Cara mudah membuat buku pelajaran menjadi menarik. Buku pelajaran menjadi salah satu buku yang dibutuhkan para pelajar. Buku pelajar ini terdiri dari beragam jenis buku, mulai dari buku PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi.
Yang perlu diperhatikan karena Anda akan menulis sebuah buku pelajaran, maka Anda tidak bisa sembarangan menulisnya. Apalagi jika Anda ingin membuat buku pelajaran yang menarik.
Meski tidak boleh sembarangan, bukan berarti susah ya. Pada dasarnya cara membuat buku pejaran menjadi menarik ini sebetulnya hanya butuh satu buku ‘induk’ atau master-nya.
Buku induk tersebut ibarat indukan (hewan) yang akan kita kembangbiakkan setiap waktu (semau kita). Buku induk tersebut bisa Anda peroleh dari penulis lain, atau materi perkuliahan Anda.
Biar tidak semakin bingung, berikut ini kami ulas poin-poin cara membuat buku pelajaran menjadi menarik.
Pada dasarnya buku pelajaran merupakan buku acuan dalam pembelajaran. B.P Sitepu dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012:17) menyebutkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan disatuan pendidikan dasar, menengah, atau perguruan tingg yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemapuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Mengingat fungsinya yang vital dalam sebuah pembelajaran maka dalam pembuatannya, buku ini harus memenuhi beberapa kriteria agar dapat disebut sebagai buku teks.
Jika penulis tidak memenuhi salah satu dari sekian kriteria tersebut, dapat dipastikan buku teks si penulis akan mlempem saat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut ini adalah kriteria buku teks yang baik (Maman 2010:4-6).
Buku haruslah memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan mutakhir. Buku teks pelajaran yang baik adalah buku yang memiliki suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai suatu pengajaran dan buku yang memperagakan sesuatu bahan pengajaran secara aplikatif.
Buku haruslah berisi materi yang memadai. Buku pelajaran yang baik adalah buku pelajaran yang menyajikan materi yang kaya, bervariasi, mudah dibaca, serta sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Dampak dari buku yang demikian adalah menjadi sumber pemecahan masalah akademis, memicu peserta didik untuk membaca, menyenangkan, menstimulasi, kreativitas anak, dan sebagainya.
Buku haruslah berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap. Sistematis dalam arti materi disajikan dengan memperhatikan kemudahan pemahaman pesertaa didik dalam hal penjelasan, penggambaran, dan pengorganisasian disusun secara sistematis; pengungkapan dilakukan secara lugas (tidak berbelit-belit); istilah diberi penjelasan atau contoh.
Penggunaan kata dan istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah yang tidak relevan dihindari; penyajiannya mendorong keaktifan peserta didik untuk berpikir dan belajar dengan cara bervariasi; menantang peserta didik untuk mencari sumber-sumber belajar lain diikuti dengan sumber rujukan yang lengkap.
Bahan kajian yang berkaitan dihubungkan satu sama lain secara terpadu, baik intrapelajaran maupun interpelajaran. Penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan seara tepat. Bertahap dalam arti materi yang disajikan diperhatikan dari segi urutan, seperti dari mudah ke sulit, dari sederhana ke rumit, dari umum ke khusus, dari bagian ke keseluruhan, dan sebagainya.
Buku haruslah berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang mampu menstimulasi siswa untuk tertarik membaca buku. Misalnya disajikan dengan gambar yang mampu merangsang siswa untuk menemukan jawaban dari sebuah latihan, memperkonkret jawaban pengetahuan siswa, dan memungkinkan siswa untuk membuktikannya di lingkungan sekitar atau melatih penelitian sederhana.
Buku haruslah berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dalam memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapiya.
Misalnya, pada saat peserta didik mengerjakan tugas, kedalaman pengerjaan atau pemecahan masalah terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu memuat hal yang diperlukan siswa atau adanya petunjuk untuk mendapat rujukan-rujukan yang memungkinkan masalah itu terpecahkan.
Buku haruslah berisi alat evaluasi yang memungkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi yang telah dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi siswa apakah harus memperdalam lagi bahan tersebut atau melanjutkan kepada bahan lainnya yang lebih tinggi.
Buku haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk menggelitik mata hatinya atas hal yang telah dipelajari. Manfaat yang diperoleh peserta didik setelah membaca dan berlatih merupakan pernyataan yang sebaiknya muncul pada peserta didik. Dengan kata lain, alat ini dapat dijadikan bahan refleksi peserta didik atas segala masalah akademis yang selama ini dipelajarinya.
Poin di atas merupakan dasar dalam pembuatan buku pelajaran. Sejalan dengan penjelasan diatas, Tarigan & Tarigan (2009: 22) cara membuat buku pelajaran menjadi menarik, setidaknya Anda juga harus memperhatikan poin berikut ini.
Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi konsep-konsep yang digunakan dalam buku teks harus jelas.
Baca juga : Buku Teks Sangatlah Penting untuk Belajar Mengajar, Mengapa?
Biasanya, setelah melakukan pengumpulan informasi dan pemahaman terhadap semua materi yang akan ditulis, seorang guru bisa menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri. Dengan demikian, semua informasi yang didapat agar lebih mudah disampaikan dan dipahami oleh mahasiswanya. Selain itu, ilmu yang disampaikan guru pun bisa menunjang kebutuhan mahasiswa dengan baik.
Biasanya, dalam melakukan penulisan ini guru terkait daoamelakukan penulisan buku ajar dengan berkolaborasi dengan tim. Namun, ada juga yang melakukan penulisan buku ajar seorang diri.
Tidak hanya tulisan saja, namun visual dan tampilan buku juga harus diperhatikan. Dengan membuat visual dan tampilan yang berbeda, maka buku ajar pun akan lebih diminati oleh siswanya. Sehingga, materi dan informasi yang disampaikan pun akan lebih jelas dan menarik.
Biasanya, siswa akan lebih tertarik dengan penjelasan dengan disertai visual yang eye catchy dan menarik untuk dipelajari. Seperti halnya memberikan variasi mind map atau bentuk materi yang sudah divisualisasikan sebaik mungkin.
Banyak dari bahan ajar yang dibuat dengan tidak jelas dan materi yang disampaikan pun terlalu bertele-tele. Malahan, ada juga yang menggunakan bahan ajar yang tidak pernah diperbarui.
Untuk membuat bahan ajar yang baik, sesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih mudah untuk mempelajari bahan ajar yang digunakan.
Baca juga : Percetakan : Cara Membuat Buku Pelajaran yang Baik
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…