Menulis Buku

Padanan Kata dan Contoh yang Sering Digunakan

Pada saat mengembangkan gagasan atau ide pokok dalam sebuah paragraf, maka biasanya penulis akan menggunakan ragam padanan kata atau sinonim. Penggunaan sinonim banyak dilakukan untuk berbagai tujuan. 

Salah satunya untuk menghindari pengulangan kata yang sama sampai berkali-kali yang tentu menurunkan keterbacaan sebuah karya tulis. Menariknya, memahami pilihan sinonim dari suatu kata atau istilah ternyata tidak selalu mudah. 

Apalagi ada banyak sekali pilihan kosakata dalam bahasa Indonesia dan beberapa memang memiliki makna sama tetapi untuk konteks kalimat yang berbeda. Oleh sebab itu, memahami dengan baik apa itu sinonim dan contoh-contohnya sangatlah penting. 

Apa Itu Padanan Kata?

Hal pertama untuk dibahas adalah mengenai definisi dari padanan kata atau sinonim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata padanan memiliki definisi sebagai kata-kata yang sama maknanya dalam satu bahasa atau antara dua bahasa.

Secara sederhana, sinonim maupun padanan sebuah kata adalah kata yang memiliki kesamaan makna meskipun bentuknya berbeda. Terkait hal ini, sinonim kemudian dibagi menjadi beberapa jenis. 

Penggunaan sinonim dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan cukup umum untuk dilakukan. Tujuan dari penggunaannya juga berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. 

Misalnya, penulis A menggunakan sinonim untuk menghindari pengulangan kata sehingga mencegah penyusunan kalimat tidak efektif. Sementara penulis B memakai sinonim untuk memberi kesan estetik pada tulisannya agar lebih enak dibaca oleh pembacanya. 

Menggunakan sinonim dalam kegiatan menulis efektif meningkatkan kualitas karya tulis yang dibuat. Semakin paham pilihan kata dengan makna sama, maka semakin beragam bentuk sinonim yang masuk dalam tulisan tersebut. 

Fungsi Padanan Kata dalam Bahasa Indonesia

Melalui penjelasan secara sekilas di atas, Anda bisa memahami fungsi dari padanan kata. Secara umum ada beberapa fungsi yang diberikan oleh sinonim dalam kegiatan menulis, diantaranya:

1. Mencegah Pengulangan Kata

Fungsi yang pertama dari penggunaan sinonim dalam proses menulis adalah untuk mencegah pengulangan kata. Pada saat mengembangkan gagasan atau ide pokok suatu paragraf maka akan menyebutkan beberapa kata sampai beberapa kali. 

Kadang kala, menyebut suatu kata sampai beberapa kali memberi kesan boros kata dan menjadikan kalimat tidak lagi efektif. Sekaligus menurunkan keterbacaan sehingga pembaca kurang menikmati tulisan tersebut dan sulit memahaminya. 

Menghindari kemungkinan seperti ini, maka menggunakan sinonim sangat disarankan sehingga menurunkan pengulangan kata dan menjadikan kalimat lebih efektif untuk meningkatkan keterbacaan tulisan. 

2. Menambah Variasi pada Kalimat

Fungsi yang kedua dari penggunaan padanan kata dalam menulis karya adalah untuk menambah variasi pada kalimat. Sejalan dengan penjelasan di poin sebelumnya, penggunaan sinonim akan membuat suatu kata ditulis ulang dalam bentuk lain. 

Sehingga meskipun diulang, pembaca tidak akan menyadarinya karena disajikan dalam bentuk kata yang berbeda tetapi makna tetap sama. Hal ini akan membuat kalimat lebih variatif, tidak monoton, dan menurunkan resiko pembaca mengalami kebosanan. 

Jadi, jika selama ini menerima kritik karya tulis Anda dipandang berat dan membosankan. Bisa jadi karena belum memaksimalkan penggunaan ragam padanan suatu kata. Sehingga, langkah ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keterbacaan tulisan yang dibuat. 

Gunakan Tesaurus untuk mencari variasi kata, pelajari selengkapnya melalui Tesaurus, Solusi Temukan Alternatif Kata Bagi Penulis.

3. Memudahkan Proses Parafrase

Fungsi yang ketiga dari penggunaan maupun penguasaan ragam padanan kata adalah memudahkan proses parafrase. Menggunakan sinonim menjadi salah satu teknik yang umum digunakan penulis dalam proses parafrase. 

Secara sederhana, parafrase adalah kegiatan menulis ulang suatu kalimat dari sumber (karya orang lain) menggunakan bahasa sendiri tanpa mengubah makna. Pemilihan sinonim akan mengubah bentuk kalimat, tapi makna masih sesuai kalimat aslinya. 

Menguasai ragam sinonim tentu penting bagi seorang penulis, khususnya penulis karya ilmiah. Sebab memang akan sangat sering melakukan parafrase pada saat menulis kutipan, khususnya kutipan tidak langsung untuk menurunkan similarity indeks. 

Pelajari secara mendalam parafrase untuk mempermudah Anda dalam menulis karya ilmiah:

Contoh Padanan Kata dalam Kalimat

Setelah memahami apa itu padanan kata, kenapa penting untuk memahami penggunaannya, dan lain sebagainya. Maka penting juga untuk mengenal ragam padanan suatu kata untuk memperkaya perbendaharaan kata. 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh padanan suatu kata atau sinonim lengkap dengan penggunaannya pada kalimat: 

  1. Pintar = Pandai
  • Andi termasuk anak yang pintar di sekolah sampai sering dapat ranking.
  • Anita pandai sekali berkata-kata, sampai dia berbohong pun tidak ada yang sadar.
  1. Realita = Kenyataan
  • Kondisi realita di lapangan cenderung lebih mengenaskan dibanding artikel berita.
  • Sebagai manusia harus bisa menerima kenyataan sebab menjadi takdir dari Tuhan.
  1. Paras = Wajah
  • Siti memiliki paras yang cantik, hingga banyak pria menaruh hati kepadanya.
  • Kulit wajah harus rutin dirawat agar senantiasa sehat dan bebas masalah.
  1. Primer = Utama
  • Pendidikan dasar menjadi kebutuhan primer bagi seluruh lapisan masyarakat.
  • Mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Wandi menjadi pilihan utama para karyawan.
  1. Mengguyur = Menyiram
  • Hujan deras mengguyur wilayah Talun sejak selama hingga menimbulkan banjir dangkal.
  • Ibu rutin menyiram tanaman di area halaman sampai semua tumbuh subur dan segar.
  1. Target = Sasaran
  • Dalam kegiatan berburu, ayah memiliki target mendapat 2 ekor burung.
  • Program pendanaan dari DIkti Ristek memiliki sasaran kalangan dosen terutama dosen tetap.
  1. Sandang = Pakaian
  • Memenuhi kebutuhan sandang maupun papan adalah prioritas seluruh masyarakat di Indonesia.
  • Memakai pakaian yang bersih dan rapi adalah kebutuhan sekaligus kewajiban untuk menjaga reputasi.
  1. Hewan = Binatang
  • Ikan paus termasuk jenis hewan mamalia, sebab melahirkan anak bukan bertelur.
  • Ikan paus termasuk jenis binatang mamalia, sebab melahirkan anak bukan bertelur.
  1. Asumsi = Opini
  • Ketika mengucapkan suatu hal sebaiknya punya dasar kuat agar tidak dipandang asumsi belaka.
  • Sebagai dosen, Pak Andi tergolong rajin menulis dan mempublikasikan artikel opini yang terbit di sejumlah surat kabar.
  1. Nyaris = Hampir
  • Nyaris terlambat ke sekolah, Ani berangkat sambil berlari kencang.
  • Karena kurang teliti, Ibu hampir terserempet sepeda motor saat ke pasar tadi pagi.
  1. Orisinil = Asli
  • Menggunakan produk orisinil menjadi kewajiban setiap konsumen untuk melindungi pemilik brand.
  • Karya tulis yang dimuat sebuah koran adalah karya asli seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro di UGM.
  1. Cantik = Ayu
  • Tak hanya baik hati, Ibu Ida juga dikenal punya wajah yang cantik.
  • Lahir dengan wajah yang ayu sejak lahir membuat Anita disukai banyak pria.
  1. Gemuk = Gendut
  • Kurang sabar, Rita pada akhirnya tetap gemuk karena sering gagal diet.
  • Memiliki tubuh yang gendut bukan kejahatan, sehingga tidak pantas dijadikan olokan.
  1. Aroma = Bau
  • Menggunakan wewangian khusus, aroma harum tercium di seluruh ruangan.
  • Lama tidak dibersihkan, bau kamar mandi menjadi kurang sedap.
  1. Merambah = Menjangkau
  • Banyak kasus viral terkait kinerja Bea Cukai, sorotan publik merambah pada harta kekayaan Dirjen Pajak.
  • Membantu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Kemendikbud menetapkan biaya UKT yang terjangkau.
  1. Ayah = Bapak
  • Waktu berlalu dengan cepat, Adi yang sepertinya baru masuk sekolah sekarang sudah menjadi seorang ayah.
  • Bapak mengantar ibu ke Surabaya naik kereta.
  1. Kawasan = Wilayah
  • Semarang memiliki beberapa kawasan industri, salah satunya di sekitaran daerah Candi.
  • Wilayah timur Indonesia dikenal memang gersang, akan tetapi menjadi sumber mineral yang kaya.
  1. Dampak = Efek
  • Mengkonsumsi makanan berlemak dalam jumlah besar bisa memberi dampak pada obesitas.
  • Minum obat apapun memang memberi efek samping tersendiri, maka penting untuk mengikuti resep dokter.
  1. Matahari = Mentari
  • Hari ini, matahari bersinar terang tidak seperti kemarin yang seharian mendung.
  • Sinar mentari pagi tampak sangat cantik hari ini.
  1. Bisa = Dapat
  • Lulus dari perguruan tinggi bisa menjadi modal bagi seseorang mendapat pekerjaan dengan gaji yang layak.
  • Mengikuti kursus komputer dapat dijadikan pilihan untuk mengasah keterampilan yang berguna di masa mendatang.
  1. Berisik = Gaduh
  • Setiap kelas yang ditinggal oleh guru biasanya sangat berisik.
  • Tetangga sepertinya sedang bertengkar sampai menimbulkan suasana gaduh sejak kemarin.
  1. Asa = Harapan
  • Timas Indonesia memiliki asa agar dapat melaju sampai final.
  • Semua orang tentu memiliki harapan untuk bisa sukses dalam hidupnya.
  1. Bohong = Dusta
  • Dimas menjadi anak yang dikenal suka bohong, termasuk ke orang tuanya sendiri.
  • Setiap kali mulutnya terbuka, hanya dusta yang akan disampaikan ke lawan bicaranya.
  1. Bibi = Tante
  • Bibi disebut ibu sangat pintar dan bisa menjadi dosen di sebuah kampus besar.
  • Menjadi salah satu tante kaya, Adit bahagia mendapat uang saku yang jumlahnya lumayan.
  1. Paman = Om
  • Ibu bercerita jika dulunya paman adalah orang kaya, tapi sekarang kondisinya justru terbilang miskin.
  • Om Dendi diketahui sedang bertugas ke Kendari untuk 12 bulan.
  1. Takaran = Dosis
  • Supaya enak, memasak harus memperhatikan takaran bumbu dan bahan yang digunakan.
  • Resep dokter membantu menentukan dosis yang benar-benar tepat dari obat yang dikonsumsi pasien.
  1. Bantuan = Donasi
  • Bea Cukai diketahui sempat menahan bantuan keyboard dari Korea Selatan selama beberapa tahun.
  • Aksi menggalang donasi dilakukan mahasiswa UI untuk membantu korban banjir.
  1. Dana = Biaya
  • Kebutuhan dana pendidikan yang tidak sedikit menuntut orang tua menabung sejak dini.
  • Biaya hidup semakin mahal, gaji karyawan di Indonesia sering tergerus inflasi.
  1. Perspektif = Sudut Pandang
  • Kecerdasan Adi membuatnya selalu memiliki perspektif yang berbeda dalam menghadapi masalah.
  • Teliti dalam menentukan sudut pandang membantu penulis menghasilkan tokoh yang kuat dan alur yang jelas.
  1. Laris = Laku
  • Berharap dagangan laris, ibu memilih bahan terbaik untuk dijual.
  • Baru buka toko, semua barang sudah laku terjual.
  1. Panduan = Pedoman
  • Mendukung kelancaran program pendanaan, Dikti merilis buku panduan.
  • Berpegang pada pedoman yang jelas mencegah terjadinya masalah di kemudian hari.
  1. Meninggal = Mati
  • Ada tikus mati di jalan.
  • Nenek diketahui meninggal tahun lalu karena stroke.
  1. Telaten = Teliti
  • Dikenal telaten, Ida sukses menjadi pelaku industri kreatif.
  • Perlu teliti agar semua pekerjaan kali ini selesai dengan baik.
  1. Surga = Firdaus
  • Semua orang tentu berharap usai meninggal bisa masuk ke surga.
  • Berdoa menjadi penghuni firdaus, paman selalu berusaha menghindari dosa.
  1. Gembira = Bahagia
  • Mendapat nilai yang tinggi, Ari terlihat gembira bukan main.
  • Hidup bahagia pada dasarnya sederhana, kita saja yang membuatnya rumit.
  1. Sedih = Duka
  • Setiap orang pasti sedih ketika harus kehilangan orang yang dicintai.
  • Didera duka yang silih berganti, bibi terlihat tetap tegar.
  1. Buruk = Jelek
  • Melakukan perbuatan yang buruk bisa membuat seseorang menjadi public enemy.
  • Tidak masalah punya fisik jelek, asalkan tidak dengan hatinya.
  1. Sukar = Sulit
  • Setiap ujian hidup terkesan sukar dihadapi, aktualnya semua manusia berhasil melaluinya.
  • Mendapatkan soal yang sulit sempat membuat Dedi kewalahan.
  1. Ampuh = Manjur
  • Memakai produk eksfoliasi yang sedang viral, ternyata ampuh hempas noda hitam di wajah.
  • Minum obat yang tepat cenderung manjur dibanding asal-asalan memilih obat.
  1. Bangkit = Bangun
  • Usai diterpa musibah, ibu terlihat mulai bangkit dari keterpurukan.
  • Punya kebiasaan buruk bangun siang, Adit berusaha untuk mengurangi jam begadang.
  1. Angkuh = Sombong
  • Lahir menjadi orang kaya bahkan sejak masih menjadi janin, Risa dikenal sosok yang angkuh.
  • Tidak perlu sombong dengan kecantikan, karena tidak selalu bebas masalah hidup.
  1. Adab = Santun
  • Ilmu harus sejalan dengan adab untuk mendapatkan respek dari semua orang.
  • Bersikap santun dimanapun kita berada adalah hal penting.
  1. Bawah = Rendah
  • Diguyur hujan sejak semalam, banjir di wilayah ini terbilang rendah.
  • Bernaung di bawah gubuk reyot, Ita berhasil menjaga tubuhnya tetap kering dari hujan.
  1. Ahli = Pakar
  • Memilih kuliah sampai S3, Ari kini menjadi ahli geologi.
  • Menekuni pada satu bidang keilmuan membantu seseorang menjadi pakar di bidang tersebut.
  1. Akselerasi = Percepatan
  • Memiliki otak yang cender, Rosita bisa masuk ke program kelas akselerasi dan lulus lebih cepat.
  • Ikut program beasiswa bisa menjadi solusi percepatan studi lanjut tanpa kendala biaya.
  1. Anak = Buah Hati
  • Anak adalah anugerah yang tentu perlu dijaga, dilindungi, dan dipenuhi kebutuhannya.
  • Lama menanti kehadiran buah hati, pasangan ini akhirnya bisa menimang anak pertama.

Selain beberapa contoh di atas, berikut juga menjadi beberapa contoh dari padanan kata yang bisa dipahami untuk menambah perbendaharaan kata: 

  • Akurat = Seksama
  • Waktu = Masa
  • Zaman = Era
  • Ganteng = Tampan
  • Zona = Area
  • Yakin = Percaya
  • Warna = Rona
  • Warga = Penduduk
  • Wujud = Bentuk
  • Jahat = Kejam
  • Warta = Berita
  • Wanita = Perempuan
  • Pria = Laki-Laki
  • Usaha = Upaya
  • Versus = Lawan
  • Ventilasi = Jendela
  • Verifikasi = Pembuktian
  • Uang = Duit
  • Umum = Biasa
  • Unik = Aneh
  • Valid = Sahih
  • Tulus = Ikhlas
  • Terang = Cerah
  • Tua = Lama
  • Suka = Senang
  • Karyawan = Pegawai
  • Pioner = Perintis
  • Miskin = Melarat
  • Mediator = Perantara
  • Misteri = Rahasia
  • Hantu = Makhluk Halus
  • Murah = Terjangkau
  • Hemat = Irit
  • Lelah = Capek
  • Lemah = Rapuh atau Ringkih
  • Lambat = Pelan
  • Kuat = Tangguh
  • Lucu = Jenaka
  • Kecil = Mungil atau Mini
  • Besar = Akbar
  • Instruktur = Pelatih
  • Interaksi = Hubungan
  • Jahat = Kejam
  • Kaya = Berkecukupan
  • Injeksi = Suntik
  • Harmonis = Serasi
  • Fenomena = kenyataan
  • Estimasi = Perkiraan
  • Epilog = Penutup
  • Embargo = Larangan
  • Enak = Lezat
  • Ekspansi = Perluasan

Selain 100 contoh padanan kata atau sinonim di atas, tentunya masih banyak lagi kosakata lain dalam bahasa Indonesia yang memiliki sinonim. Memahami sinonim yang sangat beragam bisa membantu kegiatan menulis dan parafrase. 

Jika Anda mengalami kesulitan untuk memiliki waktu dalam melakukan parafrase. Tidak perlu cemas karena Anda bisa menggunakan Jasa Parafrase Konversi dari Penerbit Deepublish. Lewat layanan ini akan dibantu proses parafrase oleh tim ahli, berpengalaman, dan bersertifikasi BNSP. 

Sehingga, parafrase lebih maksimal dan Anda bisa fokus mengerjakan hal urgen lainnya. Cek informasi lebih lanjut mengenai Jasa Parafrase Konversi Penerbit Deepublish selengkapnya. Sudah ada ratusan akademisi yang menggunakan layanan ini dan bisa menerbitkan buku ber-ISBN. Yuk, daftarkan diri Anda sekarang juga!

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

4 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago