Semua hal di dunia ini sepertinya selalu memiliki dua sisi, sisi negatif yang merugikan dan sekaligus sisi positif yang menguntungkan. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan AI di dunia pendidikan.
Sehingga mengenal dampak positif dan negatif AI dalam pendidikan menjadi hal penting. Jika hanya memahami dampak positifnya saja, maka pengguna akan mengabaikan dampak negatif. Tanpa sadar akan terpapar dan baru sadar saat efeknya sudah luar biasa.
Oleh sebab itu, mengenal dua sisi dari teknologi AI yang diterapkan di bidang pendidikan adalah hal penting. Sehingga pengguna, baik pendidik maupun peserta didik, punya persiapan untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan.
Perkembangan teknologi di era sekarang yang sudah semakin maju. Membuat masyarakat sangat familiar dengan penggunaan sejumlah teknologi tersebut. Teknologi ini lantas diterapkan di hampir semua bidang, termasuk pendidikan.
Dikutip dari website Kejar Cita, dijelaskan bahwa penggunaan teknologi sudah sangat umum di bidang pendidikan. Termasuk juga teknologi AI (Artificial Intelligence). Dijelaskan pula, setidaknya ada beberapa bentuk atau contoh penerapan AI di kelas. Yaitu:
Contoh penerapan AI di kelas salah satunya adalah penggunaan mentor virtual berbasis AI. Teknologi AI akan membantu menciptakan mentor yang mendukung jalannya kegiatan pembelajaran.
Mentor sendiri secara umum adalah seseorang yang memiliki suatu keahlian pada bidang tertentu lalu berkenan memberikan ilmu dan pengalamannya. Mentor virtual adalah mentor yang dibuat oleh teknologi AI dan mendukung pembelajaran jarak jauh (daring).
Salah satu contoh platform berbasis AI yang menyediakan layanan mentor virtual adalah aplikasi Blackboard. Aplikasi ini diketahui umum digunakan para dosen di Eropa dan Amerika yang membantu membagikan materi, latihan soal, penugasan, dll secara daring.
Contoh kedua dari penerapan AI di kelas dalam bidang pendidikan adalah penggunaan smart content. Teknologi AI membantu sebuah pengembang menyediakan platform yang mendukung pembuatan smart content.
Lewat smart content ini, para pendidik bisa terbantu dalam menyiapkan bahan mengajar. Baik dalam bentuk buku digital atau flipbook, slide presentasi, animasi berjalan, dan sebagainya. Teknologi AI menjadikan konten-konten pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Contoh penerapan AI di kelas selanjutnya adalah penggunaan teknologi voice assistant. Teknologi ini sangat umum digunakan di berbagai bidang, termasuk juga pendidikan. Baik oleh pendidik maupun peserta didik.
Contohnya adalah menggunakan Google Assistant (Google) atau Siri (Apple). Dimana para pendidik bisa mencari referensi untuk menyusun bahan mengajar. Sementara peserta didik, bisa mencari referensi tambahan untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran.
Global courses juga termasuk dalam contoh penerapan AI di kelas. Meskipun kebanyakan diakses peserta didik di luar jam sekolah. Misalnya untuk kursus atau les tambahan setelah pulang sekolah.
Namun, global courses juga bisa diterapkan di dalam kelas. Dimana materi dalam kursus virtual tersebut bisa dijadikan referensi maupun dijadikan materi utama dalam mengajar.
Contoh berikutnya adalah penggunaan teknologi AI jenis presentation translator. Pada dasarnya, aplikasi ini bekerja dengan cara menerjemahkan teks dari bahasa asing ke bahasa yang dikehendaki pengguna dengan teknologi AI.
Pendidik dan peserta didik bisa menggunakan teknologi ini untuk menerjemahkan bahan pembelajaran dari bahasa asing. Misalnya menerjemahkan jurnal internasional yang mendukung proses belajar mengajar di kelas.
Contoh teknologi Ai berikutnya yang cukup sering diterapkan di kelas adalah automatic assessment. Yaitu teknologi AI yang digunakan untuk melakukan pengujian hasil pembelajaran. Misalnya dengan membuat kuis daring, soal ulangan dadakan, dll.
Teknologi AI ini membantu para pendidik membuat soal dengan mudah dan cepat. Sehingga bisa digunakan untuk menguji tingkat pemahaman peserta didik usai mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selain digunakan di kelas, AI juga bisa digunakan untuk menunjang kegiatan belajar para peserta didik dimana saja. Baik itu di rumah, perpustakaan, dan lain sebagainya. Sebab AI rata-rata masih bersifat online yang bisa diakses kapan saja selama terhubung dengan internet.
Memahami bahwa penerapan AI di kelas memang cukup beragam. Belum lagi ditambah dengan pemanfaatannya untuk pembelajaran di luar kelas. Maka bisa dipahami jika AI mampu memberi banyak manfaat bagi dunia pendidikan.
Meskipun ada dampak positif dan negatif AI dalam pendidikan. Jika dilihat dari sisi dampak positif, maka akan ditemukan banyak keuntungan. Berikut adalah beberapa bentuk dampak positif tersebut:
Dampak positif yang pertama dari penerapan AI di bidang pendidikan adalah mendukung personalisasi pembelajaran. Dulunya, materi pembelajaran mengandalkan buku cetak. Baik buku paket, LKS, dan semacamnya.
Dimana materi yang disajikan dibuat umum dan diterapkan di semua sekolah. Hal serupa juga terjadi di perguruan tinggi, meskipun lebih minim karena bahan pembelajaran rata-rata sudah dibuat dosen yang mengampu mahasiswa.
Namun, dengan berkembangnya teknologi, apalagi teknologi AI. Proses pembuatan materi pembelajaran atau bahan ajar menjadi lebih fleksibel. Pendidik bisa dengan mudah melakukan personalisasi agar materi disajikan sesuai kemampuan peserta didik.
Personalisasi ini juga membantu pendidik mengatur materi yang akan diberikan. Jika dirasa terlalu berat dan rumit maka akan dipecah menjadi dua bagian dan dijelaskan di dua pertemuan berbeda. Begitu pula untuk kebutuhan lain, sehingga mendukung optimasi hasil pembelajaran.
Teknologi AI ketika diterapkan di bidang pendidikan memberi dampak positif berupa efisiensi dan efektivitas sejumlah kegiatan. Hal ini efektif meningkatkan fokus baik pada pendidik maupun peserta didik.
Dilihat dari sisi pendidik. Teknologi Ai bisa digunakan untuk efisiensi dalam mengurus berbagai kegiatan akademik. Misalnya mempercepat proses pembuatan slide presentasi, mempercepat proses arsip sejumlah data, dan lain sebagainya.
Hal ini meringankan beban kerja para pendidik. Sehingga memiliki lebih banyak waktu untuk mencari referensi ilmiah dan menyiapkan materi pembelajaran dengan lebih baik. Kegiatan mengajar pun menjadi lebih terfokus dan optimal.
Sementara jika dilihat dari sisi peserta didik. Teknologi AI juga membantu mereka lebih fokus dalam belajar. Salah satu contohnya adalah ketika mendapat presentasi yang menarik dari pengajar.
Maka mereka akan lebih mudah fokus. Begitu juga saat menerima bahan ajar dalam bentuk lain, karena AI bisa menjadikannya lebih menarik dan interaktif. Hal ini akan berdampak positif pada semangat belajar peserta didik.
Meski memiliki dampak positif dan negatif AI dalam pendidikan. Tentunya dampak positif yang diberikan menjadi alasan kenapa teknologi ini masih layak dimanfaatkan. Selain beberapa dampak positif yang sudah dijelaskan, teknologi ini juga bisa meningkatkan aksesibilitas.
Teknologi AI bisa mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh alias daring. Meskipun di tempat berbeda, pendidik bisa tetap menyampaikan materi kepada peserta didik dan berinteraksi secara virtual.
Sehingga aksesibilitas pada materi pembelajaran lebih terbuka lebar. Peserta didik juga bisa mengakses materi pembelajaran kapan saja. Meskipun tidak sedang dalam kelas daring maupun luring. Sebab kebanyakan materi berbasis AI bersifat digital. Seperti flipbook, ebook, slide presentasi, video animasi, dll.
Dampak positif yang keempat dari penerapan teknologi AI di bidang pendidikan adalah membantu mengakses referensi kredibel. Pendidik tentu perlu mendapatkan referensi kredibel untuk menunjang pembuatan bahan ajar dan penyusunan karya tulis sebagai pelaksanaan tugas publikasi ilmiah.
Sementara peserta didik, juga membutuhkan referensi kredibel untuk menunjang proses belajar. Sekaligus menunjang proses pengerjaan tugas yang diberikan pendidik. Teknologi Ai membantu proses mencari referensi lebih mudah, cepat, dan tentunya tepat.
Misalnya mengajukan pertanyaan di Chat GPT. Contoh lain, adalah mencari referensi ilmiah dari jurnal ilmiah melalui Open Knowledge Maps maupun platform lain dengan fungsi sejenis.
Teknologi AI juga memberi dampak positif dalam bentuk mendorong inovasi di bidang pendidikan. Harus diakui, bahwa dengan penerapan teknologi di pendidikan maka akan memungkinkan bidang pendidikan lebih maju atau modern.
Penggunaan teknologi yang tepat dan dengan bijak bisa mendorong inovasi untuk menjadikan pendidikan lebih baik. Teknologi AI bisa mendorong dibangun sistem dan metode pendidikan (pengajaran) baru yang lebih efektif dan efisien.
Mulai dari penerapan pembelajaran jarak jauh yang sangat mungkin diterapkan dengan menggunakan platform berbasis AI. Teknologi AI juga membantu pendidik mengembangkan bahan ajar yang lebih modern sekaligus lebih efektif.
Sangat mungkin di masa mendatang, ada lebih banyak inovasi untuk menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, efisien, dan bahkan praktis. Sehingga dengan keberadaan teknologi ini sangat tepat untuk dimanfaatkan.
Dampak positif dan negatif AI dalam pendidikan memang nyata adanya. Selain memiliki sejumlah dampak positif seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penggunaan AI tanpa kontrol dan kebijakan dalam pemanfaatan bisa memunculkan dampak negatif. Diantaranya adalah:
Dampak negatif yang sangat mungkin terjadi dari penerapan AI di bidang pendidikan yang pertama adalah memunculkan ketergantungan. Berawal dari proses belajar dan mengajar yang tidak tersentuh teknologi, maka semua serba susah dan memakan waktu lama.
Mendadak ada teknologi AI yang membuat semua aktivitas akademik menjadi lebih cepat dan tepat. Kemudahan dan kepraktisan yang diberikan tentu memberi efek psikologi rasa “nyaman” yang kadang bisa berlebihan.
Sebab ketika sudah ada di titik nyaman, maka seseorang akan enggan keluar dari titik tersebut. Dosen atau mungkin guru yang sudah kecanduan pada AI dalam menyusun bahan ajar bisa gagap ketika platform yang biasanya digunakan mendadak tidak bisa diakses. Hal serupa berlaku untuk peserta didik.
Dampak negatif yang kedua dari penerapan AI di bidang pendidikan adalah membangun kepercayaan yang berlebihan. Teknologi Ai dipandang sebagai teknologi terkini dan lebih sempurna dibanding teknologi yang sebelumnya.
Tidak heran, banyak orang yang percaya bahwa semua hal yang dikerjakan teknologi Ai adalah yang paling sempurna dan tanpa cela. Imbasnya kepercayaan berlebih terbentuk dan tentu merugikan pengguna teknologi tersebut.
Contoh di bidang pendidikan adalah ketika pendidik membuat slide presentasi dengan teknologi AI dan tidak melakukan pengecekan. Sbab percaya, slide presentasi yang sudah dibuat teknologi tersebut bebas dari cacat. Padahal tidak selalu demikian.
Bagi peserta didik hal serupa juga bisa terjadi. Misalnya ada tugas menyusun esai ilmiah dari pendidik. Kemudian dikerjakan dengan batuan platform berbasis AI. Merasa teknologi ini sudah yang paling sempurna, maka tidak dilakukan pengecekan. Padahal, bisa jadi hasil pekerjaan AI ada kesalahan.
Dampak negatif berikutnya dari penerapan AI di bidang pendidikan adalah ada resiko kebocoran data. Teknologi Ai sejatinya adalah sebuah teknologi yang dibangun manusia. Meski berupa kinerja mesin, belum tentu aman 100%.
Aktualnya, banyak platform berbasis AI yang justru memicu kebocoran data. Dimana data pribadi para penggunanya bisa sampai di pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, perlu teliti memilih platform Ai agar resiko ini bisa dihindari.
Dampak positif dan negatif Ai dalam pendidikan memang perlu menjadi perhatian serius. Sebab salah satu bentuk dampak negatif yang ditimbulkan adalah membangun kesenjangan teknologi.
Harus diakui, teknologi AI hanya bisa diakses oleh pengguna yang mendapat dukungan perangkat elektronik dan jaringan internet. Aktualnya, masih banyak sekolah dan perguruan tinggi yang kesulitan mengakses dua hal tersebut.
Sehingga ada kesenjangan pencapaian hasil pendidikan antara satu institusi yang sudah maju dengan institusi yang masih tertinggal dari internet dan teknologi lainnya. Begitu juga dari sisi peserta didik. Meski di satu institusi, sangat mungkin ada yang kesulitan memiliki perangkat elektronik dan jaringan internet.
Teknologi AI juga sangat mungkin memberi dampak negatif berupa resiko menghilangkan interaksi manusia. Teknologi AI mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Dimana interaksi fisik menjadi sangat minim. Hal ini akan berdampak pada kemampuan bersosialisasi dari pendidik maupun peserta didik.
Selain itu, teknologi Ai yang terkesan “sangat cerdas” mendukung seorang pendidik maupun peserta didik bekerja mandiri. Misalnya mengerjakan tugas dari dosen secara mandiri dan merasa tidak perlu bantuan mahasiswa lain. Hal ini perlahan akan menurunkan interaksi dan kemampuan bersosialisasi.
Teknologi AI di bidang pendidikan juga bisa menjadi penyebab hilangnya beberapa bentuk keterampilan. Misalnya ketika guru atau dosen terbiasa membuat slide presentasi dengan teknologi AI.
Maka akan kehilangan keterampilan mengoperasikan aplikasi pembuat slide presentasi manual, misalnya PowerPoint dari Microsoft. Padahal masih ada kemungkinan akses ke platform AI terganggu. Hilangnya keterampilan bekerja secara manual bisa menjadi hambatan dalam menyiapkan bahan ajar.
Hal serupa juga berlaku pada peserta didik. Contohnya, ketika terbiasa menyusun karya tulis ilmiah dengan bantuan AI. Maka akan gagap dalam menyusun karya tersebut secara manual. Apalagi jika terbiasa menyusun karya ilmiah dengan bantuan Ai 100%.
Memahami berbagai dampak positif dan negatif AI dalam pendidikan tentu muncul kesadaran untuk menggunakannya dengan bijak. Bagi pendidik, ada beberapa sikap yang harus dimiliki dalam penggunaan teknologi AI.
Dikutip melalui website IBLU Academy, dijelaskan mengenai beberapa sikap yang sebaiknya diterapkan saat menggunakan AI agar dampak negatifnya bisa diminimalkan. Yaitu:
Itulah penjelasan mengenai dampak positif dan negatif Ai dalam pendidikan. Sehingga memunculkan kesadaran untuk menggunakannya dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Terutama bagi pendidik yang akan memberi contoh langsung kepada peserta didik.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…