Dasar Menulis

Penulisan Gelar yang Benar dari Diploma Hingga Sertifikasi

Bagi siapa saja yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi maka selain menerima ijazah dan transkrip nilai, juga akan mendapat gelar akademik. Lalu, sudahkah memahami tata cara penulisan gelar yang benar? 

Penulisan gelar baik gelar akademik, gelar kehormatan, dan gelar jabatan ternyata memiliki aturan tersendiri. Khususnya untuk gelar akademik yang diatur secara ketat oleh pemerintah di dalam undang-undang. Berikut detail informasinya. 

Cara Penulisan Gelar Permenristekdikti No.59/2018

Membahas mengenai cara penulisan gelar yang benar, maka berhubungan dengan Permenristekdikti Nomor 59 tahun 2018. Pada pasal 20 dijelaskan mengenai penulisan sejumlah gelar pendidikan. 

Kenapa permenristekdikti ini disusun dan diresmikan? Sebab berhubungan dengan tri dharma dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran. Dalam aspek pendidikan, dosen berkewajiban untuk mengikuti kegiatan pendidikan formal. 

Minimal menjadi dosen sudah harus memiliki ijazah S2 dan diharapkan setelah diterima sebagai dosen segera studi lanjut jenjang S3. Selain itu, setiap dosen tentu lulus dari berbagai bidang keilmuan yang tentu mempengaruhi gelar pendidikan yang didapatkan. 

Berikut adalah tata cara penulisan gelar yang benar sesuai dengan isi di dalam Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018: 

BidangProgram StudiGelarInisial GelarContoh
Akademi Komunitas Diploma 1Ahli Pratama AP.Rita Sugiarti, AP.
Diploma 2Ahli Muda AM.Rita Sugiarti, AM.
Diploma 3Ahl Madya A.Md.Rita Sugiarti, A.Md.
Diploma 4Sarjana Terapan S.Tr.Rita Sugiarti, S.Tr.
S2Magister Terapan M.Tr.Rita Sugiarti, M.Tr.
S3Doktor Terapan Dr.Tr.Dr.Tr. Rita Sugiarti. M.Tr.
Akademik S1Sarjana S.Rita Sugiarti, S.Kom (Sarjana Komputer).
S2Magister M.Rita Sugiarti, M.Kom. (Magister Komputer)
S3Doktor Dr.Dr. Rita Sugiarti, M.Kom.
Profesi Spesialis Spesialis Sp. dr. Rita Sugiarti, Sp.OG (Spesialis Obgyn – kandungan).
Profesi Diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran Pasal 9: Gelar profesi Insinyur disingkat dengan “Ir.” dan dicantumkan di depan nama yang berhak menyandangnya. Ir. Rita Sugiarti.

Cara Penulisan Gelar Diploma

Cara penulisan gelar yang benar untuk gelar pendidikan atau gelar akademik sesuai penjelasan sebelumnya, yaitu mengikuti ketentuan di dalam Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018. Penulisan gelar ada yang di depan nama maupun di belakang nama pemilik gelar. 

Hal ini juga berlaku untuk pendidikan vokasi dari jenjang Diploma 1 sampai Doktor Terapan. Selain itu, gelar pendidikan mencakup bidang keilmuan atau jurusan (program studi) yang ditekuni pemilik gelar. Detailnya adalah sebagai berikut: 

1. Penulisan Gelar Diploma 1 (D1)

Pendidikan D1 biasanya berjalan selama 1 tahun, dan lulusannya mendapatkan gelar A.P. Ahli Pratama. Cara penulisan gelar yang benar D1 atau ahli pertama adalah “A.P.” ditulis di belakang nama lulusan program diploma satu diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Ahli Pratama Pelayaran A.P.Pel.Sri Maryati, A.P.Pel.
Ahli Pratama PariwisataA.P.Par.Sri Maryati, A.P.Par.
Ahli Pratama Komputer A.P.Kom.Sri Maryati, A.P.Kom.

2. Penulisan Gelar Diploma 2 (D2)

Lulusan D2 yang menempuh pendidikan biasanya selama 2 tahun akan mendapat gelar Ahli Muda disingkat “A.Ma”. Cara penulisan gelar yang benar D2 atau ahli muda adalah “A.Ma.” ditulis di belakang nama lulusan program diploma dua, diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Ahli Muda PelayaranA.Ma.Pel.Sri Maryati, A.Ma.Pel.
Ahli Muda PerpustakaanA.Ma.Pust.Sri Maryati, A.Ma.Pust.
Ahli Muda PendidikanA.Ma.Pd.Sri Maryati, A.Ma.Pust.

3. Penulisan Gelar Diploma 3 (D3)

Lulusan Diploma 3 biasanya menempuh pendidikan selama 3 tahun, kemudian mendapat gelar Ahli Madya yang ditulis “A.Md.”. Cara penulisan gelar yang benar D3 atau ahli madya adalah “A.Md.” ditulis di belakang nama lulusan program diploma tiga, diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Ahli Madya KomputerA.Md.Kom.Sri Maryati, A.Md.Kom.
Ahli Madya Ilmu KomunikasiA.Md.I.K.Sri Maryati, A.Md.Kom.
Ahli Madya GiziA.Md.G.Sri Maryati, A.Md.Kom.

4. Penulisan Gelar Diploma 4 (Sarjana Terapan)

Lulusan Diploma 4 diberi gelar Sarjana Terapan dan menempuh pendidikan biasanya selama 4 tahun. Gelar yang diberikan adalah Sarjana Terapan dengan singkatan “S.Tr.”. Cara penulisan gelar yang benar D4 atau sarjana terapam adalah “S.Tr.” ditulis di belakang nama lulusan program diploma empat, diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Sarjana Terapan Akuntansi S.Tr.AkSri Maryati, S.Tr.Ak.
Sarjana Terapan Keperawatan S.Tr.KepSri Maryati, S.Tr.Kep
Sarjana Terapan TeknikS.Tr.TSri Maryati, S.Tr.T.

Baca Juga : Penggunaan Kata Di yang Benar Sesuai Kaidah

Cara Penulisan Gelar Sarjana

Tata cara penulisan gelar yang benar untuk lulusan program Sarjana atau S1 juga mengikuti ketentuan di dalam Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018. Berikut penjelasannya. 

1. Penulisan Gelar Sarjana (S1)

Sarjana adalah program pendidikan Strata-1 dan lulusannya mendapat gelar Sarjana disingkat “S.”. Kemudian penulisannya diikuti dengan inisial dari program studi pemilik gelar tersebut. Cara penulisan gelar yang benar S1 atau strata-1 adalah “S.” ditulis di belakang nama lulusan program sarjana, diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Sarjana Administrasi BisnisS.A.B.Sri Maryati, S.A.B.
Sarjana Arsitektur S.Ars. Sri Maryati, S.Ars.
Sarjana Desain S.Ds.Sri Maryati, S.Ds.

2. Penulisan Gelar Magister (S2)

Magister merupakan jenjang pendidikan program Strata-2 atau disingkat S2. Lulusannya mendapat gelar Magister disingkat dengan “M.” diikuti dengan inisial program studi. Cara penulisan gelar S2 atau magister adalah “M.” ditulis di belakang nama lulusan program magister, diikuti inisial program studi. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Seseorang yang menyandang gelar lebih berasal dari satu maka gelar tersebut wajib dipisahkan dengan tanda koma satu diantara gelar-gelarnya. Contoh:

Program StudiSingkatan GelarContoh
Magister AgamaM.Ag.Sri Maryati, M.Ag.
Sarjana Kehutanan dan Magister Kehutanan S.Hut., M.Hut.Sri Maryati, S.Hut., M.Hut.
Magister Manajemen M.M.Sri Maryati, M.M.

Contoh di atas adalah ketika gelar pendidikan Strata 1 tidak dicantumkan. Namun, seringnya lulusan Magister juga ikut menambahkan gelar pendidikan S1 yang diselesaikan lebih dulu. 

Misalnya, lulusan S1 Administrasi Bisnis kemudian studi lanjut di Magister Manajemen. Maka penulisannya menjadi Sri Maryati, S.A.B., M.M. Sehingga setelah gelar S1 diikuti tanda koma (,) baru disusul gelar S2 yang diraih. 

3. Penulisan Gelar Doktor (S3)

Doktor merupakan gelar pendidikan bagi lulusan Strata-3 atau S3. Dalam dunia akademik, S3 merupakan jenjang pendidikan tertinggi dan lulusannya di Indonesia diberi gelar Doktor disingkat “Dr.” dengan masa studi rata-rata 4 tahun. 

Berbeda dengan jenjang di bawahnya, seluruh lulusan S3 apapun program studi yang diambil hanya mendapat gelar S3 yakni Doktor atau “Dr.” tadi. Adapun cara penulisan gelar yang benar untuk lulusan S3 adalah “Dr.” ditulis di depan nama pemilik gelar. Diantara nama dan gelar, wajib diberi tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya. Seseorang yang menyandang gelar lebih berasal dari satu maka gelar tersebut wajib dipisahkan dengan tanda koma satu diantara gelar-gelarnya.

Misalnya, seseorang yang menempuh pendidikan S1 Administrasi Bisnis, kemudian S2 Magister Manajemen, disusul S3 dari program studi Manajemen juga. Maka penulisannya akan seperti berikut: 

Dr. Sri Maryati, S.A.B., M.M.

Baca Juga : Penggunaan Tanda Titik Dua yang Benar

Cara Penulisan Gelar Sertifikat Profesi

Dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa bidang studi atau program studi yang wajib mengikuti pendidikan profesi. Disebut juga dengan istilah sertifikat profesi. Sertifikat profesi adalah program pendidikan untuk membangun keahlian khusus dan sifatnya formal. 

Sebagai contoh, mahasiswa dari program studi farmasi maka wajib mengikuti program pendidikan profesi Apoteker untuk bisa menjadi apoteker setelah lulus. Selain dari farmasi, contoh lainnya adalah program studi kedokteran, psikologi, dan lain-lain. 

Menurut Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018, cara penulisan gelar yang benar untuk sertifikat profesi adalah ditulis di depan nama maupun di belakang nama. Jadi, ada beberapa profesi wajib ditulis di depan nama pemilik gelar. 

Misalnya lulusan Kedokteran yang mendapat gelar dokter ditulis “dr.” dan ditulis di depan nama pemilik gelar tersebut. Namun, ada juga profesi yang ditulis gelarnya di belakang nama. Misalnya lulusan profesi Apoteker yang disingkat “Apt.”. Cara penulisan

Cara penulisan gelar yang benar sertifikat profesi adalah gelar untuk lulusan pendidikan profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial sebutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh:

Program ProfesiSingkatan GelarContoh
Kedokteran dr. dr. Sri Maryati
Farmasi Apoteker Apt. Sri Maryati, Apt.
Magister Psikologi M.Psi. Sri Maryati, M.Psi.

Catatan tambahan untuk pendidikan profesi dokter, lulusan ilmu kedokteran biasanya menempuh pendidikan 6-7 tahun. Seluruh lulusannya diberi gelar Dokter Umum yang disingkat “dr.” dan ditulis di depan nama pemilik gelar. 

Jika studi lanjut maka mengambil pendidikan spesialis kedokteran sehingga diberi gelar Spesialis yang disingkat “Sp.” ditulis di belakang nama pemilik gelar. Kemudian disusul program studi spesialisasi yang dipilih dokter tersebut. 

Sebagai contoh, dokter bernama Sri Maryati usai menyelesaikan jenjang Dokter Umum kemudian mengambil Spesialis Obgyn atau kandungan. Spesialis Obgyn diberi gelar “Sp.OG”. Maka penulisan nama dan gelar lengkapnya adalah sebagai  berikut: 

dr. Sri Maryati, Sp.OG. 

Cara Penulisan Gelar Sertifikat Kompetensi

Selanjutnya adalah sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi adalah sebuah pelatihan untuk keahlian khusus yang dibutuhkan seseorang di pekerjaannya. Misalnya, seorang pegawai yang ingin menjadi mahir dalam menggunakan Microsoft Office. 

Maka bisa mengikuti pelatihan kompetensi Microsoft Office Specialist yang diselenggarakan oleh pihak Microsoft. Lulusannya akan mendapatkan gelar MOS (Microsoft Office Specialist. Berikut beberapa contohnya: 

Program SertifikasiSingkatan gelar
Microsoft Office Specialist MOS
Analis Manajemen Risiko TerorganisasiCRMO
Microsoft Technology AssociateMTA

Lalu, bagaimana cara penulisan gelar yang benar untuk sertifikasi kompetensi yang diraih oleh seseorang? Secara umum, gelar ini dicantumkan di dalam sertifikat dan tidak disertakan saat menuliskan nama penerimanya. 

Sehingga berbeda dengan gelar pendidikan, gelar kehormatan, maupun gelar jabatan seperti gelar profesor untuk dosen dengan jabatan fungsional guru besar. Meskipun begitu, keberadaan sertifikat kompetensi bisa menjadi nilai tambah di mata recruiter saat mengikuti seleksi rekrutmen karyawan sebuah perusahaan.

Pertanyaan Seputar Penulisan Gelar yang Benar :

Bagaimana cara penulisan 3 gelar yang benar?

Seseorang yang menempuh pendidikan S1 Administrasi Bisnis, kemudian S2 Magister Manajemen, disusul S3 dari program studi Manajemen juga. Maka penulisannya akan seperti berikut: 
Dr. Sri Maryati, S.A.B., M.M.

Bagaimana penulisan 2 gelar sarjana?

Seseorang yang menempuh pendidikan S1 Farmasi, kemudian S1 lagi S1 Pertanian. Maka penulisannya akan seperti berikut: Sri Maryati, S.Farm., S.P.

Bagaimana penulisan gelar Spd?

Penulisan gelar Sarjana Pendidikan yang benar adalah “S.Pd.”. Contoh penulisannya adalah Sri Maryati, S.Pd.

Apakah gelar S1 dan S2 ditulis semua?

Ya, penulisan gelar S1 dan S2 dapat ditulis semua di belakang nama lengkap seseorang.

Sedang atau akan membuat daftar pustaka? Artikel ini akan membantu Anda

Cara Membuat Daftar Pustaka Menjorok Hanya 2 Detik

8 Cara Merapikan Daftar Pustaka di Microsoft Word

Hal-Hal yang Tidak Perlu Ditulis dalam Penulisan Daftar Pustaka

Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi Terbaru (7th Edition)

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago