Dalam menulis buku ajar, buku referensi, buku teks, dan sebagainya, terdapat komponen-komponen kelayakan yang harus dipenuhi. Sebelum diterbitkan oleh penerbit buku, perlu adanya peninjauan mengenai kelayakan buku, baik dari tampilan maupun substansinya. Apa saja kelayakan yang harus dipenuhi agar buku Anda bisa diterbitkan? Atau hanya dengan cara menerbitkan buku sendiri ? Tulisan ini akan kita simak beberapa komponen yang dapat dijadikan acuan penilaian kelayakan sebuah buku agar bisa diterbitkan atau tidak.
Komponen pertama ini meliputi keleluasaan dan kedalaman materi. Keleluasaan materi yang disajikan setidaknya menjabarkan substansi materi yang terkandung dalam kompetensi yang diharapkan. Sementara itu, kedalaman materi meliputi pengenalan hingga interaksi antarkonsep sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Karena segmen buku bersifat menghibur dan/atau mendidik, penerbit buku tentunya akan lebih jeli dari Anda. Penilaian terhadap akurasi materi meliputi akurasi fakta, kebenaran konsep atau teori, kebenaran prinsip, dan akurasi prosedur atau metode. Fakta yang disajikan sebagai materi harus sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk diajarkan kepada peserta didik. Kemudian konsep yang dipakai sebaiknya tidak menciptakan banyak penafsiran dan sesuai dengan definisi yang berlaku dalam bidangnya. Sama halnya dengan konsep, prinsip juga harus sesua dengan yang berlaku dalam bidangnya, juga akurat. Metode yang digunakan juga harus benar dan runtut.
Isi buku ajar, buku referensi, buku teks, dan buku-buku lain yang sejenis sebaiknya disajikan dengan materi up to date. Perlu adanya penyesuaian antara materi dengan perkembangan ilmu terkini. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan contoh yang relevan dan menarik serta ‘hangat’ karena bersifat kekinian. Rujukan yang disertakan pun harus relevan, valid, dan memunculkan kesan ‘baru’ dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Buku yang baik mampu adalah buku yang menginspirasi, berguna, serta mampu menumbuhkan inovasi dan kreativitas bagi pembacanya. Menginspirasi juga berarti menumbuhkan semangat baru dalam belajar dan bekerja secara disiplin. Dalam buku sebaiknya terdapat materi untuk merangsang kemunculan gagasan-gagasan baru melalui latihan dan contoh-contoh kasus yang diberikan. Ide yang kreatif dalam buku akan lebih baik jika mampu menumbuhkan kerjasama dalam tim dan meningkatkan produktivitas.
Sebagai sumber ilmu, buku perlu memiliki substansi yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu bagi pembacanya. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya uraian, latihan, contoh soal dan kasus dan fenomena di lingkungan sekitar. Dengan berbagai sajian tersebut, pemikiran lebih jauh dari peserta didik dapat ditumbuhkan. Kemudian buku juga perlu mendorong peserta didik untuk mencari sumber yang lain agar dapat menemukan informasi lebih jauh. Selain itu, rasa ingin tahu juga bisa diarahkan pada cara berpikir kritis dengan materi yang menggunakan metode eksperimen.
Penerbit buku juga akan lebih melirik naskah Anda yang couriousable. Artinya naskah Anda memiliki daya tarik tersendiri, sehingga orang-orang penasaran untuk membacanya. Tentunya akan sangat menguntungkan bagi Anda bukan?
Tidak hanya berfungsi menumbuhkan rasa ingin tahu saja, buku juga sebaiknya dapat menjadi media pengembangan kecakapan personal. Berbagai uraian, latihan, dan contoh yang disajikan dalam buku dapat berguna untuk peserta didik dalam mengenali kekurangan dan kelebihan dirinya. Dalam meningkatkan kecakapan sosial, substansi buku sebaiknya memberikan motivasi bagi peserta didik untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama dengan orang lain.
Tidak hanya kecakapan diri sendiri dan sosial, sudah semestinya buku dapat digunakan dalam mengembangkan kecakapan akademik. Peserta didik diharapkan dapat menggali informasi, menyelesaikan masalah, dan memutuskan sesuatu dalam kerja ilmiah dengan mempelajari buku tersebut. Selain itu, substansi buku sebaiknya juga berguna dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik peserta didik.
Selain mengembangkan sikap hidup, mengembangkan sikap menghargai juga bisa dilakukan dengan mempelajari buku. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan gambaran mengenai fenomena alam dan sosial agar peserta didik dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Sebuah buku yang dijadikan sebagai bahan ajar, buku teks, referensi, atau kegunaan lain dalam pendidikan tinggi dapat disajikan dengan taat asas. Maksudnya, buku disajikan dalam setiap bab yang memiliki pendahuluan, isi, dan penutup. Kelogisan penyajian juga menjadi syarat kelayakan. Kelogisan dapat ditampilkan sesuai dengan alur berpikir deduktif (umum ke khusus) atau induktif (khusus ke umum). Selain logis, konten buku juga harus runtut. Penyajiannya bisa dilakukan dengan menampilkan konsep yang lebih mudah ke konsep yang lebih sulit, dari sederhana ke yang lebih kompleks. Selain itu, perlu adanya koherensi antarfakta, antarkonsep, dan antarteori agar terhubung secara logis.
Dalam buku, penting juga untuk menyajikan komponen pendukung materi, misalnya ilustrasi, grafik, tabel, dan lain-lain. Ketepatan dan kesesuaian komponen pendukung penting untuk diperhatikan dalam tiap-tiap bab. Selain itu, perlu juga ditambahkan uraian singkat yang bisa membangkitkan minat membaca di awal bab. Selain itu, rujukan atau sumber acuan terkini juga bisa dijadikan sebagai pelengkap materi yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan (selayaknya buku teks).
Pembelajaran dalam buku sebaiknya melibatkan peserta didik untuk berinteraksi dan berpartisipasi secara mental dan emosional. Peserta didik juga menjadi fokus dalam menyampaikan pembelajaran. Pembelajaran yang interaktif mampu memberikan materi yang dialogis sehingga memungkinkan peserta didik untuk seolah-olah berkomunikasi dengan si penulis buku. Hal ini nantinya dapat memunculkan umpan balik dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat diukur.
Sebagai media berkomunikasi, bahasa tulisan yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan pengguna buku. Bahasa yang digunakan dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir dan sosial-emosional peserta didik. Selain itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif sehingga pesan dari materi pengajaran dapat diterima engan baik. Penggunaan bahasa yang baik juga dilakukan dengan menyesuaikan substansi pesan dan ilustrasi yang diberkan.
Selain itu, bahasa tulisan yang digunakan juga meliputi ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah yang merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kalimat-kalimat yang dituliskan harus runtut, baik dalam satu paragraf, antarparagraf, antarsubbab, atau antarbab. Kemudian makna dan keutuhan pesan dalam tiap-tiap bagian juga sebaiknya mencerminkan kesatuan tema. Kemudian penggunaan simbol dan istilah harus dilakukan secara benar dan konsisten. Ketepatan bahasa yang perlu diperhatikan juga meliputi ketepatan tata bahasa, ejaan berdasarkan EYD, dan penggunaan kata asing.
Tidak hanya substansi saja yang menjadi fokus, ketentuan-ketentuan grafis juga perlu diperhatikan. Hal ini meliputi ukuran buku yang sesuai dengan standar ISO serta kesesuaian format dan materi isi buku. Kemudian tata letak pada kulit muka dan belakang bisa ditampilkan dalam satu kesatuan yang utuh. Warna, ilustrasi, tipografi bisa didesain secara harmonis dan saling terkait.
Menariknya desain cover ditentukan dari point center atau pusat pandang yang terpusat. Untuk menarik pembaca, daya tarik bagian muka buku bisa didesain dengan warna, ilustrasi, dan tipografi yang tepat. Kemudian desain di bagian depan tersebut bisa diselaraskan dengan tata letak judul, penulis, logo, dan tata letak isi. Dalam menyelaraskan berbagai komponen cover, ukuran proporsional dan jenis huruf yang dipakai menjadi penting, terutama bagi penerbit buku.
Beberapa komponen di atas dapat Anda jadikan acuan dalam menilai kelayakan buku teks, buku ajar, maupun buku referensi Anda. Bahkan juga untuk cara menerbitkan buku sendiri secara mandiri. Jika komponen yang telah diuraikan di atas sudah sesuai dengan naskah Anda, maka proses penerbitan bisa segera dilakukan. Hal ini tentunya juga tidak lepas dari kerjasama Anda sebagai penulis dan penerbit buku agar dapat menerbitkan buku yang layak. Dalam menilai kelayakan buku Anda, diskusi dengan penerbit, terutama editor penting dilakukan. Anda bisa meminta saran dan masukan agar naskah yang siap diterbitkan menjadi buku yang berguna bagi banyak kalangan.
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku teks atau buku referensi? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara gratis di penerbit buku kami! Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini!
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…