Writing Advice

7 Cara Jitu Mengatasi Overthinking yang Menganggu

Memiliki kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan atau overthinking ternyata bisa berdampak negatif. Siapapun bisa memiliki kebiasaan tersebut, sehingga perlu segera mencari cara mengatasi overthinking. 

Memikirkan segala sesuatu adalah hal yang normal. Namun, kadarnya harus pas. Sehingga tidak berlebihan dan berujung menjadi overthinking. Jika kondisi ini terjadi maka akan selalu overthinking dalam mengurus semua hal. 

Waktu yang Anda miliki bisa habis hanya untuk memikirkan sesuatu secara berlebihan. Oleh sebab itu, kebiasaan overthinking masuk kategori kebiasaan kurang baik. Lalu, bisakah kebiasaan ini dihentikan? Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Overthinking?

Sebelum membahas mengenai apa saja cara mengatasi overthinking, maka penting untuk memahami definisinya dulu. Sekaligus memahami beberapa hal yang sifatnya mendasar. Seperti penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh kebiasaan ini. 

Dikutip melalui website resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Wirdatul Anisa Psikolog pada Kuliah Online CPMH UGM menjelaskan jika overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan. 

Secara sederhana, overthinking adalah kondisi dimana seseorang memikirkan suatu hal sampai berulang-ulang. Biasanya hal ini terjadi karena ada banyak kekhawatiran yang dirasakan dan pada akhirnya memicu otak untuk memikirkannya terus. 

Overthinking bisa membuat seseorang secara perlahan memiliki pikiran negatif. Sehingga mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Hal ini bisa memicu tekanan pikiran dan menjadi stres. Apalagi jika terjadi berulang-ulang. 

Overthinking bisa disebabkan oleh banyak hal dan cenderung menjadi kebiasaan yang berulang. Meskipun begitu, kebiasaan ini sama seperti kebiasaan buruk lainnya. Yaitu bisa dihentikan selama memilih cara mengatasi overthinking yang memang tepat. 

Penyebab Overthinking

Overthinking tidak muncul begitu saja dan tidak semua orang memiliki kebiasaan ini. Artinya, kondisi overthinking dipicu oleh beberapa hal yang membuatnya terjadi dan berulang. Dikutip melalui berbagai sumber, berikut beberapa faktor penyebabnya: 

1. Takut Mengambil Keputusan yang Salah

Semua orang tentu ada momen dimana harus mengambil keputusan. Baik ketika berhadapan dengan pilihan maupun lebih. Mengambil keputusan tidak selalu mudah, apalagi jika pilihan yang ada bisa memberi dampak negatif sekaligus positif. 

Ketakutan dalam mengambil keputusan yang salah ternyata bisa memicu overthinking. Sehingga ada kekhawatiran jika keputusan tersebut memberi dampak luar biasa negatif dan menjadi pihak yang disalahkan. 

2. Memiliki Pengalaman Traumatis

Penyebab kedua dari overthinking adalah ketika memiliki pengalaman traumatis. Dalam hidup tentu ada saja pengalaman yang tidak menyenangkan. Kadang pengalaman ini membekas dalam ingatan dan memicu overthinking. 

Ada kekhawatiran masalah serupa akan berdampak negatif sama besar seperti kejadian di masa lalu. Jika kondisi ini terjadi maka artinya Anda mengalami overthinking dan bisa jadi akan berulang. 

3. Memiliki Gangguan Kecemasan

Dikutip dari website Siloam Hospital, dijelaskan bahwa salah satu penyebab overthinking adalah karena seseorang mengalami gangguan kecemasan atau disebut dengan istilah anxiety disorder. Anxiety disorder sendiri merupakan gangguan obsesif-kompulsif dapat menyebabkan overthinking yang berlebihan.

Gangguan seperti anxiety bisa mempengaruhi pola pikir dan tidak disadari oleh penderitanya. Sehingga secara tidak sadar sudah memikirkan sesuatu secara berlebihan dan menjadi cemas dengan sendirinya. 

4. Cenderung Perfeksionis

Beberapa orang memiliki sifat perfeksionis, sehingga apapun yang dilakukan dan dikerjakan harus memberi hasil maksimal atau sempurna. Dikutip melalui website Halodoc, sifat perfeksionis ternyata bisa memicu overthinking. 

Perfeksionis membuat seseorang memiliki standar pencapaian tinggi. Ketika proses mencapai standar tersebut, biasanya ada kekhawatiran gagal. Sehingga membuat mereka memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif dan menjadi overthinking. 

5. Mengkhawatirkan Penilaian Orang Lain

Dalam melakukan sesuatu atau mengambil tindakan, tidak sedikit yang masih memikirkan penilaian orang lain. Sehingga memberi tekanan untuk bisa tampil baik di semua kesempatan. Hal ini tentu sulit dan bisa menjadi stres. 

Seseorang yang selalu mengutamakan penilaian positif orang lain bisa mengalami overthinking. Oleh sebab itu, seseorang yang selalu menjaga image biasanya rawan memiliki kebiasaan overthinking. 

6. Berhadapan dengan Situasi Tidak Jelas

Overthinking juga bisa disebabkan oleh kondisi dimana seseorang berhadapan dengan sesuatu yang tidak jelas. Sehingga ada sesuatu yang sifatnya tidak pasti dan membuat otak terus memikirkannya. 

Misalnya, memikirkan kemungkinan orang di rumah marah atas tindakan yang dilakukan. Padahal bisa jadi tidak ada yang marah. Namun terlanjur dipikirkan dan membuat pikiran negatif berkembang. Overthinking pun terjadi. 

7. Terbiasa Melakukan Analisis Mendalam

Menganalisis suatu hal memang tepat untuk dilakukan, supaya bisa memahami hal tersebut dengan baik. Sekaligus mendukung pengambilan keputusan yang memang paling baik untuk diambil. 

Namun, ada kalanya seseorang menganalisis secara mendalam untuk banyak hal. Termasuk untuk hal-hal sepele yang dampak negatifnya bisa saja sangat kecil. Sehingga cenderung memiliki kebiasaan overthinking. 

Dampak Overthinking

Sebelum memahami apa saja cara mengatasi overthinking dengan bear. Maka penting untuk memahami dampak yang ditimbulkan jika kondisi ini tidak diatasi. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan: 

1. Otak Kelelahan dan Susah Fokus

Overthinking pada dasarnya menuntut sel-sel otak untuk terus bekerja. Sebab harus memikirkan satu hal yang bisa memakan waktu berjam-jam. Hal ini akan membuat sel di otak mudah lelah. 

Dampaknya seseorang dengan overthinking akan kesulitan menjaga fokus. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja. Sebab tidak bisa fokus dalam mengerjakan apapun dan hasilnya menjadi tidak maksimal. 

2. Mengganggu Pola Tidur

Dampak berikutnya dari overthinking dan kenapa perlu mencari cara agar tidak overthinking adalah bisa mengganggu pola tidur. Memikirkan sesuatu secara berlebihan akan membuat otak terus bekerja. Sehingga tidak mengantuk. 

Kondisi ini membuat seseorang lebih sering begadang. Sehingga rentan mengalami gangguan tidur, kualitas tidur tidak maksimal, dan memicu masalah kesehatan. Sehingga dampak overthinking menjadi lebih kompleks. 

3. Mengganggu Nafsu Makan

Memikirkan sesuatu secara berlebihan dan menyita seluruh waktu yang dimiliki juga berdampak pada penurunan nafsu makan. Seseorang tidak akan bisa makan dengan tenang selama masih memikirkan suatu hal. Apalagi secara negatif. 

Oleh sebab itu, overthinking membuat seseorang tidak bisa lagi menikmati makanan dan mengalami gangguan pencernaan. Belum lagi dengan resiko penurunan berat badan secara drastis, kekurangan gizi, dan lain sebagainya. 

4. Hubungan Sosial Memburuk

Dampak overthinking juga bisa memperburuk hubungan sosial dengan orang sekitar. Terutama dengan orang terdekat, baik itu sahabat, orang tua, pasangan, dan bahkan dengan anak bagi yang sudah berumah tangga. 

Dalam kondisi lebih parah, seseorang yang sudah overthinking terlalu sering akan selalu curiga dan berpikir negatif. Hal ini membuat orang di sekitarnya bisa memilih mengucilkan. Sehingga terisolasi dari dunia sosial. 

5. Menurunkan Rasa Percaya Diri

Overthinking juga bisa menyebabkan kepercayaan diri menurun seiring berjalannya waktu. Memiliki ketakutan dan kekhawatiran berlebihan pada sesuatu. Membuat seseorang kesulitan dalam mengambil keputusan. 

Terlalu banyak hal dipertimbangkan dan dipikirkan, membuat kepercayaan diri memiliki kemampuan menentukan keputusan menjadi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kepercayaan diri untuk semua aspek dalam kehidupan. 

6. Tidak Produktif

Overthinking membuat otak fokus memikirkan suatu hal dan mengabaikan hal lainnya. Padahal dalam hidup, tentu ada banyak hal perlu dipikirkan dan dikerjakan. Alhasil, sebagian besar waktu habis untuk overthinking. 

kondisi ini membuat seseorang menjadi tidak produktif. Sebab tidak memiliki cukup waktu untuk memikirkan hal lain dan pekerjaan menjadi terbengkalai. Hal ini bisa membuat seseorang yang overthinking lebih mudah kehilangan pekerjaan. 

7. Memicu Depresi dan Anxiety

Overthinking yang tidak diatasi juga akan berakhir dengan depresi sampai anxiety. Sebab memikirkan sesuatu secara berlebihan dan bahkan untuk waktu yang lama. Bisa menyebabkan masalah psikologis lain. 

Mulai dari stres, depresi, dan juga anxiety. Oleh sebab itu mencari cara mengatasi overthinking sangat penting. Sehingga bisa segera mencegah dampak psikologis yang lebih buruk dan luas.

Cara Mengatasi Overthinking Berlebihan

Meskipun menjadi masalah psikologis yang semakin banyak dialami oleh masyarakat di seluruh dunia. Namun, overthinking bukan suatu gangguan psikologis yang tidak bisa diatasi. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa cara mengatasi overthinking: 

1. Mencari Bantuan Profesional

Cara pertama yang bisa dicoba dalam meminta bantuan profesional. Khususnya overthinking yang disebabkan oleh anxiety disorder. Sehingga butuh dampingan profesional untuk mendapatkan solusi terbaik dari ahlinya. Profesional disini seperti konsultasi ke psikolog. 

2. Melakukan Relaksasi untuk Menenangkan Pikiran

Cara kedua dalam mengatasi overthinking adalah melakukan relaksasi. Relaksasi disini bisa dengan meditasi, yoga, dan lain sebagainya. Jika memungkinkan dan dibutuhkan, silahkan meminta dampingan ahli. Misalnya trainer yoga agar hasil optimal. 

3. Fokus pada Mencari Solusi Bukan pada Masalah

Cara yang ketiga adalah mengubah fokus pikiran. Overthinking terjadi karena seseorang lebih fokus pada masalah. Sekaligus pada berbagai dampak negatif yang ditimbulkan masalah tersebut. 

Maka, solusi terbaiknya adalah fokus pada mencari solusi atau jalan keluar. Sehingga bisa memikirkan beberapa cara agar masalah yang dihadapi teratasi tanpa dampak negatif. Fokus yang beralih ke solusi efektif mengatasi overthinking. 

4. Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Salah satu cara mengatasi overthinking adalah bijak dalam menggunakan media sosial. Harus diakui, media sosial membantu membuka mata dan melihat dunia yang sangat luas. 

Selama menggunakannya, sangat mungkin menemukan pengguna lain yang hidupnya terkesan lebih sempurna. Hal ini memicu diri sendiri melakukan perbandingan. 

Sehingga terjadi overthinking. Maka menggunakan media sosial sebaiknya bijak. Tidak berlebihan dan selalu berpikir positif, serta menjadi postingan yang memang tidak mengundang pikiran negatif. 

5. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Bicara mengenai tata cara agar tidak overthinking, ternyata pola hidup sehat menjadi salah satunya. Menerapkan pola hidup sehat membantu tubuh mendapat nutrisi cukup dan terbiasa berolahraga. 

Hal ini akan mendorong keseimbangan hormon dan perasaan bahagia lebih dominan. Sehingga terhindar dari overthinking berkepanjangan. Jadi, jika selama ini makan sembarangan dan tidak pernah berolahraga. Silahkan mulai melakukan perbaikan pola hidup agar overthinking tidak lagi dialami. 

6. Melakukan Kegiatan yang Disukai

Overthinking bisa berlangsung lebih lama jika pikiran tidak teralihkan dari suatu masalah yang dipikirkan otak. Maka salah satu cara mengatasinya adalah mengalihkan pikiran. Misalnya dengan melakukan kegiatan yang disukai agar bahagia dan tidak lagi memikirkan masalah berkepanjangan. 

7. Berpikir Lebih Realistis dan Positif

Overthinking bisa terjadi karena selalu mencemaskan hal-hal yang tidak selalu terjadi. Sehingga takut pada sesuatu yang masih fana dan bukan kenyataan. Maka solusi mengatasinya adalah dengan berpikir realistis. 

Pahami apakah yang dipikirkan memang sudah terjadi atau belum. Jika belum, maka sifatnya fana atau halusinasi. Kemudian mulai memikirkan beberapa hal yang berkebalikan dari kekhawatiran tersebut. 

Overthinking bisa dialami oleh siapa saja, dan tentu perlu diatasi dengan baik dan benar. Beberapa cara mengatasi overthinking di atas bisa dijadikan pilihan. Sehingga bisa kembali beraktivitas dan berkarya. 

Bagi para penulis yang mengalami overthinking, misalnya terus mengkahartiwkan tuisan bermanfaat ata tidak, laku di pasaran atau tidak, dan sebagainya. Maka ada baiknya menggunakan jasa Konsultasi Menulis dari Penerbit Deepublish. 

Lewat layanan ini Anda akan dibantu oleh tim profesional untuk mengatasi pikiran negatif di dunia kepenulisan dan penerbitan. Informasi lebih lanjut dan melakukan konsultasi bisa mengunjungi tautan berikut https://penerbitdeepublish.com/konsultasi-menulis-penerbit-buku/

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik cara mengatasi overthinking dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Cara Menyusun Kalimat yang Mudah Dipahami pada Buku Ilmiah

Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…

4 hari ago

Aturan Penulisan Nama Tempat dan Nama Geografi

Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…

4 hari ago

4 Cara Membuat Tanda Tangan di Word dengan Fitur dan Menu yang Ada

Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…

6 hari ago

Cara Mengutip Ayat Al-Quran dalam Berbagai Gaya Sitasi

Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…

7 hari ago

Cara Menulis Daftar Pustaka Ebook dengan APA, MLA, dan Chicago Style

Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…

1 minggu ago

Penulisan Judul dalam Kalimat, Ditulis Miring atau Diapit Tanda Petik?

Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…

1 minggu ago