Kegiatan penelitian bisa dilakukan, tidak hanya bergantung pada ada tidaknya topik penelitian. Namun, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi jalannya penelitian tersebut. Salah satu contohnya adalah adanya lokasi penelitian yang tepat.
Pemilihan lokasi dalam melaksanakan penelitian ternyata perlu dipilih dengan seksama. Dalam proses ini, peneliti biasanya akan memperhatikan dan mempertimbangkan banyak hal.
Sebab, keliru dalam memilih lokasi maka penelitian rawan gagal dilaksanakan atau minimal memakan waktu lebih lama dari seharusnya. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi memang tidak bisa sembarangan. Berikut penjelasan detailnya.
Hal pertama untuk dibahas dan dipahami adalah definisi dari lokasi penelitian. Berkaitan dengan hal ini, ada banyak ahli yang memberikan definisi. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah definisi lokasi riset yang dikemukakan para ahli di bidangnya:
Definisi pertama dikemukakan oleh Hamid Darmadi. Dimana disebutkan bahwa lokasi penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung.
Sedangkan menurut Wiratna Sujarweni, lokasi riset atau penelitian adalah tempat dimana penelitian itu dilakukan. Sehingga suatu penelitian baru bisa dilakukan jika sudah ditentukan lokasi dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Sugiyono, dimana definisi dari lokasi riset adalah tempat ketika akan diadakannya sebuah penelitian/observasi dalam rangka untuk memperoleh sebuah data yang akurat untuk sebuah penelitian.
Ahli berikutnya yang juga mengemukakan definisi lokasi riset adalah Nasution. Dijelaskan bahwa lokasi riset adalah hal yang menunjukkan pada tempat atau lokasi sosial dimana penelitian dilakukan.
Dijelaskan pula, bahwa lokasi dalam penelitian biasanya dicirikan oleh adanya 3 unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Jad, suatu lokasi tidak cukup hanya ada pelaku untuk dipilih sebagai lokasi riset. Harus menjadi tempat dan kegiatan observasi dilakukan peneliti.
Melalui beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tersebut. Maka bisa disimpulkan jika lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Tempat disini bukan sembarang tempat yang dipilih secara asal tanpa alasan jelas dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Mayoritas peneliti akan mencari lokasi riset yang mampu memberikan data penelitian sesuai kebutuhan. Misalnya, pada saat peneliti ingin mencari tahu dampak media sosial terhadap motivasi belajar siswa SD.
Maka otomatis, lokasi riset idealnya dilakukan di sebuah sekolah jenjang SD. Bukan jenjang SMP, SMA, apalagi perguruan tinggi. Tujuannya untuk mendapatkan data secara valid mengenai dampak media sosial pada anak-anak di usia Sekolah Dasar.
Inilah alasan kenapa lokasi dalam penelitian wajib memenuhi beberapa kriteria. Dimana tersedia pelaku, tempat, dan kegiatan dimana observasi bisa dilakukan oleh peneliti. Sehingga pemilihan lokasi disini memang logis dan memakai alasan ilmiah.
Memahami bahwa penetapan lokasi penelitian harus memiliki alasan yang kuat, ilmiah, dan tentunya bisa dipertanggung jawabkan. Maka dalam prosesnya, peneliti akan melakukan berbagai pertimbangan sebelum menentukan satu pilihan lokasi.
Lalu, bagaimana cara memilih lokasi penelitian yang memang tepat? Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara terbaik dalam memilih lokasi riset yang tepat:
Cara atau metode menentukan lokasi riset yang pertama adalah memperhatikan faktor pendanaan. Kegiatan penelitian seperti yang diketahui menelan biaya. Besaran nominalnya akan dipengaruhi banyak faktor.
Termasuk dipengaruhi jauh dekatnya ke lokasi dimana penelitian tersebut dilakukan. Oleh sebab itu, salah satu pertimbangan dalam memilih lokasi riset adalah dari faktor pendanaan.
Jika Anda mendapatkan hibah penelitian dan biaya kunjungan ke lokasi riset ditanggung. Maka memiliki pilihan lokasi lebih beragam, sebab memilih lokasi yang jauh bahkan sampai lintas pulau dan lintas benua bisa dilakukan.
Begitu pula jika sebaliknya. Pada saat pendanaan terbilang minim, maka perlu mencari lokasi yang dekat untuk meminimalkan biaya perjalanan. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus disesuaikan dengan faktor pendanaan atau ketersediaan anggaran.
Cara kedua dalam menentukan lokasi penelitian adalah memperhatikan faktor tenaga. Dalam penelitian, biasanya akan dibangun tim peneliti. Kecuali bagi mahasiswa, misalnya saat penelitian untuk skripsi. Maka biasanya penelitian dilakukan mandiri secara tunggal.
Namun, tidak berlaku untuk dosen, yang dalam penelitian biasanya akan membangun tim peneliti. Bisa terdiri dari beberapa dosen dan dikombinasikan dengan beberapa mahasiswa. Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Lalu, apa hubungannya faktor SDM ini dengan penentuan lokasi riset? Jika suatu lokasi menyediakan banyak data dan responden, maka kebutuhan SDM akan meningkat. Begitu pula sebaliknya.
Oleh sebab itu, penentuan lokasi riset harus memperhatikan tenaga. Pertama, dari jumlah SDM apakah mendukung untuk mengumpulkan data di sebuah lokasi. Kedua, tenaga personal peneliti itu sendiri. Apakah mampu menempuh perjalanan jauh ke lokasi riset? Apakah ada tenaga untuk belajar bahasa daerah di lokasi riset? dan sebagainya.
Cara atau metode ketiga dalam menentukan lokasi penelitian adalah memperhatikan faktor waktu. Semakin banyak waktu yang dimiliki untuk melakukan penelitian, maka semakin leluasa dalam memilih lokasi riset.
Lokasi riset yang jauh sekalipun bisa dipilih jika durasi penelitian panjang. Misalnya sampai dua tahun atau lebih. Namun, jika durasi riset hanya 6 bulan. Maka peneliti perlu mencari lokasi terdekat agar hemat waktu untuk dijangkau dalam proses pengumpulan data.
Oleh sebab itu, penentuan topik penelitian harus sangat teliti. Sehingga bisa memudahkan peneliti dalam memilih lokasi riset yang mudah dijangkau. Bahkan pada saat berhadapan dengan minimnya durasi riset tersebut.
Biasanya, durasi riset akan lebih mendesak ketika penelitian memenangkan program hibah. Selain itu, kondisi dimana mahasiswa hanya punya waktu 6 bulan untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi.
Cara yang keempat dalam menentukan lokasi penelitian paling tepat adalah memperhatikan tujuan penelitian. Lokasi riset wajib sesuai dengan tujuan atau topik utama dari penelitian tersebut.
Jika peneliti berusaha mencari tahu dampak internet bagi anak Sekolah Dasar, maka lokasi idealnya adalah sekolah jenjang SD. Jika peneliti hendak mencari tahu dampak profesi sinden pada keseharian. Maka harus mencari lokasi dimana ada seseorang yang menekuni profesi sinden.
Tujuan penelitian akan sangat menentukan lokasi terbaik untuk dijadikan tempat meneliti. Kadangkala, karena tujuan penelitian inilah seorang peneliti harus rela menjangkau lokasi sangat jauh dan menelan biaya tinggi.
Oleh sebab itu, jauh sebelum mengajukan proposal usulan. Peneliti harus melakukan riset, ada tidaknya lokasi yang sesuai dengan topik tersebut. Utamakan topik yang memungkinkan untuk memilih lokasi yang dekat. Baik dekat dengan tempat tinggal maupun kampus.
Cara kelima dalam menentukan lokasi riset adalah memperhatikan siapa penelitinya. Dalam hal ini, akan didapati alasan ilmiah memilih lokasi penelitian yang tepat. Yakni disesuaikan dengan regulasi yang mengikat peneliti tersebut.
Misalnya, peneliti adalah seorang mahasiswa di semester akhir. Maka dalam menentukan lokasi riset harus menyesuaikan atau mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak perguruan tinggi.
Contoh lainnya, jika peneliti adalah dosen dan mencari program hibah dari BRIN. Kemudian topik dalam penelitian tersebut hanya untuk topik energi terbarukan. Maka dosen dalam prosesnya akan mencari lokasi riset yang punya data energi terbarukan.
Misalnya di kota atau wilayah yang masih menjadi area perusahaan tambang beroperasi. Maka lokasi ini ideal untuk dipilih agar memenuhi kriteria penetapan lokasi dan topik riset dari pihak BRIN selaku penyedia dana penelitian.
Selain dari beberapa cara tersebut, sangat mungkin seorang peneliti mempertimbangkan aspek lainnya. Misalnya kemudahan mendapat izin melakukan riset di suatu lokasi. Harus diakui, penentuan lokasi riset tidak sebatas ada dan memenuhi kriteria.
Namun juga memastikan peneliti mendapat izin untuk melakukan observasi maupun metode lain dalam mengumpulkan data di lokasi tersebut. Maka penting untuk mencari dan memilih lokasi riset yang perizinannya mudah.
Baik itu di sebuah desa (meminta izin kepada perangkat desa setempat), perusahaan, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain sebagainya. Bahkan lokasi riset di sebuah goa pun harus mendapat izin dari petugas yang berwenang. Tidak bisa asal datang dan mengumpulkan data.
Jika masih mengalami kesulitan dalam memilih lokasi penelitian yang tepat. Maka ada beberapa tips tambahan yang bisa dijadikan dasar penentuan pilihan. Tujuannya agar lokasi tersebut memberi kemudahan mendapatkan data dan memaksimalkan proses penelitian. Berikut beberapa tipsnya:
Dalam menentukan lokasi riset, sangat dianjurkan untuk memilih yang paling mudah. Maka untuk tips yang pertama bisa memilih lokasi yang direkomendasikan jaringan atau orang terdekat. Khususnya yang bisa dipercaya.
Misalnya rekomendasi dari dosen yang menjadi dosen pembimbing. Biasanya rekomendasi ini sudah memenuhi kriteria menjadi lokasi riset dan sesuai topik penelitian yang dimiliki. Selain dosen bisa dari keluarga, kerabat, sahabat dekat, dll.
Tips yang kedua adalah mencari lokasi riset yang dikenal dengan baik. Tujuannya agar paham kondisi di dalam lokasi tersebut. Misalnya pernah bersekolah di sekolah yang cocok dijadikan lokasi riset.
Sehingga kenal dengan orang-orang di dalamnya (misalnya guru dan TU), paham kebijakannya, kemudahan mendapatkan izin, paham administrasinya rapi atau tidak, dan lain sebagainya.
Sehingga lokasi ini memang mendukung proses pengumpulan data dengan mudah dan tidak ada yang ditutupi. Bagi peneliti, kesempatan mendapatkan data tanpa hambatan sangat penting untuk mendukung kesuksesan penelitian tersebut.
Tips yang ketiga adalah memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau. Misalnya, lokasi tersebut dekat dengan tempat tinggal baik rumah maupun kost. Sehingga bisa dijangkau dengan mudah, kapan saja, dan hemat biaya serta hemat tenaga.
Bayangkan jika lokasinya sulit dijangkau karena jauh, maka ada kebutuhan waktu, tenaga, sampai biaya ekstra. Belum lagi jika lokasi ini terpencil, maka butuh tenaga ekstra untuk menjangkaunya.
Kondisi yang menyulitkan peneliti menjangkau lokasi riset bisa menjadi hambatan. Bisa jadi sesampainya di lokasi sudah kelelahan. Alih-alih mengumpulkan data, bisa sampai di lokasi sudah sujud syukur.
Tips keempat adalah memastikan suatu lokasi sudah memenuhi kriteria dari masalah yang diteliti. Hal ini sejalan dengan kebutuhan untuk mencari lokasi yang sesuai dengan topik penelitian.
Misalnya, memilih topik mengenai dampak internet pada motivasi belajar siswa SD. Maka lokasi tersebut harus berisi anak di usia SD, sekaligus aktif menggunakan internet. Sehingga subjek dan objek penelitian memenuhi kriteria dengan masalah yang diteliti.
Tips yang kelima agar tidak keliru dalam memilih lokasi penelitian adalah memilih lokasi dengan administrasi yang baik. Khususnya jika peneliti membutuhkan data yang bersumber dari laporan.
Misalnya lokasi penelitian berkaitan dengan jumlah penduduk usia tertentu, profesi tertentu, dan sebagainya. Maka data penelitian akan mengandalkan laporan dari lembaga atau organisasi yang berwenang.
Maka penting untuk memastikan lokasi dimana riset dilakukan sudah memiliki administrasi yang baik. Sehingga data yang memang diperlukan bisa didapatkan, mudah diakses, dan memang sesuai kondisi di lapangan (nyata).
Tips berikutnya agar tidak keliru dalam memilih lokasi penelitian adalah memilih lokasi yang didalamnya ada yang dikenal. Jika memungkinkan, utamakan lokasi dengan orang dekat sendiri yang memang sudah kenal lama.
Tujuannya agar mendapat bantuan selama proses mengumpulkan data, dibantu mendapatkan izin melakukan penelitian, dan sebagainya. Jauh lebih mudah jika ada yang dikenal dibanding masuk ke lokasi yang benar-benar baru dan tidak kenal siapa-siapa.
Tips yang ketujuh adalah berkaitan dengan perizinan. Seperti penjelasan sebelumnya, memilih lokasi penelitian harus mendapatkan izin dari lokasi itu sendiri. Jika lokasi ini adalah sekolah, maka ada izin dari pihak sekolah tersebut.
Tidak semua tempat, baik itu sekolah maupun perusahaan bisa memberi izin pihak luar mengumpulkan data internal. Maka utamakan tempat yang perizinannya mudah agar penelitian bisa segera dilakukan.
Tips yang terakhir adalah memilih lokasi yang masih eksis. Artinya keberadaannya masih bisa ditelusuri agar tempatnya bisa didatangi. Misalnya, saat lokasi riset adalah sebuah perusahaan. Pastikan perusahaan ini masih beroperasi.
Sebab ada kalanya, pemilihan lokasi riset tidak dilakukan survei dan menggali informasi mendalam. Setelah proposal disetujui, belakangan baru tahu jika perusahaan sudah berhenti beroperasi. Kalau sudah begini, maka perlu merombak lokasi riset dan dimulai dari nol.
Lokasi penelitian, wajib dicantumkan di dalam proposal penelitian sampai laporan penelitian (skripsi, tesis, maupun karya tulis ilmiah lain). Selain disebut lokasinya, peneliti juga diwajibkan menjelaskan alasan pemilihan lokasi tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh deskripsi lokasi penelitian di karya tulis ilmiah yang bisa dijadikan referensi:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan mahasiswa ini mengambil lokasi di Yogyakarta. Penentuan lokasi penelitian yaitu di dusun Samirono, Demangan, dan Gamping, hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain karena biaya, waktu, tenaga yang dimiliki oleh peneliti, serta letaknya yang begitu strategis dan mudah dijangkau bagi peneliti, selain itu juga karena di daerah tersebut terdapat mahasiswa yang terlibat langsung dalam permainan judi online.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018 – April 2018. Lokasi penelitian yaitu Dusun Jeruk Wangi Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu pemilihan/ penentuan lokasi dengan sengaja karena alasan-alasan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Singarimbun, 1995). Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian yaitu:
Itulah penjelasan secara mendetail mengenai apa itu lokasi penelitian dan cara terbaik menentukan pilihan. Harapannya, semakin banyak peneliti yang mendapat kemudahan menentukan lokasi terbaik untuk kelancaran penelitian.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Ada banyak sumber bisa dijadikan rujukan dalam menyusun karya tulis ilmiah, termasuk wawancara. Seorang peneliti…
Melakukan parafrase pada pendapat para ahli masih menimbulkan pertanyaan di kalangan penulis karya ilmiah. Ada…
Pernahkah mendapati penulisan konjungsi di awal kalimat? Dijamin pernah. Saat menuangkan isi pikiran dalam bentuk…
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…