Memahami bagaimana cara membuat booklet di Word tentu penting. Khususnya untuk Anda yang memiliki usaha, menjadi pengajar di sekolah maupun perguruan tinggi, bekerja di bagian marketing, tim kreatif suatu media, dan sebagainya.
Booklet menjadi salah satu jenis buku untuk tujuan lebih sederhana dan bersifat teknis. Buku jenis ini disusun untuk berbagai keperluan seperti promosi, antologi karya tulis seperti puisi dan cerpen, buku cerita, dan lain sebagainya.
Membuat booklet juga bisa dilakukan untuk dijadikan media pembelajaran. Sehingga menunjang aktivitas pembelajaran di kelas maupun pembelajaran jarak jauh. Word menjadi salah satu aplikasi yang bisa diandalkan untuk membuatnya dengan mudah. Berikut penjelasannya.
Sebelum membahas mengenai tata cara membuat booklet di Word, maka dibahas dulu mengenai apa itu booklet. Selain itu juga perlu membahas format serta ketentuan umum lain berkaitan dengan booklet.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), booklet atau buklet adalah buku kecil yang berfungsi sebagai selebaran. Isinya bisa berupa informasi suatu produk, program suatu perusahaan maupun pemerintah, tutorial, panduan, dan sebagainya.
Sementara itu, dikutip melalui website Canva, booklet adalah buku dalam format kecil yang dicetak dengan halaman lebih singkat, biasanya kurang dari 30 halaman yang memiliki fungsi sama seperti buku akan tetapi diperuntukkan bagi kebutuhan yang lebih sederhana seperti panduan singkat, promosi, atau petunjuk arah.
Kebanyakan booklet disusun untuk tujuan promosi. Baik itu mempromosikan perusahaan baru, produk perusahaan tersebut, program sosial, program acara di stasiun televisi, dan sebagainya. Sehingga lebih familiar digunakan di bidang marketing.
Meskipun begitu, isi dari booklet lebih dari sekedar konten marketing. Sehingga penyusunannya bisa ditujukan untuk berbagai hal dan untuk berbagai bidang. Termasuk diisi dengan materi pembelajaran untuk difungsikan sebagai media pembelajaran.
Dalam mempelajari bagaimana cara membuat booklet di Word. Tentunya perlu memahami dulu formatnya seperti apa. Berdasarkan informasi dari Chat GPT versi 4, yang diakses pada 25 November 2024. Format umum booklet terdiri dari 5 bagian, yaitu:
Bagian yang pertama dari booklet adalah sampul, lebih tepatnya sampul depan. Sebab sebagaimana buku pada umumnya, booklet memiliki dua bagian sampul. Yakni sampul depan dan sampul belakang.
Sampul depan menjadi bagian yang pertama kali dilihat dan isinya dibaca oleh target pembaca. Informasi di dalam bagian ini umumnya terdiri dari judul booklet, logo, gambar ilustrasi, dan tagline maupun deskripsi singkat jika diperlukan.
Bagian kedua di dalam format booklet adalah halaman pembuka. Sesuai namanya, halaman ini menjadi halaman awal yang membuka booklet secara keseluruhan. Halaman ini berisi dua bagian penting.
Pertama, adalah pendahuluan. Biasanya bagian ini menjelaskan mengenai tujuan pembuatan booklet dan isi secara sekilas dari booklet tersebut. Kedua, adalah ringkasan manfaat dari informasi yang disajikan booklet tersebut.
Bagian ketiga dari booklet adalah isi yang bisa disebut bagian utama. Bagian ini berisi seluruh informasi penting yang ingin disampaikan kepada pembaca. Isinya kemudian sama seperti buku secara umum.
Yakni terdiri dari bab pembuka, bab inti, dan disusul dengan bab penutup. Setiap bab bisa terdiri dari beberapa sub bab. Isi pembahasan menyesuaikan dengan karakter topik utama dan karakter dari target pembaca.
Bagian keempat dari format booklet secara umum adalah halaman penutup. Halaman penutup biasanya berisi CTA atau Call to Action. Dimana menjelaskan ajakan, himbauan, dan anjuran bagi pembaca melakukan aksi tertentu sesuai keinginan pembuat booklet. Misalnya menghubungi kontak yang tercantum.
Bagian ini juga bisa diisi dengan daftar kontak narahubung pembuat booklet yang bisa dihubungi pembaca. Kemudian akun media sosial sampai website pembuat booklet. Beberapa pembuat booklet juga menambahkan testimoni jika isi booklet mempromosikan produk, baik jasa maupun barang.
Bagian terakhir adalah sampul belakang. Pada bagian ini desain atau tampilan dibuat lebih sederhana dibanding sampul depan. Kemudian dibuat satu tema agar konsisten dengan desain di sampul depan.
Sampul belakang juga diisi dengan sejumlah informasi tambahan. Misalnya nama perusahaan pembuat booklet, kontak, sampai alamat lengkapnya. Selain itu, bisa juga mempertimbangkan informasi tambahan lain yang sekiranya penting untuk diketahui pembaca.
Sementara untuk spesifikasi teknis dari booklet adalah sebagai berikut:
Dalam cara membuat booklet di Word, ada beberapa template yang sudah siap digunakan. Template ini biasanya sudah berbentuk desain dan tinggal diedit di bagian sampul sampai bagian isi (inti booklet).
Dikutip melalui website Support Microsoft, pilihan template untuk booklet beragam. Bisa memilih dari kategori tertentu yang sesuai kebutuhan. Misalnya kategori pendidikan, bisnis, pribadi, media sosial, dan lain sebagainya.
Template yang disediakan Microsoft juga hadir dalam banyak pilihan ukuran. Mulai dari A5 sampai A4. Sehingga selain memperhatikan desain dan tema desainnya, juga bisa memilih ukuran yang dirasa paling sesuai. Berikut beberapa contoh template yang disediakan Microsoft:
Sebagai informasi tambahan, selain membuat booklet di Word. Anda juga bisa memakai aplikasi atau platform lain dengan fungsi sama. Misalnya seperti Canva. Sama seperti di Word, Canva juga menyediakan template yang siap dipakai untuk pembuatan booklet.
Dalam pembuatan booklet, secara umum terdapat 5 tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan ini juga berlaku ketika menerapkan tata cara membuat booklet di Word. Berikut penjelasan detailnya:
Tahap pertama dalam pembuatan booklet adalah tahap perencanaan dan persiapan. Tahap ini terbagi lagi menjadi 3 tahapan, dimana perlu dikerjakan bertahap agar persiapan matang. Berikut penjelasannya:
Tahap pertama di tahap persiapan pembuatan booklet adalah menentukan tujuan booklet itu sendiri. Seperti penjelasan di awal, booklet dibuat tidak hanya untuk tujuan promosi.
Bisa juga untuk tujuan edukasi, memperkenalkan suatu kebijakan baru, dan bahkan dijadikan media pembelajaran. Tujuan pembuatan booklet perlu ditentukan sejak awal karena akan menentukan tahapan seterusnya.
Masing-masing pembuat booklet tentu memiliki tujuan tersendiri. Jadi, tinggal disesuaikan karena booklet memang multifungsi dan bisa digunakan di berbagai bidang.
Tahap kedua dalam persiapan dan perencanaan adalah mengidentifikasi target pembaca. Artinya, di tahap ini perlu ditentukan siapa yang akan menjadi pembaca booklet.
Booklet tentu memiliki target pembaca berbeda-beda. Bisa dari kalangan profesional, masyarakat luas, ibu rumah tangga, remaja, dan sebagainya. Sehingga perlu ditentukan di awal karena menentukan gaya bahasa, desain booklet, dan format penyampaian topik utama.
Tahap ketiga di tahap persiapan adalah riset isi konten. Konten yang disajikan di dalam booklet tentunya bukan hasil imajinasi. Bahkan booklet yang mempromosikan cerpen dan karya tulis fiksi lainnya.
Jadi, riset menjadi hal penting agar bisa menyajikan informasi yang tepat dan bisa dipertanggung jawabkan. Misalnya, booklet dibuat untuk mempromosikan deterjen merek X.
Hero ingredient di dalam deterjen merek X tersebut adalah ekstrak anggur. Maka bisa mencari informasi dan hasil penelitian yang menjelaskan keunggulan anggur ketika dijadikan deterjen.
Tahap yang kedua di dalam cara membuat booklet di Word adalah tahap penyusunan konten. Pada tahap ini diawali dengan membuat kerangka isi booklet. Berisi detail judul bab dan sub bab yang akan dibahas di dalam booklet.
Tahap berikutnya, proses menulis naskah isi booklet. Baru kemudian mencari dan mengumpulkan unsur tambahan sebagai penjelas. Misalnya mencari dan mengumpulkan gambar maupun foto yang memperjelas informasi di dalam booklet.
Tahap ini, pembuat booklet akan fokus menjabarkan isi booklet. Sama seperti proses penulisan naskah buku yang ditulis melalui aplikasi pengolah kata. Misalnya di Word, WPS Writer, dan sebagainya.
Tahap yang ketiga dari pembuatan booklet adalah tahap perancangan desain. Pada tahap ini perlu ditentukan mengenai template booklet, ukuran cetak, desain layout, desain sampul, dan sebagainya.
Booklet pada dasarnya dibuat lebih menarik, atraktif, dan interaktif. Sehingga menumbuhkan ketertarikan di mata pembaca untuk membaca keseluruhan isinya. Maka ada tahap proses desain dan perlu dipikirkan dengan matang.
Jika booklet diterbitkan, maka biasanya naskah di tahap kedua akan dikirim ke penerbit untuk dibuat desainnya. Sehingga akan dikerjakan oleh tim penerbit yang profesional, baru kemudian masuk ke tahap berikutnya.
Tahap yang keempat dalam tahap revisi dan penyempurnaan. Pada tahap ini, revisi dilakukan dua tahap. Pertama, revisi dari segi isi konten. Jika ada informasi keliru dan perlu ditambahkan, maka dikerjakan di tahap ini. Sekaligus kesalahan teknis, seperti penulisan dan tanda baca.
Revisi kedua adalah dari segi desain. Pihak penerbit yang menerima naskah booklet, biasanya akan membuat contoh desain yang sudah dikerjakan. Baik dicetak maupun contoh dalam bentuk softcopy. Jika pengguna jasa penerbitan ada permintaan revisi desain, maka akan dikerjakan oleh tim penerbit.
Tahap yang kelima adalah tahap produksi. Desain booklet yang sudah disetujui kemudian akan naik ke proses cetak. Sehingga bisa dicetak sesuai dengan finishing, jenis kertas, dan jumlah yang diminta oleh pembuat booklet tersebut.
Jika proses cetak sudah selesai dilakukan, maka tahap berikutnya adalah tahap distribusi. Artinya, booklet tersebut akan dikirimkan kepada para pembaca. Namun, distribusi bisa saja dilakukan oleh perusahaan yang membuat booklet. Sehingga disesuaikan kondisi dan kebutuhan.
Sementara untuk detail tata cara membuat booklet di Word, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Cara Print Booklet
Hal penting berikutnya dalam tata cara membuat booklet di Word adalah mencetak hasil pengerjaan. Sama seperti proses mencetak dokumen dari Word, caranya pun tidak ada perbedaan signifikan. Berikut detailnya:
Sebagai informasi tambahan, tutorial yang dijelaskan di artikel ini menggunakan Ms Word versi 2021. Jika menggunakan versi berbeda, misalnya Word 2019 atau di bawahnya. Maka ada kemungkinan perbedaan nama menu dan tata letak. Jadi, silahkan disesuaikan.
Salah satu kendala dalam proses cetak booklet adalah nomor halaman tidak berurutan. Jika format booklet masih Doc atau mungkin Docx, maka bisa diedit dulu dengan Word. Sehingga bisa diatur halamannya berurutan sesuai ketentuan struktur konten yang runtut.
Namun, jika format booklet sudah PDF. Maka di kondisi ini Anda bisa mengatur dan memperbaiki urutan halaman booklet dengan aplikasi pihak ketiga. Yakni aplikasi untuk mengatur halaman PDF.
Dikutip melalui IDN Times, pilihan aplikasinya banyak, misalnya PDF Candy, Ave PDF, iLove PDF, dll. Berikut adalah contoh langkah-langkah mengatur halaman PDF yang akan dicetak dengan aplikasi iLove PDF:
Jika menggunakan aplikasi lain untuk mengurutkan halaman booklet dalam format PDF. Maka tahapannya bisa saja berbeda. Jadi, Anda tinggal mengikuti petunjuk yang tampil di perangkat elektronik yang digunakan. Biasanya, prinsip tahapannya sama, hanya berbeda nama penyebutan menu dan tombol.
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…