Langkah Mudah Membuat Jurnal Ilmiah Bagi Dosen

Sebagai dosen yang kredibel, selain mendidik mahasiswa, Anda juga dituntut untuk membuat jurnal ilmiah sebagai bentuk tanggung jawab pekerjaan. Semakin banyak jurnal ilmiah yang terpublikasi semakin baik nilai angka kredit Anda.

Namun sayangnya, masih banyak dosen yang belum menyadari pentingnya publikasi jurnal ilmiah. Salah satu alasannya bisa jadi karena masih belum memahami cara membuat jurnal ilmiah yang benar. Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah penelitian yang telah dituliskan serta menjadi acuan untuk para peneliti lainnya sedang melakukan kegiatan penelitian yang sejenis. Sehingga wajar jika seorang dosen diwajibkan untuk membuat jurnal ilmiah sebanyak mungkin demi perkembangan ilmu pengetahuan.

Jika Anda ingin jurnal bisa terpublikasi dengan baik, tentunya Anda harus mengetahui cara membuat jurnal ilmiah yang dapat dipublikasikan. Meski sudah banyak akademisi yang benar, namun masih saja ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat membuat jurnal. Berikut ini kami rangkum cara membuat jurnal ilmiah yang dapat dipublikasikan.

#1. Kalimat Singkat, Padat, dan Jelas

Anda dapat membuat jurnal ilmiah dengan menulis langsung pada poin-poinnya atau “Straight to the point”. Buatlah jurnal secara singkat, padat, dan jelas. Permasalahan yang sering terjadi adalah kebanyakan penulis di Indonesia cenderung berbelit-belit dalam menyampaikan sebuah ide. Paragraf jurnal yang bagus memiliki 1 ide pokok yang lebih baik diletakkan di kalimat pertama kemudian diikuti penjelasan 3-5 kalimat (deduksi). Untuk menghindari hal ini, penulis disarankan untuk membuat kerangka penulisan (outline) untuk menghindari menulis ide dengan berbelit-belit.

#2. Jangan Mengulang Kalimat Berlebihan

Biasanya pengulangan kalimat secara berlebihan karena penulis ingin jurnalnya padat dan banyak halaman. Sehingga penulis cenderung mengulang satu paragraf yang isinya sama. Jadi di beberapa paragraf penulisan berbeda namun isinya sama. Hal ini sering terjadi pada bagian hasil interview. Kebanyakan penulis Indonesia selalu mengulang-ulang 1 poin saja. Idealnya, cukup finding disebutkan satu kali di awal, kemudian dijelaskan dengan hasil kuesioner atau interview tanpa harus menyebutkan finding tersebut dalam setiap kutipan hasil interview.

#3. Gunakan Kalimat yang Tepat

Tidak perlu menjelaskan hal yang tidak perlu dijelaskan saat membuat jurnal, karena di dalam sebuah jurnal, harus fokus pada ide jurnal tersebut. Dalam membuat jurnal ilmiah Anda harus mempunyai konten yang bagus. Oleh karena itu Anda harus menggunakan prinsip kehematan dalam menulis.

Yang sering terjadi adalah penulis sering melakukan pengulangan subjek, pemakaian superordinat pada hiponimi kata, pemakaian sinonim yang tidak diperlukan, hingga penjamakan yang tidak diperlukan. Jurnal harus ditulis dengan kalimat efektif.

#4. Hindari Penggunaan Kata yang Salah

Perhatikan betul istilah yang akan Anda gunakan saat membuat jurnal ilmiah. Terutama istilah-istilah yang masih awam dimengerti masyarakat umum. Penggunaan istilah yang salah sering ditemui terutama tentang penggunaan istilah-istilah dalam metode pembelajaran dan penelitian.

#5. Pastikan Benar Dalam Penerjemahan

Referensi dalam menulis jurnal ilmiah tentu bisa berbagai macam sumber seperti buku, jurnal maupun penelitian lainnya. Referensi juga tidak dibatasi harus dari Indonesia, Anda juga bisa mengambil jurnal dari luar negeri. Namun pastikan jika Anda mengambil referensi kutipan dari luar negeri, Anda dapat menerjemahkan kalimat dengan benar.  Anda dapat menggunakan mesin terjemahan atau bantuan translator supaya memudahkan Anda dalam menerjemahkan jurnal.

#6. Kata Baku, Tidak Baku, dan Kata Usang

Kualitas jurnal dinilai juga dari bagaimana Anda memilih kata baku atau tidak baku. Pemilihan kata baku bergantung pada jenis tulisan apa yang ingin Anda sampaikan. Karena untuk keperluan akademik, tentu kata yang tepat untuk jurnal adalah kata baku. Kata baku akan dibaca lebih sopan dan kita dapat mengaplikasikan penggunaan bahasa dengan benar. Hindari pula kata usang dalam membuat jurnal ilmiah.

 

(Novia Intan)

deepublish

View Comments

Recent Posts

Deepublish Gelar Webinar Library 5.0 Bersama Pustakawan UI: Dorong Perpustakaan Cerdas Berbasis Teknologi

Penerbit Deepublish resmi menyelenggarakan webinar bertajuk "Inovasi Layanan Perpustakaan untuk Mendorong Prestasi Mahasiswa" dengan tema…

20 jam ago

23 Buku Riset Berbasis Kewilayahan: Deepublish dan UBT Menjadi Mitra Strategis dalam Publikasi Akademik Kalimantan Utara

Sebagai wujud sinergi akademik, Penerbit Deepublish dan Universitas Borneo Tarakan (UBT) meluncurkan 23 buku karya…

1 minggu ago

Perkuat Produktivitas Ilmiah Dosen, ITIKES Bali Jalin Kolaborasi Dengan Deepublish Sebagai Mitra Strategis

Penerbit Deepublish resmi menjalin kerja sama strategis dengan Institut Teknologi dan Kesehatan (ITIKES) Bali untuk…

2 minggu ago

Tingkatkan Mutu Buku Ajar di Lingkungan Perguruan Tinggi, IAI An-Nadwah dan Deepublish Gelar Workshop Kurikulum Berbasis OBE

Institut Agama Islam An-Nadwah Kuala Tungkal bekerja sama dengan Penerbit Deepublish telah sukses menyelenggarakan Workshop…

2 minggu ago

Penerbit Deepublish Resmi Menjalin Kerja Sama dengan 13 Perguruan Tinggi di Bawah LLDIKTI Wilayah XVI

Penerbit Deepublish resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi swasta yang berada di…

3 minggu ago

Penerbit Deepublish Sukses Gelar Diskusi Pustaka Indonesia “Library Reborn” untuk Perkuat Peran Pustakawan di Era Literasi Digital

Yogyakarta, 18 November 2025 – Penerbit Deepublish kembali menghadirkan program edukatif bertajuk Diskusi Pustaka Indonesia…

3 minggu ago