Cara membuat buku fiksi membutuhkan imajinasi dari penulisnya. Anda yang ingin melukiskan imajinasi namun tidak bisa melukis (dalam arti sebenarnya), Anda dapat tetap bisa mengekspresikannya dengan cara cara membuat buku fiksi. Ya, dengan menuliskan imajinasi Anda, Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan imajinasi Anda bahkan saat menginjak usia senja. Buku yang Anda buat akan menjadi bahan selingan yang dapat pula meringankan beban hidup Anda. Pada hakikatnya buku fiksi, seserius apapun temanya, tetap ditujukan untuk menghibur pembacanya. Ditambah lagi, buku tersebut juga ditujukan untuk tetap menghidupkan kemampuan imajinatif manusia agar tidak mati dalam kehidupan yang itu-itu saja.
Dalam kajian ilmu Sastra (Hariyanti: 2016), buku fiksi adalah hasil pekerjaan yang melibatkan imajinasi kreatif berdasarkan kehidupan nyata ataupun mitos. Keleluasaan penulis dalam cara membuat buku fiksi adalah satu dari sekian poin plus dari kegiatan ini. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak mempunyai kemampuan berimajinasi. Dari hal besar sampai hal kecil semacam mengingat-ingat wajah orang yang kita kenal, adalah keluarbiasaan imajinasi dalam hidup kita. Imaginasi adalah hal terhebat yang dapat diciptakan oleh manusia, apalagi dapat dipresentasikan dengan menulis buku fiksi.
Buku fiksi juga dikategorikan sebagai bentuk prosa selain lirik dan cerpen, atau juga biasa disebut novel. Keunggulan buku semacam ini adalah kemampuan penggambaran bentuk lingkungan masyarakat, dengan cara yang mudah. Anda yang memahami sastra paling tidak bisa memahami bagaimana William Shakespeare menggambarkan gap yang ada di lingkungannya dengan karya Romeo and Juliet. Apakah Anda berpikir Shakespeare membuat hanya karena main-main saja? Jawabannya tidak.
Berdasarkan pengalaman pulalah, buku fiksi juga dapat dibuat. Banyak orang yang juga bertanya, apakah menulis fiksi itu mudah? Bagaimana cara menulis fiksi sedangkan saya tidak punya banyak imajinasi? Berikut beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk modal menulis buku fiksi.
Menulis fiksi tidak semata-mata kita harus berpikir kreatif setiap saat. Mengapa? Kita sebenarnya dapat membuat buku fiksi yang bagus hanya dengan menulis apa saja yang ada di benak kita. Sekarang cobalah Anda berpikir tenang, dan bayangkan apa yang paling membuat Anda tertarik. Khususnya, hal apa yang paling dominan di dalam pikiran Anda.
Misalkan, Anda tinggal di sebuah daerah yang tidak membolehkan kalangan A bergaul dengan kalangan B. Sedangkan, pada saat itu Anda adalah orang asing yang bertanya-tanya akan hal ini. Pastinya, dengan Anda diharuskan tinggal di daerah itu dalam jangka waktu yang lama (misalnya 1 tahun), fenomena tersebut bisa jadi hal yang paling dominan di pikiran Anda. Nah, apapun yang menguasai kepala Anda saat itu, bisa dijadikan sebagai modal imajinasi untuk menulis buku fiksi!
Jika Anda adalah seorang pencinta tulisan-tulisan fiksi, sangat mudah bagi Anda untuk cara membuat buku fiksi yang tidak kalah bagus dengan yang Anda baca. Yang membuat tulisan Anda tidak menjadi bagus sebenarnya hanya karena terlalu menggantungkan imajinasi Anda kepada pengarang lain, alias copycat. Gunakanlah karangan tersebut sebagai acuan untuk mengembangkan imajinasi pribadi Anda, bukan menjiplak darinya!
Selain membaca dari beberapa karangan orang lain, Anda juga dapat memperluas cakupan imajinasi Anda dengan bersosial. Dengan bersosial, Anda akan memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman lebih efektif dari biasanya. Untuk kasus ini, sebaiknya Anda sering-seringlah nongkrong dengan teman-teman terdekat Anda – tentu saja dalam keadaan nonformal. Anda juga dapat mengatakan kepada teman ‘kopi darat’ Anda kalau Anda sedang ingin cara membuat buku fiksi. Pastinya, dengan situasi yang santai semacam itu, akan banyak inspirasi imajinatif yang dapat diperoleh.
Di beberapa daerah di Indonesia, masih banyak orang yang percaya jika anak-anak masih bermain-main setelah adzan maghrib, mereka akan dibawa oleh makhlus halus. DI Jawa khususnya, makhlus halus tersebut bernama Wewe Gombel. Makhluk tersebut memang sangat terkenal pada era 70-90an, dimana listrik masih menjadi sesuatu yang langka di banyak daerah.
Motif terjadinya mitos atau urban legend semacam ini bermacam-macam. Contohnya, para orang tua zaman dahulu sangat melarang anak-anaknya bermain hingga fajar tenggelam, karena takut jika anaknya salah pergaulan atau diculik oleh komplotan penjahat. Maka dari itu, beberapa kalangan membuat mitos semacam ini agar anak-anak segera pulang ke rumah ketika malam hampir tiba. Akan tetapi, pada beberapa kasus ternyata mitos ini menjadi sesuatu yang benar-benar mengerikan. Makhluk halus yang tadinya ‘dibuat’ untuk menakuti anak-anak, ternyata menjadi kenyataan.
Memang kita sebenarnya tidak benar-benar tahu asal muasal urban legend ini. Meskipun begitu, hal-hal klenik nan unik semacam inilah yang justru bisa jadi inspirasi untuk menuliskannya ke dalam prosa fiksi. Terutama bagi Anda yang kesulitan untuk berimajinasi, memperbanyak pengetahuan tentang mitos-mitos lokal dapat membantu Anda.
Setiap orang memiliki passion-nya tersendiri, tidak terkecuali dalam kegiatan cara membuat buku. Jika Anda adalah orang yang easy-going, maka jangan paksakan diri Anda untuk cara membuat buku berat. Anda dapat menuangkan segala aspirasi Anda, bahkan dalam bentuk fiksi. Hanya karena tuntutan hidup yang serba serius, Anda tidak harus terus-menerus mengikuti arus tersebut. Sesekali Anda dapat mampir untuk minum kopi, dan menikmati ‘rasa kehidupan’ Anda yang sesungguhnya.
Menulis fiksi bukan berarti tidak sesulit cara membuat buku nonfiksi, sehingga meremehkannya bukanlah sesuatu yang benar. Kedua jenis tulisan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tergantung dimana passion kita dan bagaimana menyikapinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda! Selamat menulis!
[Mas Aji Gustiwa]
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…