Semua karya biasanya memiliki judul, termasuk juga karya ilmiah yang isinya menjelaskan hasil penelitian. Namun, sudahkah memahami kriteria dan tata cara menyusun judul penelitian yang baik sekaligus ada unsur menarik?
Rupanya, dalam karya tulis ilmiah, tetap ada kebutuhan untuk menyusun judul sebaik mungkin. Tidak hanya mampu mencerminkan isi dari karya tulis ilmiah tersebut. Namun juga mampu menarik minat orang untuk membaca keseluruhan isinya.
Menyusun judul untuk karya ilmiah tentu berbeda dengan penyusunan judul untuk karya non ilmiah. Oleh sebab itu, jika masih merasa kesulitan dan merasa judul yang selama ini dibuat masih kurang pas. Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
Membahas mengenai kriteria judul penelitian yang baik tentu perlu dimulai dengan memahami apa itu judul penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), judul adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu.
Judul kemudian menjadi nama bagi sebuah karya, termasuk karya tulis. Nama ini kemudian menjadi bagian yang pertama kali dilihat oleh pembaca atau calon pembaca. Sehingga menjadi pertimbangan utama dan pertama untuk menentukan perlu membacanya atau tidak.
Judul dalam karya tulis ilmiah juga memiliki peran sangat penting. Bahkan tak hanya sekedar ada, penyusunan judul pada karya ilmiah berisi laporan hasil penelitian juga perlu dibuat sedemikian rupa agar memenuhi kriteria atau standar yang berlaku.
Dikutip dari berbagai sumber, penyusunan judul penelitian yang baik memiliki banyak arti penting. Beberapa diantaranya adalah:
Arti penting judul penelitian perlu dibuat sebaik mungkin adalah untuk menjelaskan topik penelitian. Sebab judul penelitian memang sepatutnya mampu mendeskripsikan penelitian tersebut.
Oleh sebab itu, untuk membantu pembaca maupun asesor suatu program hibah mengetahui topik yang diteliti. Maka perlu dicantumkan di dalam judul dan dirangkai menjadi kalimat yang efektif dan menarik serta memenuhi kriteria judul penelitian yang memang baik dan benar.
Arti penting yang kedua kenapa perlu menyusun judul penelitian sebaik mungkin adalah untuk meningkatkan jumlah pembaca. Hal ini berlaku untuk hasil penelitian yang dipublikasikan, dimana bisa diakses oleh banyak orang atau siapa saja.
Ketika judul disusun dengan baik dan benar serta memiliki unsur menarik maka dijamin tidak akan sepi peminat. Ada banyak orang akan tertarik untuk membacanya dan kemudian memetik manfaat atas karya ilmiah tersebut secara keseluruhan.
Arti penting yang ketiga dari penyusunan judul penelitian yang baik adalah untuk mendorong sitasi atau pengutipan. Bagi dosen maupun peneliti, jumlah sitasi menjadi hal yang sangat penting untuk dimaksimalkan. Terutama dosen.
Sebab menjadi salah satu kriteria untuk menentukan Impact Factor atau dampak maupun kualitas dari publikasi ilmiah yang dimiliki. Semakin berkualitas dan semakin besar manfaat publikasi tersebut, maka akan sejalan dengan jumlah sitasi yang tinggi.
Salah satu upaya memaksimalkan sitasi adalah menyusun judul penelitian dengan sebaik mungkin. Sebab semakin menarik judul, semakin mudah menarik minat orang membaca isinya dan kemudian melakukan pengutipan.
Bicara mengenai judul penelitian apakah menarik atau tidak maka akan berkaitan erat juga dengan akses pada publikasi tersebut. Pada era sekarang, kebanyakan orang mencari referensi mengandalkan mesin pencari dan database publikasi ilmiah.
Sehingga akan mengetik kata kunci untuk mendapatkan rekomendasi yang paling relevan atau sesuai. Membantu pembaca menemukan karya Anda, maka perlu menyusun judul yang memenuhi kriteria.
Sehingga ada kata kunci yang tepat dan memudahkan pembaca menemukan atau mengaksesnya. Oleh sebab itu, menyusun judul untuk penelitian tidak boleh sembarangan dan asal ada judul. Melainkan harus memperhatikan aspek mudah tidaknya ditelusuri online saat sudah dipublikasikan.
Arti penting berikutnya adalah ikut menentukan bisa tidaknya atau bahkan mudah tidaknya peneliti mendapatkan program hibah. Seperti yang diketahui, program hibah ditandai pendaftaran peserta dengan mengajukan proposal penelitian.
Biasanya asesor akan memperhatikan dulu judul proposal tersebut yang juga menjadi judul penelitian. Jika dirasa baik dan benar serta memenuhi kriteria, maka akan membuka peluang lolos proses seleksi. Jadi, pembuatan judul penelitian memang sebaiknya tidak asal-asalan karena mempengaruhi peluang hibah.
Bicara mengenai kriteria judul penelitian yang baik, maka akan sangat penting untuk memahami standar unsur yang perlu tercantum dalam judul tersebut. Seperti penjelasan sebelumnya, judul penelitian perlu mencerminkan isi penelitian itu sendiri.
Sehingga akan sangat penting untuk mencantumkan beberapa unsur yang bisa membantu mencapai hal tersebut. Dikutip melalui Website UKM Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, berikut adalah unsur-unsur yang wajib ada dalam judul penelitian:
Unsur pertama yang harus masuk ke dalam judul adalah sifat atau jenis penelitian yang dilakukan. Apakah penelitian kualitatif, kuantitatif, atau yang lainnya? Hal ini yang membuat jenis penelitian sudah bisa ditebak dari judulnya saja.
Unsur kedua yang wajib masuk ke dalam judul penelitian adalah objek penelitian. Adapun objek penelitian adalah variabel yang akan diriset oleh peneliti. Objek disini bisa berupa benda maupun orang (makhluk hidup). Sehingga yang diteliti wajib dicantumkan di judul dengan jelas.
Unsur ketiga adalah subjek penelitian, secara sederhana merupakan sumber data penelitian. Sehingga perlu dicantumkan di dalam judul untuk menunjukan secara rinci seluruh aspek penting dari kegiatan penelitian yang dilakukan.
Unsur yang keempat adalah tema, lokasi, maupun daerah penelitian. Peneliti bisa memilih salah satu atau mencantumkan semua jika memungkinkan. Sebab harus memastikan jumlah kata masih sesuai dengan ketentuan.
Unsur terakhir yang masuk ke dalam judul penelitian adalah tahun atau waktu penelitian dilakukan. Kebanyakan akan fokus pada tahun karena lebih ringkas, sebab jika ada tambahan bulan maka akan ditambahkan pula keterangan tahun.
Setelah memahami apa itu judul penelitian dan arti penting kenapa perlu menyusun judul yang baik dan benar. Maka hal penting berikutnya yang wajib dipahami adalah kriteria judul penelitian yang baik.
Dikutip melalui website Lister, dijelaskan bahwa ada setidaknya 6 hal yang menjadi kriteria judul atau syarat pemilihan topik penelitian yang baik. Yaitu:
Kriteria yang pertama dalam menyusun judul penelitian sebaik mungkin adalah mencantumkan atau mencakup topik penelitian, metode, sampel, dan hasil penelitian.
Sehingga perlu memastikan memenuhi syarat pemilihan topik penelitian yang baik, sebab akan mempengaruhi kualitas judul yang dibuat. Semua unsur ini akan sangat penting untuk memastikan judul bisa mendeskripsikan isi penelitian atau rencana penelitian secara keseluruhan.
Sekaligus menyampaikan informasi rinci yang menjadi kriteria khusus dalam judul karya tulis ilmiah. Inilah alasan kenapa judul karya tulis ilmiah cukup panjang karena memang standarnya mencantumkan beberapa hal pokok yang sudah disebutkan.
Kriteria yang kedua dalam membuat atau menyusun judul penelitian yang baik adalah tidak mengandung singkatan, rumus, maupun jargon. Suatu judul penelitian diharapkan disusun dari kosakata yang umum dan bisa dipahami semua orang.
Sehingga tidak seharusnya menggunakan singkatan, karena bisa jadi hanya dipahami kalangan tertentu saja. Begitu pula dengan rumus apalagi jargon, yang menang dipahami oleh kalangan yang lebih terbatas lagi.
Jika ada penambahan unsur-unsur ini maka dikhawatirkan makna dari judul susah dipahami karena ada kosakata yang tidak dimengerti pembaca. Maka ketiganya jangan sampai ditambahkan dan selalu mengutamakan kosakata umum dan baku sesuai EYD.
Kriteria yang ketiga dalam menyusun judul penelitian yang baik dan benar serta sesuai standar umum adalah jumlah kata. Secara umum jumlah kata dalam judul berkisar antara paling sedikit 5 kata dan maksimal 25 kata.
Berkaitan dengan jumlah kata, biasanya setiap institusi atau perguruan tinggi menetapkan standar. Khususnya untuk judul skripsi, tesis, maupun disertasi para mahasiswa yang dinaungi. Sehingga mahasiswa tinggal mengikuti kebijakan tersebut.
Batasan jumlah kata penting untuk dipahami dan dipatuhi, karena sebaik-baiknya judul tetap yang singkat, padat, dan jelas. Terlalu banyak menambahkan kosakata akan membuat judul panjang dan makna menjadi bias atau bahkan ambigu.
Oleh sebab itu, judul yang pendek akan tetapi mampu memuat semua unsur pokok judul yang baik dirasa sudah paling tepat. Tidak perlu membuang tenaga mencari tambahan kosakata supaya panjang.
Kriteria pembuatan judul penelitian yang baik berikutnya adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini berlaku secara khusus untuk judul penelitian pada tugas akhir. Baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi.
Seperti penjelasan di poin sebelumnya dimana setiap perguruan tinggi menetapkan kebijakan tersendiri berkaitan dengan judul tugas akhir. Mulai dari jumlah kata maupun unsur pokok yang wajib dicantumkan. Maka wajib dipahami.
Umumnya, perguruan tinggi akan merilis buku panduan penyusunan tugas akhir. Maka jangan sampai malas membacanya dan selalu meluangkan waktu untuk membaca ulang sampai paham, agar tidak keliru dalam menentukan topik dan merumuskan judul penelitian.
Poin kelima yang menjadi salah satu kriteria penulisan judul penelitian yang baik adalah menggunakan atau menambahkan kata kunci. Hal ini untuk memaksimalkan proses akses pembaca ketika penelitian tersebut dipublikasikan.
Seperti penjelasan di awal, mayoritas orang mencari publikasi di internet dan mengetik kata kunci. Semakin spesifik dan sesuai dengan kata kunci pada judul, maka akan sangat besar publikasi ini direkomendasikan di halaman strategis kepada pencari.
Anda yang menyusun hasil penelitian tentu ingin dibaca dan dimanfaatkan banyak orang. Maka penting untuk menambahkan kata kunci yang diprediksi akan diketik pembaca saat melakukan pencarian referensi ilmiah.
Kriteria yang terakhir dalam menyusun judul penelitian yang baik adalah menggunakan frasa deskriptif. Terutama untuk menjelaskan tujuan dari kegiatan penelitian yang dilakukan maupun yang akan dilakukan (pada proposal penelitian).
Frasa deskriptif akan terdiri dari dua kata yang membuatnya singkat, padat, tetapi jelas serta mampu menggambarkan secara detail mengenai tujuan penelitian. Sehingga menjadi pilihan terbaik untuk menyempurnakan judul penelitian.
Membantu Anda dalam menyusun judul penelitian yang baik, dimana memenuhi berbagai kriteria yang sudah dijelaskan. Maka berikut adalah beberapa contoh judul penelitian yang bisa dikatakan baik dan menjadi judul yang lolos dalam seleksi program hibah 2023:
Melalui penjelasan tersebut, tentu akan semakin paham tata cara serta kriteria yang harus dijadikan acuan dalam menyusun judul penelitian yang baik. Sehingga sesuai dengan standar yang berlaku dan bisa mendorong minat pembaca dan memperbesar peluang lolos hibah jika penelitian tersebut diajukan.
Sebagai tips, Anda sebaiknya rajin mencari referensi judul-judul penelitian. Sehingga memiliki gambaran lebih jelas mengenai judul penelitian yang dikatakan baik seperti apa. Sebab bisa melihat contoh nyata di lapangan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik kriteria penyusunan judul penelitian yang baik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Dalam memilih perguruan tinggi, biasanya orang akan fokus dulu pada nilai akreditasinya. Jadi, pentingnya akreditasi…
Siapa saja tentu membutuhkan pemahaman mengenai cara cek akreditasi kampus. Terutama bagi masyarakat yang hendak…
Manfaat publikasi ilmiah tak hanya dirasakan oleh dosen dan mahasiswa, akan tetapi juga perguruan tinggi.…
Dalam pembukaan program studi di bidang kesehatan dan farmasi, perguruan tinggi biasanya akan berusaha meraih…
Kegiatan branding kampus menjadi hal yang lumrah dilakukan semua perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri…
Dunia Dosen kembali berkolaborasi dengan Penerbit Deepublish menggelar webinar bertajuk “Riset Iconic dan Monumental: Kunci…