Information

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini akan membuat makna dari kalimat menjadi rancu. Sehingga tidak bisa dipahami oleh pembaca. 

Meskipun kalimat yang tidak padu dipahami sebagai kalimat yang perlu dihindari. Namun, masih banyak penulis yang tanpa sengaja justru menyusunnya. Hal ini terjadi, bisa karena belum dipahami dengan baik apa itu kalimat yang tidak padu. 

Apa Itu Kalimat Tidak Padu?

Dikutip melalui kumparan.com, kalimat tidak padu adalah kalimat yang tidak memiliki korelasi dengan kalimat lainnya pada suatu paragraf. Idealnya, setiap kosakata dan frasa dalam kalimat harus memiliki hubungan dan bisa diterima logika atau akal. 

Jika pemilihan kosakata tidak sesuai konteks, typo, dan melenceng dari ide pokok. Maka kalimat tersebut rentan menjadi tidak padu. Dampaknya, kalimat akan membingungkan pembaca. 

Sehingga menyulitkan mereka memahami pesan atau informasi yang ingin disampaikan penulis. Dampak lain, tulisan tersebut menjadi tidak enak lagi dibaca. Sebab, baru dibaca satu kalimat saja sudah membuat pusing. Apalagi untuk meneruskan sampai satu paragraf? Biasanya pembaca akan berhenti begitu saja. 

Padahal, menyusun kalimat yang baik bertujuan membangun komunikasi antara penulis dengan pembaca. Jika kalimat tersebut menjadi tidak padu, otomatis komunikasi keduanya terganggu. Kualitas tulisan pun akan dipandang buruk oleh pembaca.

Ciri-Ciri Kalimat Tidak Padu

Kalimat tidak padu kemudian memiliki beberapa ciri-ciri yang bersifat khas. Sehingga memahami hal ini akan memudahkan penulis maupun pembaca menyadari kalimat yang dibaca tidak padu. Ciri-ciri tersebut antara lain: 

1. Kalimat Bertentangan dengan Ide Pokok Paragraf

Salah satu syarat paragraf yang baik adalah adanya kepaduan (koherensi) antar kalimat yang menyusunnya. Sayangnya, jika kalimat yang tidak padu masuk dalam paragraf tersebut. Maka syarat ini tidak bisa dipenuhi. 

Kalimat yang tidak padu biasanya akan membahas topik yang bertentangan dengan ide pokok paragraf. Sehingga tampak asing dengan pembahasan yang berbeda dengan kalimat lainnya. 

Sementara dalam kalimat tunggal, kalimat yang tidak efektif biasanya membahas dua ide atau bahkan lebih yang sejatinya berbeda. Sehingga ketika disatukan tidak akan bisa dipahami. Ibarat hendak menyatukan air dengan minyak. 

Baca selengkapnya: Kohesif dan Koheren, Kunci Pembaca Paham Isi Buku

2. Kalimat Tidak Berkesinambungan

Kalimat disebut tidak padu ketika tidak berkesinambungan dengan kalimat lainnya. Baik kalimat sebelum maupun sesudah kalimat yang tidak padu tersebut pada suatu paragraf. 

Idealnya, setiap kalimat dalam satu paragraf memiliki hubungan sehingga berkesinambungan. Informasi pada kalimat pertama akan dilengkapi di kalimat kedua, ketiga, dan seterusnya. 

Namun, pada kalimat tidak padu hal ini tidak terjadi. Sehingga ada kalimat yang melenceng dan tidak lagi berkaitan dengan kalimat sebelum maupun sesudahnya. Berikut contohnya: 

Liburan di pantai sangat menyenangkan. Banyak orang lebih suka berlibur ke gunung untuk menikmati kesejukan alam. 

Dalam contoh tersebut, kalimat pertama membahas mengenai objek wisata pantai yang disebut menyenangkan. Namun pada kalimat berikutnya justru membahas objek wisata gunung. Sehingga tidak saling berkesinambungan. 

3. Keluar dari Inti Permasalahan yang Dibahas di Paragraf

Kalimat yang tidak padu biasanya akan keluar dari inti permasalahan yang dibahas. Sehingga tidak lagi punya hubungan dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Topik atau permasalahan yang dibahas mendadak berubah. 

Misalnya seperti contoh yang dijelaskan sebelumnya, jika kalimat pertama menjelaskan objek wisata pantai. Maka idealnya kalimat kedua juga membahas topik ini. Namun, pada kalimat kedua justru membahas objek wisata lain. 

Sehingga permasalahan inti dalam paragraf tidak lagi dibahas secara mendadak. Hal ini membuat kalimat dalam paragraf tersebut tidak berkesinambungan dan tidak lagi logis. 

Pentingnya Menyusun Kalimat Padu dalam Menulis Buku

Setelah memahami apa itu kalimat tidak padu. Maka bisa disadari pentingnya menyusun kalimat padu setiap kali menyusun karya tulis. Dalam menulis buku, menyusun kalimat padu sangat penting dan perlu dijadikan prioritas. Alasannya antara lain: 

1. Memudahkan Pembaca Memahami Isi Buku

Arti penting yang pertama kenapa perlu menyusun kalimat padu dalam buku adalah memudahkan pembaca memahami isi buku itu sendiri. Sesuai penjelasan di awal, kalimat yang tidak padu membuat makna kalimat susah dipahami. 

Komunikasi antara penulis dengan pembaca tentunya akan terganggu. Lain halnya jika seluruh kalimat dalam buku adalah kalimat padu. Maka otomatis komunikasi menjadi lancar. 

Penulis bisa menyampaikan suatu informasi dengan detail dan jelas. Kemudian informasi tersebut bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Setiap penulis tentu ingin karyanya bisa dipahami pembaca dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Maka, kalimat di dalamnya juga harus padu. 

2. Mencegah Pembaca Kebingungan

Arti penting yang kedua kenapa perlu selalu menyusun kalimat padu dalam naskah buku adalah mencegah pembaca bingung. Sesuai penjelasan dalam ciri-ciri kalimat tidak padu sebelumnya. Kalimat menjadi tidak padu jika pembahasan mendadak berubah. 

Kalimat tersebut kemudian tidak lagi membahas topik yang sama dengan kalimat lain di suatu paragraf. Keberadaannya tentu akan mencolok dan membuat pembaca menjadi bingung. Sebab ada dua topik atau lebih yang dibahas. 

Padahal bisa jadi, informasi atau penjelasan dari kalimat sebelumnya masih kurang. Namun mendadak kalimat berikutnya membahas hal lain. Hal ini tentu saja membuat pembaca bingung dan menurunkan kualitas pengalaman mereka saat membaca. 

Oleh sebab itu, isi dari naskah buku idealnya kalimat padu dan bukannya tidak padu. Hal ini akan membantu pembaca tetap fokus dan tidak bingung dalam mencerna informasi yang dipaparkan. 

3. Menurunkan Risiko Pembaca Salah Paham

Arti penting ketiga adalah membantu menurunkan risiko pembaca salah paham. Menyusun kalimat tidak padu dalam naskah buku bisa menimbulkan kesalahpahaman. 

Apalagi jika secara kebetulan kalimat tersebut masih ada kaitan dengan kalimat sebelumnya. Namun, informasi yang ingin disampaikan penulis tidak seperti pada kalimat tersebut. 

Hal ini tentu membuat pembaca salah paham dalam memahami informasi yang dijelaskan. Dampaknya bisa sepele, akan tetapi dalam beberapa kondisi bisa berdampak cukup besar atau serius. 

Oleh sebab itu, dalam menyusun naskah buku para penulis perlu memiliki kerangka. Sehingga seluruh ide di setiap bab dan paragraf yang menyusunnya sudah jelas sejak awal. Hal ini mencegah penulis tanpa sadar menyusun kalimat tidak padu. 

4. Membuat Buku Lebih Menarik dan Nyaman Dibaca

Kalimat yang tidak padu membuat proses membaca tersendat. Pembaca dijamin akan berhenti sejenak untuk membaca ulang. Tujuannya agar bisa memahami apa yang ingin disampaikan penulis. 

Hal ini tentu saja mengganggu dan menurunkan kualitas dalam membaca. Sehingga pembaca cenderung mudah lelah dan bahkan bisa menghentikan aktivitas membaca saat itu juga. 

Lain halnya jika isi buku adalah kalimat-kalimat yang padu. Maka dijamin isi buku tersebut dipandang lebih menarik oleh pembaca. Pembaca pun bisa merasa lebih nyaman membacanya dari awal sampai akhir. 

5. Penyampaian Informasi Lebih Efisien

Menyusun kalimat yang padu memberi efisiensi bagi penulis dalam menyelesaikan naskah buku yang sedang digarap. Hal ini terjadi, karena umumnya kalimat yang padu memiliki bentuk sederhana dan tidak berlebihan dalam gaya bahasa. 

Kalimat yang dihasilkan lebih pendek dan mudah dipahami. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyusun kalimat tersebut lebih singkat dibanding kalimat panjang. Padahal dari segi kualitas, kalimat pendek lebih berpeluang punya kualitas tinggi.  

Jadi, jika Anda penulis dan memiliki kesibukan yang tinggi. Misalnya menekuni profesi lain selain aktif di dunia kepenulisan. Tidak akan rugi mengutamakan kalimat padu. Sebab proses menulis tidak lagi memakan waktu berlebihan. 

6. Meningkatkan Reputasi Penulis

Kalimat tidak padu dalam naskah buku yang disusun menurunkan kualitas buku itu sendiri. Hal ini tentunya akan mempengaruhi reputasi penulis. Dimana akan dipandang para pembaca sebagai penulis yang kurang kompeten. 

Sebab, penulis yang baik dan kompeten dijamin akan selalu menyusun kalimat padu. Sehingga karyanya enak dibaca dan juga mudah untuk dipahami. Oleh sebab itu, kalimat padu menjadi jenis kalimat yang wajib disusun. 

Kalimat yang padu bisa meningkatkan kualitas buku. Sehingga disukai oleh pembaca dan berdampak positif bagi reputasi penulis. Jika buku pertama mendapat sambutan baik, maka akan mendorong untuk menulis buku berikutnya. 

7. Meningkatkan Jumlah Pembaca

Sejalan dengan penjelasan di poin sebelumnya, dimana kalimat padu efektif meningkatkan kualitas karya tulis. Maka buku yang disusun dan diterbitkan tentunya akan disukai oleh pembaca. 

Pembaca yang puas tentunya akan bersedia sukarela mempromosikan buku tersebut. Khususnya di orang-orang sekitarnya yang dipandang membutuhkan buku tersebut. 

Jadi, menulis kalimat padu dalam buku sangat penting karena meningkatkan potensi menjaring lebih banyak pembaca. Semakin tinggi jumlah pembaca, semakin banyak yang memetik manfaat dari buku tersebut. Hal ini akan memberi kepuasan bagi penulis. 

Contoh Kalimat Padu dan Tidak Padu

Membantu lebih memahami lagi apa itu kalimat tidak padu. Maka berikut adalah beberapa contoh kalimat yang tidak padu dan bentuk kalimat padu-nya: 

Kalimat Tidak Padu Kalimat Padu
Kita harus bekerja keras untuk mencapai hasil yang memuaskan, tetapi terlalu banyak bekerja dapat membuat kita malas.Kita harus bekerja keras untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Dengan belajar setiap hari, kemampuan kita akan terus meningkat, meskipun bermain lebih menyenangkan.Dengan belajar setiap hari, kemampuan kita akan terus meningkat.
Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan tubuh, dan film terbaru sangat seru.Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan tubuh.
Anak-anak memerlukan kasih sayang dari orang tua mereka, tetapi sering kali mereka ingin main sendirian.Anak-anak memerlukan kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka.
Liburan di pantai memberikan ketenangan, sementara gunung lebih sejuk.Liburan di pantai memberikan ketenangan yang sulit didapat di kota.
Dia mengatur waktu dengan baik, sehingga pekerjaannya selalu selesai, meskipun dia suka tidur siang.Dia mengatur waktu dengan baik, sehingga pekerjaannya selalu selesai tepat waktu.
Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh subur, tapi kaktus bisa tumbuh di tempat yang gelap.Tanaman membutuhkan sinar matahari agar tumbuh subur.
Saya selalu membaca buku sebelum tidur, padahal saya lebih suka main ponsel.Saya selalu membaca buku sebelum tidur untuk menghilangkan stres.
Pola makan yang seimbang penting untuk menjaga berat badan ideal, tetapi olahraga juga menarik.Pola makan yang seimbang penting untuk menjaga berat badan ideal.
Dengan teknologi, kita bisa berkomunikasi, meski tanpa teknologi juga tidak masalah.Dengan teknologi, kita bisa berkomunikasi dengan cepat di seluruh dunia.
Pendidikan yang baik membuka peluang masa depan, meskipun banyak orang sukses tanpa pendidikan formal.Pendidikan yang baik membuka peluang untuk masa depan yang cerah.
Menjaga kebersihan lingkungan penting, tapi terkadang orang lebih suka suasana yang ramai.Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang.
Mendengar musik menenangkan, tetapi suara bising juga bisa menambah semangat.Mendengar musik yang menenangkan dapat membantu kita lebih fokus.

Itulah penjelasan secara rinci mengenai apa itu kalimat padu dan detail lain yang berkaitan. Semakin memahami apa itu kalimat yang tidak padu. Maka semakin memberi kemudahan bagi penulis untuk menghindarinya. 

Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi berharga dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Saat menulis, Anda perlu memastikan kalimat yang Anda gunakan sudah memenuhi kalimat efektif agar tulisan mudah dibaca. Simak bacaan kalimat efektif berikut untuk diterapkan pada tulisan Anda:

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

8 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

8 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

8 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

8 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

17 jam ago

Penggunaan Tanda Koma yang Benar Sesuai EYD V

Seorang penulis tentu memahami betul arti penting penggunaan tanda koma dalam setiap tulisan yang dibuat.…

17 jam ago