Bijak dan tepat dalam menyusun paragraf pertama atau paragraf pembuka dari naskah buku yang sedang digarap akan sangat membantu menarik minat para pembaca untuk mengetahui isi buku tersebut secara keseluruhan.
Sebaliknya, paragraf pembuka yang sudah membuat pembaca bosan dan kehilangan minat akan ditinggalkan dan pembaca mulai bergerilya mencari buku lainnya. Lalu, seperti apa cara menyusun paragraf pembuka pada naskah buku? Berikut informasinya.
Paragraf pertama atau paragraf pembuka dalam sebuah buku menjadi bagian yang pertama kali dibaca oleh pembaca. Pada paragraf inilah, pembaca akan menimbang untuk melanjutkan proses membaca atau memutuskan sebaliknya.
Jadi, salah satu kunci untuk menarik minat baca dari pembaca buku adalah menyusun paragraf pembuka dengan baik dan menarik. Bagi Anda yang menulis buku ilmiah, berikut beberapa tips agar paragraf pembuka bisa berkesan dan menarik minat para pembaca:
Tips pertama dalam menyusun paragraf pembuka yang menarik adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada pembaca. Lewat pertanyaan, pembaca akan tergugah untuk bisa menjawabnya.
Kemudian menyadari betul, bahwa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut adalah membaca keseluruhan isi buku. Cara ini terlihat sederhana, tetapi memang terbukti cukup efektif dalam menarik minat pembaca.
Supaya tidak bingung harus mengajukan pertanyaan bagaimana di paragraf pembuka. Berikut beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan:
Tips kedua dalam menyusun paragraf pertama yang menarik adalah menyajikan fakta. Terutama fakta yang menarik, yang mengejutkan, di luar prediksi, dan sejenisnya.
Sehingga pembaca langsung merasa buku yang sedang dibaca berbeda dengan buku lainnya. Secara otomatis akan meningkatkan minat mereka untuk membaca keseluruhan isi buku.
Berikut contoh susunan paragraf pembuka pada buku ilmiah yang berisi fakta menarik untuk menarik minat pembaca:
Tips berikutnya dalam menyusun paragraf pertama yang menarik adalah membuka dengan kutipan. Terutama kutipan yang relevan dengan topik pembahasan utama pada buku. Sekaligus kutipan yang bisa menarik minat maupun emosi pembaca.
Mencantumkan kutipan dan diikuti dengan penjelasan singkat mengenai relevansi kutipan tersebut dengan isi buku. Rupanya cukup efektif menarik minat pembaca. Sebab menjadikan paragraf pembuka lebih menarik dibanding teknik biasa. Berikut beberapa contohnya:
Kutipan klasik dari bapak kedokteran ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara pangan, obat, dan kesehatan manusia sejak ribuan tahun lalu. Hingga kini, prinsip tersebut masih relevan, khususnya ketika masyarakat di berbagai belahan dunia kembali melirik obat herbal
Pernyataan ini menegaskan bahwa inti pendidikan bukan sekadar menghafal, melainkan membentuk cara berpikir kritis. Dalam konteks inilah, sistem pendidikan modern ditantang untuk melampaui metode konvensional dan menumbuhkan generasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Buku ini hadir untuk membahas strategi, tantangan, dan inovasi yang dapat membawa pendidikan ke arah tersebut.
Tips berikutnya adalah membuat paragraf awal dengan menceritakan pengalaman pribadi penulis. Khususnya pengalaman pribadi yang relevan dengan topik atau isi buku yang sedang disusun.
Menceritakan pengalaman pribadi membantu pembaca memahami latar belakang penulisan buku. Pengalaman ini bisa jadi menginspirasi mereka, mengingatkan mereka akan kondisi dan pengalaman diri sendiri, dll. Berikut contohnya:
“Beberapa tahun lalu, saya menyaksikan sendiri bagaimana seorang tetua di desa menggunakan rebusan daun kumis kucing untuk mengatasi keluhan ginjal. Saat itu, saya heran mengapa ramuan sederhana bisa memberikan efek nyata. Pengalaman inilah yang kemudian mendorong saya meneliti lebih jauh tentang potensi obat herbal. Buku ini lahir dari perjalanan riset tersebut, sekaligus menjawab pertanyaan besar: sejauh mana khasiat herbal dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah?”
Tips kelima dalam menyusun paragraf pertama yang berhasil menarik minat pembaca adalah menjelaskan masalah yang pelik. Bisa juga menjelaskan suatu masalah yang punya urgensi tinggi dan menjadi latar belakang penelitian atau penulisan buku.
Cara ini membantu pembaca memahami ada suatu masalah yang perlu diketahui lebih banyak orang. Kemudian disadari pertama kali oleh penulis dan buku yang disusun mencoba menjelaskan masalah tersebut dan solusinya sesuai hasil penelitian. Berikut contohnya:
“Setiap tahun, anggaran pendidikan di Indonesia terus meningkat, tetapi kualitas hasil belajar siswa masih jauh dari harapan. Laporan PISA menunjukkan kemampuan literasi dan numerasi pelajar Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia. Kondisi ini menimbulkan masalah pelik: bagaimana mungkin investasi besar dalam pendidikan tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan mutu pembelajaran? Buku ini berusaha menguraikan akar persoalan tersebut sekaligus menawarkan strategi untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara berkelanjutan.”
Baca Juga: 9 Pola Pengembangan Paragraf untuk Sajikan Ide Tulisan
Tips keenam adalah menyusun paragraf pertama yang menjelaskan manfaat atau menjanjikan manfaat bagi pembaca pasca membaca isi buku. Janji ini akan menarik minat pembaca, karena mereka merasa tertantang untuk membuktikan janji penulis tersebut. Berikut contohnya:
“Setelah mempelajari bab ini pembaca dapat memahami tentang pengertian PHP, sejarah, cara Kerja, kelebihan dan kekurangannya, paket instalasi, dan cara instalasi editor (IDE) untuk menulis kode program PHP, dalam hal ini Sublime.”
Tips selanjutnya adalah menyusun paragraf pembuka yang bisa menarik emosional dari pembaca. Artinya, pembaca diajak untuk merasakan suatu masalah dan suatu kondisi kurang nyaman dari seseorang atau kelompok masyarakat.
Sehingga emosional mereka tersentuh dan tertarik membaca isi buku keseluruhan untuk memahami betul kondisi masyarakat yang dipaparkan oleh penulis. Berikut contohnya:
“Di pelosok negeri, ada anak-anak yang bersekolah dengan penuh harapan, meski harus duduk di ruang kelas beratap bocor dan berdinding bambu. Mereka tetap tersenyum, meski masa depan mereka belum tentu secerah anak-anak di kota. Kesenjangan inilah yang mengetuk hati kita semua: bagaimana memastikan pendidikan benar-benar menjadi hak, bukan sekadar janji?”
Tips selanjutnya dalam menyusun paragraf pertama yang menarik minat pembaca adalah menjelaskan bahwa penulis memahami kondisi dan kebutuhan pembaca tersebut. Artiya, buku yang disusun akan sesuai dengan kebutuhan para pembaca.
Misalnya pembaca masih sulit menemukan buku yang membahas topik A, masih sulit mendapatkan informasi tentang metode pengajaran tertentu, dan sebagainya. Berikut contohnya:
“Banyak orang ingin beralih ke gaya hidup sehat, tetapi sering kali bingung harus mulai dari mana. Informasi yang beredar di internet justru sering membingungkan karena tidak semuanya didukung data ilmiah. Buku ini hadir untuk membantu Anda memilah informasi, memahami dasar ilmiah kesehatan, sekaligus memberikan panduan praktis yang bisa diterapkan sehari-hari.”
Tips lain yang bisa diterapkan agar berhasil menyusun paragraf pertama yang menarik minat pembaca adalah menyusun kalimat berisi analogi. Artinya, paragraf berisi suatu analogi yang berkaitan dengan topik atau isi buku.
Cara ini, membantu pembaca mendapatkan minat yang tinggi untuk melanjutkan pembaca. Sebab baru memahami bahwa ada analogi yang membahas suatu topik pada buku dan relevan dengan kebutuhan atau pengalaman pribadinya. Berikut contohnya:
“Sistem pendidikan bisa diibaratkan sebagai sebuah taman. Jika tanahnya subur, benih apa pun akan tumbuh; jika tanahnya tandus, pupuk sebanyak apapun tidak cukup. Begitu pula, pendidikan tidak hanya soal memberi materi pelajaran, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan anak didik. Buku ini mencoba menelaah bagaimana ‘ekosistem pendidikan’ dapat dibangun dengan seimbang.”
Jika beberapa contoh di setiap poin tips menyusun paragraf pertama di atas terasa belum cukup. Maka berikut beberapa contoh paragraf pembuka dari beberapa buku ilmiah yang sudah terbit dan menjaring cukup banyak pembaca:
Setelah mempelajari bab ini pembaca dapat memahami tentang pengertian PHP, sejarah, cara Kerja, kelebihan dan kekurangannya, paket instalasi, dan cara instalasi editor (IDE) untuk menulis kode program PHP, dalam hal ini Sublime.
1.1. Pengertian PHP
Menurut Sibero (2012:49), “РHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Menurut Kustiyahningsih (2011:114), “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat Bersifat server side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan kode program dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.
Saluran reproduksi manusia mempunyai peran penting dalam proses kehidupan manusia. Organ reproduksi diperlukan untuk menghasilkan keturunan. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Organ reproduksi manusia baik pada pria dan wanita mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda dan berkembang sesuai siklus kehidupan manusia.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan pubertas. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, diantaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen.
Bolu kukus termasuk salah satu jenis kue yang sudah lama dikenal dan mudah didapatkan di toko-toko, pasar tradisional maupun supermarket dengan berbagai kualitas mulai dari kualitas tingkat rendah sampai kualitas tingkat tinggi yang dapat dinikmati kelezatannya oleh semua kalangan usia baik anak-anak, dewasa,orang tua, maupun manula karena bolunya empuk, tampilannya yang cantik merekah dengan semburat warna yang menarik dan aroma yang harum serta berasa manis. Bolu kukus adalah kue yang dibuat dari tepung terigu, gula pasir, telur ayam, air dan emulsifier yang dicampur sampai mengembang yang diselesaikan dengan cara dikukus.
Kata konservasi sering kali diartikan sebagai pelarangan atau penundaan untuk menggunakan atau memanfaatkan sumber daya alam. Terkadang, konservasi diartikan dengan membiarkan begitu saja segala bentuk sumber daya alam. Tentu saja pemahaman tersebut tidaklah tepat. Konservasi secara umum adalah pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan, pelestarian, dan peningkatan terhadap daya dukung dan produktivitas sumber daya alam. Konservasi tanah dan air bukan pelarangan atau penundaan pemanfaatan sumber daya tanah dan air. Konservasi tanah pada prinsipnya adalah tindakan menyesuaikan teknik pemanfaatan tanah dengan kemampuan tanah, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan dalam jangka panjang atau dengan kata lain produktivitasnya tetap berkesinambungan.
Menunjang aktivitas dan kebutuhan hidup pokok sehari-hari, manusia perlu mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi. Pangan berprotein tinggi dapat diperoleh dari hewani selain nabati. Pangan hewani memiliki komponen asam amino esensial yang sempurna. Pangan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dikonsumsi manusia untuk menunjang hidup pokok maupun berproduksi dan menunjang metabolisme tubuh lainnya. Pangan dapat berasal dari produk hewani yang telah diolah (pangan olahan) maupun yang belum diolah (pangan segar). Pangan olahan yang ditujukan untuk golongan kesehatan tertentu dinamakan pangan fungsional. Pangan fungsional dibuat karena mengandung komposisi senyawa tertentu yang mempunyai fungsi kesehatan tertentu.
Itulah beberapa contoh paragraf pertama yang ada di dalam buku-buku ilmiah yang sudah terbit. Melalui contoh-contoh tersebut tentu bisa memberi inspirasi agar paragraf awal yang disusun juga berhasil menarik minat pembaca.
Baca juga artikel terkait paragraf:
Diagram lingkaran atau disebut juga sebagai pie chart menjadi salah satu model visualisasi data yang…
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan proposal usulan, peneliti atau dosen perlu merumuskan rumusan masalah. Rumusan…
Pada saat menulis nominal uang dalam bilangan cacah besar, penulisa biasanya banyak yang kebingungan karena…
Salah satu ciri khas dari surat resmi adalah terdapat nomor surat. Sudahkah Anda mengetahui bagaimana…
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, Anda perlu memahami perbedaan skala likert dan ordinal. Skala likert dan…
Sudahkah Anda mengetahui kapan metode kuantitatif dan kualitatif digunakan? Mengetahui hal ini tentu sangat penting…