Parafrase

Cara Menurunkan Plagiarisme Dengan Cepat, Ini Caranya

Pernahkah mendapati hasil uji Turnitin menunjukan persentase yang tinggi? Misalnya 50% atau bahkan 90%? Jika pernah, tentu akan memutar otak untuk menemukan cara menurunkan plagiarisme dengan cepat agar hasil uji Turnitin bisa lebih rendah. 

Menurunkan persentase hasil uji plagiat di Turnitin ternyata bisa dilakukan dengan banyak cara. Jadi, bagi penulis maupun mahasiswa yang berhadapan dengan uji Turnitin di persentase tinggi jangan buru-buru panik. Yuk, ketahui cara menurunkan plagiarsime berikut, dijamin behasil! 

Penyebab Similarity di Turnitin Tinggi

Turnitin adalah satu perangkat lunak berbayar yang dapat digunakan untuk mengecek “kemiripan” suatu karya ilmiah dengan karya ilmiah lain. Karya ilmiah yang sudah dipublikasikan akan menjadi acuan membandingkan karya ilmiah yang di cek di Turnitin. 

Artinya, sistem kerja di Turnitin adalah berdasarkan similarity. Ketika susunan kata dalam satu kalimat maupun paragraf sama persis dengan karya ilmiah lain. Maka otomatis Turnitin mendeteksi plagiat, sehingga hasil uji menunjukan persentase tinggi. 

Ketika hasil uji Turnitin ini menunjukkan persentase tinggi, rata-rata penulis dan mahasiswa yang masih belum terbiasa menggunakannya akan panik. Padahal ada banyak cara menurunkan plagiarisme dengan cepat di Turnitin. 

Selain itu, penyebab uji similarity di Turnitin tinggi juga sangat beragam dan tidak melulu karena melakukan plagiat. Jadi, kenapa Turnitin tinggi? Berikut penjelasannya: 

a. Melakukan Plagiarisme

Penyebab yang pertama kenapa uji Turnitin menunjukan nilai yang tinggi tentu saja karena melakukan plagiarisme. Misalnya copy paste dari artikel di jurnal internasional tanpa mencantumkan sumber maupun tanpa parafrase. 

b. Keliru dalam Pengaturan Turnitin

Turnitin menyediakan fitur mengatur pengaturan atau setting sebelum pengecekan dilakukan. Pilihannya ada dua, yaitu no repository dan standard paper repository. No repository membuat file yang di cek tidak tersimpan otomatis di database Turnitin. 

Begitu sebaliknya dengan standard paper repository. Maka untuk memastikan karya tulis tidak terdeteksi plagiat karena dipandang mirip dengan karya tulis yang sudah dicek sebelumnya di Turnitin. Maka pilih setting di no repository

Beberapa Komponen Terdeteksi Plagiat

Sudah tidak menjiplak dan memilih setting di no repository akan tetapi Turnitin masih tinggi? Jika kondisi ini terjadi, silakan mengecek komponen atau unsur apa saja yang dianggap sistem  sebagai plagiat. 

Rupanya sistem di Turnitin bisa mendeteksi beberapa komponen di karya ilmiah plagiat jika sama persis dengan karya ilmiah lain. Misalnya pada tabel dan isinya, daftar pustaka, bahkan footnote. 

Hal ini tentu membingungkan, karena misalnya untuk daftar pustaka. Ketika seorang mahasiswa memakai referensi yang sama dengan karya orang lain. Otomatis susunan daftar pustakanya akan sama. Jadi, silakan menggunakan fitur “Exclude”. 

Namun, lebih lanjut mengenai komponen-komponen disini bisa dikonsultasikan dengan pihak kampus. Sebab dalam menentukan mana yang exclude dan include dalam pengecekan masih menjadi perdebatan. Setiap institusi biasanya punya kebijakan tersendiri. 

Misalnya ada beberapa perguruan tinggi yang tidak mewajibkan mahasiswanya untuk mengecek daftar pustaka di Turnitin. Namun ada juga yang sebaliknya, maka perlu disesuaikan ketika menyusun karya tulis ilmiah. 

Baca Juga: Cara Mengurangi Similarity Turnitin Agar Lolos Uji

Apakah Hasil Turnitin Bisa Berbeda-Beda?

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan penulis maupun mahasiswa terkait Turnitin adalah pertanyaan ini. Yakni, apakah hasil Turnitin bisa berbeda-beda? Jawabannya adalah bisa, karena Turnitin bisa diubah pengaturan pengecekan oleh pengguna. 

Misalnya, mahasiswa menggunakan persentase kesamaan tanpa daftar pustaka. Akan tetapi dosen yang mengecek karya tulis tersebut melakukan hal sebaliknya. Maka hasil pengecekan Turnitin akan berbeda. 

Disinilah pentingnya mahasiswa untuk mencari tahu standar penilaian Turnitin agar penulisan karya ilmiah bisa mengikuti. Sekaligus tidak kerepotan mencari cara menurunkan plagiarisme dengan cepat, karena hasil uji persentasenya otomatis rendah. 

Hal penting lain yang perlu diketahui adalah adanya beberapa faktor yang membuat hasil uji Turnitin bisa berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain, yaitu: 

1. Perubahan Database Sumber

Turnitin mengecek kesamaan dengan mencocokkan teks yang diterima dengan teks yang terdapat dalam database sumber Turnitin. Sumber database ini terus diperbarui, sehingga saat uji dilakukan bertepatan dengan perubahan database. Maka hasilnya menjadi berbeda. 

2. Perbedaan Setting Persentase Kesamaan

Pengguna Turnitin bisa melakukan pengaturan persentase kesamaan sesuai keinginan dan kebutuhan. Antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain di pengaturan ini bisa berbeda, maka hasil uji Turnitin juga menjadi berbeda. 

3. Perubahan Setting Pemeriksaan

Turnitin juga diketahui memiliki fasilitas ke pengguna untuk merubah setting pemeriksaan sesuai keinginan dan kebutuhan. Ada pengguna yang mengatur memeriksa seluruh isi dokumen yang dicek, ada pula yang sebaliknya. 

Hal ini yang membuat hasil uji Turnitin menjadi berbeda meskipun mengecek dokumen yang sama. Pengaturan yang sifatnya bisa dipersonalisasi oleh pengguna memang idealnya dibuat standar atau ketetapan dari institusi, sehingga cara membaca hasil Turnitin bisa sama. 

4. Perbedaan Waktu Pemeriksaan

Waktu pemeriksaan adalah faktor berikutnya yang bisa membuat hasil uji di Turnitin mengalami perbedaan. Hal ini berkaitan dengan update database sumber di Turnitin yang menjadi acuan dalam proses pengecekan. 

Jika pengujian dilakukan hari ini, kemudian diulang tiga hari lagi dengan kondisi database sumber Turnitin mengalami update. Maka akan mempengaruhi hasil Turnitin, yakni berbeda sekalipun isi dokumen yang diuji tidak berubah sama sekali. 

5. Pemakaian Versi Turnitin yang Berbeda

Faktor yang terakhir adalah penggunaan versi Turnitin yang berbeda. Jika diuji di versi berlainan maka hasilnya tentu akan berbeda. Namun, Turnitin adalah platform berbayar. Jadi, jangan mengecek di situs yang mengklaim menyediakan Turnitin gratisan. 

Cara Menurunkan Plagiarisme dengan Cepat

Memahami betul sistem kerja di platform Turnitin, tentu menjadi hal yang penting dan menguntungkan. Sehingga punya gambaran mengenai cara menurunkan plagiarisme yang tepat dan efektif agar uji Turnitin hasilnya memuaskan. 

Namun, adakah cara menurunkan plagiarisme dengan cepat? Jawabannya adalah ada. Salah satunya dengan melakukan parafrase. Parafrase adalah pengungkapan kembali suatu kata, bahasa, kalimat dengan menggunakan diksi yang lebih sederhana tetapi tidak mengubah makna. 

Parafrase otomatis akan mengubah susunan kalimat dalam sebuah paragraf. Sehingga ketika dilakukan kontinyu dari bab awal sampai bab akhir maka hasil uji Turnitin akan menunjukan persentase yang rendah. 

Hanya saja, tidak semua orang bisa melakukan parafrase. Sebab dibutuhkan pemahaman mengenai teknik parafrase yang baik dan benar. Sekaligus butuh waktu yang lebih lama. Bagi penulis dan mahasiswa yang sudah terbentur dengan deadline dijamin kesulitan melakukannya. 

Jika waktu pengerjaan karya tulis terbilang sangat pendek dan sudah mendekati deadline. Maka cara menurunkan plagiarisme dengan cepat adalah menggunakan jasa parafrase profesional. 

Menggunakan Jasa Parafrase Penurunan Similarity di Penerbit Deepublish

Sebagai rekomendasi Anda bisa menggunakan jasa parafrase dari Penerbit Deepublish. Lewat layanan ini, Anda akan dibantu melakukan parafrase yang efektif menurunkan similarity saat uji di Turnitin. 

Penerbit Deepublish memastikan parafrase akan dikerjakan oleh tim berpengalaman dan profesional. Sehingga hasilnya maksimal, selain tidak terdeteksi plagiat juga bisa mengungkapkan kembali suatu hal tanpa mengubah makna. Detail jasa ini dapat Anda dapatkan dengan menghubungi Customer Service kami melalui Halaman Kontak. Gunakan layanan parafrase ini untuk memudahkan Anda!

Jangan sampai Anda melakukan plagiasi! Hindari dengan melakukan parafrase yang benar.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago