Dijaman yang serba modern kini, cetak buku tidak hanya berfungsi sebagai metode pembelajaran saja. Namun ada banyak manfaat lain yang bisa didapatkan ketika Anda memutuskan untuk mencetak buku dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Apa saja manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika memutuskan untuk cetak buku? Mari kita simak ulasannya pada artikel berikut ini.
Saat Anda memutus menulis buku kemudian cetak buku, Anda dapat meningkatkan personal branding di dalam diri Anda. Apalagi jika Anda sudah memiliki profesi tertentu. Misalnya Anda sebagai trainer, motivator, atau pakar di bidang tertentu akan meningkat citra kepakaran dan popularitas dalam bidang yang ditekuni. Cetak buku memang bisa menjadi salah satu “pengesahan” dari citra atau popularitas seseorang. Untuk buku fiksi atau novel misalnya. Ketika Anda dapat menerbitkan dan cetak buku hasil karya Anda maka branding diri Anda sebagai penulis novel akan meningkat. Anda akan dikenal sebagai penulis buku novel sehingga meningkatkan kredibilitas Anda. Kredibilitas akan mempengaruhi karya-karya Anda selanjutnya. Portofolio yang baik akan disambut baik oleh penerbit sehingga Anda bisa meluncurkan buku selanjutnya dengan lebih mudah.
Untuk buku non fiksi pun demikian. Misal Anda seorang dosen, menulis buku akan meningkatkan branding diri Anda sebagai seorang ilmuan. Anda bisa membagikan ilmu sesuai bidang yang Anda geluti sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Ini juga berpengaruh pada citra kampus atau lembaga tempat Anda mengabdikan ilmu. Selain itu, politikus hingga artis juga banyak mulai menulis buku. Tujuannya beragam, namun yang jelas hal tersebut menjadi salah satu strategi menyebarluaskan kisah inspirasi mereka untuk orang lain.
Ketika Anda memutuskan untuk mencetak buku berarti Anda sedang membagikan ilmu kepada pembaca Anda. Sebab dalam beberapa penulis memutuskan untuk menulis buku dan mencetaknya karena ingin berbagi pengalaman. Pengalaman yang telah dimiliki bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Kelebihan lain ketika Anda mencetak buku, Anda dapat menyampaikan pengalaman secara optimal dan bisa dibaca kapan saja. Jika Anda hanya menyampaikan secara lisan, maka ingatan orang lain terhadap apa yang Anda ucapkan akan mudah terlupa. Sementara jika Anda menuliskan sebuah buku, pengalaman yang Anda miliki bisa dibaca setiap saat oleh pembaca.
Contohnya, kisah sukses Chairil Tanjung. Dari kisahnya yang hanya bisnis fotokopi di kampusnya hingga menjadi salah satu orang berpengaruh di Indonesia melalui bisnis-bisnisnya dapat menggugah semangat setiap orang yang membacanya. Pengalaman suka maupun duka ia bagikan di dalam bukunya.
Berbagai pengalaman yang ia miliki, baik yang berhubungan dengan penelitian atau tidak, tentu akan membawa dampak positif bagi orang lain. Selain itu, menuangkan pengalaman ke dalam sebuah tulisan tentu akan bisa menjadi ajang untuk berbagi kepada orang lain. Bahkan orang lain bisa ikut merasakan apa yang juga kita rasakan. Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat memberikan banyak pelajaran kepada orang lain melalui tulisan Anda.
Tulisan yang disimpan untuk diri sendiri hanya akan bisa dinikmati sendiri. Padahal jika tulisan tersebut diterbitkan dan bermanfaat bagi banyak orang, setidaknya Anda telah berinvestasi untuk diri Anda sendiri dihadapan Tuhan. Apalagi jika buku itu jenis buku yang tidak termakan oleh waktu, seperti textbook kuliah atau buku-buku yang menjadi rujukan Apa yang bermanfaat untuk orang lain, nanti akan kembali lagi kepada Anda dalam bentuk yang lain.
Buku yang bermanfaat akan memberi pahala yang tak terputus bagi penulisnya selama buku itu menyalurkan ilmu ke orang lain. Inilah yang dimaksud dengan investasi akhirat. Jika Anda menulis dan cetak buku, selama buku itu masih dibaca, walaupun kita mati, maka pahalanya pun akan tetap mengalir kepada kita, karena buku itu adalah ilmu.
Bagi seorang penulis atau profesi tertentu, menulis dan cetak buku akan menjadi nilai tambah pada portofolio Anda. Dari buku yang Anda terbitkan, Anda secara tidak langsung memperkenalkan karya Anda kepada orang lain.
Anda akan dipandang lebih ahli pada profesi yang Anda jalani. Sebab menulis buku bukan perkara mudah. Bagaimana Anda menjelaskan bagian demi bagian, hingga akhirnya menjadi buku. Usaha tersebut pasti akan dilihat oleh perusahaan atau instansi lain sehingga menambah nilai jual dalam karir Anda.
Anggapan bahwa menulis tidak menguntungkan sepertinya kurang tepat. Pada beberapa buku best seller, profit bisa didapatkan oleh penulis. Ditambah royalti yang akan didapatkan bagi penulis akan menambah pundi-pundi rupiah bagi mereka. Sebagai contoh, ketika Anda sering menuliskan artikel di sebuag media massa dan dimuat, tentu Anda akan mendapatkan honor yang tidak sedikit.
Begitupula saat buku yang Anda tulis berkualitas dan diterima oleh publik, maka Anda akan mendapatkan keuntungan finansial dan royalti atas penjualan buku tersebut. Meskipun untuk membuat dan cetak buku dengan kualitas yang baik tidaklah mudah. Diperlukan waktu dan ide yang cemerlang untuk menuliskan satu demi satu gagasan pada satu buku yang Anda tulis.
Nah dalam cetak buku ini ada beberapa pilihan untuk mewujudkannya. Anda bisa melalui dua alternatif penerbit. Pertama, melalui penerbit mayor. Penerbit mayor dimiliki oleh perusahaan penerbitan besar, punya nama dan modal cukup yang membuat para penulis berbondong-bondong mengirimkan naskahnya. Bukunya pasti berISBN. Pegawainya saja punya spesialisasi sendiri-sendiri. Ada yang menata letak, desainer, editor, marketing, produksi, distribusi, promosi, semua saling mendukung untuk membuat sebuah buku layak terbit, layak tayang di toko buku, dan layak jual.
Selain penulis cuma setor isi, mengenai pemolesan dan percetakan diserahkan semua ke penerbit mayor. Dicetak ribuan eksemplar, supaya bisa mengisi puluhan toko buku dalam jaringannya, boleh muncul di jaringan toko buku lain karena ada divisi distribusi yang dipercaya kehandalannya, plus tayang di website toko buku online.
Penerbit mayor memang melayani penulis secara gratis. Alias kita hanya setor naskah saja. Ditambah buku-buku hasil cetakan penerbit mayor dapat dipastikan akan tersebar ke berbagai daerah. Tapi syaratnya, naskah Anda harus lolos seleksi dulu.
Supaya naskah Anda diterima oleh penerbit mayor, persiapkan naskah dengan optimal. Jika naskah yang akan kita ajukan sudah siap, pergilah ke toko buku dan lakukan riset. Cari tahulah penerbit mana saja yang menerbitkan buku-buku dengan tema atau genre yang serupa dengan jenis naskah kita.
Karena ada begitu banyak penerbit yang membuka diri mereka untuk naskah-naskah baru yang sudah jadi dan ingin diterbitkan. Mereka pasti memiliki prosedur pengiriman naskah dan pernah mempublikasikannya kepada khalayak luas. Misal, mereka mempublikasikan dalam website, Facebook, Instagram, atau akun sosial media mereka lainnya. Ikutilah cara atau prosedur pengiriman naskah tersebut. Jangan semaunya sendiri.
Sementara pilihan kedua, Anda bisa self publishing alias menerbitkan buku sendiri. Pada pilihan ini si penulis melakukan semua proses penulisan, editing, desain cover, tata letak buku, permohonan ISBN dan barcode di Perpustakaan Nasional RI oleh dirinya sendiri. Tidak lupa, si penulis juga menerbitkan bukunya dengan penerbit yang dibuatnya sendiri. Termasuk melakukan pemasaran sendiri.
Self publishing memiliki kelebihan dibanding dengan saat Kita mengajukan naskah ke penerbit-penerbit pada umumnya. Kelebihan pada self publishing yang terutama adalah tidak adanya penolakan naskah. Selain itu, self publishing dapat dengan suka-suka menentukan judul, lay out, desain cover, dan pemasaran sendiri. Penulis benar-benar berkuasa penuh atas karyanya.
Salah satu penerbit indie di Yogyakarta yang dapat membantu Anda dalam cetak buku self publishing adalah Deepublish. Deepublish sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang cetak buku self publishing.
Melalui Penerbit Deepublish Anda akan dibantu mulai dari konsultasi naskah, pembuatan ISBN, hingga pemasaran. Untuk logo dan nama percetakan, Anda tidak perlu ragu sebab Penerbit Deepublish sudah memiliki lisensi yang jelas dan berbadan hukum sehingga Anda tidak bingung menentukan nama perusahaan dan logo.
Kontributor: Novia Intan
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…