Salah satu indikasi atau indikator penelitian dikatakan bagus adalah penelitian tersebut up to date. Sehingga relevan dengan masalah yang dihadapi masyarakat saat ini dan temuan penelitian juga relevan dengan kebutuhan saat ini.
Mendukung hal tersebut, seorang peneliti perlu memahami tata cara menemukan ide penelitian yang luarannya dipublikasikan dalam bentuk buku. Sebab lewat ide penelitian yang up to date, maka akan menghasilkan penelitian yang juga up to date.
Sayangnya, untuk terus mengupgrade ide penelitian ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan. Tidak sedikit peneliti yang mengalami kesulitan dan harus melakukan berbagai cara sebagai solusinya. Lalu, seperti apa cara terbaik menemukan ide penelitian?
Dikutip melalui website Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dijelaskan bahwa ide penelitian adalah gagasan yang terlintas dalam pikiran yang membersitkan suatu masalah yang penting untuk dipecahkan.
Ide ini menjadi gagasan utama yang membangun kegiatan penelitian secara utuh. Tanpa ide penelitian, maka penelitian tersebut tidak akan bisa dilakukan. Sebab tidak ada masalah yang harus diteliti dan dicari solusinya lewat tindakan dan pemikiran ilmiah.
Menariknya, ide penelitian ibarat sesuatu yang datang tanpa diundang dan pergi tanpa diantar. Artinya, ide penelitian bisa muncul kapan saja dan kadang kala ketika dibutuhkan justru tidak kunjung muncul.
Kemunculan ide juga bisa dari berbagai cara, termasuk aktivitas harian. Misalnya membaca koran dan mendadak ide penelitian muncul. Membantu meningkatkan peluang ide penelitian datang, maka berikut beberapa cara menemukan ide penelitian tersebut:
Cara menemukan ide penelitian yang pertama adalah membaca artikel pada jurnal ilmiah. Sebab seluruh hasil penelitian terbaru akan dipublikasikan di jurnal. Setiap volume baru dirilis, maka ada beberapa artikel baru siap untuk dibaca.
Artikel pada jurnal membantu mengetahui topik-topik penelitian terkini dari para peneliti. Jika membaca artikel pada jurnal internasional maka akan menemukan ide-ide penelitian secara global.
Salah satu ide penelitian tersebut bisa menjadi inspirasi ide penelitian diri sendiri yang tentu perlu dimodifikasi. Modifikasi ide penelitian adalah proses mencari research gap dengan penelitian sebelumnya. Sehingga harus menemukan pembeda.
Semakin sering membaca artikel pada jurnal ilmiah, semakin banyak ide penelitian didapatkan. Anda bisa mencatat setiap ide yang muncul agar tidak terlupa dan dikembangkan menjadi penelitian di kemudian hari.
Poin kedua dalam tata cara menemukan ide penelitian adalah membaca buku. Khususnya buku ilmiah yang sumbernya dari hasil penelitian. Buku yang ditulis dosen dan peneliti bisa dijadikan prioritas.
Sebab, buku-buku tersebut akan mencantumkan hasil penelitian yang dilakukan. Apabila sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni dan topik yang diteliti selama ini. Maka bisa dijadikan ide penelitian di kemudian hari, tentunya harus dicari research gap-nya.
Membaca buku umum bisa memperluas wawasan dan menyadari masalah di sekitar. Sehingga buku nonilmiah juga bisa mematik ide penelitian. Sebab membantu pembaca menyadari kondisi yang terjadi di masyarakat dan bisa jadi adalah ide penelitian yang menarik.
Cara ketiga dalam daftar cara menemukan ide penelitian adalah selalu update informasi terkini. Pertama, Anda bisa rajin membaca artikel berita baik di koran maupun majalah. Baik itu versi cetak maupun elektronik.
Kedua, Anda bisa menonton acara berita yang ditayangkan di televisi maupun media online. Seperti website portal berita, akun YouTube kanal berita, dan lain sebagainya. Ketiga, Anda bisa update informasi melalui media sosial.
Pastikan akun media sosial tersebut resmi atau official, sehingga sumbernya jelas kredibilitasnya. Hal ini membantu mencegah mendapatkan berita hoaks. Semua berita tersebut bisa memberi informasi mengenai isu dan masalah terkini.
Beberapa mungkin relevan dengan bidang keilmuan yang ditekuni sehingga bisa dijadikan ide penelitian. Semakin sering membaca dan menonton berita, semakin mudah menemukan ide penelitian yang relevan dengan isu terkini.
Cara ketiga untuk menemukan ide penelitian adalah mengamati lingkungan sekitar. Cara ini cukup mudah dan murah, karena tidak harus kemana-mana dan keluar biaya untuk jalan-jalan di sekitaran rumah maupun tempat kerja.
Tujuannya untuk melihat ada tidaknya masalah yang bisa dijadikan ide penelitian. Misalnya, saat Anda jalan-jalan dan melihat saluran air di perumahan mampet. Anda seorang dosen kimia, biologi, dan sebagainya bisa meneliti faktor penyebab dan solusinya.
Ada banyak pemandangan dan pengalaman baru bisa didapatkan saat melihat lingkungan sekitar. Jika terbiasa bersikap kritis dan analitis, dijamin akan menemukan banyak ide penelitian.
Cara menemukan ide penelitian juga bisa dengan rajin berdiskusi. Jika Anda dosen atau peneliti, maka bisa berdiskusi dengan rekan sejawat. Sebab sesama dosen tentu paham banyak isu terkini dan bisa dibahas.
Dalam obrolan tersebut, kadang akan memberikan ide penelitian. Selain itu diskusi ini bisa digunakan untuk membahas suatu ide penelitian. Sehingga bisa menentukan menarik tidaknya dan tepat tidaknya untuk diajukan sebagai penelitian.
Jika Anda mahasiswa, maka bisa berdiskusi dengan dosen pembimbing atau supervisor. Sehingga bisa memastikan ide penelitian menarik dan mendapatkan saran mengenai ide-ide penelitian lain yang memang tepat.
Jadi, sebagai peneliti Anda sebaiknya tidak terbiasa diam. Selalu usahakan berdiskusi dengan jaringan pertemanan yang dimiliki. Sebab jaringan yang luas membantu mendapatkan banyak ide pembahasan dan berujung pada ide penelitian.
Cara menemukan ide penelitian berikutnya adalah mencari info call for paper. Call for paper biasanya diumumkan pengelola jurnal saat hendak menghimpun artikel ilmiah yang akan terbit di volume berikutnya.
Dalam informasi tersebut, para peneliti bisa membaca syarat dan ketentuan yang ditetapkan pihak pengelola jurnal. Sehingga bisa mengetahui topik-topik seperti apa yang diharapkan diterima pengelola jurnal tersebut.
Informasi ini akan membantu menemukan ide penelitian terbaru dan relevan. Serta sesuai kebutuhan pengelola jurnal. Sehingga kesempatan artikel hasil penelitian diterima jurnal tersebut sangat tinggi. Jadi, sekali dayung ada dua sampai tiga pulau terlampaui. Anda menemukan ide penelitian sekaligus jurnal untuk publikasi.
Cara ketujuh untuk menemukan ide penelitian adalah membaca kembali roadmap penelitian yang sudah disusun. Roadmap penelitian biasanya disusun oleh dosen dan peneliti, yang tentu bisa dijadikan acuan dalam melakukan penelitian berikutnya.
Roadmap penelitian ini membantu dosen tetap fokus di satu topik yang membentuk kepakaran. Jadi, jika kesulitan menemukan ide penelitian maka bisa dibaca ulang. Sehingga bisa menemukan ide yang berkaitan dengan topik di penelitian sebelumnya.
Selain beberapa cara menemukan ide penelitian yang sudah dijelaskan tersebut, tentunya masih banyak cara lain bisa dicoba. Namun, ide penelitian yang didapatkan tentunya tidak selalu bisa diteliti secara mentah. Melainkan perlu diolah.
Seperti penjelasan sebelumnya, ide penelitian bisa didapatkan dari membaca buku. Namun, ide ini tentu sama dengan ide penelitian sebelumnya. Maka ide perlu diolah untuk didapatkan research gap yang membuatnya unik dan menjadi ide baru (segar).
Berikut adalah beberapa tips menemukan maupun mengolah ide penelitian agar menjadi unik dan segar:
Tips yang pertama adalah memilih topik yang disukai dan dikuasai. Pertama, orang biasanya memilih topik penelitian sesuai minat. Hal ini tidak salah dan sangat disarankan. Sebab sekali ada minat maka akan gigih dengan minat tersebut.
Ide penelitian dari topik yang diminati akan cenderung lebih memotivasi untuk dipelajari dan diteliti. Semakin paham pada ide penelitian tersebut semakin memudahkan peneliti untuk melakukan penelitiannya.
Tips yang kedua adalah dengan menggunakan metode ATM, yaitu amati, tiru, dan modifikasi. Tips ini membantu memodifikasi ide penelitian dari peneliti lain agar lebih baru dan tidak menjadi plagiat.
Dalam proses memodifikasi akan ada tahap dimana dicari research gap. Proses ini juga akan membutuhkan analisis untuk menemukan hasil modifikasi yang baik dan benar. Ada beberapa metode analisis bisa digunakan.
Mulai dari metode SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats), kemudian metode PESTEL (Political, Economic, Social, Technology, Environment, and Legal), sampai metode analisis lain yang disukai dan dikuasai.
Tips ketiga dalam menemukan ide penelitian yang baru dan unik adalah memperbanyak aktivitas review artikel pada jurnal. Sering disebut dengan istilah review jurnal.
Review jurnal bukan sekedar membaca dan memahami artikel pada jurnal ilmiah saja. Melainkan juga menganalisis kelebihan dan kekurangan penelitian yang dilakukan oleh penulis artikel ilmiah tersebut.
Proses ini sama dengan melakukan pencarian research gap. Sehingga dengan kelemahan dari peneliti sebelumnya, bisa diterapkan metode atau perlakuan baru untuk mengatasinya. Sehingga ide penelitian yang dilakukan lebih unik dan baru.
Tips yang keempat adalah menemukan potensi lokal daerah. Dikutip melalui website resmi Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dijelaskan bahwa setiap daerah di Indonesia khas. Perbedaan ini menciptakan sebuah potensi untuk diteliti dan dikembangkan.
Potensi lokal daerah akan berbeda dengan potensi lokal daerah lain, karena sifat khas masing-masing tersebut. Jadi, dengan menemukan potensi lokal daerah sendiri dan diteliti. Maka ide penelitian tersebut menjadi unik dan baru.
Sebab memang tidak akan ada ide penelitian lain yang serupa, meskipun idenya nyaris mirip tapi jika daerahnya berbeda maka akan menjadi khas masing-masing. Jadi, Anda bisa mempertimbangkan tips ini untuk menemukan ide penelitian lebih unik dan baru.
Tips yang kelima untuk memodifikasi ide penelitian agar lebih unik dan menjadi ide baru adalah memperdalam kepakaran. Semakin ahli di suatu bidang, semakin besar peluang menemukan ide penelitian baru.
Misalnya saja yang dilakukan oleh Dr. I Made Wiryana yang bersama tim penelitiannya memperdalam mengenai konsep teknologi jaringan. Hingga menemukan potensi menjalankan jaringan 4G atau jaringan LTE.
Kepakaran di bidang tersebut memberi peluang menemukan ide penelitian dengan jaringan 4G yang bermanfaat bagi masyarakat dunia. Jadi, semakin ahli di suatu bidang dan satu topik.
Maka lebih mudah menemukan ide penelitian yang benar-benar nik dan baru. Semua ini memang butuh proses yang menuntut kesabaran, apalagi ide penelitian baru cukup sering diremehkan.
Dikutip melalui salah satu buku elektronik di website resmi Portal Perpustakaan RSM Cicendo yang berjudul Membentuk Ide Penelitian karya Rizki Faza Ramdhani. Dijelaskan bahwa setidaknya ada 15 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan ide penelitian. Berikut beberapa diantaranya:
Pertimbangan atau faktor pertama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan ide penelitian adalah ketertarikan pada topik. Ide penelitian sangat banyak dan tidak semua dipandang menarik untuk diteliti.
Menjadi tugas peneliti untuk menemukan ketertarikan tersebut. Atau menemukan ketertarikan pada suatu ide penelitian. Oleh sebab itu, penting untuk memiliki lebih banyak ide agar bisa membandingkan mana yang paling menarik untuk diteliti.
Peneliti yang baik adalah peneliti yang berhasil membangun kepakaran dari penelitian yang sudah dilakukan. Jika Anda ingin menjadi ahli penyakit TBC maka fokus meneliti penyakit ini bukan melebar ke penyakit lain. Maka akan menemukan ide penelitian yang membantu fokus pada penyakit tersebut.
Faktor ketiga dalam mempertimbangkan ide penelitian adalah faktor pengalaman. Ketika peneliti mengalami sendiri suatu masalah, maka akan menyadari betul masalah tersebut layak dan menarik untuk diteliti.
Jika tidak pengalaman pribadi, maka bisa masalah yang dialami oleh orang terdekat. Termasuk sanak famili dan bahkan tetangga di dekat rumah. Pengalaman tersebut memberi gambaran lebih jelas dan lebih matang dalam memilih ide penelitian.
Berikutnya adalah berusaha untuk selalu bersikap praktis. Hindari terlalu perfeksionis dan selalu fokus mencari ide penelitian yang benar-benar baru dan belum terjamah peneliti lain. Perhatikan faktor resiko dengan sumber daya yang dimiliki, baik sumber dana, waktu, tenaga, teknologi, dan sebagainya.
Membantu lebih mudah dalam menerapkan cara menemukan ide penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka berikut adalah beberapa contoh ide penelitian dikutip dari berbagai sumber yang bisa dipelajari dan dijadikan referensi:
Melalui penjelasan tentang tata cara menemukan ide penelitian tersebut, maka diharapkan bisa membantu menemukan lebih banyak ide penelitian unik dan baru. Sehingga bisa meningkatkan kualitas penelitian dan temuan yang didapatkan. Serta mendorong penerbitan buku berisi hasil penelitian dengan kualitas yang baik.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…