Daftar Isi
Masuknya teknologi digital di dunia pendidikan ikut merubah cara belajar di era digital seperti sekarang. Dewasa ini, semakin banyak mahasiswa dan siswa yang belajar dengan memanfaatkan teknologi digital.
Misalnya membaca ebook atau buku digital dibanding membaca buku cetak. Contoh lainnya, lebih banyak yang mendengarkan video edukasi dibanding menonton televisi. Contoh ini tentu menjadi bukti bahwa cara belajar masyarakat sudah banyak berubah.
Meskipun bisa meningkatkan efektivitas dari hasil belajar, harus diakui bahwa belajar dengan teknologi digital juga memberi tantangan. Lalu, seperti apa cara belajar yang masih efektif dan tepat untuk diterapkan di era sekarang?
Membahas mengenai tata cara belajar di era digital yang efektif tentu tidak terlepas dari pemahaman tentang cara belajar itu sendiri. Cara belajar dijelaskan merupakan perilaku individu siswa yang lebih khusus berkaitan dengan usaha yang sedang atau sudah biasa dilakukan oleh siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Menurut Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, dijelaskan bahwa suatu cara belajar terbilang efektif ketika cara tersebut tepat, praktis, ekonomis, terarah, sesuai dengan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar.
Cara dalam belajar setiap orang akan berbeda-beda, biasanya disesuaikan dengan karakter masing-masing. Beberapa orang mungkin perlu belajar dengan membaca teks dalam hati, beberapa lagi baru paham jika ada penjelasan langsung dari pendidik maupun tutor online.
Memahami bahwa karakter setiap orang berbeda dan akan menentukan cara belajar di era digital yang akan digunakan. Maka penting pula untuk memahami bentuk-bentuk dari cata belajar tersebut.
Ada 4 macam atau jenis dari cara belajar, antara lain:
Jenis cara belajar yang pertama adalah belajar dengan membaca. Artinya, kegiatan belajar dilakukan dengan membaca karya tulis. Misalnya buku cetak, buku elektronik, modul, dan lain sebagainya.
Baca selengkapnya Tren Kebiasaan Pembaca Digital di Indonesia
Jenis cara belajar yang kedua adalah dengan mendengarkan. Artinya, proses belajar dilakukan dengan mendengarkan penjelasan materi dari guru, dosen, maupun tutor online bukan dengan membaca materi secara mandiri.
Jenis yang ketiga adalah belajar dengan mempraktekkan atau praktek langsung. Artinya, seseorang belajar dengan cara menerapkan langsung apa yang dijelaskan oleh pendidik. Sehingga bisa paham dengan baik usai dipraktekkan.
Jenis yang terakhir adalah belajar dengan video. Artinya, kegiatan belajar dilakukan dengan menonton video. Beberapa orang merasa lebih mudah paham materi ketika mendengarkan dan melihat video edukasi, tutorial, dan sejenisnya.
Apakah Anda pengajar yang sedang mempersiapkan diri mengajar di kelas? Jangan lewatkan pembahasan lengkap macam metode pembelajaran berikut:
Belajar di era digital memang dikenal memberi banyak kemudahan dan efektivitas yang tinggi. Tidak mengherankan, karena akses terhadap sumber pembelajaran semakin mudah, cepat, dan juga murah.
Bahkan tidak sulit menemukan konten edukasi di media sosial ketika mengikuti akun yang tepat. Namun, di sisi lain ada banyak tantangan yang dihadapi peserta didik di era digital dalam belajar. Apalagi jika cra belajar di era digital masih keliru.
Dikutip melalui berbagai sumber, berikut adalah sejumlah tantangan yang dihadapi peserta didik dalam belajar di era digital:
Tantangan dalam kegiatan belajar di era digital berkaitan dengan keterampilan menggunakan perangkat elektronik. Seseorang yang melek teknologi tidak ada masalah untuk belajar di iPad maupun perangkat lainnya.
Namun, tidak semua orang demikian. Banyak orang tidak terbiasa memakai smartphone sehingga gagap dalam belajar. Beberapa lagi tidak terbiasa menggunakan suatu aplikasi, misalnya Zoom, sehingga kesulitan untuk ikut kelas daring.
Tantangan kedua dari cara belajar di era digital saat ini adalah fasilitas teknologi yang belum merata. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki luas yang sangat besar dan memiliki lebih dari 17.000 pulau.
Beberapa kata bahkan banyak wilayah belum tersentuh listrik, listrik sering dipadamkan, internet belum bagus, dan sebagainya. Ketidakmerataan ini tentunya menghalangi mereka menerapkan teknik belajar secara digital.
Tantangan ketiga adalah ketika diterapkan pembelajaran jarak jauh. Baik kuliah dan sekolah online, kursus online, webinar, dan sebagainya. Meskipun tidak harus keluar rumah akan tetapi tidak bisa berinteraksi langsung.
Kondisi ini membuat efektivitas pembelajaran menjadi tidak maksimal dan kualitasnya pun menurun. Apalagi jika kesulitan untuk bisa memahami penjelasan guru maupun dosen sepanjang pembelajaran.
Tantangan berikutnya dari proses belajar di era digital adalah media pembelajaran yang tidak selalu gratis. Ada banyak platform yang dikelola profesional dan sifatnya berbayar.
Sehingga ada proses berlangganan dan tidak semua peserta didik memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk hal ini. Sehingga akses ke media daring pendidikan berkualitas belum merata.
Tantangan berikutnya dari kegiatan belajar di era digital dengan memanfaatkan teknologi terkini adalah kebutuhan untuk menyediakan perangkat elektronik. Sehingga memunculkan biaya baru.
Perangkat elektronik, minimal smartphone diketahui memiliki harga lumayan. Meski ada juga yang bisa membeli perangkat setengah pakai. Aktualnya masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkannya.
Tantangan lainnya adalah terjadi penurunan karakter peserta didik. Salah satunya mengalami short attention span. Yaitu jumlah waktu bahwa seseorang dapat berkonsentrasi pada tugas tanpa menjadi terganggu yang cenderung pendek.
Perubahan karakter ini umumnya terjadi karena kebiasaan menonton video berdurasi pendek dan ada fitur untuk mempercepat pemutarannya. Misalnya terlalu sering menonton video di TikTok maupun Instagram.
Cara belajar di era digital memang telah mengalami banyak perubahan. Dulunya, jauh sebelum internet ada dan familiar bagi seluruh lapisan masyarakat, kegiatan belajar identik dengan duduk manis dan membaca buku sambil mengerjakan latihan soal.
Namun, seiring berjalannya waktu dimana internet mulai dikenal dan perangkat elektronik semakin canggih. Baik komputer seperti PC dan laptop maupun smartphone semakin familiar digunakan.
Bukan pemandangan asing melihat siswa dan mahasiswa membaca gadget kemana-mana dan digunakan untuk membaca buku elektronik. Lewat perangkat elektronik, mahasiswa dan siswa tidak hanya mengakses sumber materi pembelajaran.
Akan tetapi juga bisa melakukan lebih banyak hal. Misalnya membuat ringkasan atau catatan khusus dari hasil belajar di ebook tersebut, mendapat informasi tambahan dari ebook ke video di YouTube tanpa perlu kemana-mana dan cukup bermain jari, dll.
Selain tersedianya video edukasi dan konten-konten edukasi di media sosial, keberadaan ebook atau buku elektronik juga menjadi krusial. Sehingga diharapkan ada lebih banyak penulis dan penerbit yang menerbitkan ebook untuk menunjang cara belajar di era digital.
Mempertimbangkan buku digital sebagai media pembelajaran? Pahami dulu:
Dengan pola kebiasaan baru dalam belajar di era digital, tentunya perlu pula memperhatikan tantangan yang menyertainya. Pastikan sudah menentukan cara belajar di era digital yang tepat. Kemudian menyusun strategi belajar dengan baik agar hasilnya efektif.
Dikutip melalui laman resmi Sampoerna University, berikut adalah beberapa kiat agar sukses belajar di era digital:
Kiat yang pertama adalah dengan menyusun perencanaan kegiatan belajar. Mulai dari menyusun jadwal untuk belajar dengan teknik terbaik dan penentuan tempat serta materi apa saja yang akan dipelajari.
Sehingga belajar dengan memanfaatkan teknologi digital menjadi lebih mudah, terstruktur, dan tentunya akan memberi hasil yang efektif. Maka penting sekali untuk belajar bagaimana menyusun jadwal belajar yang sesuai.
Kiat yang kedua adalah menggunakan atau lebih tepatnya menyediakan tools yang mendukung kegiatan belajar di era digital. Mulai dari penyediaan perangkat elektronik yang sesuai kebutuhan dan tidak ada hambatan untuk mendapatkannya.
Kemudian menentukan juga platform mana yang akan digunakan. Sebab pilihannya banyak, beberapa gratis dan beberapa lagi berbayar. Beberapa platform membahas materi di bidang keilmuan tertentu, dan beberapa lagi yang lainnya bersifat umum.
Kiat yang ketiga dari penerapan cara belajar di era digital secara efektif adalah memilih sumber belajar yang kredibel. Seperti yang diketahui, akses ke berbagai platform online sudah semakin mudah, cepat, dan juga murah.
Namun tidak semua platform edukasi bisa diandalkan dan terjamin kredibilitasnya. Pada masa pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kemendikbud merilis daftar platform edukasi yang sudah dijamin berkualitas dan bahkan dibuat gratis.
Dalam menentukan pilihan sumber pembelajaran tentu perlu mempertimbangkan beberapa hal. Kondisi ini yang membuat pilihan antara satu orang dengan yang lainnya bisa berbeda.
Memaksimalkan hasil pembelajaran di era digital, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Pertimbangkan untuk membuat grup belajar, dimulai dulu dari merilis anggota teman satu kelas.
Jika memang dari pihak guru atau dosen menyediakan grup di WhatsApp maupun Telegram maka bisa dimanfaatkan. Pada grup ini siapa saja bisa bertanya dan saling memberi jawaban.
Sehingga bisa memaksimalkan proses belajar, mendapat rekomendasi platform yang lebih baik, dan sebagainya. Lewat grup, para peserta didik juga bisa bertanya langsung dengan pendidik untuk dijawab secara online dan dipahami anggota grup lainnya. Sehingga cenderung lebih efektif.
Kiat yang terakhir agar kegiatan belajar di era digital lebih maksimal adalah dengan menjaga keseimbangan aktivitas. Yakni antara aktivitas belajar, aktivitas istirahat maupun mencari hiburan, dan juga aktivitas fisik.
Salah satu dampak negatif dari penggunaan teknologi digital adalah menurunkan kegiatan fisik. Hal ini lantas mempengaruhi penurunan kualitas kesehatan dan tentunya bisa menurunkan efektivitas belajar secara digital.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk belajar mengatur jadwal kegiatan harian. Kemudian berusaha untuk mengatur aktivitas secara seimbang. Selain belajar secara digital juga perlu rajin berolahraga meski hanya 30 menit sehari.
Dengan beberapa kiat tersebut, maka akan lebih mudah menghadapi dan mengatasi tantangan belajar di era digital. Selain itu juga bisa lebih bijak dalam memilih cara belajar di era digital agar hasilnya efektif.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…