Daftar Isi
Seorang dosen tentu sangat familiar dengan book chapter, atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah bunga rampai. Bunga rampai ini termasuk jenis naskah buku ilmiah yang umum ditulis oleh seorang dosen sebagai bentuk kewajiban.
Dosen dalam dunia akademik memiliki kewajiban untuk mengembangkan publikasi ilmiah, tak hanya jurnal ilmiah akan tetapi juga menerbitkan buku. Buku disini jenisnya banyak mulai dari buku ajar, monograf, referensi, dan tentunya bunga rampai. Lalu, apa itu bunga rampai?
Book chapter atau bunga rampai adalah kumpulan karya tulis ilmiah dengan satu tema pembahasan melalui beberapa sudut pandang keilmuan dan telah berhasil diselesaikan oleh penulisnya.
Dalam sumber lain, dijelaskan bahwa definisi bunga rampai adalah buku yang berisi kumpulan karya ilmiah yang telah diselesaikan. Jadi, bunga rampai ini isinya adalah kumpulan artikel ilmiah dari hasil penelitian maupun studi literatur.
Meskipun isinya adalah beberapa karya tulis ilmiah yang dikumpulkan menjadi satu. Namun peletakan setiap karya ilmiah tidak bisa asal-asalan. Secara umum, bab awal akan memuat karya ilmiah dengan topik mendasar.
Semakin masuk ke halaman berikutnya maka akan menyajikan karya ilmiah dengan pembahasan mendalam terhadap suatu tema yang sama. Bunga rampai tidak disusun oleh satu dosen, melainkan beberapa dosen sekaligus.
Sehingga setiap bab berisi karya ilmiah dengan judul berbeda dan ditulis oleh penulis yang berbeda juga. Hanya saja book chapter memiliki satu editor yang sama yang akan menyunting dan mengatur tata letak seluruh karya ilmiah.
Lalu, jika dosen menulis karya ilmiah dan dibukukan ke dalam bunga rampai berapa angka kredit yang didapatkan? Bunga rampai terbagi menjadi dua, yakni bunga rampai nasional dengan KUM 10 poin dan bunga rampai internasional dimana nilai KUM sebesar 15 poin.
Menyusun dan menerbitkan book chapter bisa dijadikan solusi bagi para dosen yang masih kesulitan menerbitkan buku secara mandiri. Misalnya satu judul buku belum berhasil diselesaikan dan sudah mendekati tenggat pelaporan BKD. Maka bunga rampai bisa dipilih.
Sebab disini, dosen tidak perlu menyusun buku dari bab awal sampai akhir. Cukup menyusun satu karya ilmiah, misalnya artikel ilmiah berisi hasil penelitian. Kemudian disatukan dengan karya ilmiah milik dosen lain dan diterbitkan menjadi bunga rampai.
Jadi, menulis book chapter memiliki tujuan yang sangat khas. Secara umum tujuan penulisannya ada dua, yaitu:
Tujuan yang pertama seperti penjelasan sebelumnya, yakni membantu penulis atau dosen untuk menerbitkan buku meskipun belum bisa menulis mandiri. Jika masih merasa berat menyelesaikan satu judul buku seorang diri. Maka bunga rampai bisa menjadi solusi.
Tujuan kedua adalah mendokumentasikan ide tulisan. Ide tulisan bagi seorang dosen tentu sangat berharga. Supaya tidak terlupa dan hilang begitu saja maka bisa langsung disusun menjadi karya ilmiah.
Kemudian bukti dari pengembangan ide tulisan ini adalah dengan mempublikasikan tulisan tersebut. Bunga rampai membantu memberikan bukti dari pengembangan ide tulisan tanpa perlu menulis satu judul buku secara penuh akan tetapi bisa diterbitkan dan dibaca masyarakat luas.
Bagi para dosen yang ingin menulis dan menerbitkan book chapter, maka bisa memahami dulu format penulisannya seperti apa. Adapun format dan isinya adalah sebagai berikut:
Bagian pertama dari bunga rampai adalah judul yang nantinya akan menjadi judul bab. Judul menyajikan garis besar isi karya ilmiah yang disusun, sehingga memuat tema dan topik tulisan yang kemudian dibuat spesifik sesuai standar judul karya ilmiah.
Bagian kedua adalah mencantumkan nama penulis. Nama penulis akan menjadi bagian dari judul pada bab. Sebab di bunga rampai setiap bab menampilkan nama penulis dan judul dari karya ilmiah yang berhasil diselesaikan.
Bagian ketiga dari format bunga rampai adalah abstrak. Abstrak sendiri adalah tulisan atau pernyataannya yang singkat, kuat, jelas, dan menggambarkan isi dari karya ilmiah yang dibuat. Secara sederhana merupakan ringkasan dari karya ilmiah yang disusun.
Berikutnya adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat dari karya tulis ilmiah yang disusun. Biasanya berbentuk paragraf. Selain itu, bagian ini mencakup penjelasan berikut ini:
Bagian berikutnya dalam bunga rampai adalah pembahasan. Pada bagian ini, penulis atau dosen bisa membahas topik sesuai dengan judul yang sudah dibuat. Sehingga menyajikan penjelasan mengenai topik tersebut secara jelas dan detail ke pembaca.
Selanjutnya adalah penutup, pada bagian ini berisi kesimpulan dan rangkuman dari pembahasan topik karya ilmiah.
Terakhir adalah referensi atau daftar referensi. Disini memuat seluruh referensi yang digunakan untuk menyelesaikan karya ilmiah yang dibukukan menjadi bunga rampai.
Book chapter sama seperti buku karya dosen lain, misal buku monograf dan referensi yang terikat oleh beberapa ketentuan. Ketentuan ini wajib dipenuhi agar buku satu ini diakui Ditjen Dikti dan memberi tambahan KUM kepada dosen yang bersangkutan. Adapun ketentuannya adalah:
Ketentuan yang pertama adalah diterbitkan oleh lembaga penerbitan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Lembaga penerbitan disini bisa disebut sebagai perusahaan penerbit resmi. Jadi, naskah harus diterbitkan ke penerbit.
Ketentuan kedua adalah memiliki ISBN. Jika ketentuan pertama dipenuhi maka otomatis ketentuan ini juga ikut terpenuhi. Pasalnya penerbit resmi dan merupakan anggota IKAPI bisa mengajukan ISBN ke Perpusnas. Sehingga terbitannya selalu punya ISBN.
Ketentuan yang terakhir adalah naskah sudah melewati proses editorial. Tahapan ini penting untuk memastikan kualitas isi buku terjamin dan memiliki tata bahasa yang baik dan benar sesuai dengan standar yang berlaku.
Baca Juga: Menerbitkan Book Chapter atau Bunga Rampai
Membantu memahami apa itu bunga rampai dan segala ketentuan dalam menyusunnya. Maka berikut beberapa contoh yang bisa dijadikan referensi:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…