Information

Novel Sejarah Laris Di Pasaran – Tips Menulis

Anda memiliki bakat untuk menulis novel? Jika iya, perlu dilihat dulu. Lebih gemar menulis novel bergenre tentang apa? Misal, bergenre cinta-cintaan atau novel sejarah? Bakat menulis novel sejarah sekarang juga cukup banyak diminati. Apalagi sekarang sedikit pelajar yang melek ilmu sejarah.

Sesuai namannya, novel sejarah tetap fiksi, namun ada aroma sejarah. Jadi, dari segi penulisan juga ada unsur fiksi dan imajinatif dari penulis. Nah, bagaimana jika data tersebut diambil dari cerita baru? Sebenarnya bisa-bisa saja. Anda bisa menarik cerita dari fakta, namun ketika menuliskan dalam sebuah novel, maka Anda pun juga perlu memfiksikan.

Bentuk memfiksikan dalam ini misal dengan nama tokoh, atau dengan mengambil dan memfiksikan yang lain-lain. Nah, untuk lebih lanjut, penting nih mengulas lebih dalam, apa sih fiksi sejarah? Mari kita simak langsung disini.

Pengertian Fiksi Sejarah

Fiksi sejarah termasuk genre novel yang menceritakan masa lampau. Jadi konteksnya sejarah bukan secara secara catatan sejarah kenegaraan. Bisa juga berupa sejarah si penulis dimasa lampau, atau sejarah seseorang yang akan kita jadikan inspirasi dalam novel kita. Prinsip novel sejarah adalah ceritanya asli, ada beneran sejarahnya. Hanya tokohnya yang dibuat fiktif.

Nah, bisa juga loh Anda mengambil atau menulis novel sejarah yang diambil dari cerita sejarah yang sifatnya kenegaraan. Misal, ingin menceritakan sejarah perjalanan jenderal Sudirman atau siapapun itu. Atau mungkin, Anda ingin menuliskan sejarah tentang serangan 1 Maret.

Catatan Penting Saat Menulis Buku Novel Sejarah

Menulis novel sejarah memang lebih berhati-hati dan tidak boleh sembarangan. Kenapa? Jelas, karena cerita yang ditulis sudah tercatat dan memang ada data. Penulis juga dituntut lebih berhati-hati. Seorang penulis buku sejarah benar-benar melakukan kajian literatur dan wawancara dengan narasumber. Memang lebih berat dibandingkan menuliskan novel genre lain. Karena ketika menulis novel genre lain, bisa sebebas-bebasnya penulis menuliskan dan menyampaikannya.

Nah, oleh sebab itu, novel sejarah ini terbilang masih sedikit yang menuliskannya. Justru belum terlalu banyak inilah, Anda bisa memulai dan mengambil peluang dan kesempatan ini. Nah, berikut adalah beberapa tips dan cara yang bisa dijadikan persiapan.

1. Banyak-banyak Membaca

Karena konteksnya novel sejarah yang akan ditulis. Maka wajib hukumnya memperbanyak bahan bacaan. Kenapa? Jelas untuk menambah sudut pandang dan penguasaan materi. Kunci bagi seorang penulis novel adalah menjiwai. Jika tidak banyak membaca, kemampuan dalam menjiwai pun kurang, dan nantinya akan mempengaruhi daya tarik buku yang Anda terbitkan. Anda pun juga lebih mahir mengatur alur dan menata alur.

Khususnya ketika menulis buku sejarah. Ada satu hal yang mungkin tidak banyak orang tahu. Yaitu tentang cerita sejarah itu sendiri. Bagi orang awam, mungkin saja hanya tahu sejarah secara garis besarnya saja. Nah, tugas seorang penulis adalah mengetahui sejarah sedalam-dalamnya. Karena dengan begitu, Anda pun akan lebih mahil ketika hendak membolak-balikan alur novel sejarah Anda.

2. Berhati-hati Memilih Periode

Menarik tidaknya novel sejarah Anda juga akan ditentukan oleh kemampuan membangun plot atau periode. Karena konteksnya adalah menulis buku sejarah. Maka Anda perlu melihat dan benar-benar tahu betul periode tema sejarah yang hendak ditulis. Seringkali masalah yang hadir adalah, ketika penulis kurang menguasai betul sejarah tersebut, maka akan kesulitan dalam memilih dan menata periode sejarah lebih hidup menarik dan menarik perhatian. Ingat saat menulis buku novel sejarah, buatlah plot yang menarik perhatian calon pembaca. Sehingga pembaca benar-benar merasakan suasana di sana.

3. Menentukan Waktu dan Karakter Cerita

Setidaknya inilah yang perlu digarisbawahi, agar tulisan lebih berkarakter dan mantep. Ketika menulis buku sejarah, kita sedang tidak berbicara tentang romansa, cinta-cintaan, atau remaja gaul. TEtapi sedang menceritakan kisah lampau. Tentunya, sudut pandang, sikap dan perilakunya pun berbeda dengan karakter orang-orang sekarang.

Maka, seorang penulis pun juga memiliki pengetahui lingkungan, kebudayaan yang terjadi pada waktu. Penulis tidak seenakannya. Sebagai salah satu contoh akibat kurang pengetahuan dalam hal ini adalah cerita tentang film Sultan Agung. Dalam film tersebut sang raja menggunakan batik bermotif parang, namung ukurannya kecil. Padahal, sangat fundamental dan penting sekali penggunaan motif batik parang. Bagi seorang raja, motif batik parang menggunakan ukuran yang lebih besar. Hal-hal kecil seperti inilah yang perlu diperhatikan seorang penulis novel sejarah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan memang ini tanggungjawab besar bagi seorang penulis. Karena karakter tokoh itu sangat ditonjolkan, juga harusnya mencerminkan karakter si tokoh.

4. Tetap Menghidupkan Karakter Individu

Bagi seorang penulis novel harus tahu dan menyadari bahwa tokoh yang akan digunakan adalah individu. Sebagai seorang individu, tentunya tahu bagaimana karakter, budaya dan pastinya juga memiliki kehidupan personal. Hal-hal inilah yang juga perlu ditonjolkan, agar cerita lebih natural dan lebih hidup. Hal-hal kecil semacam inilah yang bisa Anda coba kembangkan dan dieksplorasi. Siapa tahu dengan menghidupkan cara-cara tersebut, justru menghidupkan impresi dan emosi para pembaca, terasa lebih dekat.

Sebenarnya ada cara lain menghidupkan karakter individu. Dan setiap penulis pasti memiliki caranya sendiri-sendiri untuk menghidupakan karakter mereka. Adapun tips menghidupkan karakter secara garis umumnya. Pertama, memberikan detail yang kuat. detail dalam ini bisa detail kisah hidup atau karakter hidupnya. Kedua, Memiliki karakter kuat dan jelas, agar si tokoh memiliki karakter yang lebih menonjol dan langsung dapat dikenali oleh pembaca. Tiga, tokoh harus konsisten, baik konsisten dalam penyebutan nama ataupun karakter. Keempat, seorang penulis harus menampilkan tokoh secara nyata, nyata karena sesuai dengan korelasi dengan cerita naskah itu.

5. Hindari Menjejalkan informasi berlebihan

Mentang-mentang menulis buku novel sejarah, lantas langsung menyertakan data-data yang begit banyak. Memang perlu menyantumkan hal tersebut, tetapi jika itu berlebihan menyantumkan juga kurang baik. Karena ditakutkan tidak terfokus pada isi novel tersebut. Beda cerita jika tulisan tersebut konteksnya untuk menulis dalam bentuk ensiklopedia, maka data dan ifnormasi yang penting boleh dimasukan sedetail dan sebanyak-banyaknya.

Seni menulis novel sejarah adalah menyantumkan data atau informasi secara tidak langsung. Secara bercerita. Jadi maksudnya tidak menyantumkan data dan informasi berlebihan adalah tidak ditulis dalam bentuk satu kalimat yang berisi data banyak. Tetapi sangat direkomendasikan untuk menuliskan dengan cara menyisipkan dibagian dalamnya secara alami dan natural.

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa menulis novel sejarah itu butuh ketrampilan dan pengetahuan lebih. Karena bisa menulis saja tidak cukup. Tetapi juga memiliki kemampuan dalam menyerap informasi dan kemampuan untuk melakukan penelitian ataupun kajian. Karena saat menulis buku novel sejarah melibatkan banyak kemampuan dan keterampilan dari penulis.

Dan memang hanya penulis novel sejarah yang memiliki jam terbang tinggi yang bisa menuliskan secara hidup. Bahkan, penulis yang memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan riset pun tidak menjamin buku novel tersebut terasa hidup dan enak dibaca. Intinya dan prinsipnya adalah butuh latihan dan pengalaman.

Nah, begitupun dengan Anda. Apabila Anda juga memiliki keinginan menjadi penulis novel sejarah. Anda pun juga perlu berlatih dan berlatih. Tak perlu pikirkan baik atau jelek, atau abaikan pemikiran akan laku tidak ya novel Anda di pasaran? Bagi penulis pemula, cukup tulis dan tuangkan gagasan dan pikiran. Seiring berjalannya waktu, aka nada banyak pesan dan masukan dari luar yang akan mengajarkan bagaimana menulis novel sejarah yang disukai oleh pembaca.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang novel, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Kontributor: Novia Intan

deepublish

Recent Posts

Penulisan Satuan yang Benar (Berat, Panjang, Luas, Waktu, Jumlah)

Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…

2 hari ago

Cara Mengetahui Tren Penelitian untuk Menentukan Topik

Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…

2 hari ago

6 Tips Visualisasi Data agar Mudah Dipahami Kalangan Pembaca

Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…

2 minggu ago

Penulisan Pasal dan Ayat yang Benar dalam Kalimat

Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…

2 minggu ago

Penelitian Grounded Theory : Jenis, Tahapan, Kelebihan, Contoh

Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…

2 minggu ago

Program Bantuan Akreditasi Program Studi Tahun 2024

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…

2 minggu ago