Information

Diagram Batang, Jenis, dan Cara Pembuatannya untuk Penyajian Data Penelitian

Data yang cukup banyak dan dalam kurun waktu tertentu, bisa divisualisasikan dengan diagram batang maupun dengan teknik visualisasi lainnya. Diagram jenis ini memiliki banyak sebutan lain. Misalnya disebut histogram, diagram balok, grafik batang, dan bar chart. 

Diagram balok digunakan dalam berbagai bidang dan untuk berbagai tujuan. Termasuk dalam menyajikan data penelitian. Sehingga umum dijumpai pada artikel di jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, makalah, buku ilmiah, dan sebagainya. 

Meskipun ada banyak model visualisasi data, diagram balok digunakan ketika harus membandingkan beberapa data. Selain itu, dipengaruhi pula faktor atau pertimbangan lainnya. Berikut informasinya. 

Diagram Batang dalam Menyajikan Data Penelitian

Dalam salah satu artikel ilmiah yang terbit di jurnal COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education), diagram batang atau diagram balok adalah salah satu bentuk diagram yang mewakili data dalam bentuk persegi panjang vertikal atau horizontal.

Diagram balok diketahui merupakan salah satu materi statistika dalam pelajaran matematika. Dimana matematika sendiri menjadi mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang SD, SMP, SMA, dan sampai jenjang perguruan tinggi. 

Diagram jenis ini digunakan untuk kebutuhan visualisasi data. Yakni kegiatan dimana seseorang perlu menyajikan data dalam bentuk visual alih-alih dalam bentuk teks narasi atau deskripsi. 

Visualisasi pada kumpulan data membantu memudahkan pembaca atau pendengar (dalam presentasi) untuk memahami data tersebut dengan cepat serta tepat. Sebab, data disajikan secara visual dan memiliki tampilan serta teks pelengkap yang lebih ringkas. 

Diagram batang termasuk salah satu teknik visualisasi data tersebut. Umumnya, diagram ini digunakan ketika perlu membandingkan beberapa data dalam suatu kategori. Kondisi lain yang membuat diagram ini dipilih adalah ketika ingin menyajikan perubahan data dalam kurun waktu tertentu dan perlu memvisualisasikan data secara sederhana. 

Sesuai definisi yang dijelaskan, diagram balok memiliki tampilan berupa bentuk persegi panjang yang berdiri di dalam grafik dengan sumbu X dan sumbu Y. Umumnya masing-masing bentuk persegi panjang mewakili suatu data. Jika data lebih dari satu, maka akan menggunakan warna berbeda. 

Dikutip melalui Detik.com, diagram balok menjadi teknik visualisasi data yang paling mudah dipahami. Hal ini terjadi, karena diagram balok lebih mudah dibaca oleh mata dan membuatnya dengan mudah langsung dipahami. 

Diagram ini memiliki bentuk yang terbilang sederhana dibandingkan dengan diagram lain pada teknik visualisasi data. Sehingga banyak digunakan, termasuk dalam kegiatan penelitian. Misalnya dalam menyajikan data penelitian, hasil pengamatan, hasil analisis data, dan sebagainya. 

Jenis Diagram Batang

Secara garis besar, diagram batang terbagi menjadi 3 jenis utama. Yakni diagram batang tegak, mendatar, dan rangkap. Masing-masing kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis menyesuaikan dengan tingkat kompleksitas data. Berikut penjelasannya: 

1. Diagram Batang Tegak (Vertikal)

Diagram batang tegak atau diagram batang vertikal adalah jenis diagram batang yang menyajikan data dalam bentuk batang tegak (vertikal) pada sumbu X dan Y. Sehingga balok persegi panjang terlihat tegak lurus ke atas. 

sumber foto: Detik.com

Diagram jenis ini paling umum digunakan untuk tujuan membandingkan nilai maupun menjelaskan perubahan nilai data dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, diagram ini lebih sering digunakan untuk visualisasi data diskrit (data berupa angka). 

Misalnya visualisasi data penjualan kendaraan bermotor, data nilai ujian siswa kelas 5 SD, dan sejenisnya. Data berupa angka dan mengalami perubahan nilai, biasanya divisualisasikan dengan diagram jenis ini. 

2. Diagram Batang Mendatar (Horizontal)

Diagram batang mendatar atau diagram batang horizontal adalah jenis diagram batang yang menyajikan data dalam bentuk batang mendatar (horizontal) pada sumbu X dan Y. 

sumber foto: Detik.com

Secara umum, diagram balok horizontal memiliki fungsi dan tujuan sama dengan enis vertikal. Yakni menyajikan data diskrit (dalam bentuk angka). Sekaligus untuk membandingkan perkembangan nilai data tersebut. 

Hanya saja, diagram balok horizontal bisa digunakan untuk data dalam banyak kategori. Misalnya, peneliti mendata 50 program studi di perguruan tinggi X dalam penelitiannya. 50 kategori data prodi tentu banyak dan akan tetapi rapi saat divisualisasikan dengan diagram balok horizontal. 

Lain halnya untuk data dengan kategori sedikit. Misalnya data jumlah siswa SD, SMP, dan SMA di Cirebon pada tahun 2025. Maka hanya ada 4 kategori data sesuai jenjang pendidikan.  

3. Diagram Batang Rangkap

Diagram batang rangkap adalah jenis diagram batang yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih kelompok data dalam kategori yang sama. Bentuk visualisasinya bisa vertikal maupun horizontal. Namun seringnya disajikan secara vertikal. 

sumber foto: Detik.com 

Adapun yang dimaksud adalah dua data atau lebih di satu kategori. Misalnya adalah data siswa kelas 2A di SMP N 5 Bandung. Siswa kelas 2A ini terdiri dari lak-laki dan perempuan. 

Maka data di kategori kelas 2A ada dua macam, yakni jumlah siswa laki-laki dan jumlah siswa perempuan. Bentuk visualnya akan menampilkan dua balok persegi panjang di satu kategori, seperti contoh gambar di atas.

Visualisasinya juga akan memperlihatkan balok persegi panjang yang berdiri berhimpitan pada satu kategori. Kemudian setiap kategori ini dibuat dengan warna berbeda agar lebih mudah dipahami. 

Dikutip dari Kumparan.com, diagram batang dalam 3 jenis utama tersebut kemudian terbagi lagi menjadi beberapa. Perbedaannya ada pada kompleksitas data, mulai dari jumlah kategori setiap data yang divisualisasikan. Berikut jenis-jenis yang dimaksud: 

  • Diagram Bentuk Batang Tunggal atau Single Bar Chart
  • Diagram Bentuk Batang Majemuk atau Clustered Bar Chart
  • Diagram Bentuk Batang Terpisah atau Stacked Bar Chart
  • Diagram Bentuk Batang Pemecahan atau Component Bar Chart
  • Diagram Bentuk Batang Horizontal atau Horizontal Bar Chart
  • Diagram Bentuk Batang Kumpulan atau Pareto Chart
  • Diagram Bentuk Batang Dua Arah atau Double Bar Chart.

Cara Membuat Diagram Batang

Membuat diagram batang tentunya perlu diketahui. Sebab diagram bentuk batang inilah yang nantinya akan dimasukan atau dicantumkan pada naskah ilmiah. Baik itu proposal penelitian, laporan penelitian, naskah buku, dan sebagainya. 

Pembuatan diagram bentuk batang bisa dilakukan melalui banyak aplikasi. Termasuk Ms Excel dan juga Ms Word. Jika dua aplikasi perkantoran ini yang digunakan, maka berikut langkah-langkah pembuatan diagram bentuk batang di dalamnya: 

1. Cara Membuat Diagram Batang di Excel

Pembuatan diagram bentuk batang maupun bentuk lainnya, bisa dilakukan lewat Excel. Pembuatannya pun mudah dengan memanfaatkan beberapa fitur bawaan, berikut penjelasan tahapannya: 

  1. Buka aplikasi Ms Excel di perangkat elektronik yang digunakan.
  2. Selanjutnya, bisa menyiapkan seluruh data yang akan dibuat diagram bentuk batang. Yakni berupa tabel distribusi frekuensi.
  3. Setelah selesai membuat tabel distribusi frekuensi pada lembar kerja Excel, silahkan blok seluruh tabel tersebut.
  4. Selanjutnya masuk ke menu “Insert” dan pilih “Chart”.
  5. Tahap berikutnya, silahkan memilih bentuk diagram batang yang sesuai keinginan atau kebutuhan.
  6. Tunggu beberapa saat, maka otomatis sistem di Excel akan membuatkan diagram bentuk batang mengikuti data di dalam tabel distribusi frekuensi yang sudah dibuat.
  7. Tahap berikutnya, silahkan melakukan editing sesuai kebutuhan. Misalnya menambahkan keterangan, mengganti warna pada diagram bentuk batang, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
  8. Selesai.

2. Cara Membuat Diagram Batang di Word

Cara kedua dalam membuat diagram batang adalah melalui Ms Word. Secara garis besar, tahapannya tidak berbeda jauh dengan tahapan di dalam Ms Excel yang sudah dijelaskan sebelumnya. 

Hanya saja ada beberapa menu dengan nama berbeda dan pada tahap tertentu ada beberapa hal yang tidak sama persis. Berikut penjelasan detail mengenai langkah-langkahnya: 

  1. Buka lembar kerja di Word pada perangkat elektronik yang digunakan.
  2. Masuk ke menu “Insert” kemudian pilih “Chart”.
  3. Tahap berikutnya, silahkan memilih bentuk diagram batang yang sesuai kebutuhan karena jenis diagram ini ada banyak sesuai penjelasan sebelumnya.
  4. Setelah pilihan bentuk diagram sudah dipilih, tunggu beberapa saat sampai muncul diagram tersebut di lembar kerja Word.
  5. Sistem di Word otomatis akan menampilkan diagram bentuk batang dan disusul ada tabel di Ms Excel yang terbuka dan membentuk tabel distribusi frekuensi. Silahkan isi tabel dengan data yang ingin divisualisasikan ke dalam diagram bentuk batang.
  6. Setiap perubahan teks maupun angka pada tabel distribusi frekuensi secara otomatis akan mengubah tampilan diagram bentuk batang di lembar kerja Word.
  7. Cek kembali detail isi tabel dan bentuk diagram yang disajikan Word.
  8. Jika sudah benar, maka pembuatan diagram bentuk batang di Word sudah selesai.

Sebagai informasi tambahan, tahapan membuat diagram batang di Excel dan Word yang dijelaskan di atas menggunakan versi Excel dan Word 2019. Jika menggunakan versi di bawahnya atau di atasnya, maka kemungkinan ada perbedaan. Baik nama menu, tata letak menu, tahapan, dan sebagainya. Jadi, silahkan disesuaikan. 

Manfaat Visualisasi Data dengan Diagram Batang

Visualisasi data pada dasarnya tidak hanya bisa dilakukan dengan diagram bentuk batang. Bisa juga dengan grafik, kemudian diagram jenis lain yang tentu membantu menampilkan data menjadi lebih ringkas dan mudah dipahami. 

Seperti penjelasan sebelumnya diagram bentuk batang paling mudah ditemukan dalam berbagai karya tulis ilmiah. Hal ini tidak terlepas dari kelebihan dan manfaat yang dimiliki diagram jenis ini. Diantaranya adalah: 

1. Visualisasi Data Mudah Dipahami

Diagram bentuk batang merupakan salah satu teknik visualisasi data yang mudah dipahami. Data diwakili oleh balok persegi panjang dan dilengkapi keterangan yang ringkas. Sekalipun ada banyak kategori data, dijamin mudah dipahami. 

2. Cocok untuk Kebutuhan Membandingkan Data

Diagram bentuk batang ideal digunakan untuk membandingkan data. Misalnya, peneliti ingin menunjukan adanya perubahan data dalam 5 tahun terakhir. Diagram jenis ini bias dengan mudah menjelaskan hal tersebut, sekaligus minim teks. 

Sebab setiap data akan ditampilkan dalam bentuk balok persegi panjang. Kemudian dibuat berjejer dengan kategori data lain, sehingga menunjukan perbandingan dua data atau lebih cenderung mudah. 

3. Bisa Digunakan dengan Teknik Visualisasi Data Lain

Diagram bentuk batang bisa dijadikan teknik visualisasi data untuk mendampingi teknik visualisasi lain. Misalnya, peneliti menggunakan tabel dan diikuti oleh diagram bentuk batang. 

Bisa juga menggunakan grafik dan diikuti diagram bentuk batang. Sebab diagram bentuk batang bisa menjadi penjelasan tambahan dari teknik visualisasi lain. Sehingga penyampaian data lebih detail dan mudah dipahami pembaca. 

4. Mudah Dibuat dan Dimodifikasi

Manfaat sekaligus keuntungan berikutnya dari penggunaan diagram bentuk batang adalah mudah dibuat dan mudah untuk dimodifikasi. Seperti penjelasan sebelumnya, diagram jenis ini bisa dibuat di Word maupun Excel. 

Selain dua aplikasi perkantoran tersebut, diagram bentuk batang juga bisa dibuat di aplikasi lain. Misalnya di Canva, berbagai platform visualisasi data berbasis AI seperti Piktochart, dan aplikasi lainnya. 

Melalui penjelasan di atas, tentunya bisa lebih memahami apa itu diagram batang dan bagaimana membuatnya. Diagram jenis ini bisa dijadikan pilihan untuk kemudahan visualisasi data. Terutama untuk tujuan membandingkan atau memperlihatkan perbedaan dua data atau lebih.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Kalimat Asumsi dan Bisa Tidaknya Masuk ke Naskah Ilmiah

Pada saat menyusun suatu karya tulis tertentu, kadang di dalamnya terkandung kalimat asumsi. Misalnya, menjelaskan…

5 jam ago

Data Primer dan Data Sekunder dalam Kegiatan Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, proses pengumpulan data menjadi tahap yang krusial. Dalam proses tersebut, peneliti bisa…

5 jam ago

Kaidah Kebahasaan, Unsur, Struktur dan Contohnya

Dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dan dalam menyusun karya tulis, tentunya akan mengacu pada…

5 jam ago

Meta Analisis dan 3 Tahap Penerapannya dalam Penelitian

Kegiatan penelitian yang memanfaatkan data dari sumber-sumber sekunder biasanya akan dianalisis dengan metode meta analysis…

5 jam ago

Penelitian Longitudinal: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, Contoh

Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang, umumnya menjadi penelitian longitudinal. Jenis penelitian ini umum…

5 jam ago

Kata Sapaan dan Aturan Penulisan dalam Kalimat

Setiap bahasa di dunia, termasuk juga bahasa Indonesia memiliki kata sapaan atau nomina sapaan. Dalam…

5 jam ago