Menulis Buku

2 Pilihan Cara Membuat Daftar Isi di WPS Writer

Jika Anda mengetik di WPS Writer yang masuk ke dalam WPS Office, tentunya perlu memahami tata cara membuat daftar isi di WPS Writer tersebut. WPS Writer sering dijadikan alternatif atau pilihan untuk mengetik selain Microsoft Word. 

Meskipun berbeda dan dikembangkan serta dikelola oleh perusahaan yang tidak sama. Namun secara tampilan maupun fitur dasar dalam mengolah kata, kedua aplikasi ketik ini nyaris sama. 

Jadi, jika Anda masih menjadi pengguna baru di WPS Writer. Kemudian sedikit mengalami kebingungan pada saat menyusun daftar isi agar rapi dan profesional. Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini. 

Apa Itu WPS Office?

Sebelum sampai ke pembahasan mengenai tata cara membuat daftar isi di WPS Writer. Maka perlu memahami dulu beberapa hal mendasar. Salah satunya adalah definisi dan daftar aplikasi atau di dalam WPS Office itu sendiri. 

Berdasarkan informasi dari Chat GPT versi 4, yang diakses pada 25 November 2024. WPS Office adalah paket aplikasi perkantoran yang mencakup pengolah kata, spreadsheet, dan presentasi. 

Dikutip melalui Wikipedia, WPS di dalam WPS Office memiliki kepanjangan Writer, Presentation, dan Spreadsheets. WPS sendiri dikembangkan oleh Kingsoft yang merupakan salah satu pengembang perangkat lunak yang berbasis di Tiongkok (China). 

Dulunya, WPS dikenal dengan sebutan Kingsoft Office. Kemudian berubah nama menjadi WPS Office dan masih menjadi nama yang digunakan sampai sekarang. WPS kemudian bisa digunakan sebagai alternatif Ms Office. 

Sebab di dalam WPS terdapat beberapa aplikasi perkantoran yang mendukung peralihan dari Ms Office. Misalnya WPS Writer yang bisa dijadikan alternatif dari Ms Word untuk mengetik. Kemudian WPS Presentation untuk menggantikan PPT. 

Sama seperti Ms Office, WPS juga kompatibel untuk berbagai perangkat elektronik. Sehingga bisa diinstal ke perangkat komputer sampai gadget dalam bentuk aplikasi. Nyaris semua sistem operasi mendukung instalasi WPS. Mulai dari iOS, Android, Windows, Linux, dan sebagainya. 

Daftar Aplikasi di WPS Office

Dikutip melalui Brilio, isi paket aplikasi perkantoran di dalam WPS Office ada  tiga. Mencakup WPS Writer, WPS Presentation, dan juga WPS Spreadsheets. Berikut penjelasannya: 

1. WPS Writer

WPS Writer adalah aplikasi pengolah kata pada WPS Office yang memiliki fungsi dan karakteristik mirip dengan Microsoft Word pada jajaran aplikasi Microsoft Office. Sehingga bisa digunakan untuk mengetik atau menulis. 

Secara tampilan dan juga fitur untuk mengolah kata, WPS jenis ini nyaris mirip dengan Word. Bahkan beberapa menu memiliki nama yang sama, seperti menu “View” atau yang lainnya. 

Bahkan untuk dokumen yang dikerjakan di WPS Writer memiliki format Docx ketika disimpan. Alhasil, dokumen yang dikerjakan di WPS ini bisa dibuka dan diedit di Word jika diperlukan. Selain disimpan dalam format Docx juga bisa disimpan dalam format PDF. 

2. WPS Presentation

Jenis aplikasi di dalam WPS Office yang kedua adalah WPS Presentation. Yaitu aplikasi pembuat presentasi pada laptop atau PC. Secara tampilan maupun fitur, aplikasi jenis ini mirip dengan Microsoft PowerPoint atau PPT. 

Aplikasi ini bisa digunakan untuk membuat slide presentasi. Baik untuk mempresentasikan materi oleh pendidik, presentasi untuk bidang bisnis, riset, dan lain sebagainya. Tersedia banyak fitur dan template, sehingga nyaris mirip dengan PPT di Ms Office. 

Format dokumen presentasi yang dibuat di WPS Presentation adalah pptx. Format ini membuat dokumen yang dikerjakan di WPS bisa dibuka di aplikasi presentasi lain. Termasuk Ms PowerPoint. 

3. WPS Spreadsheets

WPS Spreadsheets adalah aplikasi pengolah angka yang serupa dengan Microsoft Excel. Sehingga secara tampilan dan fitur memang terlihat atau nyaris mirip dengan Ms Excel. 

Lembar kerja akan berbentuk sel yang terdiri dari baris dan kolom yang dilengkapi penomoran. Aplikasi ini bisa digunakan untuk kebutuhan pelaporan data berbentuk angka maupun untuk proses perhitungan dan visualisasi data kuantitatif. 

Format dokumen yang dibuat di dalam WPS Spreadsheets adalah xlsx, yang membuatnya bisa dibuka dan diedit di Ms Excel. Berhubung fiturnya nyaris sama, jika sudah lihat memakai Excel maka dijamin lihai juga memakai versi WPS ini. 

Perbedaan WPS Office dengan Microsoft Office

Hal penting berikutnya yang perlu dipahami terkait WPS Office selain cara membuat daftar isi di WPS adalah perbedaannya dengan Microsoft Office atau Ms Office. Seperti yang sudah dijelaskan, WPS nyaris mirip dengan Microsoft Office. 

Hanya saja, karena dikembangkan dua perusahaan yang berbeda. Otomatis kedua aplikasi mengetik ini tidak sama. Sekalipun ada beberapa kemiripan dan persamaan, tetap akan dijumpai perbedaan signifikan. Diantaranya adalah: 

1. Biaya atau Harga

Perbedaan yang pertama terletak dari segi biaya penggunaan atau bisa disebut biaya langganan. Seperti yang diketahui, penggunaan Microsoft Office tidak gratis. Setiap pengguna wajib membeli lisensi satu kali di awal dan berlaku seumur hidup. 

Mengenai mahal tidaknya biaya tersebut, tentu antara satu orang dengan yang lainnya bisa berbeda pandangan. Namun yang pasti, penggunaan Ms Office original memang tidak gratis. 

Sementara untuk WPS, sifatnya gratis dan berbentuk aplikasi sama persis dengan Office. Alasan ini pula yang membuat WPS banyak dipertimbangkan oleh pengguna. Terutama yang mencari aplikasi olah kata orisinil atau legal, tapi ramah di kantong. 

Namun, WPS juga menyediakan versi berbayar yang premium. Sehingga ada lebih banyak fitur bisa didapatkan pengguna. Salah satunya ruang penyimpanan di Cloud yang lebih besar dibanding versi gratis. 

2. Kompatibilitas

Perbedaan yang kedua adalah dari segi kompabilitas. Artinya, kedua aplikasi perkantoran ini memiliki perbedaan dari segi format dokumen. Secara umum, Ms Office lebih unggul karena bisa membaca dan menghasilkan dokumen dalam format lebih beragam. 

Mulai dari format Doc, Docx, Xlsx, PDF, RTF, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada saat mengetik dengan Ms Office juga ada lebih banyak format file yang bisa dipilih. Sehingga dokumen yang dihasilkan bisa dibuka di berbagai aplikasi pembaca. 

Pada WPS, memang sudah banyak format dokumen bisa dibaca dan dihasilkan. Hanya saja belum sebanyak Ms Office. Namun, hal ini diprediksi akan terus dikembangkan oleh Kingsoft, apalagi aplikasi perkantoran memang potensial. 

3. Platform

Perbedaan yang ketiga terletak pada platform. Artinya, tidak semua sistem operasi mendukung instalasi dari kedua aplikasi perkantoran ini. Aplikasi Ms Office bisa diinstal di sistem operasi Windows, macOS, Android, iOS.

Sementara WPS lebih cocok untuk sistem operasi Windows, macOS, Linux, Android, iOS. Jadi, sistem operasi dari perangkat elektronik yang digunakan akan menentukan aplikasi perkantoran mana yang bisa digunakan. 

Misalnya, jika Anda memakai SO Linux, otomatis WPS lebih dianjurkan. Sebab Linux tidak kompatibel untuk Ms Office. Begitu pula sebaliknya, jika menggunakan MacBook dari Apple dengan SO MacOS. Otomatis lebih kompatibel menginstal Ms Office dibanding WPS. 

Meskipun begitu, diprediksi kedua aplikasi perkantoran ini di masa depan akan kompatibel untuk semua SO atau sistem operasi. Namun untuk saat ini memang masih belum sampai di titik tersebut. Maka pengguna tinggal menyesuaikan. 

4. Fitur

Perbedaan keempat antara Ms Office dengan WPS Office adalah dari segi fitur. Fitur antara kedua aplikasi perkantoran ini mirip. Namun belum bisa dikatakan sama persis satu sama lain. 

Secara umum, fitur di Ms Office lebih lengkap dan mendalam. Sehingga lebih cocok untuk penggunaan profesional. Misalnya digunakan oleh penulis agar kenyamanan mengetik di laptop maupun perangkat elektronik lain lebih maksimal. 

Namun, dengan kelengkapan fitur di Ms Office yang lebih baik. Ternyata memberi nilai minus, salah satunya memiliki ukuran aplikasi yang besar. Sehingga bisa memberatkan sistem pada perangkat. 

Fitur di dalam WPS memang lebih terbatas. Namun, di dalamnya sudah tersedia fitur esensial. Sehingga pengguna bisa mengetik apa saja sesuai fungsi utamanya. Hal ini juga yang membuatnya lebih ringan dan cocok untuk perangkat dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. 

5. Penyimpanan Cloud

Perbedaan selanjutnya adalah dari ruang penyimpanan daring di Cloud. Baik Ms Office maupun WPS Office menyediakan ruang penyimpanan Cloud gratis. Hanya saja kapasitas masing-masing berbeda. 

Pada WPS, seperti penjelasan sebelumnya ada perbedaan kapasitas untuk pengguna versi gratis dan berbayar. Pengguna versi gratis mendapat ruang penyimpanan 1 GB di Cloud, sementara versi berbayar lebih besar lagi. 

Jika butuh penyimpanan lebih besar, sebab 1 GB seperti tidak ada apa-apanya di era sekarang. Maka bisa beralih ke Ms Office yang menyediakan ruang sampai 1TB OneDrive (Microsoft 365). Hanya saja memang berbayar di awal. 

6. Iklan

Perbedaan keenam antara dua aplikasi perkantoran ini adalah pada iklan. Pada Ms Office yang sifatnya wajib berbayar sejak awal. Praktis pengguna tidak akan mendapati iklan sama sekali saat penggunaan. 

Lain halnya dengan WPS Office yang sifatnya gratis. Maka pengguna akan mendapati iklan di tengah pemakaian. Jika ingin bebas iklan, maka bisa diupgrade ke versi berbayar. 

7. Ekosistem

Perbedaan yang terakhir adalah dari segi ekosistem. Ekosistem Microsoft mendukung Ms Office masuk di semua aplikasi yang dikembangkan perusahaan tersebut. 

Seperti Teams, Outlook, SharePoint, dan sebagainya. Sehingga ekosistemnya lebih luas. Berbeda dengan WPS yang sifatnya mandiri dan belum banyak aplikasi buatan KIngsoft yang terintegrasi dengan WPS. 

Cara Membuat Daftar Isi di WPS Writer

Setelah memahami apa itu WPS Office dan apa saja daftar aplikasi yang ikut didapatkan pengguna jika melakukan instalasi. Maka berikutnya perlu memahami bagaimana cara membuat daftar isi di WPS. Lebih tepatnya pada WPS Writer. 

Daftar isi biasanya untuk melengkapi karya tulis ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun artikel ilmiah. WPS Writer bisa digunakan untuk menyusun bagian ini dan seperti dikutip dari website hitekno.com, ada dua pilihan cara. Yaitu: 

1. Cara Membuat Daftar Isi di WPS Secara Otomatis

Cara yang pertama untuk membuat daftar isi di WPS adalah secara otomatis. Dalam cara ini, pengguna aplikasi bisa memanfaatkan fitur khusus. Dimana fitur ini memang ditujukan untuk membuat daftar isi pada lembar kerja di WPS. Berikut langkah-langkahnya: 

  1. Buka lembar kerja di WPS Writer. Pastikan lembar kerja menyatu dengan seluruh bagian karya tulis. Hal ini menjadi syarat agar fitur pembuat daftar isi otomatis berfungsi. Jadi, jangan membuka lembar kerja baru.
  2. Masuk ke menu “References” kemudian pilih “Insert Table of Content”.
  3. Maka otomatis akan muncul jendela “Insert Table of Content”. Pada bagian ini, silahkan mengetik atau memasukan seluruh daftar isi yang diinginkan.
  4. Jika ingin melihat bagaimana hasil pembuatan daftar isi, silahkan klik tombol “Preview”. Selanjutnya bisa ditutup dan kembali menyelesaikan pembuatan daftar isi.
  5. Selesai.

Pada cara ini, hasil pembuatan daftar isi akan otomatis rapi di lembar kerja. Sehingga tidak perlu pengaturan tambahan. Pengguna bisa fokus memasukan seluruh bagian dan informasi yang masuk ke daftar isi. 

2. Cara Membuat Daftar Isi di WPS Secara Manual

Cara membuat daftar isi di WPS Writer yang kedua adalah secara manual. Cara ini cenderung lebih lama dan hasilnya juga kurang rapi jika dibandingkan dengan cara pertama. 

Namun, pada beberapa kondisi cara manual ini bisa dipilih ketika dirasa lebih sesuai. Berikut adalah langkah-langkahnya: 

  1. Buka lembar kerja di WPS Writer.
  2. Cari menu “View” kemudian klik centang pada pilihan “Ruler”.
  3. Beri tanda centang pada kolom “View Gridlines” yang berada di samping kolom Ruler untuk membuat garis tulis. Maka secara otomatis Ruler atau garis tulis akan muncul di atas dan samping dokumen, Sedangkan gridlines akan langsung terlihat di kertas dokumen.
  4. Selanjutnya tinggal mengetik manual di lembar kerja isi dari daftar isi yang dibutuhkan. Setelah menuliskan nama bab, silahkan tekan tombol “Tab” di keyboard sampai ke ujung yang sesuai kebutuhan. Pada bagian akhir silahkan ketik nomor halamannya.
  5. Lakukan berulang sampai seluruh daftar isi tercantum semua tanpa terlewatkan.
  6. Selesai.

Cara Membuat Titik-Titik pada Daftar Isi di WPS Writer

Jika membahas mengenai tata cara membuat daftar isi di WPS Writer. Maka dijamin ada pertanyaan mengenai cara membuat titik-titik di daftar isi tersebut. Secara umum, daftar isi memang diikuti titik-titik panjang. 

Tanda titik-titik panjang ini berfungsi memisahkan antara nama bab dan sub bab dengan nomor halaman dimana bagian tersebut berada. Pada Word, pembuatan titik-titik ini bisa otomatis dengan fitur khusus. 

Namun, tidak ketika memakai WPS Writer, dimana pembuatannya harus manual. Sesuai dengan konten yang dibagikan akun TikTok @lisaafrida_, berikut langkah pembuatan titik-titik panjang pada daftar isi memakai WPS Writer: 

  1. Buka lembar kerja di WPS Writer.
  2. Tampilkan dulu penggaris di lembar kerja, yakni dengan mencari menu “View” kemudian klik centang pada pilihan “Ruler”. Selanjutnya, beri tanda centang pada kolom “View Gridlines” yang berada di samping kolom Ruler untuk membuat garis tulis.
  3. Mulai mengetik isi dari daftar isi seperti biasanya.
  4. Setelah selesai menuliskan nama atau judul bab maupun sub bab, klik “Tab” satu kali dan ketik tanda titik (.) sepanjang lebar lembar kerja. Bagian ujung silahkan ketik nomor halaman.
  5. Copy paste garis titik-titik pertama ke baris daftar isi berikutnya.
  6. Panjang pendek titik-titik akan berbeda, silahkan dirapikan. Bisa ditambahkan titik lagi untuk yang terlalu pendek, dan dihapus tanda titik yang terlalu panjang.
  7. Selesai.

Itulah tata cara membuat daftar isi di WPS lengkap dengan pembuatan garis titik-titik pada daftar isi itu sendiri. WPS Office tentunya bisa dipertimbangkan karena sifatnya gratis. Ditambah, WPS Writer tidak jauh berbeda dengan Ms Word. Sehingga pengguna yang selama ini terbiasa memakai Word tidak akan mengalami kesulitan berarti. 

Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

3 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

3 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

3 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

3 hari ago