Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah resmi meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi V atau EYD Edisi 5.
EYD tentu bukan hal asing bagi masyarakat di Indonesia, sebab dari sinilah setiap orang bisa mengetahui kata baku dan tidak baku. Sekaligus bagaimana tata cara penulisannya. Bagi mereka yang terjun di dunia kepenulisan dan penerbitan, dijamin sangat familiar.
EYD sempat dihapus oleh pemerintah Indonesia yang kemudian digantikan dengan PUEBI, hal ini dilakukan pada tahun 2016 lalu. Namun, memasuki tahun 2022 EYD kemudian dihidupkan kembali dengan beberapa perubahan dan pengembangan. Selanjutnya PUEBI dihapus atau tidak digunakan kembali.
Sesuai dengan yang disampaikan sekilas di awal, EYD oleh pemerintah. Tepatnya oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sekaligus oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diluncurkan versi terbaru. Yakni EYD Edisi V.
Peluncuran EYD Edisi V ini sendiri diselenggarakan pada Kamis (18/08) di Jakarta. Acaranya sendiri dihadiri oleh sejumlah pihak penting. Acara peluncuran ini juga diketahui dilaksanakan di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa
Adapun pihak-pihak yang hadir adalah Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, jajaran pimpinan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta para awak media yang ikut diundang dalam peluncuran tersebut.
Acara peluncuran EYD Edisi V ini diinformasikan merupakan salah satu wujud komitmen dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan.
Sehingga dengan diluncurkannya edisi yang terbaru dari EYD sekaligus sebagai bentuk penggunaan kembali EYD sejak tahun 2016. Adalah membantu meningkatkan kualitas layanan badan tersebut dan kualitas bahasa dan sastra di tanah air.
Harapannya, kualitas bahasa dan sastra bisa terus berkembang dan kemudian bisa menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Masyarakat kemudian akan mendapatkan ragam bahasa dan sastra yang memiliki kualitas lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga:
Tata Bahasa: Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, Jenis, dan Contoh Pemakaiannya
80+ Contoh Konjungsi Antarkalimat
Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Acara peluncuran EYD Edisi V yang diselenggarakan pada 18 Agustus 2022 diketahui bertepatan dengan peringatan 50 Tahun Penetapan EYD. Sesuai dengan catatan sejarah, EYD pertama kali ditetapkan oleh pemerintah pada 16 Agustus 1972.
Tidak dapat dipungkiri kehadiran EYD ikut membantu masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia secara luas dengan baik dan benar. Baik digunakan secara lisan maupun tulisan.
Dulu, penggunaan bahasa dan sastra masih belum ada ketentuan umum sehingga banyak dijumpai perbedaan di daerah-daerah dan berbagai wilayah. Setelah EYD ditetapkan, maka ada keseragaman dalam penggunaan bahasa Indonesia.
EYD inilah yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia seperti yang umum digunakan dan dikenal masyarakat Indonesia seperti sekarang. EYD sendiri di dalam Edisi V dijelaskan oleh pihak Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dilakukan penambahan dan perubahan. Berikut detailnya:
Selain ada perubahan dan penambahan seperti yang dijelaskan sebelumnya, peluncuran EYD Edisi V juga dilakukan pengembangan akses. Dimana disajikan dalam versi online yang mudah diakses masyarakat. Yakni dalam bentuk website di ejaan.kemdikbud.go.id.
Masyarakat kini bisa menggunakan layanan pengecekan ejaan dan tulisan secara online melalui laman tersebut. Selain itu, pihak Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam acara yang sama juga meluncurkan tema, subtema, slogan, dan logo Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII.
Adapun Slogan Kongres Bahasa Indonesia XII Tahun 2023 adalah “Adibasa, Adiwangsa” yang diwujudkan dalam tema “Literasi dalam Kebhinekaan untuk Kemajuan Bangsa”. Lewat pengembangan ini diharapkan kualitas bahasa Indonesia lebih baik dari sebelum-sebelumnya
Artikel Terkait:
Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya
Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi
21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…