Bagi para pengajar seperti guru yang akan mengisi kultum di bulan Ramadan, tentunya Anda membutuhkan referensi. Ada cukup banyak contoh kultum singkat untuk pelajar bisa dipelajari dan dijadikan rujukan.
Mencari rujukan memang penting untuk mencari tahu tema apa saja yang cocok disampaikan kepada para pelajar atau remaja. Sekaligus memahami struktur penyampaian kultum yang baik dan benar seperti apa agar mudah dipahami. Berikut informasinya.
Berikut adalah beberapa contoh kultum singkat untuk pelajar dari berbagai tema yang bisa disampaikan para guru saat mengisi kultum, pondok Ramadan, pesantren kilat, dan sebagainya di bulan Ramadan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Semoga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW , beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Pentingnya Menuntut Ilmu dalam Islam
Ilmu adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, seseorang akan mudah tersesat dan tidak mengetahui mana yang benar dan salah. Islam sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
اللَّهُ يَرْفَعِ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa orang yang berilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah.
Rasulullah SAW juga bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, no. 224)
Hadits ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu bukan hanya sekadar anjuran, tetapi merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan bagi umat muslim yang menjalankannya, diantaranya:
Menuntut ilmu adalah kewajiban yang harus kita jalani sepanjang hidup. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal. Oleh karena itu, marilah kita terus bersemangat dalam mencari ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita dalam menuntut ilmu dan menjadikannya sebagai bekal menuju surga.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan bersama tentang pentingnya shalat bagi pelajar. Sebagai seorang pelajar, kita dituntut untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Namun, seringkali kita lupa bahwa kesuksesan sejati bukan hanya dari kepintaran, tetapi juga dari keberkahan yang diberikan oleh Allah. Dan salah satu kunci keberkahan itu adalah shalat.
Allah berfirman dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…”
Shalat bukan sekedar kewajiban, tetapi juga bentuk latihan disiplin bagi kita. Bayangkan, jika kita bisa menjaga shalat lima waktu dengan tepat, tentu kita akan lebih disiplin dalam belajar, lebih teratur dalam mengatur waktu, dan lebih sabar dalam menghadapi ujian hidup.
Rasulullah SAW juga bersabda:
اَلْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi)
Maka dari itu, mari kita jadikan shalat sebagai prioritas, bukan hanya sekedar rutinitas. Jika kita ingin ilmu yang kita pelajari bermanfaat dan berkah, jangan pernah tinggalkan shalat!
Semoga kita semua bisa menjadi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam iman. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mau tema kultum yang lain? Anda bisa menggunakan tema serta contoh berikut:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan bersama tentang pentingnya shalat bagi pelajar. Sebagai seorang pelajar, kita dituntut untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Namun, seringkali kita lupa bahwa kesuksesan sejati bukan hanya dari kepintaran, tetapi juga dari keberkahan yang diberikan oleh Allah. Dan salah satu kunci keberkahan itu adalah shalat.
Allah berfirman dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…”
Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk latihan disiplin bagi kita. Bayangkan, jika kita bisa menjaga shalat lima waktu dengan tepat, tentu kita akan lebih disiplin dalam belajar, lebih teratur dalam mengatur waktu, dan lebih sabar dalam menghadapi ujian hidup.
Rasulullah SAW juga bersabda:
اَلْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi)
Maka dari itu, mari kita jadikan shalat sebagai prioritas, bukan hanya sekedar rutinitas. Jika kita ingin ilmu yang kita pelajari bermanfaat dan berkah, jangan pernah tinggalkan shalat!
Semoga kita semua bisa menjadi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam iman. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini, marilah kita bersama-sama merenungkan tentang pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 23:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua…”
Dari ayat ini, kita bisa memahami bahwa setelah perintah menyembah Allah, perintah berikutnya adalah berbuat baik kepada orang tua. Ini menunjukkan betapa pentingnya bakti kepada mereka.
Rasulullah SAW juga bersabda:
رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Sebagai seorang pelajar, bentuk bakti kita kepada orang tua bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti berbicara dengan sopan, membantu pekerjaan rumah, serta belajar dengan sungguh-sungguh agar mereka bangga dan bahagia. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka, karena doa orang tua adalah kunci keberhasilan kita di dunia dan akhirat.
Maka dari itu, marilah kita selalu berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah mereka wafat, dengan mendoakan mereka. Semoga kita semua bisa dan mampu menjadi anak-anak yang berbakti dan mendapatkan ridha Allah. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat Islam kepada kita semua. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan bersama tentang bahaya pergaulan bebas bagi pelajar.
Sebagai seorang pelajar, kita hidup di zaman yang penuh dengan tantangan. Teknologi berkembang pesat, informasi bisa diakses dengan mudah, tetapi di balik itu semua, ada ancaman yang bisa merusak akhlak dan masa depan kita, yaitu pergaulan bebas.
Allah SWT telah memperingatkan kita dalam Surah Al-Isra’ ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Pergaulan bebas bisa menyeret kita kepada hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti zina, narkoba, tawuran, hingga meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim. Semua itu dapat merusak masa depan kita dan menjauhkan kita dari rahmat Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Maka dari itu, marilah kita menjaga diri dengan memilih pergaulan yang baik, menjauhi lingkungan yang buruk, dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. Jika kita ingin sukses di dunia dan akhirat, maka kita harus menjaga akhlak, kehormatan, dan tetap berada di jalan yang benar.
Semoga Allah selalu melindungi kita dari pergaulan yang buruk dan menjadikan kita generasi yang berakhlak mulia. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus belajar. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan tentang pentingnya keikhlasan dalam menuntut ilmu.
Sebagai pelajar, sering kali kita belajar karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, penghargaan, atau pujian dari orang lain. Padahal, tujuan utama dalam menuntut ilmu seharusnya adalah mencari ridha Allah dan mengamalkan ilmu tersebut untuk kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…”
Rasulullah SAW juga bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits ini, kita bisa memahami bahwa jika niat kita belajar hanya untuk dunia, maka kita hanya akan mendapatkan dunia. Tetapi jika kita belajar dengan niat ikhlas karena Allah, maka ilmu kita akan penuh berkah, memudahkan kita dalam memahami pelajaran, dan membawa manfaat di dunia maupun akhirat.
Maka dari itu, marilah kita luruskan niat dalam menuntut ilmu. Belajarlah bukan karena ingin dipuji, tetapi karena ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan keikhlasan, insyaAllah ilmu yang kita peroleh akan berkah dan membawa kebaikan dalam hidup kita.
Semoga Allah selalu menjaga hati kita agar senantiasa ikhlas dalam setiap amal yang kita lakukan. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jangan lewatkan tema berikut:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan tentang pentingnya kesabaran dalam kehidupan, khususnya bagi para pelajar.
Sebagai pelajar, kita pasti menghadapi berbagai ujian, baik itu kesulitan dalam belajar, nilai yang tidak sesuai harapan, atau bahkan masalah pergaulan. Dalam menghadapi semua itu, kita membutuhkan kesabaran. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Kesabaran adalah kunci keberhasilan. Jika kita sabar dalam belajar, kita akan memahami pelajaran dengan lebih baik. Jika kita sabar dalam menghadapi kesulitan, kita akan lebih kuat dalam menjalani hidup. Jika kita sabar dalam berbuat kebaikan, kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah.
Rasulullah SAW juga bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua urusannya baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali orang mukmin. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, marilah kita latih diri kita untuk selalu bersabar dalam setiap keadaan. Jangan mudah menyerah saat menghadapi ujian, baik ujian sekolah maupun ujian kehidupan. Karena dengan kesabaran, insyaAllah kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih dekat dengan Allah.
Semoga kita semua diberikan hati yang penuh kesabaran dan kekuatan dalam menjalani kehidupan. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk terus belajar. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita membahas tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kebersihan. Bahkan, kebersihan bukan hanya sekadar anjuran, tetapi bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda:
اَلطُّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ
“Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Sebagai pelajar, kita harus selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan diri, lingkungan, maupun tempat belajar. Menjaga kebersihan diri berarti selalu mandi, menjaga pakaian tetap bersih, serta berwudhu dengan sempurna. Sedangkan menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan kelas, dan ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
Allah SWT juga berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 222:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.”
Ayat ini menunjukkan bahwa kebersihan bukan hanya membuat kita nyaman, tetapi juga membuat Allah mencintai kita. Bayangkan, jika lingkungan sekolah kotor, banyak sampah berserakan, dan udara penuh polusi, tentu kita akan merasa tidak nyaman belajar. Oleh karena itu, mari kita biasakan hidup bersih, karena kebersihan adalah cerminan keimanan kita.
Semoga kita semua bisa menjadi generasi yang mencintai kebersihan dan selalu menjaga lingkungan dengan baik. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, marilah kita membahas tentang larangan berpacaran dalam Islam.
Sebagai pelajar, kita sering mendengar atau melihat fenomena pacaran di sekitar kita. Banyak yang menganggapnya sebagai hal biasa, bahkan ada yang menganggapnya sebagai tanda cinta sejati. Namun, Islam tidak pernah membenarkan pacaran, karena pacaran dapat mendekatkan kita pada perbuatan zina.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Perhatikan, dalam ayat ini Allah tidak hanya melarang zina, tetapi juga melarang untuk mendekatinya. Pacaran adalah salah satu jalan menuju zina, karena sering kali di dalamnya ada pegangan tangan, berdua-duaan, chat mesra, hingga hubungan yang lebih jauh dari itu. Semua ini bisa menjerumuskan kita ke dalam perbuatan maksiat.
Rasulullah SAW juga bersabda:
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَثَالِثُهُمَا الشَّيْطَانُ
“Tidaklah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Tirmidzi)
Sebagai pelajar, tugas utama kita adalah menuntut ilmu dan memperbaiki diri, bukan sibuk mencari pacar. Jika memang sudah siap, maka jalan yang benar adalah menikah, bukan pacaran.
Maka dari itu, marilah kita menjaga diri dan hati dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Gunakan waktu muda kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti belajar, berbakti kepada orang tua, dan memperbanyak ibadah.
Semoga Allah selalu menjaga kita dari perbuatan maksiat dan memberikan kita pasangan yang halal di waktu yang tepat. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah beberapa contoh kultum singkat untuk pelajar yang bisa dipertimbangkan oleh para guru ketika berkesempatan menyampaikan kultum. Selain menjadikan beberapa contoh tersebut sebagai referensi. Tentunya bisa memperluas referensi dari berbagai sumber, sehingga kultum yang disampaikan lebih bermakna dalam dan berkesan.
Para guru, dosen, maupun para pengajar yang akan menyampaikan kultum di bulan Ramadan, Anda perlu…
Mencari inspirasi menulis buku di bulan Ramadan tentunya akan dilakukan oleh para dosen dan penulis…
Setiap penulis tentunya ingin produktif dalam berkarya. Untuk Mewujudkannya, Anda bisa menerapkan tips produktif menulis…
Bulan Ramadan sebentar lagi akan menjelang. Semua orang tentu mulai melakukan persiapan menyambut bulan suci…
Buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang diminati di era digital seperti sekarang ini. Untuk…
Jika mau membaca ebook atau buku elektronik, tak jarang Anda perlu menggunakan aplikasi khusus karena…