Uncategorized

4 Kelebihan Penelitian Kualitatif & Kelemahannya

Dalam kegiatan penelitian, terdapat dua metode penelitian yang umum digunakan. Yakni metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, dimana metode kuantitatif diketahui lebih populer karena lebih sering digunakan para peneliti. 

Namun, tidak semua penelitian cocok menggunakan metode penelitian kuantitatif karena sejumlah keterbatasan yang dimiliki. Sehingga beberapa kemudian memilih metode kualitatif yang juga memiliki banyak kelebihan. Lalu, apa saja kelebihan penelitian kualitatif tersebut meski kalah populer dengan kuantitatif? 

Apa Itu Penelitian Kualitatif?

Dikutip melalui laman Pasla Provinsi Jambi, menurut Bogdan dan Biklen (1982), penelitian kualitatif adalah sebuah kegiatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Tujuan utama dari metode penelitian kualitatif adalah untuk memahami dan menggambarkan fenomena yang sedang diteliti secara mendalam dan detail. Sehingga berbeda dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dalam suatu penelitian. 

Ciri-Ciri dari Penelitian Kualitatif

Bicara mengenai metode penelitian kualitatif dan kelebihan penelitian kualitatif tersebut. Maka erat kaitannya dengan ciri khas yang dimiliki metode ini. Ciri khas ini juga yang menjadi pembeda antara metode kualitatif dengan kuantitatif. 

Sekaligus memberi gambaran secara sekilas mengenai kekurangan maupun kelebihan dari metode penelitian kualitatif tersebut. Adapun beberapa ciri dari metode kualitatif ini antara lain: 

1. Subjektivitas

Ciri-ciri yang pertama dari metode penelitian kualitatif adalah subjektif. Subjektivitas dalam metode ini lebih tinggi dibanding pada metode penelitian kuantitatif. Sebab dalam proses pelaksanaan penelitian akan menjadikan peneliti sebagai instrumen utama. 

Peneliti yang secara mutlak akan menentukan metode pengumpulan data dan proses analisisnya. Sehingga perspektif, pengalaman, dan karakter personal dari peneliti akan mempengaruhi tahapan penelitian dan hasilnya (hasil analisis data). 

2. Pendekatan Induktif

Ciri-ciri yang kedua dari penelitian kualitatif adalah melakukan pendekatan secara induktif. Pendekatan induktif sendiri adalah pendekatan yang dimulai dari pengumpulan data, baru kemudian dianalisis untuk mengembangkan konsep atau teori.

Hal ini tentu berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang cenderung menggunakan pendekatan deduktif. Sehingga peneliti akan menarik hipotesis atau teori yang bersumber dari hasil penelitian sebelumnya. 

Baru kemudian penelitian dilaksanakan dengan tujuan tama menguji kebenaran hipotesis atau teori tersebut. Sehingga penelitian kualitatif kebalikannya, karena fokus dulu dalam mengumpulkan data baru menganalisis kesimpulan sebagai hasil penelitian. 

3. Menekankan pada Proses

Ciri-ciri yang ketiga dari penelitian kualitatif adalah menekankan atau menjadikan fokus utama pada aspek proses bukan pada produk. Artinya, penelitian kualitatif akan memperhatikan proses terjadinya fenomena yang menjadi topik penelitian. 

Namun tidak akan memperhatikan dampak dari fenomena tersebut secara khusus. Pada beberapa penelitian juga akan menjelaskan dampaknya, hanya saja secara garis besar dan cenderung tidak mendalam. 

Inilah alasan kenapa pada penelitian ini peneliti cenderung lebih memperhatikan pengalaman, persepsi, dan emosi. Hal ini pula yang membuat ciri-ciri ini sejalan dengan ciri-ciri sebelumnya, yakni subjektif tadi. 

4. Data Bersifat Nonnumerik

Ciri-ciri yang keempat dari metode penelitian kualitatif adalah data yang bersifat nonnumerik atau bukan berupa angka. Data yang dimaksud berbentuk seperti narasi, wawancara, observasi, atau dokumentasi untuk mengumpulkan informasi tentang fenomena yang diteliti. 

5. Penelitian Lebih Fleksibel

Ciri-ciri yang kelima adalah penelitian yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Disebut demikian karena peneliti dalam proses pelaksanaan bisa mengubah fokus penelitian ketika memang diperlukan. 

Biasanya mengacu pada temuan data yang berhasil didapatkan. Ketika dirasa bisa mendapatkan lebih banyak informasi dan lebih spesifik. Maka fokus penelitian bisa diubah untuk mendapat data lebih baik dan meningkatkan kualitas hasil penelitian. 

6. Tujuan Utama Penelitian Kualitatif

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami suatu fenomena, dimana cenderung ke fenomena sosial. Sehingga tujuannya secara spesifik adalah memahami bagaimana sebuah komunitas atau individu menghadapi isu tertentu. 

Kelebihan Penelitian Kualitatif

Pada dasarnya semua metode dan jenis penelitian memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Penentuan metode dan jenis penelitian akan dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek. Sehingga didapatkan metode dan jenis yang benar-benar paling sesuai. 

Hal ini tentu saja berlaku juga untuk metode penelitian kualitatif, dimana selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. Dilihat dari segi kelebihan, berikut adalah beberapa kelebihan penelitian kualitatif secara umum: 

1. Penelitian yang Memberi Pemahaman Mendalam

Kelebihan yang pertama dari metode penelitian kualitatif adalah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena. Seperti penjelasan sebelumnya, metode ini memang bertujuan untuk memahami fenomena dengan mendalam. 

Dalam prose spengumpulan data, peneliti bisa melakukan wawancara yang mendalam kepada narasumber. Selain itu diimbangi pula dengan metode lain untuk mendapatkan data detail dan sebanyak mungkin, apalagi sifatnya fleksibel. 

Pada akhirnya, peneliti akan mendapatkan data yang lebih lengkap dan rinci. Sehingga membantu proses analisis dan mendapat kesimpulan yang tepat karena didukung oleh data yang kuat dan dari sumber yang kredibel. 

2. Metode Penelitian yang Fleksibel

Kelebihan penelitian kualitatif yang kedua adalah dari segi proses penelitian yang berjalan secara fleksibel. Disebut demikian karena dalam proses pelaksanaan penelitian, peneliti bebas untuk mengubah beberapa aspek. 

Misalnya mengubah fokus penelitian dari A menjadi B untuk disesuaikan dengan temuan data atau informasi di lapangan. Sehingga tidak saklek dan tidak ada tuntutan untuk tetap pada rencana penelitian awal. 

Hal ini tentu memberi keuntungan bagi peneliti untuk bisa memaksimalkan temuan data dan hasil penelitian di tahap akhir penelitian. Sekaligus bisa meningkatkan kualitas data karena didapatkan dengan pengumpulan yang intens dan mendalam. 

3. Mendorong Peningkatan Empati dan Toleransi

Poin ketiga yang menjadi kelebihan penelitian kualitatif adalah mampu mendorong peningkatan empati dan toleransi peneliti. Hal ini dapat terjadi karena proses pengumpulan data mayoritas dari hasil wawancara. 

Sehingga tidak sekedar membaca suatu buku laporan tahunan atau sekedar menyusun pertanyaan dan mendapat jawaban dari kuesioner tanpa tatap muka dengan responden. 

Wawancara dilakukan mendalam, peneliti akan bertatap muka maupun secara daring (misalnya telepon, chat di WhatsApp, dll) dengan narasumber. Sehingga terjalin komunikasi yang membantu memahami karakter masing-masing. 

Pada proses tersebut, peneliti juga akan melakukan wawancara dengan narasumber lain. Sehingga bertemu lebih banyak orang dan mengenal mereka dengan baik yang memiliki latar belakang berbeda. 

Disini, peneliti akan familiar dengan beberapa perbedaan dari aspek ras, suku, agama, karakter yang terbentuk dari lingkungan, dll. Sehingga pandangan narasumber terhadap suatu fenomena akan mempengaruhi empati dan toleransi peneliti. 

4. Proses Pengumpulan Data Lebih Mudah

Kelebihan penelitian kualitatif berikutnya adalah dari segi kemudahan dalam mengumpulkan atau mendapatkan data penelitian. Pada dasarnya tidak ada penelitian yang mudah. 

Hanya saja dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, metode pengumpulan data di penelitian kualitatif cenderung lebih mudah. Misalnya bisa berkomunikasi dengan bahasa sehari-hari dengan narasumber. 

Sehingga bisa membangun komunikasi dua arah yang efektif, dimana satu sama lain bisa lebih memahami ucapan (pertanyaan dan pernyataan) masing-masing. Selain itu bisa dilakukan wawancara mendalam dengan mengajukan pertanyaan lebih rinci kepada narasumber ketika didukung oleh kondisi dan situasi. 

Kekurangan Penelitian Kualitatif

Sementara itu, jika dilihat dari sisi kelemahan atau kekurangan. Metode penelitian kualitatif juga memiliki beberapa poin yang menjadi kelemahannya. Beberapa diantaranya adalah: 

1. Jangka Waktu Penelitian Panjang

Kelemahan atau kekurangan yang pertama dari metode penelitian kualitatif adalah kebutuhan waktu pelaksanaan penelitian yang lama atau panjang. Jangka waktu pelaksanaan lebih panjang dibandingkan penelitian kuantitatif. 

Hal ini terjadi karena proses pengumpulan data penelitian memang membutuhkan waktu tidak sebentar. Baik itu dari wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Semua butuh waktu yang cukup dan biasanya lebih panjang. 

Misalnya saat melakukan wawancara, sangat mungkin sesuai rencana agar berjalan selama satu jam. Namun aktual di lapangan bisa lebih karena ragam pertanyaan bisa lebih mendalam dan fleksibel sesuai kebutuhan peneliti. 

Jangka waktu pelaksanaan penelitian yang panjang tentu membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga, dan juga biaya. Maka penelitian kualitatif bisa dikatakan membutuhkan dana lebih besar dibanding kuantitatif. 

2. Subjektif dan Rentan Bias

Seperti pengelasan sebelumnya, dimana penelitian kualitatif bersifat subjektif. Maka hal ini akan mempengaruhi analisis data dan penarikan kesimpulan sebagai hasil penelitian. Subjektivitas ini juga membuat hasil penelitian rentan bias. 

Peneliti dalam penelitian kualitatif akan berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data dan analisisnya untuk mendapat kesimpulan. Karakter peneliti tentu akan mempengaruhi hal ini. 

Inilah yang membuat hasil penelitian antara satu peneliti dengan peneliti lain meskipun memilih topik yang sama cenderung berbeda. Selain itu juga dipengaruhi oleh tingkat kedalaman pemahaman maupun pengalaman peneliti dalam meneliti. 

3. Cenderung Tidak Representatif

Kelemahan ketiga dari penelitian kualitatif adalah cenderung tidak representatif atau tidak mewakili. Disebut demikian karena dalam proses pengumpulan data, peneliti akan mengambil beberapa sampel. 

Misalnya dalam melakukan wawancara, peneliti mungkin hanya melakukan wawancara pada satu atau dua orang narasumber. Meski sampel sedikit akan tetapi dipandang bisa mewakili populasi, padahal aktualnya tidak selalu demikian. 

Sehingga data yang berhasil dikumpulkan dan nantinya akan mempengaruhi hasil penelitian menjadi tidak representatif. Oleh sebab itu, peneliti perlu teliti dalam memilih sampel dan memastikan data yang masuk sudah cukup. 

4. Sulit Menganalisis Hubungan Sebab Akibat

Kelemahan yang terakhir dari penelitian kualitatif adalah kesulitan untuk menganalisis hubungan sebab dan akibat dari suatu fenomena. Sebab, hal ini sesuai tujuan utama penelitian kualitatif yang ingin memahami fenomena secara mendalam. 

Sehingga lebih fokus untuk mengetahui apa fenomena tersebut dan bagaimana bisa terjadi. Sementara untuk berbagai penyebabnya sendiri untuk secara khusus cenderung diabaikan karena tidak lagi relevan dengan tujuan utamanya. 

Selain itu, suatu fenomena bisa terjadi sudah tentu disebabkan oleh banyak hal atau faktor. Tidak semua faktor penyebab ini bisa diteliti oleh peneliti yang memakai metode ini. Sehingga analisis sebab akibat cenderung minim karena sulit dilakukan. 

Melalui penjelasan tersebut, tentu bisa membantu untuk lebih memahami apa itu metode penelitian kualitatif. Lewat sejumlah kelebihan penelitian kualitatif dan kekurangannya, maka bisa menjadi pembanding dan acuan dalam menentukan tepat tidaknya metode ini digunakan. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Menulis Draft Buku dalam 6 Langkah Mudah

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

2 jam ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

2 jam ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

2 jam ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

2 jam ago

13 AI untuk Cek Plagiarisme dengan Akurasi Tinggi

Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…

2 jam ago

Cara Menentukan Indikator Penelitian

Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…

2 jam ago