Daftar Isi
Pengertian Literasi, Jenis, Tujuan, Manfaat, Contoh, dan Prinsipnya – Sering kita dengar jargon “salam literasi”, atau ungkapan yang menunjukkan bahwa Indonesia kurang literasi. Ya, mungkin bagi sebagian orang sudah memahami apa itu literasi, namun bagi sebagian orang mungkin juga hanya familiar dengan namanya namun belum paham apa artinya.
Jika Anda termasuk golongan yang kedua, maka artikel ini adalah jawaban bagi keingintahuan Anda. Di sini Anda akan dijelaskan seputar pengertian literasi, jenis, tujuan, manfaat, prinsip hingga contohnya. Supaya tidak berlama-lama, mari kita ulas satu persatu.
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.
Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, sekarang definisi baru dari literasi menunjukkan pengertian baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya.
Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.
Dan secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatur” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Supaya Anda lebih memahami pengertian literasi, berikut adalah sumber dari para ahli.
Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan membaca.
Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.
Menurut Jack Goody, Literasi adalah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis.
Menurut kamus online Merriam – Webster, Literasi ialah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”, Pengertian literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Menurut NAEYC, Literasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mendorong anak-anak untuk berkembang sebagai pembaca serta penulis sehingga dalam hal ini sangat membutuhkan yang namanya interaksi dengan seseorang yang menguasai literasi.
Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis.
Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.
Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia
Adanya paradigma literasi ini tentu bukan tanpa tujuan yang nyata. Melihat dari berbagai pengertian yang telah disebutkan diatas oleh para ahli dapat diambil beberapa tujuan literasi antara lain yaitu:
Baca juga : Cara Meningkatkan Keterampilan Menulis agar Lebih Berintegritas
Selain memiliki tujuan, literasi juga memiliki beberapa manfaat bagi kita semua, diantaranya:
Mengacu pada pengertian serta tujuan dari literasi yang sudah dijelaskan di atas, literasi bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:
Literasi dasar bisa didefinisikan sebagai kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengar, dan berhitung.
Tujuan dari literasi dasar ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan individu dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
Literasi perpustakaan bisa dipahami sebagai kemampuan dalam memahami serta membedakan karya tulis fiksi maupun non fiksi, memahami bagaimana cara menggunakan katalog dan indeks, hingga kemampuan untuk memahami informasi pada saat membuat suatu karya tulis dan penelitian.
Literasi media bisa dipahami sebagai kemampuan untuk mengetahui dan membaca berbagai jenis media, baik media elektronik, cetak, dan lain sebagainya, serta memahami cara menggunakan media-media tersebut.
Literasi teknologi dapat dipahami sebagai seperangkat kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti hardware dan software, serta mengerti bagaimana cara menggunakan internet, hingga memahami etika dalam memanfaatkan sebuah teknologi.
Pengertian literasi visual adalah pemahaman dan kemampuan dalam menginterpretasikan dan memberi makna informasi yang berbentuk gambar atau visual.
Literasi visual ini hadir dengan alasan jika suatu gambar bisa dibaca dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
Dilansir dari laman Seputar Pengetahuan, terdapat beberapa prinsip literasi yang patut Anda perhatikan terutama jika Anda berprofesi sebagai pendidik. Sebagai pendidik Anda memiliki tugas mulia salah satunya adalah meningkatkan literasi siswa siswi di Indonesia.
Mengingat berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh World Culture Index Score pada tahun 2018, kegemaran masyarakat Indonesia dalam hal literasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia menempati urutan ke-17 dari 30 negara. Padahal sebelumnya Indonesia menempati rangking 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca.
Sementara dalam hal membaca, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca enam jam per minggu, mengalahkan Brazil, Argentina, Mexico, Turki, Kanada, Spanyol, Jerman, Italia, Amerika Serikat, Jepang. Taiwan, dengan masing-masing tiga jam per minggu.
Maka prestasi ini sudah sepatutnya kita jaga agar terus menjadi lebih baik. Maka dari itu supaya tingkat literasi semakin baik, Kylene Beers “2009”, berikut ini adalah beberapa prinsip pengembangan literasi sekolah yaitu:
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain, sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam membaca dan variasi bacaan.
Setiap siswa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat, dengan begitu diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih kemampuan berpikir lebih kritis.
Menurut Kylene Beers, seharusnya program literasi diterapkan pada seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu, dengan kata lain kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang studi.
Keberagaman ialah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di setiap sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis karena melibatkan pengetahuan bahasa (lisan dan tulisan), kemampuan kognitif, serta pengetahuan mengenai genre dan kultural.
Mengacu pada penjelasan di atas, maka sudah sewajarnya sebagai pendidik, guru memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran literasi. Mengingat begitu pentingnya kegiatan literasi ini, penting bagi setiap individu untuk mulai menggalakkan kegiatan literasi ini. Beberapa hal sederhana yang bisa guru lakukan di sekolah untuk meningkatkan literasi sebagai berikut:
Literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id).
Ada enam jenis literasi; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecekapan untuk:
(a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari;
(b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan
(a) pemahaman tentang konsep dan risiko,
(b) keterampilan, dan
(c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai arti literasi, tujuan, manfaat, jenis-jenis, contoh dan beberapa prinsipnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda sekalian.
FAQ Mengenai Literasi
Macam literasi, yaitu literasi baca dan tulis, literasi sains, literasi digital, literasi numerasi, literasi finansial, dan literasi budaya.
Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis dan bisa mengembangkan dan menumbuhkan budi pekerti yang baik.
Membaca dan bisa mengkategorikan informasi yang valid dan hoax dari website yang ada di online, sehingga terhindar dari terkenanya hoax di media sosial maupun media massa.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS.
Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda daftar menjadi penulis. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang literasi dan menulis buku buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…