Daftar Isi
Teknologi AI (Artificial Intelligence) memang membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. Bagi akademisi, peneliti, dan penulis kehadirannya bisa membantu meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas.
Salah satunya dengan menggunakan platform AI untuk membantu menyusun karya tulis, baik ilmiah maupun nonilmiah. Misalnya lewat platform Jenni AI yang tentunya dekat dengan kalangan akademisi.
Bagi dosen dan mahasiswa, sudahkah mengetahui cara menggunakan Jenni AI ini? Jenni AI bisa digunakan untuk membantu proses menyusun karya tulis ilmiah. Baik itu proposal penelitian, artikel ilmiah, buku, makalah, esai, sampai motivation letter untuk pengajuan beasiswa.
Jenni AI adalah editor teks dengan tenaga AI yang dapat membantu dalam menulis, mengedit, dan melakukan sitasi. Secara umum, Jenni AI adalah platform penulisan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus untuk membantu menyusun karya tulis.
Dalam website resminya, Jenni AI mengklaim sebagai platform AI yang membantu kalangan akademisi dalam menyusun karya tulis ilmiah. Sekaligus sudah banyak digunakan oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di dunia.
Meskipun layanan utamanya adalah membantu proses menulis atau membuat karya tulis ilmiah. Namun, platform AI satu ini juga bisa digunakan untuk menyusun karya tulis nonilmiah.
Dikutip dari Tren Asia, Jenni AI bisa digunakan untuk membantu menyusun artikel yang akan dipublikasikan di blog pribadi, website, esai, teks pidato, naskah buku ilmiah dan nonilmah, sampai personal statement dan motivation letter.
Jenni AI berbasis chatbot, sehingga cara kerjanya mirip dengan Chat GPT. Para pengguna kemudian diwajibkan menyusun prompt untuk menggunakan seluruh fitur dan fasilitas di dalamnya.
Memahami tata cara menggunakan Jenni AI juga akan membantu memaksimalkan hasil karya tulis yang dibuat. Selain itu, platform ini akan menampilkan referensi yang digunakan dan bisa dianalisis langsung oleh pengguna. Sehingga sering dituju oleh akademisi dan peneliti.
Sebelum memahami bagaimana detail cara menggunakan Jenni AI. Maka penting untuk mengenal seluruh fitur dan fasilitas yang ditawarkan kepada para penulis akademik. Berikut beberapa diantaranya:
Fitur pertama di dalam Jenni AI adalah Chatbot AI. Seperti penjelasan sebelumnya, platform AI ini memiliki cara kerja mirip Chat GPT karena berbentuk chatbot. Sehingga pengguna wajib menyusun prompt.
Perintah dan tugas apapun di dalam prompt akan diproses dan dianalisis oleh sistem dan kemudian diberikan respon yang relevan. Prompt yang disusun tentunya harus jelas dan dianjurkan single task atau berisi satu tugas saja agar sistem lebih fokus.
Berhubung layanan utama di dalam Jenni AI adalah membantu menyusun karya tulis. Maka isi prompt akan berkaitan dengan layanan utama tersebut. Sehingga saat mengetik prompt apapun, respon yang diberikan akan memberikan saran susunan karya tulis.
Fitur kedua di dalam Jenni AI adalah sitasi in text. Jenni AI yang memfokuskan target utama pengguna dari kalangan akademisi dan peneliti. Membuat karya tulis yang disusun atau direkomendasikan sudah dilengkapi sitasi.
Sehingga di dalamnya akan ada kutipan dari publikasi ilmiah tertentu. Kemudian sistem akan mencantumkan sitasinya, sehingga jelas sumbernya darimana. Sitasi ini lantas disusul dengan detail rincian sumber.
Rincian ini kemudian bisa disalin untuk dimasukan ke dalam bagian daftar pustaka dari karya tulis yang dibuat. Gaya sitasi dari Jenni AI juga sangat beragam mulai dari APA Style, MLA, Chicago, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Memudahkan dalam cara menggunakan Jenni AI ketika menyusun karya tulis, maka bisa memanfaatkan fitur AI Autocomplete. Fitur ini membantu pengguna mendapatkan rekomendasi topik karya tulis dan bagaimana mengembangkannya.
Sehingga bersama AI Autocomplete, para akademisi tidak akan mengalami writer’s block. Sebab teknologi AI di dalamnya Jenni AI membantu merekomendasikan ide-ide tulisan dan topik-topik yang relevan serta menarik.
Selain itu, AI Autocomplete juga akan membantu menunjukan bagaimana mengembangkan ide dan topik tulisan tersebut. Baik dalam bentuk kalimat pembuka maupun satu atau beberapa paragraf pembuka.
Fitur unggulan berikutnya dari platform Jenni AI adalah multibahasa. Jenni AI memiliki kemampuan mendeteksi prompt dalam berbagai bahasa. Sekaligus membantu menyusun karya tulis sampai kerangka dalam bahasa yang sesuai dengan prompt tersebut.
Kabar baiknya, platform ini sudah mendukung bahasa Indonesia. Jadi, dosen dan mahasiswa maupun peneliti dari Indonesia bisa mengetik prompt dalam bahasa Indonesia juga. Sehingga tidak perlu disusun dalam bahasa Inggris dulu.
Jika ingin menyusun esai untuk mendaftar beasiswa dalam bahasa Inggris. Atau mungkin menyusun artikel ilmiah berbahasa Inggris, maka prompt yang dibuat bisa menyesuaikan agar Jenni AI memberi respon dengan bahasa yang tetap relevan.
Fitur selanjutnya adalah Ekspor Tulisan. Sesuai dengan namanya, melalui fitur ini para pengguna Jenni AI bisa mengunduh karya tulis maupun kerangka tulisan yang dibuat AI ke dalam berbagai format.
Baik itu dalam Word (Doc dan Docx), HTML, LaTeX, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sehingga bisa menjadi bagian dari dokumentasi pribadi maupun arsip pribadi.
Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka bisa dibaca kembali dari ruang penyimpanan di perangkat. Tidak perlu lagi membaca naskah, yang tentunya akan bercampur dengan bagian lain.
Fitur unggulan berikutnya dari platform Jenni AI adalah cek plagiarisme menggunakan teknologi AI itu sendiri. Sebagai platform yang membantu membuatkan karya tulis dan kerangka tulisan.
Jenni AI juga ditunjang dengan fitur cek plagiarisme, sehingga karya tulis yang dihasilkan bisa sekalian diperiksa. Secara umum, tulisan dari platform ini sudah melewati proses parafrase. Sehingga kecil kemungkinan ada plagiarisme.
Namun, karena AI sendiri adalah sebuah teknologi berbasis mesin. Maka tetap ada kemungkinan karya tulis yang dibuat memiliki bagian-bagian yang terdeteksi plagiarisme. Oleh sebab itu, fitur pengecekan bisa digunakan untuk memastikan hal tersebut.
Fitur selanjutnya dari Jenni AI adalah parafrase. Meskipun fitur utamanya adalah membantu menyusun karya tulis jenis apapun. Namun, Jenni AI juga dilengkapi fitur parafrase.
Jadi, misalnya dari referensi yang dicantumkan pada bagian yang ingin dikutip secara tidak langsung. Maka bisa memakai fitur parafrase ini untuk membantu penulisan ulang memakai teknik yang berbeda. Sehingga tidak terdeteksi plagiat atau menurunkan similarity indeks.
Fitur-fitur di dalam Jenni AI tidak semua bisa langsung diakses oleh pengguna. Sebab secara umum, platform ini sifatnya berbayar dan tersedia beberapa pilihan paket. Meski ada paket gratis, akan tetapi ada batasan fitur dan batasan lain.
Misalnya, maksimal 10 prompt yang disampaikan ke Chatbot AI di dalam platform ini. Jika merasa batasan ini kurang nyaman dihadapi, maka tentunya perlu upgrade ke versi berbayar.
Selain itu, Jenni AI terus dikembangkan oleh perusahaan pengembangnya. Sehingga fitur dan jenis layanan yang disediakan juga akan ikut berkembang atau terus bertambah. Jadi, detail seluruh fitur bisa dilihat sendiri setelah mengaktifkan paket langganan dan sesuai update terbaru dari pihak pengembangnya.
Fungsi utama dari Jenni AI adalah membantu kegiatan menyusun karya tulis, terutama karya tulis ilmiah. Namun dengan berbagai fitur di dalamnya dan menerapkan cara menggunakan Jenni AI yang benar. Maka fungsinya lebih kompleks. Berikut detailnya:
Fungsi yang pertama dan utama dari platform Jenni AI tentu saja membantu membuat atau menyusun karya tulis. Target utama pengguna platform ini adalah akademisi dan peneliti. Sehingga fitur di dalamnya cocok untuk membantu membuat karya tulis ilmiah.
Namun, sesuai penjelasan sebelumnya, Jenni AI juga ideal digunakan untuk menyusun karya tulis nonilmiah. Baik itu artikel untuk blog pribadi, website usaha, dan cerita baik cerita pendek sampai novel.
Umumnya, pengguna akan fokus pada bagian dari karya tulis yang sedang disusun. Misalnya saat menyusun makalah, maka bisa meminta bantuan Jenni AI merekomendasikan susunan bab pendahuluan.
Hasilnya tentu perlu diperiksa manual untuk memastikan relevan dengan topik yang diusung. Sekaligus bebas plagiarisme, sehingga tetap perlu di cek lagi dan tidak bisa asal terima beres.
Platform Jenni AI juga bisa diandalkan untuk membantu membuat kerangka tulisan. Baik itu kerangka untuk buku ilmiah maupun untuk tulisan jenis lainnya. Jadi, jika masih bingung bagaimana menyusun kerangka tulisan.
Kemudian, butuh rekomendasi untuk menentukan bab apa saja yang akan dibahas dan bagaimana susunannya sesuai urutan alur logika keilmuan. Maka Jenni AI bisa membantu hal tersebut dan tidak perlu pusing lagi.
Jenni AI menyediakan fasilitas atau fitur sitasi in text, dimana bisa digunakan untuk mencantumkan sumber kutipan. Disusul dengan penyusunan sumber di bagian daftar pustaka untuk penulisan karya tulis ilmiah.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, platform ini mendukung berbagai gaya sitasi sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Fitur ini membantu memudahkan penyusunan daftar pustaka dan meminimalkan kesalahan.
Fungsi platform Jenni AI selanjutnya adalah membantu mengatasi writer’s block atau kondisi dimana penulis mengalami kebuntuan ide. Lewat fitur AI Autocomplete, pengguna bisa meminta Jenni AI melanjutkan bagian dari karya tulis yang dibuat.
Kemudian fitur ini juga bisa digunakan untuk mendapatkan rekomendasi ide tulisan di bab berikutnya maupun bagian lain dari naskah. Sehingga bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah kebuntuan ide yang berkepanjangan.
Salah satu fitur menarik di dalam Jenni AI adalah parafrase. Lewat fitur ini, para pengguna akan dibantu menulis ulang suatu kutipan dari referensi yang digunakan. Sehingga lebih khas dan humanis, tanpa perlu copy paste.
Fitur ini juga membantu pengguna menurunkan similarity indeks pada saat menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Sehingga bisa diandalkan untuk menyusun kutipan tidak langsung dengan cepat dan tepat.
Fungsi berikutnya dari platform Jenni AI adalah membantu mengecek plagiarisme. Baik untuk karya tulis yang dibuatkan oleh Jenni AI, maupun karya tulis buatan sendiri. Dimana pengecekan sudah berbasis AI sehingga lebih cepat dan akurat.
Bagi pengguna versi premium atau berbayar di platform Jenni AI, maka bisa menggunakan fitur Chatbot AI tanpa batas. Lewat fitur ini, bisa membantu pengguna memahami topik atau ide tulisan secara mendalam. Sehingga pengembangannya di dalam karya tulis menjadi lebih baik.
Platform Jenni AI kemudian memiliki banyak keunggulan dan juga ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan para pengguna. Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki:
Fitur sitasi in text dari Jenni AI membantu pengguna mendapatkan rekomendasi susunan karya tulis yang dilengkapi kutipan. Sehingga relevan dengan kebutuhan akademisi dalam menyusun karya tulis ilmiah. Sebab kutipan bisa membantu menjelaskan sumber data yang kredibel dan jelas.
Jenni AI secara otomatis akan membuatkan daftar pustaka dari semua referensi yang digunakan. Sehingga pengguna yang mengambil hasil kerja platform ini bisa terbantu dalam menyusun daftar pustaka. Selain itu, bisa dalam berbagai gaya sitasi sehingga tidak perlu diubah manual jika tidak sesuai kebutuhan.
Bagi pengguna versi berbayar, tersedia fitur untuk mengunggah dokumen dalam format Word maupun PDF. Jadi, ketika memiliki referensi dari jurnal dan prosiding yang relevan. Bisa diunggah dan Jenni AI akan menggunakannya untuk membuat kutipan dan dibuatkan daftar pustaka otomatis.
Selain itu, berikut adalah beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dengan seksama agar cara menggunakan Jenni AI sudah tepat:
Dikutip melalui Medium, salah satu kelemahan Jenni AI adalah cenderung memadukan kutipan dari beberapa sumber berbeda. Hal ini tentu membuat sumber kutipan menjadi bias. Sebab idealnya, kutipan berasal dari satu sumber, baik dikutip langsung maupun diparafrase terlebih dahulu.
Kelemahan lainnya adalah Jenni AI sifatnya berbayar. Meski ada paket gratis, akan tetapi ada batasan yang tentu tidak mendukung kegiatan menyusun karya tulis ilmiah. Sehingga pengguna pada akhirnya dipaksa untuk membayar biaya langganan.
Dikutip melalui salah satu artikel ilmiah yang dipresentasikan di dalam prosiding Community Service and Engagement (COSECANT). Menjelaskan bahwa, penggunaan AI seperti Jenni AI dalam menyusun karya tulis ilmiah bisa meningkatkan produktivitas dan keterampilan menulis.
Jadi, bagaimana cara menggunakan Jenni AI yang benar agar keterampilan menulis meningkat? Berikut detail tahapannya:
Itulah tata cara menggunakan Jenni AI untuk membantu menyusun karya tulis maupun kerangka tulisan. Jadi, silahkan dipertimbangkan untuk digunakan dan hasilnya tetap wajib diperiksa untuk menghindari adanya bias atau kesalahan.
Buku bajakan atau buku KW dipahami sebagai satu diantara sekian bentuk pelanggaran Hak Cipta yang…
Microsoft Excel menjadi salah satu aplikasi perkantoran dari Microsoft yang banyak digunakan untuk mengolah dan…
Dalam proses mengumpulkan data penelitian di lapangan pada penelitian kualitatif, peneliti perlu memiliki catatan lapangan…
Pada saat menyusun suatu karya tulis tertentu, kadang di dalamnya terkandung kalimat asumsi. Misalnya, menjelaskan…
Dalam kegiatan penelitian, proses pengumpulan data menjadi tahap yang krusial. Dalam proses tersebut, peneliti bisa…
Dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dan dalam menyusun karya tulis, tentunya akan mengacu pada…