Information

Cara Membuat Infografis untuk Kegiatan Penelitian

Akses informasi di berbagai media tidak hanya dalam bentuk teks maupun video, melainkan juga bisa dalam bentuk infografis atau grafik informasi. Grafik informasi menjadi salah satu teknik visualisasi data atau informasi. 

Konten visual ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai media informasi dan berbagai jenis karya tulis. Mulai dari artikel berita yang dimuat di koran cetak dan portal berita, sampai publikasi hasil penelitian (karya tulis ilmiah). 

Menyusun grafik informasi ternyata juga semakin mudah dengan kecanggihan teknologi, terutama sejak Artificial Intelligence (AI) berkembang pesat. Namun, memahami apa itu grafik informasi sangat penting agar tidak menjadi poster karena keduanya berbeda. 

Apa Itu Infografis?

Dikutip melalui salah satu artikel ilmiah yang terbit di Journal LPPM Unindra berjudul “Desain Infografis Sebagai Penyajian Data Menarik”, menjelaskan bahwa infografis atau grafik informasi adalah  cara penyajian informasi, data, atau pengetahuan dengan penggunaan alat-alat visual.

Secara etimologi, istilah ini berasal dari bahasa Inggris. Yakni dari kata “Infographics” yang merupakan gabungan dari Information + Graphics. Secara sederhana, grafik informasi ini adalah bentuk visual dari suatu data atau suatu informasi. 

Dalam sebuah penelitian menunjukan, ada lebih dari 40% orang bisa dengan mudah memahami data atau informasi ketika disajikan secara visual. Bahkan, grafik informasi yang dimuat di sebuah website bisa meningkatkan jumlah traffic pengunjung sampai 12%. 

Infografis atau grafik informasi bukan hal baru. Sebab orang di jaman dulu, bahkan sejak jaman purba sudah mengenal visualisasi data semacam ini. Misalnya manusia purba yang menggambarkan hewan, kondisi alam, anggota keluarga, dan sebagainya di dinding gua. 

Orang-orang pada masa dimana belum bisa menulis dan membaca (buta huruf) mengandalkan grafik informasi untuk berkomunikasi. Penggunaan terus berlanjut sampai sekarang, tentunya dengan versi lebih modern atau kekinian. 

Menemukan grafik informasi bahkan bukan hal sulit. Sebab sering dijadikan konten di website, portal berita, unggahan di media sosial, mendukung presentasi, visualisasi data penelitian pada publikasi ilmiah, dan lain sebagainya. 

Pembuatan grafik informasi juga semakin mudah dan praktis dengan hasil lebih memuaskan atau optimal. Sebab ada lebih banyak aplikasi atau platform yang bisa diandalkan untuk pembuatannya. Ukuran umumnya 800 x 2000 piksel (media sosial) dan 600 x 1800 piksel (digital). 

Jenis Infografis

Dikutip melalui Kompas, infografis atau infografik memiliki jenis yang cukup beragam. Hal ini sejalan dengan teknik penyampaian data atau informasi dan karakteristik desain atau tampilan visualnya. Berikut penjelasan detailnya: 

1. Infografis Statistik

Jenis yang pertama adalah infografik statistik, yaitu infografik yang menyajikan data statistik yang diterbitkan atau dirilis oleh lembaga berwenang. Sehingga menjadi bentuk visual dari data statistik tersebut. 

2. Infografis Timeline

Infographik timeline adalah infografik yang menyajikan data berbentuk garis waktu. Misalnya jadwal kegiatan, catatan sejarah, dan sebagainya yang disajikan secara kronologis (urut sesuai waktu kejadian). 

3. Infografis Geografi

Infografik geografi adalah infografik yang menyajikan data berbasis lokasi dan data demografi. Elemen visual utama dalam infografik jenis ini adalah peta. Kemudian akan menampilkan elemen lain yang menyajikan data berbasis lokasi dan data demografi. Misalnya data penyebaran penduduk di peta Indonesia. 

4. Infografis Proses

Infografik proses adalah infografik yang isinya menjelaskan tahapan dalam melakukan suatu kegiatan atau berisi suatu proses. Misalnya berisi tahapan menggunakan skincare, merebus mi instan, merawat luka diabetes, dll. 

5. Infografis Informasi

Infografik informasi adalah infografik yang menyajikan satu tema atau topik informasi tertentu yang dibahas dengan desain visual. Misalnya infografik yang berisi tata cara menjalankan gaya hidup sehat. 

6. Infografis Komparasi

Infografik komparasi adalah infografik yang memvisualisasikan data hasil perbandingan dua hal atau dua topik dan lebih. Misalnya infografik yang menjelaskan perbedaan tes TOEFL dengan IELTS, perbedaan pembelajaran daring dengan luring, dll. 

7. Infografis Hirarki

Infografik hirarki adalah infografik yang memvisualisasikan informasi yang memiliki level atau tingkatan. Misalnya infografik  berisi struktur manajemen perusahaan, struktur organisasi, silsilah keluarga, dan sebagainya. 

8. Infografis Daftar

Infografik daftar adalah infografik yang berisi visualisasi informasi berbentuk susunan daftar. Misalnya daftar menu di sebuah restoran, daftar rencana menu mingguan sebuah keluarga, daftar perlengkapan bayi saat persalinan, dan sejenisnya. 

Manfaat Infografis bagi Peneliti

Infografis membantu menyajikan data dengan lebih ringkas. Informasi atau data juga lebih mudah dipahami oleh target pembaca. Bagi peneliti, keberadaan infografik ini juga memberi manfaat sangat besar. Diantaranya adalah: 

1. Membantu Menyederhanakan Data Penelitian yang Kompleks

Manfaat pertama dari infografik bagi kalangan peneliti adalah membantu menyederhanakan data penelitian. Khususnya data penelitian yang cenderung kompleks. 

Sehingga, data tersebut sulit dipahami jika disajikan dalam bentuk teks narasi atau deskripsi. Maka perlu divisualisasikan agar lebih mudah disajikan, disampaikan kepada pembaca, dan memudahkan proses tersebut bagi peneliti. 

2. Meningkatkan Ketertarikan Publik pada Penelitian

Memvisualisasikan data penelitian dalam sebuah infografik bisa meningkatkan ketertarikan publik pada penelitian atau hasil penelitian. Hal ini terjadi karena data dan hasil penelitian disajikan secara visual yang lebih mudah dipahami. 

Sehingga target pembaca, baik masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum bisa memahami informasi di dalamnya. Jika data penelitian bisa dipahami, maka tentunya akan menarik minat lebih banyak orang membaca data tersebut. 

3. Mendukung Komunikasi Ilmiah

Infografik bisa membantu peneliti membangun komunikasi ilmiah yang lebih efektif. Misalnya, saat menghadiri konferensi ilmiah dan mempresentasikan penelitian dan hasil penelitian yang dilakukan. 

Maka keberadaan infografik di dalam slide presentasi akan memudahkan proses presentasi tersebut. Materi presentasi juga bisa lebih tepat dan cepat dipahami oleh peserta konferensi ilmiah. Sehingga komunikasi dua arah bisa berjalan baik. 

4. Efisiensi dalam Presentasi Penelitian

Jika presentasi ilmiah dalam sebuah konferensi ilmiah diisi dengan penyajian data berbentuk teks. Maka proses presentasi akan memakan waktu lebih lama. Sebab peneliti harus membaca kalimat pertama sampai akhir. 

Lain halnya jika data penelitian disajikan secara visual lewat infografik. Maka peneliti bisa menghemat waktu dalam menyampaikan isi infografik tersebut. Tapi audiens bisa memahami informasi yang disampaikan. 

5. Memudahkan Publikasi Ilmiah di Media Digital

Data dan hasil atau temuan penelitian, tentu diharapkan bisa disebarluaskan ke publik luas. Menyusun infografik yang menyajikan informasi penelitian bisa membantu proses penyebarluasan tersebut. 

Sebab, peneliti bisa membagikan infografik tersebut ke berbagai media digital sebagai bagian dari penyebarluasan hasil penelitian. Misalnya di blog pribadi, akun media sosial milik pribadi, website institusi yang menaungi, dll. 

Perbedaan Infografis dan Poster

Pada saat membahas mengenai infografis, maka biasanya akan dikaitkan dengan poster. Keduanya, baik infografik maupun poster adalah bentuk visualisasi data atau informasi. Meski ada kesamaan, pada dasarnya keduanya berbeda satu sama lain. 

Dikutip melalui Kumparan.com, ada setidaknya 5 aspek yang menunjukan perbedaan antara infografik dengan poster. Berikut rinciannya: 

1. Aspek Visual

Perbedaan yang pertama terletak dari aspek visual, atau lebih tepatnya pada elemen visual yang digunakan. Secara umum, poster yang dibuat akan menambahkan beberapa elemen untuk tujuan estetika. Sehingga membuatnya menarik di mata audiens. 

Sehingga, pada saat elemen-elemen visual ini dihilangkan maka poster menjadi kurang menarik. Namun informasi di dalamnya tetap bisa dipahami atau diterima oleh audiens. 

Berbeda dengan infografik, elemen visual yang ditambahkan pada desain adalah untuk menjelaskan data atau informasi yang ingin disampaikan. Sehingga selain memberi efek menarik, juga membantu menjelaskan data tersebut. Keberadaan elemen ini penting dan disarankan untuk tetap ditambahkan. 

2. Isi Konten

Isi konten antara infografis dengan poster juga bisa dilihat perbedaan yang signifikan. Poster memiliki isi konten yang ringkas dan lebih didominasi oleh efek visual untuk memberi tambahan estetika. Sehingga teks di dalamnya sedikit. Selain itu, informasi yang disajikan sifatnya sederhana dan umum. 

Lain halnya dengan infografik, isi konten akan fokus pada data atau informasi. Seringkali informasi ini padat dan membuatnya memiliki teks lebih banyak. Sebab memang tidak mengejar estetika seperti pada poster. Informasi yang disajikan juga cenderung lebih serius. 

3. Tujuan Pembuatan

Perbedaan selanjutnya adalah pada aspek tujuan pembuatan. Poster dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan pesan, menjelaskan suatu ide, sampai memberi pengumuman. Sehingga sering digunakan untuk kampanye, iklan, dan pengumuman penyelenggaraan suatu acara (misal konser musik). 

Sedangkan tujuan pembuatan infografis adalah untuk menyajikan data atau informasi yang penting untuk diketahui dan dipahami audiens. Sehingga sering digunakan untuk menyampaikan data statistik, penjelasan mendalam suatu topik, dan sebagainya. 

4. Target Audiens

Perbedaan yang keempat adalah pada target audiens atau pembaca. Poster memiliki audiens lebih luas, sehingga dipasang di ruang publik. Misalnya di baliho iklan, papan mading di sekolah dan kampus, dan sebagainya. 

Sementara infografik memiliki target audiens kalangan tertentu dan untuk audiens yang membutuhkan informasi mendalam tentang topik tertentu. Misalnya visualisasi data penelitian di artikel jurnal, visualisasi hirarki perusahaan untuk dibaca seluruh karyawan bukan publik luas, dll. 

5. Penggunaan

Perbedaan yang terakhir adalah pada penggunaan. Secara umum, poster digunakan untuk mendukung kegiatan promosi. Misalnya promosi digelarnya suatu acara seperti konser musik, festival budaya, lomba, sampai promosi produk. 

Berbeda dengan infografik, biasanya digunakan untuk kebutuhan edukasi sampai visualisasi data ilmiah. Misalnya visualisasi data penelitian pada artikel jurnal, presentasi data statistik atau data penelitian, edukasi ke publik, sampai menjadi konten edukasi dan informatif di media sosial. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Infografis

Dikutip melalui Universitas Airlangga, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun infografis agar menarik dan isi konten mudah dipahami. Yaitu: 

1. Data atau Informasi

Hal pertama yang wajib diperhatikan sebelum membuat infografik adalah data atau informasi yang akan disajikan. Artinya, pembuat infografik wajib memahami dulu data atau informasi tersebut. Sehingga visualisasinya menjadi lebih mudah dan tepat. Jika pemahaman data sudah keliru, maka hasil visualisasinya juga keliru. 

2. Dasar dalam Desain

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah berkaitan dengan dasar-dasar membuat desain visualisasi data. Terdapat 4 dasar dalam proses desain. Yaitu keseimbangan, penekanan informasi, pengulangan, dan ruang. Berikut penjelasannya: 

  • Keseimbangan: Menyusun elemen visual secara harmonis supaya infografisnya seimbang (tidak berat atau terlalu ramai di sisi tertentu saja).
  • Penekanan informasi: Menonjolkan informasi yang paling penting agar langsung menarik perhatian audiens.
  • Pengulangan: Menggunakan elemen desain yang sama secara konsisten (seperti warna, bentuk, font, atau ikon)di seluruh bagian infografik.
  • Ruang: Memberi cukup ruang kosong di antara elemen-elemen desain, sehingga tidak tampak sesak dan berjubel.

3. Pemahaman Tentang Warna dan Tipografi

Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah memahami penentuan warna dan tipografi untuk infografis. Infografik yang disusun sebaiknya menggunakan warna minimal dan konsisten. Sehingga tidak ramai karena menambahkan semua warna pelangi di dalamnya. 

Sementara untuk tipografi berkaitan dengan pemahaman menentukan jenis, ukuran, sampai pewarnaan huruf. Mengutamakan huruf yang mudah dibaca dan mengatur ukuran serta warna yang sesuai akan membuat infografik terlihat menarik. Sekaligus informasi di dalamnya bisa terbaca dan bisa dipahami audiens. 

4. Memahami Ketentuan Penambahan Elemen Desain

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah berkaitan dengan ketentuan dalam menambahkan elemen desain. DImulai dari huruf seperti penjelasan sebelumnya sampai penambahan elemen visual. 

Baik untuk estetika maupun visualisasi informasi utama. Pastikan elemen tersebut diletakan di tempat yang tepat dan jumlahnya juga tepat. Yakni tidak kurang atau berlebihan. 

Cara Membuat Infografis yang Menarik

Dikutip melalui Primakara, terdapat beberapa cara bisa dilakukan agar infografis yang dibuat bisa lebih menarik. Diantaranya adalah: 

1. Membuat Sketsa atau Desain Awal

Dalam membuat infografik yang menarik, dianjurkan untuk tidak asa. Melainkan dilakukan persiapan. Dimulai dari menghimpun data, jika data ada banyak maka bisa ditentukan data mana saja yang akan masuk ke desain. Selanjutnya membuat desain awal atau sketsa untuk memastikan isi informasi lengkap dan jelas. 

2. Menggunakan Platform Desain

Cara kedua, menggunakan platform desain atau desain grafis. Bisa menggunakan Corel Draw, Photoshop, maupun berbentuk website dengan teknologi AI. Misalnya Canva, Visme, Infogram, dll agar mudah dan praktis. 

3. Memanfaatkan Template

Dibanding membuat desain infografik dari nol. Pertimbangkan untuk menggunakan template yang disediakan platform desain. Dimana penentuan warna, elemen, dan aspek lain biasanya sudah proporsional sehingga tinggal diedit sesuai kebutuhan. 

4. Memilih Warna dan Font yang Tepat

Berikutnya adalah memilih warna dan jenis font sampai ukuran yang tepat. Menggunakan template bisa menjadi solusi jika kesulitan menentukan dua aspek ini pada saat membuat infografik. 

Rekomendasi Tools untuk Membuat Infografis

Bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa yang membutuhkan rekomendasi tools atau platform desain untuk membuat infografis. Maka berikut beberapa rekomendasinya: 

1. Canva

Rekomendasi yang pertama adalah Canva. Platform ini menyediakan template yang beragam untuk membuat infografik. Selain itu, pengguna juga bisa membuat desain dari nol. Tersedia banyak elemen bisa ditambahkan. Aksesnya gratis dengan batasan pilihan template dan elemen desain. 

2. Piktochart

Selanjutnya adalah Piktochart yang prinsip cara kerjanya mirip dengan Canva. Platform desain ini juga menyediakan banyak template siap pakai untuk membuat infografik. Pengguna bisa melakukan editing agar relevan dengan desain awal infografik yang dimiliki. 

3. Visme

Visme juga bisa diandalkan oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti dalam membuat infografik penelitian. Ada banyak template siap digunakan dan diedit sesuai kebutuhan. Pengguna juga diberi fasilitas unduh hasil desain gratis sampai membagikan desain secara daring ke berbagai media. 

Contoh Infografis

Berikut adalah beberapa contoh infografis yang bisa menjadi sumber atau referensi ide pada saat membuat infografik sendiri: 

sumber gambar: Pinterest 

sumber: Pinterest @figizine. 

sumber: Pinterest @hafisnovianas

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Kalimat Asumsi dan Bisa Tidaknya Masuk ke Naskah Ilmiah

Pada saat menyusun suatu karya tulis tertentu, kadang di dalamnya terkandung kalimat asumsi. Misalnya, menjelaskan…

2 jam ago

Data Primer dan Data Sekunder dalam Kegiatan Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, proses pengumpulan data menjadi tahap yang krusial. Dalam proses tersebut, peneliti bisa…

2 jam ago

Kaidah Kebahasaan, Unsur, Struktur dan Contohnya

Dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dan dalam menyusun karya tulis, tentunya akan mengacu pada…

2 jam ago

Meta Analisis dan 3 Tahap Penerapannya dalam Penelitian

Kegiatan penelitian yang memanfaatkan data dari sumber-sumber sekunder biasanya akan dianalisis dengan metode meta analysis…

2 jam ago

Penelitian Longitudinal: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, Contoh

Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang, umumnya menjadi penelitian longitudinal. Jenis penelitian ini umum…

2 jam ago

Kata Sapaan dan Aturan Penulisan dalam Kalimat

Setiap bahasa di dunia, termasuk juga bahasa Indonesia memiliki kata sapaan atau nomina sapaan. Dalam…

2 jam ago