Cara Menerbitkan Buku

Cara Menerbitkan Buku di Penerbit

Cara menerbitkan buku ke penerbit. Sebagai seorang penulis tentu perlu paham betul mengenai cara menerbitkan buku ke penerbit. Supaya hasil buku yang sudah selesai ditulis bisa segera diproses penerbitannya. Sebab, buku apapun tentu perlu dipublikasikan agar isi di dalamnya memberi manfaat bagi lebih banyak orang. 

Genre apapun buku yang sedang ditulis, maka wajib memiliki impian untuk menerbitkannya. Baik itu lewat penerbit mayor maupun penerbit indie. Keduanya sama-sama memberi kemudahan untuk menerbitkan karya tulis yang sudah susah payah disusun. Jadi, silahkan mulai mempersiapkan diri untuk menerbitkan buku. 

Perbedaan Penerbit Mayor dengan Indie

Dalam mempelajari cara menerbitkan buku ke penerbit maka perlu menentukan, apakah menerbitkan ke penerbit mayor atau indie? Jadi, jasa penerbitan sendiri ada banyak karena memang disediakan oleh banyak perusahaan. Jumlah penerbit mayor mungkin tidak sebanyak penerbit indie. 

Namun, setiap penulis berhak untuk menentukan penerbit mana yang akan dipilih. Jika masih awam tentang jasa penerbit buku maka bisa mengenal lebih dalam mengenai penerbit mayor dan indie. Berikut sejumlah perbedaan dari keduanya: 

Baca Juga:

9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri 

Membongkar Alur Cara Menerbitkan Buku Agar Buku Diterbitkan 

Cara Menerbitkan Buku di Penerbit buku Deepublish 

Tips Sukses Menulis dan Cara Menerbitkan Buku

1. Jumlah Buku yang Dicetak

Perbedaan pertama antara jasa penerbit mayor dengan penerbit indie adalah dari jumlah buku yang dicetak. Secara umum, penerbit mayor mencetak naskah buku yang akan diterbitkan dalam jumlah besar. Sehingga dilakukan proses cetak secara massal. 

Apalagi untuk satu kali cetak, penerbit mayor minimal mencetak 1.000 eksemplar dan bahkan ada yang mencapai 3.000 eksemplar. Jumlah buku ini disesuaikan dengan jumlah toko buku yang sudah menjalin kerjasama atau yang dimiliki penerbit mayor tersebut. 

Sehingga semua buku yang sudah dicetak nantinya akan disebar atau didistribusikan ke seluruh toko buku tersebut. Inilah alasan kenapa buku yang diterbitkan ke penerbit mayor bisa sampai ke seluruh wilayah di Indonesia. 

Sedangkan pada penerbit indie, dilihat dari segi cara menerbitkan buku ke penerbit tidak berbeda jauh. Namun dari jumlah buku yang dicetak penerbit indie menyesuaikan dengan permintaan atau pesanan. Buku yang dicetak kemudian tidak didistribusikan ke toko buku manapun. 

Meskipun tidak dipasarkan ke berbagai toko buku. Namun pihak penerbit indie akan membantu proses marketingnya. Sehingga setiap penulis akan dibantu menjual bukunya sebanyak mungkin. Biasanya penerbit indie memiliki jaringan kemitraan yang sangat luas untuk menyediakan fasilitas tersebut. 

2. Seleksi Naskah Buku

Meskipun proses mengirimkan naskah atau cara menerbitkan buku ke penerbit antara penerbit mayor dengan indie nyaris tidak berbeda jauh. Namun dalam hal seleksi naskah buku terdapat perbedaan yang signifikan. Pada penerbit mayor memiliki sejumlah prosedur yang harus dilewati naskah buku sebelum diputuskan untuk diterbitkan. 

Persaingan dalam proses ini sangat ketat, selain itu editor di penerbit mayor juga dikenal sangat selektif dalam memilih naskah buku. Sehingga tidak sembarang buku bisa diterbitkan oleh penerbit mayor tersebut. Proses panjang inilah yang kemudian membuat buku-buku dari penerbit mayor dikenal punya kualitas mumpuni. 

Sementara pada penerbit indie, proses seleksi naskah lebih sederhana dan singkat. Penerbit tidak akan menolak naskah selama isinya tidak bertentangan dengan aturan manapun. Selain itu, untuk menjaga kualitas biasanya penulis bisa bekerjasama dengan editor untuk memperbaiki kesalahan pada naskah yang dikirimkan. 

Baca Juga:

Cara Menerbitkan Buku: Strategi Pemasaran Buku Ajar 

Cara Menerbitkan Buku: Jadi Pembeda, Naskah Diterima Penerbit Buku 

Cara Menerbitkan Buku: Melawan Tiga Penyakit Menulis 

Cara Menerbitkan Buku Ber ISBN 

3. Kualitas Penerbitan

Bagaimana dengan kualitas penerbitan? Kualitas penerbitan ini berkaitan dengan kualitas cetaknya, dilihat dari segi kualitas kertas, tinta, dan lain sebagainya. Saat mempelajari cara menerbitkan buku ke penerbit dijamin akan ikut pula memperhatikan poin satu ini. 

Sebab buku yang berkualitas dijamin mudah dilirik pembeli. Semakin banyak buku yang terjual semakin besar royalti yang akan diterima oleh penulis. Sehingga seorang penulis ada kalanya perlu mengutamakan kualitas penerbitan yang bagus. 

Pada penerbit mayor, kualitas penerbitan tidak perlu diragukan hal ini sesuai dengan kualitas buku yang dijual di berbagai toko buku besar. Sebut saja seperti toko buku Gramedia, Togamas, dan lain sebagainya. Sehingga pihak penerbit benar-benar hanya menggunakan material cetak berkualitas. 

Bagaimana dengan penerbit indie? Penerbit indie memiliki kualitas yang berbeda-beda, jika beruntung bisa mendapatkan kualitas penerbitan yang bagus bahkan mengalahkan penerbit mayor. Namun, jika kurang beruntung maka kualitas penerbitannya bisa di bawah standar. Jadi, perhatikan reputasi dan portofolio penerbit. 

4. Waktu Penerbitan

Perbedaan selanjutnya adalah dari waktu penerbitan, secara umum penerbit mayor memiliki proses review. Proses ini sendiri berjalan antara 1-3 bulan lamanya, jika naskah buku dinyatakan lolos. Maka baru ke tahap cetak dan diterbitkan ke sejumlah toko buku yang dimiliki dan sudah menjalin kerjasama. 

Sedangkan waktu penerbitan untuk penerbit indie cenderung lebih singkat. Biasanya satu minggu setelah proses editing maka sudah bisa ke tahap cetak dan diterbitkan. Penerbitan ini adalah penerbitan secara online dan dipasarkan lewat jaringan yang dimiliki penerbit indie. Jika ada pesanan maka buku baru dicetak. 

Adapun masa penerbitan di penerbit indie rata-rata hanya satu minggu. Namun, bisa lebih lama dari jumlah rata-rata ini karena berbagai faktor yang mempengaruhi proses penerbitan. 

5. Perhitungan Royalti

Meskipun cara menerbitkan buku ke penerbit mayor dan indie tidak berbeda jauh, dilihat dari kebijakan perhitungan royalti akan ditemukan perbedaan lagi. Penerbit mayor biasanya memberi royalti sebesar 10 persen dari setiap buku yang berhasil dijual. 

Sehingga penulis yang menerbitkan bukunya di penerbit mayor setiap 3 atau 6 bulan sekali akan menerima laporan tentang jumlah buku yang terjual. Kadang kala juga dilengkapi informasi hasil perhitungan royalti sebesar 10 persen tadi. Sehingga penulis bisa terus update mengenai jumlah bukunya yang berhasil terjual. 

Sedangkan pada penerbit indie, besaran royalti biasanya tidak sama antara satu penerbit indie dengan penerbit indie lainnya. Selain itu antara satu penulis dengan penulis lain dalam satu penerbit juga bisa berbeda. Hal ini terjadi karena nilai royalti biasanya atas dasar kesepakatan antara penulis dengan penerbit. 

6. Biaya Penerbitan

Jika dilihat dari biaya penerbitan, nantinya juga akan dijumpai perbedaan antara penerbit mayor dengan indie. Pada penerbit mayor, biaya untuk penerbitan termasuk biaya cetak dan editing dijamin gratis. Sehingga saat menerbitkan naskah bukunya penulis tidak akan keluar biaya. 

Hanya perlu bersabar menunggu ada kabar baik jika naskah buku yang dikirimkan ke bagian redaksi atau editor sedang dalam proses editing. Sehingga akan ada proses editing atau revisi berkala jika memang diperlukan. 

Sedangkan pada penerbit indie, biaya penerbitan disesuaikan dengan kebijakan penerbit tersebut. Biasanya satu kali cetak di media kertas akan ditentukan biayanya oleh penerbit. Jika penulis ingin mencetak dalam jumlah banyak maka biaya untuk menerbitkan naskah bukunya juga lebih besar dibanding mencetak dalam jumlah sedikit. 

Namun, setiap penerbit indie punya kebijakan berbeda-beda terkait biaya penerbitan. Jadi, silahkan menentukan pilihan dengan bijak. Sekaligus memperhatikan prosedur atau cara menerbitkan buku ke penerbit di penerbit indie tersebut. Supaya naskah buku bisa segera diterbitkan. 

Cara Menerbitkan Buku ke Penerbit Buku

Lalu, bagaimana dengan cara menerbitkan buku di penerbit buku? Pada dasarnya didahului dengan proses mengirimkan naskah. Proses ini berlaku untuk penerbit mayor dimana alamat email untuk mengirimkan naskah buku dipublikasikan secara luas. Penulis tinggal menunggu kabar baik tentang penerimaan naskah buku tersebut. 

Seperti yang dijelaskan di awal, penerbit mayor punya prosedur panjang dan ketat. Bisa berlangsung selama 3 bulan bahkan lebih sebelum mendapat kepastian kalau naskah yang dikirimkan diterima. Jadi, sembari menunggu penulis bisa aktif menulis karya tulis lain. Jika dalam batas waktu tertentu tidak menerima kabar, bisa mengirimkan naskah ke penerbit lain. 

Sedangkan untuk penerbit indie, biasanya prosedurnya sedikit berbeda. Rata-rata mewajibkan penulis untuk mendaftar dulu sebagai member. Baru kemudian mengikuti proses selanjutnya sesuai instruksi. Sebagian besar penerbit indie menerima naskah buku dengan kriteria tertentu. 

Sehingga ada penulis yang menerima kabar naskah bukunya ditolak, diterima dengan catatan khusus, dan diterima secara penuh tanpa syarat dan ketentuan. Jika diterima dengan catatan khusus maka biasanya ada beberapa bagian yang harus direvisi. Sehingga akan ada proses revisi sampai naskah dianggap layak terbit oleh pihak editor. 

Hal serupa juga berlaku untuk penerbit mayor. Jadi, setelah mengirimkan naskah buku pastikan rutin mengecek email. Siapa tahu ada kabar baik. Jika naskah ditolak bisa beralih ke penerbit lain, siapa tahu rezeki bukan di penerbit tersebut. 

Memperbesar peluang agar naskah buku diterima pihak penerbit maka perlu dilakukan editing mandiri. Jadi, sebelum dikirimkan pastikan dibaca dulu. Jika ada bagian yang perlu dikurangi, ditambah, atau diubah maka bisa segera dilakukan. Setelah dirasa sempurna, naskah tersebut baru dikirimkan ke pihak penerbit. 

Tips Memilih Penerbit Buku

Berhubung jasa atau perusahaan penerbitan memang sangat banyak, terutama penerbit indie. Kemudian ada kemungkinan naskah buku yang dikirimkan ditolak meskipun sudah mempelajari cara menerbitkan buku ke penerbit dengan ketat dan disiplin. Maka untuk memperbesar peluang naskah diterima dan segera diterbitkan harus tepat dalam memilih penerbit. 

Memilih penerbit yang tepat sangat menentukan nasib naskah buku yang dikirimkan. Kualitas yang bagus jika dikirimkan ke penerbit yang salah sudah tentu tidak lagi menjadi bagus. Saat naskah ditolak muncul pikiran liar jika tidak ada bakat menjadi penulis. Padahal, cuma kurang tepat saja dalam memilih penerbit. 

Jadi, dalam memilih penerbit sebaiknya memperhatikan sejumlah tips berikut ini: 

1. Genre Penerbitan

Tips pertama adalah memperhatikan atau mencari informasi mengenai genre buku yang diterima penerbit. Mengapa? Sebab beberapa penerbit memang menentukan genre tertentu yang akan diterima. Ada penerbit yang hanya menerima naskah buku yang ditulis para perempuan, naskah bertemakan remaja, dan lain sebagainya. 

Jadi, pastikan mencari tahu dulu agar genre dari naskah buku yang ditulis memang sesuai. Hal ini untuk memperbesar peluang naskah diterima dan kemudian diterbitkan sesuai dengan aturan yang ada. Jadi, jangan asal lagi dalam memilih penerbit sesuaikan genrenya dan proses penerbitan menjadi lebih singkat. 

2. Reputasi Penerbit

Tips selanjutnya adalah memilih penerbit dengan memperhatikan reputasinya selama ini. Reputasi akan menentukan seberapa bagus kualitas penerbitannya, sehingga membuat naskah buku mudah untuk diterima masyarakat luas. Sebab kualitas kertas dan cetakan yang buruk akan membuat buku bagus tampak jelek. 

Jadi, usahakan selektif dalam memilih penerbit dan mengutamakan yang kualitas penerbitannya bagus. Cara paling mudah untuk mendapatkan penerbit dengan reputasi bagus adalah melihat ulasan penulis lain yang sudah menerbitkan bukunya. Selain itu cari tahu perusahaan cetak mana yang diajak bekerjasama. 

Pastikan, penerbit tersebut bekerjasama dengan perusahaan cetak dengan reputasi baik juga. Sehingga naskah yang dikirimkan akan dicetak di kertas berkualitas dengan tinta terbaik dan diproses di mesin printing terbaik juga. Kombinasi ketiganya akan menghasilkan kualitas penerbitan yang mumpuni. 

3. Biaya dalam Penerbitan

Dalam hal cara menerbitkan buku ke penerbit mungkin bisa asal kirim, hanya saja perlu mengirimkan naskah ke penerbit yang tepat. Selain dua poin di atas, penulis juga perlu memperhatikan biaya dalam penerbitan. Khususnya bagi penulis yang menerbitkan buku ke penerbit indie. 

Pada dasarnya, penerbit mayor ada juga yang proses penerbitannya berbayar. Sehingga penulis perlu membayar biaya untuk menerbitkan naskah buku yang telah dikirimkan dan diterima. Setiap penerbit kemudian mematok biaya yang beragam, jadi cari penerbit dengan biaya paling sesuai. 

Yakni disesuaikan dengan kondisi finansial yang dimiliki. Jika modal minim maka lebih baik menerbitkan ke penerbit mayor yang gratis. Bisa juga memilih penerbit indie dengan mencetak sedikit buku. Supaya biayanya lebih rasional dengan kapasitas modal yang tersedia. 

Sedangkan bagi penulis dengan modal tebal, alangkah baiknya tetap bijak memilih penerbit. JIka menjumpai jasa penerbitan yang mahal pastikan sesuai dengan reputasi dan kualitas cetaknya. Sebab tidak sedikit penerbit dengan biaya terjangkau mampu memberikan kualitas cetak terbaik. 

4. Kualitas Layanan yang Diberikan

Tips selanjutnya dalam cara menerbitkan buku ke penerbit manapun adalah memilih penerbit dengan kualitas layanan yang baik. Mengapa? Sebab sebagai penulis dijamin akan berhubungan atau berkomunikasi langsung dengan pihak editor. Selain itu bisa juga rutin berkonsultasi dengan pihak CS penerbit tersebut. 

Bayangkan, jika kualitas layanannya buruk? Dijamin tidak akan mudah untuk berkomunikasi apalagi berkonsultasi menentukan yang terbaik. Oleh sebab itu penting sekali untuk memilih penerbit yang informatif, profesional, dan juga selalu ramah dengan menjaga tutur katanya. 

Sebagai manusia, wajar jika menghadapi masalah di suatu masa. Namun, ketika sudah masuk ke ranah pekerjaan maka harus memprioritaskan profesionalitas. Jadi, pilih penerbit profesional yang selalu mengedepankan kenyamanan pelanggan. Sehingga bisa merasa aman dan nyaman menerbitkan buku di penerbit tersebut. 

5. Waktu Pengerjaan

Tips terakhir dalam memilih penerbit yang tepat adalah memperhatikan waktu pengerjaannya. Penerbit mayor membutuhkan proses lebih panjang dan seleksi yang ketat. Berhubung banyak penulis antri menerbitkan naskahnya, maka masa pengerjaan bisa sangat panjang. 

Namun, jika sudah mendapat kabar baik jika naskah diterima maka proses cetak perlu menunggu proses review dulu. Jadi, jika buru-buru maka bisa beralih ke penerbit indie. Sedangkan di penerbit indie perlu menanyakan waktu pengerjaan. Pastikan buku yang dicetak selesai tepat waktu dan bisa diambil sesuai jadwal. 

Sehingga bisa segera dipasarkan sendiri atau diberikan kepada orang terdekat yang dianggap berjasa dalam proses menyusun naskahnya. Jadi, penting untuk memastikan waktu pengerjaannya berapa lama. Supaya tidak membuang waktu dan menunggu terlalu lama. 

Cara menerbitkan buku ke penerbit baik di penerbit mayor maupun indie dari penjelasan di atas pada dasarnya tidak berbeda jauh. Supaya naskah buku bisa lebih mudah diterima maka tips-tips yang dipaparkan perlu diaplikasikan. Semoga bermanfaat. 

Artikel Terkait:

 ISBN PERPUNAS- Cara Menerbitksn Buku 

Cara Menerbitkan Buku Dengan Memilih Penerbit Buku yang Tepat

Cara Menerbitkan Buku Agar Naskah Diterima 

Tiga Persiapan Cara Menerbitkan Buku 

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

2 minggu ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

2 minggu ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

2 minggu ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

2 minggu ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

2 minggu ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 minggu ago