Daftar Isi
Kuesioner tertutup menjadi salah satu jenis kuesioner yang cukup sering digunakan oleh peneliti. Kuesioner ini membantu mendapatkan data penelitian yang lebih mudah dianalisis. Sebab jawaban dari responden sudah pasti dan ditentukan langsung oleh peneliti.
Namun, membuat kuesioner ini tentunya perlu tepat. Sehingga data yang didapatkan sesuai atau relevan dengan kebutuhan penelitian. Jika masih bingung dan kesulitan menyusun pertanyaan dalam kuesioner jenis tertutup. Bisa menyimak penjelasan di bawah ini.
Dikutip melalui website Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner dilihat dari bentuk jawaban yang bisa diberikan responden, terbagi menjadi dua. Yakni kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang jawabannya telah ditentukan sebelumnya, seperti pilihan ganda atau skala Likert.
Kuesioner jenis ini akan mirip dengan soal dalam bentuk pilihan ganda. Sehingga responden hanya perlu memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Dimana jawaban tersebut yang dirasa paling mewakili atau sesuai dengan penilaian responden.
Berkebalikan dengan kuesioner terbuka, dimana jawabannya berbentuk isian atau teks. Responden akan memberi penjelasan lebih rinci mengenai apa yang dirasakan dan diketahui. Sehingga sifatnya lebih fleksibel dan memberi data lebih mendalam.
Meskipun begitu, tidak semua penelitian cocok dengan kuesioner terbuka. Sehingga kuesioner jenis tertutup bisa menjadi pilihan lain. Misalnya pada penelitian kuantitatif maupun penelitian yang mengalami kendala dalam durasi yang singkat.
Kuesioner jenis apapun, pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Hal ini berlaku juga untuk kuesioner tertutup. Dikutip melalui Ebizmark, jika dilihat dari sisi kelebihan, peneliti bisa menjumpai beberapa poin berikut ini:
Jawaban dalam kuesioner jenis tertutup sudah ditentukan oleh peneliti. Sehingga peneliti bisa menyiapkan jauh-jauh hari kebutuhan analisis seluruh data yang didapatkan.
Selain itu, kejelasan bentuk data dari jawaban yang sudah ditetapkan membuat hasil kuesioner mudah dianalisis. Proses koding dan menyajikan hasil analisis pun menjadi lebih mudah juga.
Kelebihan kedua, data yang didapatkan dari responden lebih terstruktur. Hal ini akan memudahkan proses koding data dan dianalisis. Sehingga prosesnya lebih cepat dan tidak menghadapi kendala yang berarti selama persiapannya baik.
Kelebihan yang ketiga adalah proses pengumpulan data dan analisis lebih cepat. Kuesioner dengan jawaban yang sudah ditentukan bisa langsung dibagikan. Responden yang tinggal memilih jawaban yang sesuai, tentu tidak butuh waktu lama untuk menjawab semua pertanyaan.
Selain itu, bagi peneliti data dari responden lebih terstruktur. Sehingga memudahkan proses koding sampai pengelompokkan data. Analisisnya pun menjadi lebih cepat. Jika mencari sumber data penelitian yang efisien dari segi waktu, kuesioner ini bisa dijadikan pilihan.
Sebaliknya, jika dilihat dari sisi kekurangan. Maka akan ditemukan beberapa poin berikut ini:
Kekurangan yang pertama, informasi atau data yang didapatkan peneliti lebih terbatas. Dimana informasi tersebut tidak detail karena responden akan memberi jawaban sesuai pilihan jawaban yang tersedia.
Kuesioner jenis ini tidak memberi ruang bagi responden untuk memberi penjelasan atas jawaban yang dipilih. Bagi peneliti, kondisi ini menciptakan kemungkinan informasi yang didapatkan kurang detail. Sekaligus tidak bisa melihat sudut pandang lain dari responden.
Kuesioner jenis tertutup cenderung kurang fleksibel. Hal ini menghalangi peneliti untuk memahami fenomena yang diteliti. Sebab dengan kuesioner yang terbuka, responden bisa memberi informasi yang lebih detail dan tidak terduga. Dimana informasi ini sangat berharga dalam penelitian yang dilakukan.
Seperti penjelasan sebelumnya, bentuk pertanyaan dari kuesioner tertutup mirip dengan soal pilihan ganda. Sehingga selain peneliti perlu menyusun pertanyaan. Juga perlu disusun saat itu pula pilihan jawabannya.
Membantu lebih memahami lagi apa itu kuesioner jenis tertutup dan perbedaannya dengan kuesioner terbuka. Maka berikut beberapa contoh pertanyaan dalam kuesioner jenis tertutup tersebut:
Kuesioner Tertutup Bidang Pendidikan
Kuesioner Tertutup Bidang (Pelayanan Rumah Sakit)
Secara umum, pilihan jawaban dari kuesioner jenis tertutup adalah sama. Misalnya jawaban di pertanyaan pertama adalah Setuju dan Tidak Setuju. Maka begitu seterusnya sampai pertanyaan terakhir.
Keseragaman jawaban menjadi ciri khas dari kuesioner jenis ini. Sekaligus memudahkan proses analisis data di tahap setelah data berhasil didapatkan. Oleh sebab itu, peneliti perlu menyusun pertanyaan yang relevan dengan jawaban yang seragam tersebut.
Data yang didapatkan dari kuesioner tertutup biasanya adalah data kuantitatif atau data berupa angka. Data yang sudah berhasil didapatkan tentunya tidak didiamkan begitu saja. Melainkan harus segera diolah untuk dianalisis dengan data yang didapatkan dari metode lain.
Berikut adalah langkah-langkah dalam mengolah data kuesioner jenis tertutup:
Tahap yang pertama tentu saja adalah tahap pengumpulan data. Setiap responden yang bersedia mengisi kuesioner tentu dijelaskan tenggat waktu pengumpulan. Jadi, peneliti perlu mengambil kuesioner yang sudah dijawab oleh responden.
Kuesioner yang dibagikan secara langsung, menuntut peneliti untuk bertatap muka lagi dengan responden. Sementara kuesioner yang dibagikan daring cenderung lebih praktis. Misalnya data dalam form Google Docs, maka peneliti tinggal mengambil data dari Google Docs juga. Sehingga tidak perlu kemana-mana.
Tahap kedua adalah pembersihan data. Sesuai dengan namanya, pada tahap ini peneliti akan melakukan penyaringan data dari kuesioner yang sudah diisi responden. Tidak semua responden mengisi seluruh pertanyaan.
Jawaban yang kosong tentu perlu dieliminasi dari basis data penelitian. Sehingga perlu diperiksa satu per satu. Kemudian memanfaatkan data lain dari pertanyaan yang sudah dijawab oleh responden.
Tahap ketiga adalah pengelompokkan data atau mengkategorisasikan data. Pengelompokkan akan disesuaikan dengan jenis jawaban dalam kuesioner. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pilihan jawaban adalah sama untuk semua pertanyaan.
Maka pada tahap ini, peneliti akan menyusun kategori berdasarkan jawaban tersebut. Kemudian menghitung jumlah jawaban di masing-masing kategori. Misalnya, responden yang menjawab Setuju ada 25 orang. Sisanya, 25 orang lagi menjawab Tidak Setuju.
Tahap berikutnya adalah menyajikan data dalam bentuk tabel. Data yang sudah dikelompokkan kemudian divisualisasikan dalam bentuk tabel. Sehingga lebih terstruktur, jelas, dan tentunya mudah dipahami untuk proses perhitungan statistik.
Tahap kelima dalam cara mengolah data kuesioner tertutup adalah perhitungan statistik. Dalam perhitungan statistik ini akan membantu peneliti mendapatkan angka dalam bentuk persentase.
Secara umum, rumus perhitungan statistik untuk data dari kuesioner jenis tertutup adalah sebagai berikut:
Data yang sudah dihitung secara statistik kemudian kembali divisualisasikan. Visualisasi ini selain dalam tabel. Berikut beberapa pilihannya:
Visualisasi data dari kuesioner penting untuk mendukung proses analisis yang merupakan tahap berikutnya. Peneliti bisa memilih metode visualisasi yang paling sesuai dengan karakter data. Sekaligus menggunakan aplikasi yang dirasa paling mudah digunakan.
Setelah data divisualisasikan maka masuk ke tahap analisis data. Tahap ini dilakukan dengan membaca dan memahami seluruh data yang didapatkan. Sehingga bisa membantu memahami fenomena yang diteliti, tingkat kepuasan responden, dan sebagainya sesuai tujuan awal penelitian.
Dalam proses analisis, hasilnya bisa dijelaskan dengan tiga pilihan cara atau metode. Yaitu:
Setelah selesai dilakukan analisis, barulah peneliti menarik kesimpulan. Acuannya tentu dari hasil analisis data tersebut. Berikut contohnya:
Jika data menunjukkan 70% responden memilih “Setuju” atau “Sangat Setuju” terhadap pelayanan rumah sakit, ini bisa diartikan bahwa mayoritas merasa puas. Namun, jika 20% memilih “Tidak Setuju” atau “Sangat Tidak Setuju,” perlu dianalisis lebih lanjut penyebab ketidakpuasan mereka.
Pada tahap ini, peneliti selain menarik kesimpulan dari hasil analisis data. Juga bisa menjelaskan rekomendasi atau masukan. Misalnya saat data menunjukan hasil yang cenderung negatif, maka peneliti bisa memberi masukan.
Contohnya, penelitian tentang tingkat kepuasan karyawan pada kebijakan perusahaan. Hasil kuesioner menunjukan lebih banyak karyawan merasa tidak puas. Sehingga peneliti bisa memberi rekomendasi untuk mengatasi hal tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh kuesioner tertutup yang bisa dijadikan referensi bagi peneliti untuk menyiapkannya dalam pengumpulan data:
Terima kasih atas kesediaan dari Anda untuk meluangkan waktu dan perhatiannya untuk mengisi dan menjawab pertanyaan yang disediakan. Perkenalkan nama saya Khoiruz Zadit Taqwa, Mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen.
Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan pemilik Anugerah Agung Furniture. Dimohon bantuannya untuk mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Dimohon Saudara/Saudari untuk memberikan tanda (x) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pilihan Anda.
Pertanyaan | Setuju | Netral | Tidak Setuju |
Pemilik mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk membuat jenis produk mebel baru yang unik | |||
Dalam pengambilan keputusan, pemilik tidak bergantung pada orang lain | |||
Pemilik mampu memberikan pengarahan pada karyawan dan mengawasi jalannya bisnis seorang diri | |||
Pemilik memiliki tekad untuk menargetkan penjualan yang tinggi dalam waktu satu bulan | |||
Pemilik memberikan dedikasi pada kualitas produk mebel untuk kepuasan pelanggan | |||
Pemilik membuat standar yang tinggi dalam membuat desain produk mebel | |||
Pemilik berani menanggung resiko dan kerugian apabila terjadi kecelakaan saat pengiriman | |||
Pemilik memiliki semangat untuk menerima tawaran yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi dari pelanggan | |||
Pemilik mampu memberikan pelatihan pada karyawan baru dan menghasilkan karyawan terampil | |||
Pemilik memiliki ciri khas sendiri dalam mendesain produk mebel | |||
Pemilik mampu mengembangkan suatu ide pada produk mebel menjadi produk yang mempunyai nilai tambah |
Kuesioner ini merupakan salah satu alat pengumpulan data yang disusun untuk memenuhi tugas akhir mahasiswa program Sarjana Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKA.
Tujuan penyebaran kuesioner ini adalah mengevaluasi kembali pelaksanaan program K3 yang ada di PT. DAMAITEX. Mengingat pentingnya pengisian kuesioner ini sebagai data primer dari penelitian, maka saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Saudara untuk menjawab secara benar sesuai dengan kondisi yang dirasakan bekerja di PT.DAMAITEX.
Kuesioner ini tidak mempengaruhi terhadap apapun dan dijamin kerahasiaannya. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi Bapak/Saudara menjadi responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Petunjuk pengisian :
Identitas responden:
Nama :
Alamat :
Usia :
Masa Kerja :
Bagian :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Pertanyaan | Ya | Tidak |
Perusahaan memiliki peraturan K3. | ||
Perusahaan memiliki peraturan larangan merokok. | ||
Perusahaan menjalankan dan membentuk peraturan K3 | ||
Perusahaan menjalankan dan membentuk peraturan K3 sesuai dengan standarisasi yang sudah dibuat. | ||
Perusahaan memiliki standar operasional prosedur terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. | ||
Perusahaan membentuk dan menjalankan standar operasional prosedur terkait kesehatan dan keselamatan kerja | ||
Perusahaan memasang template K3 di lokasi kerja karyawan | ||
Perusahaan memasangkan 2 template K3 di titik lokasi berbahaya dan 2 template K3 di titik pintu masuk ruang kerja. | ||
Template K3 dapat mengurangi kecelakaan kerja dan pelanggaran kerja. | ||
Perusahaan melakukan pelatihan K3. | ||
Kepala personalia dan tim K3 perusahaan memberikan pelatihan K3 | ||
Pelatihan K3 dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kesadaran keamanan kerja karyawan K3. | ||
Ketika karyawan pulang kerja (ganti shift) dilakukan Pelatihan | ||
Dana jaminan K3 dapat dicairkan dengan adanya surat keterangan kecelakaan kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan saat karyawan mengalami kecelakaan kerja hari itu juga |
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan topik kuesioner tertutup. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Seorang penulis buku, tentunya berharap karyanya bisa dibaca banyak orang sehingga memperhatikan pemasaran buku tersebut.…
Sebagai upaya membangun transparansi dalam proses memperoleh data penelitian, maka peneliti perlu menyusun laporan wawancara.…
Ada banyak pilihan metode pengumpulan data dalam penelitian, salah satunya lewat kuesioner terbuka. Kuesioner jenis…
Penggunaan AI untuk transkrip audio dan video tentunya semakin sering dilakukan, baik itu pelajar maupun…
Dalam penelitian kuantitatif, data penelitian bisa dalam bentuk data diskrit maupun data kontinu. Seorang peneliti…
Penulis yang mempublikasikan karyanya, tentu perlu mempersiapkan diri menerima feedback tulisan tersebut. Feedback atau umpan…