Tahukah Anda, terdapat beberapa negara di dunia yang masuk ke dalam daftar negara dengan literasi tinggi? Hal ini tentu sebuah prestasi patut untuk diapresiasi, bahkan kalau bisa ditiru. Lalu, negara mana saja yang menempati peringkat literasi tertinggi? Apa saja yang telah mereka lakukan hingga memiliki tingkat literasi yang tinggi?
Dikutip melalui blog Pustakawan Jogja, The World’s Most Literate Nations (WMLN) di tahun 2016 lalu merilis daftar negara berdasarkan budaya literasi. Daftar tersebut dirilis usai dilakukan riset di 61 negara di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Dari data tersebut didapati bahwa mayoritas pengisi peringkat 10 besar sebagai negara dengan literasi tertinggi didominasi negara nordic. Dikutip dari Kompas, nordik adalah sebutan untuk negara-negara beserta budaya di Eropa Utara dan Atlantik Utara.
Negara nordik ini mencakup Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia dan Swedia, Kepulauan Faroe, Greenland, Svalbard dan Åland. Berikut adalah negara-negara dengan peringkat literasi teratas di dunia:
Peringkat pertama dari data yang dirilis oleh WMLN di tahun 2016 tersebut adalah Finlandia. Dikutip melalui laman Perpustakaan Kemendagri, negara ini memiliki literasi yang tinggi bukan karena faktor keberuntungan.
Masyarakat di negara satu ini diketahui memiliki akses ke berbagai sumber ilmu pengetahuan cukup tinggi, terutama dari membaca.
Kondisi ini terjadi karena Finlandia tercatat memiliki 738 perpustakaan per tahun 2021 kemarin. Seluruh perpustakaan ini terbagi menjadi dua kategori, yakni perpustakaan umum dan perpustakaan universitas.
Selain itu, total ada 140 perpustakaan keliling yang memberi akses super mudah bagi masyarakat mendapatkan buku untuk dibaca. Fasilitas dari pemerintah ini lantas membuat budaya membaca masyarakat Finlandia menjadi tinggi.
Untuk bisa meningkatkan literasi, kita perlu faktor yang yang menyebabkan rendahnya minat baca. Berikut 5 faktor yang mempengaruhi minat membaca dan cara meningkatkannya.
Peringkat kedua dari daftar negara dengan literasi tertinggi di dunia adalah Norwegia. Dikutip melalui laman BBPM Jatim Kemdiknud, negara Norwegia memiliki mutu pendidikan terbaik di dunia.
Salah satunya dari program pemerintah bertajuk Strategi Nasional Norwegia yang menjalankan dua kegiatan yang berkesinambungan, yakni pengembangan kemampuan profesional in-service dan kualifikasi para guru yang tinggi.
Literasi dari segi budaya membaca masyarakat masuk dalam program pengembangan kemampuan profesional in-service. Dimana di tahun 2003 dicetuskan kegiatan ‘Penyediaan Ruang untuk Membaca’ di semua sekolah.
Peringkat ketiga dari daftar negara dengan literasi tertinggi yang dirilis WMLN di tahun 2016 adalah Iceland atau Islandia. Dikutip melalui laman CNN Indonesia, budaya membaca sudah dimulai sejak Islandia merdeka.
Dalam buku bertajuk The Icelandic Sagas yang ditulis pada abad ke-13 menceritakan perjuangan kemerdekaan masyarakat di Islandia dan tidak terlepas dari budaya membaca.
Alhasil, membaca menjadi salah satu kegiatan yang dipandang menarik dan bernilai sejarah tinggi. Selain itu, dengan adanya subsidi dari pemerintah ke industri penerbitan sebesar 25% untuk proses produksi sejak tahun 2010 membuat harga buku lebih terjangkau.
Kebijakan ini membuat budaya membaca meningkat dan bahkan buku menjadi hadiah Natal yang paling banyak dipilih masyarakat Islandia. Akses mendapatkan buku juga mudah, tak hanya di toko buku dan perpustakaan. Akan tetapi juga di berbagai supermarket yang menjual aneka kebutuhan dapur.
Dikutip dari berbagai sumber, Denmark dikenal sebagai negara dengan kualitas pendidikan yang tinggi. Terutama dengan adanya dukungan fasilitas akses digital yang besar dari pemerintah kepada masyarakatnya.
Masyarakat di negara yang masuk jajaran negara dengan literasi tertinggi ini juga memiliki budaya unik bernama hygge. Dalam budaya ini, masyarakat akan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah baik membaca, mengobrol, maupun menonton film bersama.
Kemudahan masyarakat untuk mengakses pendidikan berkualitas, akses sumber literasi secara digital, dan budaya hygge tersebut. Membuat literasi di negara ini terbilang sangat tinggi.
Berikutnya ada negara Swedia. Negara ini juga masuk ke dalam daftar negara nordik dan memiliki budaya membaca yang tinggi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah memberikan bingkisan berupa buku pada keluarga yang baru memiliki bayi.
Program ini lantas membuat masyarakat akrab dengan buku dan mendorong membacakan buku sebagai pengantar tidur untuk anak mereka sejak usia dini. Selain itu, fasilitas perpustakaan di negara ini juga mengagumkan.
Salah satunya dari segi jumlah. Misalnya di Stockholm sendiri terdapat 51 perpustakaan yang melayani hanya 2.3 juta penduduk di kota tersebut. Hal ini membuat akses ke buku semakin mudah dan minat baca masyarakat meningkat.
Pengisi daftar negara dengan literasi tertinggi berikutnya adalah Swiss atau Switzerland. Hal ini sejalan dengan kualitas pendidikan yang diakui dunia sangat bagus bahkan terbaik di dunia.
Sejalan dengan kondisi tersebut, minat baca dan daya baca masyarakat di negara ini menjadi tinggi. Sebab muncul kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan wawasan yang beragam adalah aset berharga untuk sukses di negara tersebut.
Akses ke buku cetak maupun elektronik lewat literasi digital juga sangat baik. Sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan buku dan sumber ilmu pengetahuan lain yang mereka butuhkan.
Berikutnya adalah negara Belanda. Negara satu ini juga termasuk negara dengan literasi tinggi. Kualitas pendidikan di Belanda sudah sangat bagus dan memiliki sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung.
Mulai dari program pemberian kartu anggota perpustakaan kepada bayi usia 4 bulan sampai 18 tahun, kebiasaan memulai pelajaran di sekolah dengan membaca buku, dan ditambah dengan keberadaan 763 perpustakaan untuk melayani minat baca 17.6 juta penduduknya.
Selanjutnya adalah negara Jepang, meskipun dari data yang dirilis WMLN negara ini tidak masuk 10 besar sebagai negara dengan literasi tertinggi. Namun Negeri Sakura tetap memiliki literasi tinggi dibanding negara lain yang ikut dalam riset tersebut.
Budaya membaca menjadi alasan kenapa literasi di negara ini bisa tinggi. Ketika naik kendaraan umum, mayoritas akan sibuk membaca buku alih-alih memainkan gawai seperti di Indonesia.
Budaya membaca sangat tinggi sejak dulu di negara ini. Kualitas pendidikan dan ketatnya persaingan di dunia kerja menjadi alasannya. Kemudian ditunjang dengan jam buka toko buku yang lebih panjang dibanding swalayan dan supermarket.
Selain itu, keberadaan perpustakaan mudah ditemukan karena sudah ada 3.106 perpustakaan yang tersebar di negara ini. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang terbilang kecil disandingkan dengan ribuan perpustakaan membuat minat baca masyarakat menjadi tinggi.
Meningkatkan minat baca di suatu wilayah tidaklah mudah, ikuti Panduan Menumbuhkan Minat Baca, terutama di kalangan siswa dan mahasiswa.
Itulah beberapa daftar negara dengan literasi tertinggi mengacu pada data yang dirilis WMLN di tahun 2016. Bagaimana menurutmu? Apakah Indonesia bisa menyusul negara-negara di atas?
Jangan ragu untuk share insight tentang literasi ini ke rekan Anda. Jadikan program-program di negara dengan literasi tertinggi di atas sebagai bahan diskusi untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Semoga membantu!
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…