Daftar Isi
Dalam kegiatan penelitian, kajian dan analisis termasuk dalam tahapan utama. Keduanya bersifat wajib dilakukan untuk menyempurnakan kegiatan penelitian yang dilakuan.
Hanya saja, ada banyak akademisi dan peneliti yang masih kebingungan dalam membedakan apa itu kajian dan apa itu analisis. Sekilas, keduanya tampak mirip karena memang sama-sama dijalankan di kegiatan penelitian.
Namun, keduanya adalah dua tahapan yang berbeda. Memahami perbedaan tersebut, akan membantu melaksanakan kajian dan analisis dengan baik dan benar. Sehingga penelitian berjalan lancar dan menghasilkan temuan seperti harapan.
Dikutip dari Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen (IAINU) Kebumen, kata kajian berasal dari kata dasar “kaji” yang artinya “menyelidiki sesuatu”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengkaji adalah yaitu mempelajari, belajar, menelaah, memeriksa, menguji ataupun memikirkan.
Adapun definisi dari kajian sendiri adalah aktivitas mempelajari, belajar, menelaah, memeriksa, menguji ataupun memikirkan sebuah topik pembahasan guna memperoleh suatu kesimpulan dari topik tersebut.
Jadi, ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan kajian. Artinya, seseorang atau sekelompok orang tersebut sedang mempelajari suatu topik sehingga bisa dipahami dengan baik.
Dalam ruang lingkup kegiatan penelitian, kajian dilakukan di tahap awal kegiatan penelitian tersebut, yakni ketika peneliti melakukan kajian literatur dengan membaca sejumlah publikasi ilmiah untuk menentukan topik penelitian.
Disusul dengan mempelajari topik tersebut melalui kegiatan kajian literatur kembali sehingga topik dikuasai dengan baik dan bisa ditentukan apakah topik tersebut tepat untuk diteliti atau sebaliknya.
Kajian dalam kegiatan penelitian juga memiliki tujuan lain selain memahami topik penelitian. Yakni untuk menemukan research gap atau celah penelitian. Sehingga penelitian yang akan dilaksanakan tidak mengulang penelitian terdahulu.
Dalam KBBI, kata analisis memiliki cukup banyak definisi. Salah satunya, analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Dikutip melalui Repository Universitas Binaniaga Indonesia (UNBIN), analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah, sesuatu untuk dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya.
Analisis sendiri merupakan bagian dari proses mengkaji (mempelajari, menelaah, memeriksa, dan juga menguji) data. Analisis dilakukan dengan ketelitian tinggi dengan maksud bisa memahami data dan menarik kesimpulan.
Kata analisis sendiri bisa digunakan dan diterapkan di banyak bidang dan untuk berbagai kegiatan. Analisis juga umum digunakan dalam ruang lingkup kegiatan penelitian. Dimana menjadi salah satu tahap dari penelitian setelah selesai mengumpulkan data penelitian.
Dalam konteks kegiatan penelitian, analisis adalah proses menguraikan, mengolah, menafsirkan, dan mengevaluasi data yang dikumpulkan untuk menjawab rumusan masalah, menguji hipotesis, atau memahami fenomena (topik) yang diteliti.
Baca Selengkapnya: Kajian Pustaka: Pengertian, Jenis, Cara Menulis, dan Contoh Lengkap
Melalui penjelasan sebelumnya, mungkin sudah memiliki gambaran mengenai apa saja perbedaan kajian dan analisis. Dalam ruang lingkup kegiatan penelitian, terdapat beberapa aspek yang menunjukan perbedaan kajian dan analisis, diantaranya:
Perbedaan yang pertama terletak dari aspek tujuan. Antara kajian dengan analisis di kegiatan penelitian diketahui memiliki tujuan yang berbeda walaupun sama-sama berfokus pada satu topik penelitian.
Dalam kegiatan kajian, tujuan utamanya adalah peneliti memahami suatu teori atau topik yang menarik minatnya untuk meneliti topik tersebut. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mempelajari hasil penelitian sebelumnya sehingga menemukan research gap untuk mencegah mengulang kembali penelitian tersebut.
Sementara pada kegiatan analisis, tujuannya adalah untuk menguraikan, menilai, dan kemudian menyimpulkan data penelitian. Sehingga data yang dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, atau kuesioner bisa disajikan untuk lebih mudah dipahami.
Misalnya data hasil analisis disajikan dalam tabel, grafik, dan bentuk visualisasi data lainnya. Namun, data tersebut terlebih dahulu perlu dipahami dengan diuraikan dan ditarik kesimpulannya.
Aspek kedua yang menjadi perbedaan kajian dan analisis dalam penelitian adalah fokus utama. Dalam proses kajian, fokus utamanya adalah sumber-sumber dari publikasi ilmiah dan teori yang dipaparkan atau dijelaskan di dalamnya.
Sebab, mengkaji suatu topik akan dimulai dengan membaca sejumlah publikasi ilmiah yang membahas topik tersebut. Fokus utama kegiatan kajian adalah para literatur atau publikasi ilmiah yang membahas topik yang diteliti.
Berbeda dengan fokus utama pada kegiatan analisis di dalam penelitian. Analisis memiliki fokus utama berupa data penelitian. Dimana peneliti akan membaca keseluruhan data yang berhasil dihimpun.
Kemudian mengelompokan data tersebut dalam beberapa kategori. Baru kemudian dipahami dan disimpulkan. Dalam proses analisis, peneliti sangat umum menggunakan bantuan tools atau aplikasi. Misalnya SPSS atau tools lainnya. Sehingga, peneliti akan fokus pada kumpulan data dan tidak pada hal lain.
Hal ketiga yang menjadi perbedaan kajian dan analisis adalah dari segi sifat. Sifat yang dimaksud disini adalah dari karakter dan cara kerja dalam melaksanakan kegiatan kajian maupun analisis. Dimana terdapat perbedaan satu sama lain.
Sifat dari kegiatan kajian dalam penelitian adalah deskriptif dan eksploratif. Deskriptif artinya kajian lebih banyak menjelaskan atau menggambarkan sesuatu. seperti teori, konsep, atau hasil penelitian terdahulu.
Sementara, eksploratif artinya adalah kegiatan kajian bertujuan menjelajahi ide atau fenomena secara luas untuk membangun pemahaman awal. Sehingga, dalam prosesnya para peneliti akan membaca cukup banyak publikasi ilmiah. Maksud utamanya adalah untuk menjelajahi dan memahami topik yang diteliti.
Sedangkan sifat atau cara kerja dari kegiatan analisis di dalam penelitian adalah evaluatif dan kritis. Sifat analisis disebut evaluatif karena bertujuan menilai atau menguji data atau fenomena. Sehingga bisa dipahami apakah data sesuai dengan teori, apa pengaruhnya, seberapa besar pengaruhnya.
Sifat analisis disebut kritis karena peneliti akan melibatkan penalaran yang mendalam, mempertanyakan, mencari sebab-akibat, dan menarik kesimpulan yang tajam sehingga hasil analisis objektif dan bisa dipertanggung jawabkan oleh peneliti.
Poin keempat yang menjadi perbedaan kajian dan analisis adalah bentuk pendekatan. Kegiatan kajian yang bertujuan memahami topik penelitian, menerapkan pendekatan berbasis studi pustaka.
Sehingga, para peneliti akan memulai kegiatan ini dengan mencari berbagai publikasi ilmiah yang relevan dengan topik. Kemudian membaca dan memahami semua publikasi ilmiah yang didapatkan.
Selanjutnya akan mendapatkan informasi yang cukup untuk memahami topik dan beberapa publikasi ilmiah tersebut dijadikan rujukan. Sehingga, prosesnya berisi kegiatan membaca satu publikasi ilmiah ke publikasi ilmiah lainnya.
Berbeda dengan bentuk pendekatan pada kegiatan analisis, yakni pada statistik dan interpretasi data. Artinya, dalam pelaksanaannya peneliti akan fokus membaca data yang sudah dikumpulkan. Kemudian dikelompokan dan dipahami, untuk ditarik kesimpulan. Sehingga terjadi interpretasi data.
Kemudian data penelitian akan dilakukan pengolahan dengan teknik statistika tertentu. Sehingga memudahkan proses interpretasi atau memahami data tersebut untuk bisa disimpulkan dengan tepat. Kemudian hasil kesimpulan disajikan dalam data yang divisualisasikan.
Aspek kelima yang membedakan antara kajian dengan analisis pada kegiatan penelitian adalah sumber. Sumber yang dimaksud disini adalah sumber data yang dikaji maupun dianalisis oleh peneliti.
Dalam melaksanakan kegiatan kajian, peneliti akan mengacu pada sumber-sumber berbentuk publikasi ilmiah. Seperti buku ilmiah, artikel ilmiah pada jurnal, artikel ilmiah pada prosiding, dan lain sebagainya.
Sementara sumber data di dalam kegiatan analisis adalah seluruh data yang dikumpulkan dalam penelitian. Secara umum, ada beberapa metode dalam pengumpulan data penelitian.
Dimulai dari wawancara narasumber, observasi di lapangan atau di laboratorium, membagikan kuesioner atau angket kepada responden, dan mendapat data dari sejumlah laporan dan publikasi. Misalnya laporan lembaga pemerintahan dan artikel yang terbit di surat kabar dan berkaitan dengan topik penelitian.
Perbedaan kajian dan analisis di dalam kegiatan penelitian juga terletak di aspek kapan dilakukan atau dilaksanakan. Sesuai penjelasan sebelumnya, kegiatan kajian akan dilakukan lebih dulu dan bahkan sebelum penelitian dilakukan.
Sementara kegiatan analisis, dilakukan setelah selesai mengumpulkan data. Pada tahap ini, biasanya sudah mendekati tahap akhir dari rangkaian kegiatan penelitian. Sehingga, keduanya memiliki jarak yang cukup jauh dari segi waktu pelaksanaan.
Kegiatan kajian biasanya menjadi awal dari kegiatan penelitian. Dimana studi pustaka akan dilakukan peneliti untuk mencari dan memilih topik penelitian, memahami topik tersebut, memilih referensi ilmiah, dan mulai menyusun proposal usulan. Jika proposal disetujui, barulah kegiatan penelitian mulai dilakukan.
Sementara kegiatan analisis, dilakukan jauh setelah kajian selesai dilakukan, yakni ketika penelitian sudah berjalan dan sudah menyelesaikan proses panjang pengumpulan data.
Jika data penelitian belum didapatkan atau belum lengkap sesuai hasil perhitungan data minimal secara statistik. Maka analisis data penelitian belum bisa dilakukan. Sebab, semakin sedikit data yang didapatkan semakin rawan bias. Meskipun ada juga faktor lain yang mempengaruhi kredibilitas data.
Membahas mengenai perbedaan kajian dan analisis pada kegiatan penelitian, tentu akan mencakup tata letaknya di laporan penelitian. Secara umum, penjelasan hasil kajian dan analisis tertuang di dalam karya tulis yang berkaitan dengan penelitian.
Pertama, di dalam proposal penelitian. Dalam proposal, peneliti akan memaparkan hasil studi pustaka di bab kajian pustaka. Umumnya di bab II pada proposal usulan. Kemudian begitu juga ketika penelitian selesai dan disusun laporan penelitian, hasil kajian kembali tercantum di bab II. Terulang lagi di publikasi ilmiah luaran penelitian.
Sementara untuk analisis data, pada proposal penelitian biasanya mencakup penjelasan teknik yang dipakai untuk analisis data. Jika memakai suatu tools seperti SPSS atau program (software) lain, maka dicantumkan juga.
Hasil analisis data kemudian dicantumkan di bab IV pada laporan penelitian. Dicantumkan kembali juga di publikasi ilmiah yang menjadi luaran kegiatan penelitian yang dilakukan. Jadi, kajian dan analisis sama-sama dicantumkan. Hanya saja tata letaknya berbeda, yakni letak babnya berbeda.
Setelah memahami apa saja perbedaan kajian dan analisis data di dalam kegiatan penelitian. Tentunya perlu memahami juga manfaat dari dua jenis kegiatan ini dalam penelitian yang dilakukan.
Kegiatan kajian sendiri memiliki manfaat besar dalam menunjang kelancaran penelitian, diantaranya:
Kegiatan kajian di dalam penelitian bisa membantu peneliti memahami apa yang diteliti dengan baik dan bahkan mendalam. Dalam prosesnya akan ada kegiatan membaca dan memahami penelitian terdahulu sehingga peneliti memahami betul topik yang diteliti.
Semakin paham pada apa yang diteliti, semakin mudah melaksanakan penelitian. Sebab, peneliti memiliki gambaran yang jelas tentang arah dan tahapan pelaksanaan penelitian tersebut.
Kajian di dalam kegiatan penelitian juga bermanfaat dalam merumuskan batasan masalah. Setiap penelitian, tentu perlu ditentukan batasannya sampai mana. Sebab tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian dengan cakupan luas.
Hal ini terjadi karena ada keterbatasan sumber daya. Baik dari segi pendanaan yang terbatas, durasi penelitian yang dibatasi pihak-pihak pendukung, dan lain sebagainya. Kajian membantu menentukan batasan yang tepat karena tetap sesuai dengan topik yang diteliti.
Manfaat ketiga dari kegiatan kajian di dalam penelitian adalah membantu peneliti menemukan research gap. Research gap secara sederhana adalah celah atau kelemahan dari penelitian terdahulu untuk topik yang sama.
Adanya celah ini memberi harapan untuk melakukan penelitian lanjutan sehingga mengatasi celah tersebut. Kajian lewat studi pustaka membantu menemukan research gap tersebut. Sebab umumnya, research gap memang lebih mudah ditemukan lewat proses membaca publikasi penelitian terdahulu.
Kegiatan kajian dalam penelitian tidak hanya bermanfaat untuk penelitian yang saat ini dilakukan. Melainkan juga untuk penelitian berikutnya atau di masa mendatang. Dengan studi pustaka, peneliti bisa memahami pergerakan tren penelitian danmengikuti perkembangannya.
Dengan demikian, ketika hendak melakukan penelitian berikutnya bisa relevan dengan tren dan perkembangan zaman. Hal ini akan memberi kemudahan mendapat persetujuan saat mengajukan proposal usulan.
Sementara untuk analisis data, manfaatnya juga sangat kompleks dalam kegiatan penelitian, seperti:
Bagi para peneliti yang melaksanakan penelitian kuantitatif, tentunya akan merumuskan hipotesis. Analisis data penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut maupun untuk mematahkan atau menolak hipotesis tersebut.
Jadi, analisis data penting untuk dilakukan agar hipotesis yang menjadi jawaban sementara dalam penelitian bisa ditentukan nasibnya. Apakah memang benar atau justru ditolak karena tidak sesuai dengan hasil analisis data.
Sementara dalam penelitian kualitatif, biasanya peneliti tidak merumuskan hipotesis, melainkan merumuskan pertanyaan penelitian yang tentu wajib dijawab. Jawabannya bergantung pada data penelitian dan hasil analisisnya.
Jadi, analisis data bermanfaat dalam membantu peneliti menjawab daftar pertanyaan penelitian yang sudah ditentukan. Sehingga peneliti sanggup menyelesaikan penelitian tersebut dan mendapatkan hasil sesuai harapan.
Analisis data penelitian juga bermanfaat dalam menarik kesimpulan. Suatu penelitian wajib menjelaskan kesimpulan dari keseluruhan data yang dihimpun. Analisis membantu merumuskan kesimpulan tersebut dengan tepat.
Manfaat lainnya dari proses analisis data adalah membantu peneliti merumuskan saran. Sekaligus merumuskan implikasi hasil penelitian, baik data di dalamnya maupun temuan (hasil) penelitian itu sendiri. Hal ini akan membuat laporan penelitian dan luaran berbentuk publikasi ilmiah lebih lengkap.
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, Anda perlu nmemahami dulu perbedaan research gap dan penelitian terdahulu. Bagi…
Pada saat membaca sebuah karya tulis, pernahkah menjumpai kalimat sumbang atau kalimat yang tidak selaras?…
Salah satu cara dalam menyampaikan informasi yang kompleks atau detail adalah dengan menggunakan kalimat majemuk.…
Ada banyak jenis kalimat yang bisa disusun untuk menguatkan pendapat atau argumen, salah satunya kalimat…
Dalam kegiatan penelitian, hasil yang didapatkan diharapkan bisa memberi manfaat teoritis dan praktis. Semua penelitian…
Memaksimalkan kemampuan menulis, tentunya perlu memahami tata cara menyusun berbagai jenis paragraf, termasuk paragraf narasi.…