Categories: Information

3 Tahapan dalam Identifikasi Masalah Penelitian

Kegiatan penelitian secara umum bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Maka hal paling mendasar untuk melakukan penelitian adalah menetapkan masalah penelitian. Penelitian tanpa masalah, tentunya akan sulit dilakukan. 

Penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah di lapangan. Baik yang dihadapi oleh masyarakat maupun oleh pemerintah. Solusi yang didapatkan dari penelitian kemudian bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Namun, menentukan masalah dalam penelitian ternyata tidak selalu mudah. Apalagi, peneliti biasanya menentukan masalah yang masih dalam satu bidang keilmuan. Jadi, seperti apa proses identifikasi masalah yang layak untuk diteliti? 

Masalah Penelitian

Dikutip melalui kumparan.com, masalah penelitian adalah sebuah permasalah dari suatu kondisi yang terkini dan butuh untuk dipecahkan. Masalah dalam penelitian juga bisa didefinisikan sebagai pertanyaan atau isu utama yang ingin diselesaikan atau dijawab dalam sebuah penelitian. 

Secara umum dan mendasar, masalah yang ada di tengah masyarakat merupakan dasar suatu penelitian dilakukan. Sebab masalah yang terjadi bisa saja sulit dicari solusinya. Terutama yang merupakan masalah baru. 

Sehingga penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Solusi ini didapatkan dengan proses analisis mendalam. Sehingga solusi yang ditemukan sifatnya ilmiah dan diusahakan aplikatif atau mudah diterapkan. 

Dalam penelitian, peneliti umumnya memilih masalah penelitian yang relevan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. Selain itu, masalah yang diteliti bisa bersumber dari banyak hal. Baik pengalaman pribadi maupun sumber lainnya. 

Secara garis besar, sumber masalah dalam penelitian terbagi menjadi dua. Yakni sumber formal dan nonformal. Berikut penjelasannya: 

1. Sumber Masalah Penelitian Formal

Sumber masalah dalam penelitian yang pertama adalah sumber formal. Disebut formal karena umumnya bersumber dari publikasi ilmiah. Sehingga sifatnya lebih pasti dan didasarkan pada studi ilmiah. Sumber-sumber jenis ini antara lain: 

  1. Analogi, yaitu permasalahan yang didapat dari proses adaptasi suatu pengetahuan dan diterapkan pada bidang pengetahuan yang baru dan relevan.
  2. Rekomendasi, yaitu masalah yang ditemukan berdasarkan rekomendasi hasil suatu penelitian. Umumnya masalah akan direkomendasi oleh peneliti lain, baik yang melakukan penelitian dengan topik yang sama sebelumnya atau tidak.
  3. Renovasi, yaitu masalah penelitian yang didapat dengan cara mengganti, mengurangi, ataupun memasukkan unsur baru ke dalam suatu teori yang telah diteliti sebelumnya.

2. Sumber Masalah Penelitian Nonformal

Sumber masalah dalam penelitian yang kedua adalah sumber nonformal. Jenis ini terbagi menjadi 4 jenis atau kategori. Berikut penjelasannya: 

  1. Pengalaman, yaitu permasalahan yang diangkat dari pengalaman pribadi seorang peneliti. Namun, masalah pribadi yang bisa diteliti harus memenuhi ketentuan sehingga dinyatakan layak untuk diteliti.
  2. Kesepakatan, yaitu sebuah masalah yang muncul berdasarkan sebuah kesepakatan. Penelitian yang masalahnya bersumber dari kategori ini umumnya dilakukan oleh para ahli.
  3. Fenomenologi,  yaitu sumber masalah penelitian yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan fenomena atau kejadian tertentu. Sumber ini biasanya menjadi sumber yang paling banyak, sebab masalah dalam penelitian biasanya identik dengan fenomena di lapangan.
  4. Konjektur, yaitu sumber permasalahan yang didapat berdasarkan sifat naluriah dan juga tanpa dasar jelas. Biasanya sumber masalah ini ditemukan oleh peneliti yang memiliki intuisi yang kuat atau perasa.

Identifikasi Masalah Penelitian

Jika membahas mengenai masalah dalam penelitian maka akan berkaitan erat dengan identifikasi masalah penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian adalah langkah awal dalam penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam suatu bidang atau topik tertentu.

Identifikasi ini menjadi tahap penting karena membantu peneliti untuk memahami masalah dengan baik. Sehingga mendukung kegiatan penelitian dan menemukan solusi terbaik. Dimana solusi ini diketahui dan terbukti paling efektif sekaligus paling minim resiko (dampak). 

Dikutip melalui website Universitas Raharja, proses identifikasi masalah dalam penelitian dilakukan dalam 3 tahapan. Yaitu: 

1. Menemukan Masalah

Tahap yang pertama dalam identifikasi masalah pada penelitian adalah menemukan masalah itu sendiri. Seperti kata orang bijak, kehidupan di dunia tidak bisa bebas sepenuhnya dari masalah. 

Hal ini tentu menunjukan bahwa kegiatan penelitian perlu kontinu dilakukan. Menemukan masalah menjadi persoalan gampang-gampang susah. Sebab kadang kala masalah muncul di depan mata begitu saja. Namun, bisa juga tidak ada tanda-tanda ada masalah yang layak diteliti. 

Menemukan masalah bisa dilakukan dengan berbagai cara, detailnya akan dijelaskan di bawah. Misalnya dengan kajian literatur. Semakin banyak membaca, semakin memahami berbagai masalah di suatu daerah, wilayah, negara, dan dunia. Maka akan lebih mudah menemukan masalah yang dinilai layak diteliti. 

2. Mengidentifikasi Sumber Masalah

Tahap kedua dalam identifikasi masalah penelitian adalah mengidentifikasi sumber masalah. Suatu masalah tidak muncul begitu saja seperti sihir. Melainkan selalu ada penyebabnya. Disebut pula dengan sumber masalah. 

Seperti kata pepatah, tidak ada asap tanpa api. Suatu fenomena yang menimbulkan masalah di masyarakat bisa muncul karena suatu sebab. Peneliti wajib mengetahui apa penyebab fenomena tersebut. 

Sumber masalah bisa diketahui dengan berbagai cara. Misalnya dengan melakukan pengamatan, ditunjang dengan wawancara kepada ahlinya, dan membaca literatur yang relevan. Sehingga mengetahui penjelasan ilmiahnya dan memahami sumber masalah tersebut. 

3. Menciptakan Problem Statement (Pernyataan Tentang Masalah)

Tahap ketiga dalam identifikasi masalah penelitian adalah menciptakan atau menyusun problem statement. Problem statement bisa diartikan sebagai kalimat yang menyatakan masalah dalam penelitian. 

Masalah yang akan diteliti perlu dijelaskan menjadi kalimat atau minimal frasa. Sehingga menjadi topik utama. Ketika masuk ke proposal penelitian, maka menjadi judul proposal tersebut. 

Begitu pula saat dilaporkan dan dipublikasikan dalam artikel ilmiah atau yang lainnya. Berikut adalah contoh problem statement yang bisa dipelajari: 

  • Judul Penelitian: Pengaruh Penggunaan Teknologi Pembelajaran Digital terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas.

Problem statement: 

Meskipun penggunaan teknologi pembelajaran digital semakin berkembang di kalangan pendidik, belum ada konsensus mengenai sejauh mana teknologi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dengan penggunaan teknologi, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran digital tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi atau pencapaian akademik. Oleh karena itu, penting untuk menyelidiki pengaruh penggunaan teknologi pembelajaran digital terhadap hasil belajar siswa di sekolah menengah atas, khususnya di Indonesia, yang menghadapi tantangan besar dalam integrasi teknologi dalam pendidikan.

  • Judul Penelitian: Dampak Gaya Hidup Sedentari terhadap Kesehatan Jantung pada Remaja

Problem statement: 

Peningkatan gaya hidup sedentari (kurang aktivitas fisik) pada remaja, seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup, telah menjadi isu kesehatan yang semakin penting. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara gaya hidup sedentari dan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang dewasa. Namun, masih sedikit penelitian yang menyelidiki dampak gaya hidup sedentari pada kesehatan jantung remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak gaya hidup sedentari terhadap kesehatan jantung pada remaja dan memberikan rekomendasi untuk pencegahan dini.

Cara Menemukan Masalah Penelitian

Salah satu kendala dalam menentukan masalah penelitian adalah kesulitan menemukan masalah itu sendiri. Seperti yang dijelaskan, masalah dalam penelitian bisa ditemukan atau tidak merupakan hal yang gampang-gampang susah. 

Pada dasarnya ada banyak masalah yang menarik untuk diteliti. Namun, masalah tersebut bisa jadi tidak relevan dengan bidang keilmuan. Selain itu, masalah tersebut bisa jadi belum pernah diteliti sebelumnya sehingga minim referensi. 

Meskipun begitu, ada beberapa cara bisa dilakukan untuk memudahkan penemuan masalah dalam penelitian. Diantaranya adalah: 

1. Rajin Membaca

Sesuai penjelasan dalam poin sumber-sumber masalah penelitian, dimana bisa dari penelitian terdahulu. Maka salah satu cara untuk menemukan masalah yang layak diteliti adalah dengan rajin membaca. Bisa disebut pula sebagai kajian literatur. 

Semakin banyak publikasi ilmiah yang dibaca, baik itu jurnal maupun buku, maka semakin banyak masalah ditemukan. Sebab penelitian yang sudah dilakukan pun seringkali ada kelemahan. 

Kelemahan ini bisa memberi informasi mengenai adanya masalah yang belum terselesaikan dalam penelitian sebelumnya. Jadi, silahkan perbanyak membaca dan menjadikannya sebagai budaya. 

2. Mengikuti Pertemuan Ilmiah

Cara kedua untuk membantu menemukan masalah yang tepat untuk diteliti adalah mengikuti pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah ini bisa dalam bentuk konferensi ilmiah, seminar, dan lain sebagainya. 

Biasanya, pertemuan ilmiah akan membahas suatu masalah yang belum terpecahkan. Ketika membahas hasil suatu penelitian, maka akan ikut menjelaskan beberapa batasan masalah. 

Jadi, ada informasi mengenai masalah yang belum diteliti atau belum ditemukan solusinya. Pertimbangkan untuk rajin mengikuti pertemuan ilmiah. Mulai dulu dari pertemuan berskala nasional dan jika memungkinkan bisa yang berskala internasional. 

3. Mendengarkan Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)

Cara ketiga untuk menemukan masalah penelitian adalah mendengarkan atau menyimak pernyataan pemegang kekuasaan. Bisa pemimpin daerah maupun pemimpin Indonesia atau presiden dan para pejabat publik. 

Ketika pejabat ini menyampaikan suatu pidato di suatu momen. Ada kalanya mengungkap adanya masalah yang perlu segera diatasi. Sehingga bisa dijadikan masalah untuk diteliti. 

4. Melakukan Observasi (Pengamatan)

Cara berikutnya adalah melakukan pengamatan atau observasi. Baik itu pengamatan yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, terstruktur atau tidak terstruktur. 

Hasil pengamatan pribadi akan membantu mengenali suatu masalah atau mungkin fenomena. Beberapa hasil pengamatan memenuhi syarat untuk dijadikan masalah dalam penelitian. 

Hasil pengamatan ini contohnya saat dosen mengamati perilaku mahasiswa saat mengikuti kuliah daring. Kemudian memahami ada kesulitan dari mahasiswa untuk tetap fokus. Maka masalah ini bisa dijadikan masalah penelitian. 

5. Melakukan Wawancara Maupun Menyebar Angket

Cara kelima adalah melakukan wawancara atau bisa juga dengan membagikan angket. Wawancara kepada masyarakat langsung bisa membantu menemukan masalah yang nyata terjadi di lapangan. 

Masalah-masalah ini bisa jadi layak untuk diteliti. Misalnya, saat berbincang dengan warga desa X, peneliti menemukan angka pengangguran yang tinggi. Hal ini tentu merupakan masalah dan bisa diteliti untuk ditemukan solusinya. 

6. Analisis Pengalaman Pribadi

Cara berikutnya untuk bisa menemukan masalah yang layak diteliti adalah melakukan analisis pengalaman pribadi. Sejumlah pengalaman pribadi bisa menjadi masalah yang tepat untuk diteliti. 

Misalnya, peneliti X mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di tempat tinggalnya. Masalah ini juga dihadapi para tetangga. Pengalaman pribadi ini bisa menjadi masalah penelitian, sehingga bisa ditemukan solusinya. 

Contoh Masalah Penelitian

Membantu memudahkan proses menemukan dan menentukan masalah penelitian. Berikut beberapa contoh masalah yang bisa diteliti dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif seperti informasi yang didapatkan dari Chat GPT versi 4, yang diakses pada 26 November 2024: 

Contoh Masalah Penelitian Kualitatif

  1. Bidang Pendidikan

Masalah Penelitian:

Bagaimana pengalaman siswa dalam mengikuti pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 mempengaruhi motivasi dan keterlibatan mereka dalam proses belajar?

Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi, perasaan, dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam menghadapi pembelajaran daring serta bagaimana mereka mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

  1. Bidang Sosial

Masalah Penelitian:

Bagaimana pengalaman hidup para ibu tunggal di daerah perkotaan mempengaruhi pandangan mereka terhadap peran gender dalam masyarakat?

Penelitian ini ingin menggali bagaimana ibu tunggal menginterpretasikan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat, serta bagaimana peran gender berhubungan dengan tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Bidang Komunikasi

Masalah Penelitian:

Bagaimana pengguna media sosial mengelola identitas diri mereka dalam konteks pengaruh tren dan budaya digital di platform seperti Instagram dan TikTok?

Penelitian ini ingin memahami bagaimana individu memanfaatkan media sosial untuk membentuk dan mengekspresikan identitas mereka, serta tantangan yang mereka hadapi dalam membangun citra diri yang autentik di dunia digital.

  1. Bidang Kesehatan Mental

Masalah Penelitian:

Apa saja pengalaman dan persepsi pasien yang menjalani terapi psikologis terhadap efektivitas pendekatan terapi berbasis kognitif dan perilaku?

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan pribadi pasien mengenai terapi yang mereka jalani dan bagaimana mereka mengalaminya dalam konteks peningkatan kesehatan mental mereka.

  1. Bidang Pekerjaan dan Organisasi

Masalah Penelitian:

Bagaimana budaya organisasi mempengaruhi persepsi karyawan terhadap kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan multinasional?

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai budaya yang berbeda dalam organisasi mempengaruhi cara karyawan memahami dan merespons gaya kepemimpinan serta keputusan yang dibuat oleh manajer.

Contoh Masalah Penelitian Kualitatif

  1. Bidang Pendidikan

Masalah Penelitian:

Apakah ada hubungan antara tingkat penggunaan teknologi pembelajaran (seperti aplikasi edukasi) dengan peningkatan hasil ujian siswa di sekolah menengah?

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan teknologi pembelajaran terhadap prestasi akademik siswa melalui data kuantitatif, seperti nilai ujian dan frekuensi penggunaan teknologi.

  1. Bidang Kesehatan

Masalah Penelitian:

Apakah durasi tidur yang cukup memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kejadian obesitas di kalangan remaja usia 13–17 tahun?

Penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif untuk menganalisis hubungan antara durasi tidur dengan prevalensi obesitas, dengan memanfaatkan survei atau data statistik kesehatan.

  1. Bidang Ekonomi

Masalah Penelitian:

Bagaimana pengaruh inflasi terhadap daya beli masyarakat di sektor konsumsi rumah tangga di Indonesia dalam lima tahun terakhir?

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data ekonomi terkait inflasi dan daya beli masyarakat menggunakan metode statistik untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut.

  1. Bidang Sosial

Masalah Penelitian:

Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat kehadiran siswa di sekolah dasar?

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan kehadiran siswa di sekolah dasar, dengan mengumpulkan data kuantitatif tentang tingkat pendidikan orang tua dan persentase kehadiran siswa.

Setelah memahami sumber-sumber masalah penelitian. Maka tentunya memudahkan proses menemukan masalah yang memang bisa dijadikan topik penelitian. Jadi, menemukannya pun tidak terasa sulit seperti sebelumnya. 

Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskan di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Menulis Draft Buku dalam 6 Langkah Mudah

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

5 jam ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

5 jam ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

5 jam ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

5 jam ago

13 AI untuk Cek Plagiarisme dengan Akurasi Tinggi

Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…

5 jam ago

Cara Menentukan Indikator Penelitian

Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…

5 jam ago