin tinggi minat orang membacanya.
Baca Juga: Cara Penulisan Judul Buku yang Menarik, Kupas Agar Laris!
Supaya judul yang disusun tidak hanya menarik, melainkan juga sesuai dengan ketentuan di dalam EYD. Maka penting untuk memahami dan mematuhi aturan penulisan judul buku yang baik dan benar seperti apa.
Dikutip melalui berbagai sumber, berikut adalah aturan-aturan umum untuk menuliskan judul buku agar sesuai EYD:
Aturan pertama dalam penulisan judul buku sesuai EYD adalah setiap kata diawali dengan huruf kapital. Sehingga judul ditulis dengan kombinasi huruf kapital dan huruf kecil, dimana huruf pertama di setiap kata ditulis dengan huruf kapital. Berikut contohnya:
Mengenal aturan penulisan judul (salah, karena huruf pertama di setiap kata tidak ditulis dengan huruf kapital).
Aturan kedua adalah untuk judul yang mengandung kata bersifat partikel, maka huruf pertama di kata partikel ini ditulis dengan huruf kecil bukan kapital. Kata partikel sendiri adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal.
Biasanya berupa kata hubung atau konjungsi, kata seruan perasaan atau interjeksi, dan juga kata depan atau preposisi. Contohnya seperti kata di, ke, dari, pada, kepada, pun, maka, supaya, agar, sebagai, karena, terhadap, yang, dll). Berikut contoh penulisannya pada judul:
Jika dalam judul ada kata ulang dwilingga, yaitu kata ulang yang tidak mengalami perubahan bentuk dan tidak berimbuhan. Maka kedua unsur kata ulang tersebut pada huruf pertama ditulis huruf kapital semua. Berikut contohnya:
Aturan penulisan judul buku sesuai EYD berikutnya adalah untuk kata ulang berimbuhan maupun kata ulang berubah bentuk. Kedua jenis ini ditulis salah satu dengan huruf kapital di kata pertama, dan pada kata kedua memakai huruf kecil. Berikut contohnya:
Aturan terakhir dalam penulisan judul buku adalah tidak diakhiri dengan tanda titik. Meskipun begitu, judul bisa diakhiri dengan tanda baca apapun ketika memang dibutuhkan. Misalnya tanda seru (!) maupun tanda tanya (?).
Baca Juga: Teknik Menulis Judul Buku Menarik dan Diterima Penerbit Buku
Kenapa judul buku dan karya tulis lain perlu ditulis mengikuti aturan atau kaidah sesuai EYD? Jawabannya adalah untuk memastikan judul tersebut ditulis dengan kaidah yang benar dan menunjukan pemahaman penulisnya tentang kaidah tersebut.
Selain itu, penulisan judul diharapkan sesuai dengan EYD agar mudah dipahami karena dijamin baku dan sesuai aturan yang ditetapkan. Jika judul saja susah dipahami pembaca dari berbagai wilayah Indonesia, maka bagaimana dengan isinya?
Jadi, usahakan untuk terus memahami dan mematuhi aturan penulisan judul buku. Sebab menunjukan tingkat pemahaman penulis mengenai aturan tersebut dan memastikan judul yang disusun bisa dipahami oleh semua pembaca.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini kepada kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…