Dasar Menulis

Kontranim: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, dan Contoh

Tahukah Anda, bahwa dalam bahasa Indonesia ada kata yang termasuk ke dalam jenis kontranim atau contranym? Kata dalam kelompok contranym ini termasuk bagian dari kekayaan bahasa Indonesia. 

Selain dikenal dan digunakan dalam bahasa Indonesia, contranym juga umum dijumpai di bahasa lain di dunia. Misalnya pada bahasa Inggris, dimana justru lebih banyak kosakata yang masuk kategori contranym tersebut dibanding bahasa lain di dunia. 

Keberadaan contranym membantu penulis meningkatkan perbendaharaan kata. Sehingga karya tulis yang dibuat bisa menghasilkan kalimat-kalimat yang indah dan menarik. Bahkan memiliki makna yang dalam dan lebih enak dibaca. Lalu, apa sebenarnya contranym? Berikut informasinya. 

Apa Itu Kontranim?

Dikutip melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontranim atau contranym adalah bentuk bahasa (kata, frasa) yang memiliki dua makna yang bertentangan. Jadi, kata yang termasuk contranym adalah jenis kata yang memiliki makna ganda dan saling bertentangan. 

Dalam bahasa, biasanya setiap kata memiliki makna. Baik itu makna secara tersirat maupun secara tersurat. Menariknya, satu kosakata tidak selalu memiliki makna tunggal. Melainkan bisa memiliki dua makna, yang bahkan bertentangan. Inilah yang disebut contranym. 

Misalnya dalam bahasa Indonesia adalah kata “haram”, yang memiliki makna ganda dan saling bertentangan. Makna yang pertama adalah “terlarang” sementara makna yang kedua adalah “suci”. 

Kata dengan makna ganda dan saling bertentangan ini tentunya akan membentuk makna jelas dalam kalimat yang konteksnya sesuai. Maka makna dari kosakata atau frasa dalam suatu kalimat menyesuaikan konteks kalimat tersebut. 

Jika kata “haram” digunakan pada kalimat “warung makan itu menyediakan menu haram untuk umat Islam”. Maka dalam konteks ini, kata “haram” memiliki makna “terlarang”. Lain halnya jika masuk ke dalam kalimat yang konteksnya berlainan. 

Misalnya “Tanah Haram di Mekkah tidak boleh dijadikan tempat untuk berperang karena kesuciannya.”. Maka dalam konteks kalimat ini, kata “haram” memiliki makna “suci”. Selain kata “haram”, masih banyak kosakata dan frasa lain dalam bahasa Indonesia yang termasuk contranym. 

Ciri-Ciri Kontranim

Melalui penjelasan di atas, tentunya bisa mendapati ciri khas dari kata dan frasa yang termasuk ke dalam kontranim. Sebagai kosakata atau frasa yang dipahami punya makna ganda dan saling bertentangan. 

Tentunya memiliki ciri khas lain yang membedakannya dengan kosakata dan frasa lain. Berikut adalah beberapa ciri khas dari contranym secara umum: 

1. Memiliki Dua Makna yang Berlawanan

Ciri yang pertama adalah sejalan dengan definisi dari contranym itu sendiri. Yakni ada suatu kata atau frasa yang memiliki makna ganda dan saling bertentangan. Meskipun memiliki makna lebih dari satu, akan tetapi kontradiktif atau bertentangan. 

Hal ini yang selanjutnya membuat contranym berbeda dengan kosakata dan frasa lain dalam bahasa Indonesia maupun bahasa lain di dunia. Sebab makna yang dimiliki tidak hanya satu dan saling berseberangan. 

2. Bentuk Kata dan Ejaan Sama

Ciri khas yang kedua dari kosakata atau frasa contranym adalah bentuk kata dan ejaan adalah sama. Artinya, sekalipun satu kata atau satu frasa memiliki makna ganda. Namun bentuk kata, cara penulisan, dan bagaimana mengeja adalah sama. 

Hal ini yang membuatnya berbeda dengan homonim, homofon, homograf, dan bahkan polisemi. Polisemi memiliki definisi sebagai satu kata atau frasa memiliki lebih dari satu makna, namun makna-makna tersebut memiliki hubungan yang dapat dilacak secara logis.

Polisemi memang suatu kata atau frasa yang memiliki makna ganda, hanya saja makna tersebut tidak saling bertentangan sebagaimana pada contranym. Sementara pada homonim,homofon, dan homograf ada perubahan baik pada bentuk kata maupun ejaan. Sehingga tidak sama dengan contranym. 

3. Makna Bergantung pada Konteks Kalimat

Ciri khas yang ketiga dari kontranim adalah memiliki makna yang menyesuaikan dengan konteks kalimat. Sehingga, makna dari frasa atau suatu kosakata dalam kalimat akan bergantung pada konteks kalimat tersebut. 

Jika kalimat memiliki intonasi negatif, maka makna dari contranym yang terdapat di dalamnya adalah makna negatif. Begitu juga sebaliknya. Jika intonasi kalimat positif, maka makna frasa maupun kosakata contranym di dalamnya juga punya makna positif. Berikut contohnya: 

  • Irma sejak dulu memang ringan tangan, tidak heran temannya banyak. (makna positif: suka menolong atau membantu).
  • Ardi dikenal ringan tangan ke anak istri, makanya kawin cerai terus. (makna negatif: suka memukul).

4. Bisa Menyebabkan Ambiguitas

Ciri khas yang ketiga, contranym bisa menyebabkan ambiguitas bagi pembaca atau lawan bicara. Dalam konteks karya tulis, penambahan contranym membuat para pembaca harus menjaga fokus agar tidak kehilangan makna. 

Pasalnya, makna dari kalimat yang baru saja dibaca bisa ambigu. Sehingga butuh waktu sekian detik atau menit untuk bisa memahaminya. Kadang, dengan bertemunya pembaca dengan contranym pada kalimat membuat mereka harus membaca kalimat atau paragraf sebelumnya. 

Hal ini terjadi, karena makna dari kata atau frasa yang digunakan memang ganda. Bisa dalam makna positif, dan bisa juga bermakna negatif. Sehingga pemahaman terhadap konteks sangat penting. Pembaca dituntut untuk jeli dan fokus pada bahan bacaan agar tidak salah paham. 

5. Dimiliki Berbagai Bahasa di Dunia

Ciri khas selanjutnya yang dimiliki kata atau frasa kontranim adalah bisa ditemukan dalam banyak bahasa. Secara umum, jenis kata contranym dalam bahasa Indonesia lebih terbatas dibanding bahasa lain. 

Adapun jenis bahasa dengan contranym yang paling banyak dijumpai pada bahasa Arab dan juga bahasa Inggris. Oleh sebab itu, istilah contranym bisa ditemukan dalam banyak bahasa di dunia. 

Sehingga mempelajari dan mengenalnya, bisa membantu meningkatkan perbendaharaan kata saat belajar bahasa asing. Hanya saja jenis kata dan frasa di setiap bahasa tentunya berbeda. Sehingga contranym tidak seperti kata serapan. 

Jenis-Jenis Kontranim dalam Bahasa Indonesia

Meskipun daftar kata dan frasa yang termasuk kontranim di dalam bahasa Indonesia lebih terbatas. Jika dibandingkan dengan beberapa bahasa di dunia. Namun, contranym dalam bahasa Indonesia juga memiliki beberapa jenis. 

Setiap jenis disini, menunjukan bahwa contranym dalam bahasa Indonesia juga beragam. Sehingga penting untuk diketahui agar bisa menggunakan kata dan frasa contranym sesuai konteks dan tujuan penggunaan. Berikut adalah beberapa jenis contranym yang dimaksud: 

1. Kontranim Kontekstual

Jenis yang pertama adalah kontrani kontekstual, yaitu makna ganda berlawan karena bergantung pada konteks kalimat. Sehingga konteks pada kalimat akan menentukan makna yang tepat dari frasa maupun kosakata contranym. Misalnya: 

  • Dia bisa menyanyi dengan baik. (makna: mampu, dapat).
  • Ular itu mengeluarkan bisa dari taringnya. (makna: racun).

2. Kontranim Idiomatik

Jenis yang kedua adalah kontranim idiomatik yakni  makna ganda berlawan karena bergantung pada konteks dan intonasi pada suatu kalimat. Contohnya: 

  • Prestasinya luar biasa! (makna positif: hebat).
  • Masalahnya luar biasa rumit. (makna negatif: sangat buruk).

3. Kontranim Semu karena Homonim

Jenis yang ketiga adalah kontranim semu, yakni jenis contranym yang terbentuk karena ada homonim di dalam kalimat sehingga makna berlawanan terbentuk secara tidak langsung. Contohnya: 

  • Benda itu sangat ringan. (makna: ringan, tidak berat).
  • Ia mendapat hukuman ringan. (makna: hukuman tidak berat).

4. Kontranim Religius atau Kultural

Jenis yang terakhir adalah kontranim religius yang juga disebut sebagai kontranim kultural. Yaitu jenis contranym yang terbentuk karena pemahaman dalam ajaran agama maupun budaya yang diterapkan di masyarakat. 

Contohnya seperti kata “haram” yang dijelaskan sebelumnya. Dimana istilah ini berasal dari bahasa Arab yang masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata serapan. Makna ganda dan saling berlawanan, dan biasanya akan mengacu pada makna dari ajaran agama Islam itu sendiri. 

Manfaat Menggunakan Kontranim

Adanya kontranim dalam bahasa Indonesia maupun bahasa lain di dunia, tentunya memberi manfaat tersendiri. Khususnya bagi siapa saja yang menjadi penulis profesional. Maupun yang menekuni suatu profesi dengan kewajiban menulis di dalamnya. Misalnya dosen. 

Penggunaan contranym memberi manfaat tersendiri dalam karya tulis, berikut detail penjelasannya: 

1. Memperlihatkan Bahwa Bahasa Sangat Dinamis

Manfaat atau bisa disebut sebagai kegunaan yang pertama dari contranym adalah menunjukan sifat bahasa yang sejatinya dinamis. Dalam bahasa Indonesia sendiri, sifatnya dinamis dimana bisa berubah seiring berjalannya waktu. 

Misalnya, dulu hanya mengenal kosakata dari bahasa Melayu. Kemudian ada tambahan kata serapan, yang merupakan kosakata dari bahasa asing dan masuk ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, masih banyak lagi yang lainnya. 

Contohnya, jika dulu hanya mengenal suatu kata dan frasa memiliki makna tunggal. Baik secara tersirat maupun tersurat, kini bisa mengenal kosakata dan frasa dengan makna ganda. Baik dengan makna berseberangan (contranym) maupun sebaliknya. 

2. Memberi Efek Sastra dan Gaya Bahasa

Menggunakan kontranim dalam karya tulis bisa memberi efek sastra dan memberi sentuhan gaya bahasa. Dalam karya sastra, baik itu berbentuk novel sampai puisi, frasa dan kata contranym bisa memberi efek indah dan menarik. 

Hal ini terjadi, karena membantu memperkenalkan kepada pembaca suatu frasa dan kosakata dengan makna ganda. Sehingga kalimat yang disusun menjadi lebih menarik, karena suatu kata yang sebelumnya dikenal negatif ternyata bisa memiliki makna positif. 

Jadi, dalam upaya meningkatkan sentuhan keindahan atau estetika pada tulisan. Penambahan unsur kata dan frasa contranym menjadi salah satu pilihannya. Begitu juga ketika ingin dengan mudah menarik minat pembaca, karena karya tulis yang dibuat lebih enak dibaca dan menambah wawasan mereka. 

3. Melatih Kemampuan Menguasai Bahasa

Kontranim juga bisa menjadi sarana dalam belajar suatu bahasa secara lebih mendalam. Sebab membantu mengenal kata dan frasa yang memiliki makna lebih dari satu. Sekaligus memiliki makna yang berseberangan. 

Menggunakan kata dan frasa dalam kategori contranym membantu mengenal lebih banyak jenis kata dalam bahasa Indonesia. Sekaligus menyajikan materi baru dan wawasan baru kepada pembaca. Sebab bisa jadi, banyak pembaca yang juga masih awam terhadap contranym. 

4. Melatih Kemampuan Kritis dalam Menggunakan Bahasa

Mengenal contranym membantu meningkatkan pemahaman bahasa dan menambah perbendaharaan kata. Sekaligus membantu mengasah kemampuan bersikap kritis dalam menggunakan bahasa tersebut. 

Bahasa yang digunakan dengan baik, dalam artian memakai kosakata yang tepat dan relevan dengan konteks. Menjadikannya mudah dipahami karena makna lebih jelas. 

Oleh sebab itu, contranym yang bisa memicu ambiguitas mendorong penulis untuk kritis dalam menggunakan frasa dan kata yang masuk kategori jenis kata ini. Sehingga membantu memilih kata dan frasa yang memang tepat dan sesuai konteks, agar bebas dari ambigu. 

5. Mendukung Permainan Kata (Game Berbasis Kata)

Kontranim tak hanya cocok untuk menjadi bahan pembelajaran bahasa. Namun bisa juga dijadikan sarana mencari atau mendapatkan hiburan. Sebab, contranym ini bisa membantu membuat permainan berbasis kata atau game berbasis kata. 

Misalnya permainan teka teki, dimana pembuat permainan ini akan menyusun daftar pertanyaan yang jawabannya saling terhubung dengan jawaban pertanyaan lain. Supaya lebih menantang, menarik, dan meningkatkan level kesulitan maka contranym bisa digunakan. 

Sebab memang dengan sifatnya yang punya makna ganda dan saling berseberangan arti. Maka tentunya akan meningkatkan tingkat kesulitan dari permainan teka teki yang dibuat. 

Contoh Kontranim dan Kalimatnya

Memahami bahwa menggunakan frasa dan kosakata yang termasuk dalam jenis kontranim bisa meningkatkan kualitas tulisan. Sekaligus mengasah kemampuan dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar agar paham konteks. 

Maka tentunya mengenal lebih banyak frasa dan kosakata yang termasuk contranym sangat penting. Apalagi untuk Anda yang aktif menulis maupun menekuni profesi yang dekat dengan skill komunikasi. Misalnya presenter atau MC, moderator, guru, dll. 

Membantu mengenal lebih banyak frasa dan kosakata yang termasuk contranym berikut beberapa contoh dan perubahan makna ketika masuk dalam kalimat: 

1. Haram

Kata “haram” termasuk dalam jenis kosakata contranym yang  maknanya disesuaikan dengan makna kata aslinya dalam bahasa Arab. Dimana memang memiliki makna ganda dan berseberangan. Yakni bermakna “terlarang” dan “suci”. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat: 

  • Makan daging babi adalah hal yang haram dalam ajaran Islam (makna: dilarang).
  • Jutaan umat Islam datang ke Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah haji. (makna: tempat suci).

2. Usah

Contoh kedua adalah kosakata “usah” yang dikutip dari unggahan akun X @ivanlanin dijelaskan memiliki makna ganda dan berseberangan arti. Makna yang pertama adalah “perlu” dan makna kedua adalah “jangan”. Berikut contohnya dalam kalimat: 

  • Ia terus usah agar cita-citanya tercapai meski banyak rintangan. (makna: perlu berusaha).
  • Usah kau tangisi sesuatu yang sudah berlalu. (makna: jangan).

3. Ringan Tangan

Contoh ketiga adalah grasa “ringan tangan” yang termasuk jenis kontranium idiomatik. Dimana memiliki makna ganda, pertama “suka membantu” dan makna kedua “suka memukul” atau main tangan. Berikut contohnya ketika masuk ke kalimat dalam dua konteks berbeda: 

  • Pak Darto dikenal sebagai orang yang ringan tangan, selalu siap menolong tetangga tanpa diminta. (makna: suka membantu).
  • Ayahnya dikenal ringan tangan, salah sedikit bisa babak belur wajahnya. (makna: suka memukul).

4. Merumputi

Salah satu contoh kata dalam bahasa Indonesia yang termasuk contranym adalah merumputi. Dimana kata ini memiliki makna ganda yang berlawanan. 

Makna pertama berarti “mencabuti rumput” dan makna kedua berarti “menanam rumput”. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat yang memiliki konteks berbeda: 

  • Ayah dan ibu sedang di kebun belakang rumah, sibuk merumputi kebun agar bebas gulma dan panen berlimpah. (makna: mencabuti rumput).
  • Merasa sering becek ketika hujan, Ida memutuskan merumputi taman belakang rumah dengan rumput jepang. (makna: menanam rumput).

Meskipun pilihan kata dan frasa kontranim dalam bahasa Indonesia tidak sekompleks pada bahasa Inggris dan bahasa Arab. Namun, memahami adanya jenis kosakata ini tentu menarik dan penting. Sebab bisa menambah wawasan bahasa dan menambah perbendaharaan kata.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Kalimat Inversi: Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh

Dalam bahasa Indonesia, ada banyak sekali jenis kalimat dan salah satunya adalah kalimat inversi. Kalimat…

7 jam ago

6 Tips Menulis Buku bagi Guru dan Tantangan

Menulis dan menerbitkan buku menjadi bagian dari tugas atau kewajiban guru di Indonesia. Maka  mencari…

7 jam ago

Cara Menggunakan Jenni AI untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Teknologi AI (Artificial Intelligence) memang membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. Bagi akademisi, peneliti, dan…

3 hari ago

Buku Bajakan: Hukum, Ciri-Ciri, dan Solusi Jika Terlanjur Membeli

Buku bajakan atau buku KW dipahami sebagai satu diantara sekian bentuk pelanggaran Hak Cipta yang…

3 hari ago

Cara Membuat Grafik di Excel dengan 2 dan 3 Variabel

Microsoft Excel menjadi salah satu aplikasi perkantoran dari Microsoft yang banyak digunakan untuk mengolah dan…

4 minggu ago

Catatan Lapangan dalam Penelitian: Fungsi, Jenis, Contoh

Dalam proses mengumpulkan data penelitian di lapangan pada penelitian kualitatif, peneliti perlu memiliki catatan lapangan…

4 minggu ago