Bagi mahasiswa buku pegangan dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif. Buku pegangan belajar ini bisa digunakan mahasiswa ketika belajar di rumah dan belajar di luar kelas. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di luar kelas, Kemenristek memiliki 4 jenis buku pegangan yang bisa jadi referensi mahasiswa dalam belajar. Berikut ini kami bagikan,
Buku ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Setiap dosen atau guru membutuhkan buku ajar untuk membantu proses mengajar. Tujuan dari buku ajar tidak lain membantu komunikasi antara pengajar dan peserta didik. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar.
Bentuknya bisa berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga buku panduan belajar. Meski tujuannya digunakan untuk dosen, namun buku ajar yang dimaksud seperti buku teks, buku materi, dan sebagainya juga dapat dipakai oleh mahasiswa saat belajar di luar kelas.
Selain buku ajar berupa buku teks materi, Ristek Dikti juga mengeluarkan buku referensi. Buku referensi berupa suatu media yang memuat kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu bidang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, buku referensi adalah buku yang memuat informasi ringkas dan padat semacam ensiklopedia, kamus, atlas, dan jenis-jenis buku pedoman lainnya.
Buku jenis ini memuat informasi yang bersifat mudah untuk ditemukan agar pencarian data menjadi lebih efisien. Kualitas dari buku referensi tidak ditentukan bagaimana penulisan buku tersebut dilakukan, tetapi lebih kepada jumlah data dan referensi data secara komprehen.
Buku pegangan selanjutnya adalah buku diktat. Buku diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada peserta kuliah.
Lingkup cakupan dari buku pegangan ini hanya tersebar dalam kelas yang diajarkan. Istiliah lain dari buku diktat adalah modul atau pada tingkat pendidikan lebih dasar disebut LKS.
Selain diktat, terdapat satuan program belajar yang lebih kecil yakni modul pembelajaran. Buku pegangan seperti modul pembelajaran dapat dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri.
Modul juga dikemas secara sistematis dan menarik dengan cakupan materi, metode, dan evaluasi yang dapat dipakai secara mandiri agar tercapai komptensi yang diharapkan.
Selain buku pegangan di atas, sebenarnya terdapat pula buku-buku lain yang bisa digunakan mahasiswa dalam proses belajar. Apabila dilihat dari segi isi dan fungsinya, buku-buku pendidikan ini bisa dibagi menjadi tujuh jenis, diantaranya:
Kesimpulan dari artikel ini adalah buku pegangan menjadi salah satu fasilitas buku pendidikan yang bisa mahasiswa gunakan saat tidak bertemu dengan dosen. Harapannya dengan memiliki buku pegangan mahasiswa dapat belajar secara mandiri ketika di luar kelas. Demikian ulasan mengenai buku pegangan, semoga artikel ini bermanfaat.
Kontributor: Novia Intan
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…