Pernahkah tertukar dalam mendefinisikan kajian pustaka dengan daftar pustaka? Jika iya, maka wajib memahami apa saja perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka. Jika sudah paham perbedaan ini, maka akan memudahkan proses penyusunan.
Sebab, baik kajian pustaka maupun daftar pustaka adalah bagian yang wajib ada dalam struktur karya ilmiah. Apapun jenis karya ilmiah tersebut. Jika masih keliru dan saling tertukar, maka ada resiko keliru dalam penyusunannya.
Sekilas, kata kajian pustaka dan daftar pustaka nyaris sama karena memakai kata “pustaka”. Namun, jika dipelajari secara mendalam bahkan dilirik secara sekilas, sudah langsung tahu jika keduanya berbeda. Berikut penjelasan detailnya.
Sebelum membahas mengenai detail perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka, maka dipahami dulu definisinya. Sebab dari definisi ini maka akan memberi gambaran mengenai perbedaan tersebut.
Dikutip dari website Katadata, dijelaskan dalam buku berjudul Metodologi Penelitian Pendidikan, studi pustaka adalah bagian dari karya tulis ilmiah yang membahas penelitian terdahulu. Sehingga mencantumkan hasil penelitian sebelumnya.
Pada bagian ini akan dijumpai berbagai definisi yang berkaitan dengan topik penelitian. Sekaligus dijumpai berbagai kutipan yang dikemukakan para ahli maupun dari hasil penelitian sebelumnya. Hasil kajian literatur (membaca referensi) akan dituangkan di dalam studi pustaka atau kajian pustaka.
Kajian pustaka memiliki banyak istilah lain untuk penyebutannya. Mulai dari studi pustaka, studi literatur, tinjauan pustaka, kajian teoritis, dan sering juga disebut tinjauan teoritis. Semua penulis bebas memilih istilah mana untuk digunakan.
Kecuali jika memang sudah ada ketentuan. Misalnya, jika Anda mahasiswa dan akan menyusun skripsi. Maka penamaan studi pustaka disesuaikan ketetapan dari pihak perguruan tinggi. Biasanya akan dijelaskan di buku panduan penyusunan skripsi.
Memahami perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka juga harus memahami definisi dari daftar pustaka. Dikutip dari website resmi Telkom University, daftar pustaka adalah daftar berisi informasi mengenai judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya.
Secara umum, daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi rincian semua sumber yang digunakan oleh penulis. Sehingga semua referensi yang digunakan, baik sekedar dibaca untuk memahami topik yang diteliti sampai mengutip beberapa bagiannya akan masuk ke daftar pustaka.
Daftar pustaka disusun untuk mencantumkan semua sumber yang digunakan sehingga terhindar dari dugaan melakukan plagiarisme. Selain dari itu, bagian ini disusun untuk membantu memberikan referensi tambahan kepada pembaca dan menunjang kredibilitas dari karya tulis yang disusun.
Daftar pustaka juga bisa disebut dengan istilah daftar referensi. Jika menyusun artikel ilmiah untuk jurnal internasional, biasanya memakai istilah yang berlaku secara global. Misalnya references, bibliography, works cited, dan istilah lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Melali definisi yang dijelaskan sebelumnya, tentu memberi gambaran mengenai perbedaan antara kajian pustaka dengan daftar pustaka. Namun, jika masih bingung maka berikut adalah beberapa perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka secara umum:
Perbedaan yang pertama antara kajian pustaka dengan daftar pustaka adalah pada isi. Secara umum, kajian pustaka berisi penjelasan mengenai seluruh landasan teori yang digunakan dalam penelitian.
Landasan teori ini didapatkan dengan membaca sejumlah referensi yang relevan. Kemudian disaring dan ditentukan mana saja yang akan digunakan dan masuk ke dalam daftar pustaka.
Sementara daftar pustaka berisi daftar seluruh referensi yang digunakan. Baik yang tercantum di dalam landasan teori pada bab kajian pustaka maupun yang mempengaruhi penyusunan bab lain.
Perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka yang kedua adalah pada cara penyajian. Secara umum, kajian pustaka disajikan dalam bentuk paragraf dan terdiri dari beberapa sub judul.
Misalnya sesuai judul “sistem pengolahan absensi” maka ada sub bab yang menjelaskan definisi sistem, definisi absensi, dan seterusnya sesuai judul. Susunannya akan berbentuk teks, sehingga kumpulan kalimat yang membentuk paragraf.
Lain halnya dengan daftar pustaka. Sesuai dengan namanya, cara penyajian isi adalah disusun menjadi daftar. Bisa berurutan sesuai urutan abjad maupun penomoran. Biasanya acuan dalam mengurutkan daftar sesuai style referensi yang digunakan.
Poin ketiga yang menjadi perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka adalah posisi atau penempatannya. Kajian pustaka secara umum masuk ke dalam Bab II dan berjudul Kajian Pustaka dan Landasan Teori.
Sehingga Bab II ini menjadi tempat dimana kajian pustaka disajikan oleh penulis untuk dibaca oleh para pembaca. Namun, isi dari Bab II juga berisi selain sub bab kajian pustaka. Misalnya landasan teori, manfaat dan tujuan penelitian, dll.
Sementara posisi dari daftar pustaka adalah pada bab khusus dan biasanya ditempatkan di bagian paling akhir. Sehingga bab ini memiliki halaman sendiri dan berdiri sendiri tanpa ada sub bab.
Secara sederhana, kajian pustaka yang masuk ke dalam Bab II akan ditempatkan di bagian depan. Sementara daftar pustaka akan ditempatkan di bagian akhir dari karya tulis ilmiah.
Khusus untuk artikel ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah, biasanya kajian pustaka masuk di bab Pendahuluan. Pendahuluan sendiri akan menjadi bab pertama setelah abstrak.
Perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka yang keempat adalah pada fungsi. Penyusunan kajian pustaka berfungsi untuk mencapai beberapa hal. Dimana secara umum adalah untuk:
Sementara fungsi dari penyusunan daftar pustaka adalah berbeda jauh dengan kajian pustaka. Beberapa diantaranya adalah:
Secara garis besar, fungsi atau tujuan penyusunan kajian pustaka adalah untuk menjelaskan dasar yang digunakan dalam penelitian. Sekaligus menjelaskan perbedaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya.
Sementara fungsi dan tujuan dari penyusunan daftar pustaka adalah untuk mencantumkan semua sumber yang digunakan. Baik dengan maksud menghormati peneliti sebelumnya, menguatkan kredibilitas tulisan, maupun memberi referensi bacaan kepada pembaca.
Perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka berikutnya adalah berkaitan dengan aturan penyusunan. Secara umum, kajian pustaka terikat oleh aturan struktur penyusunan karya ilmiah. Sehingga isinya harus sesuai ketentuan.
Misalnya menjelaskan penelitian dan hasil penelitian terdahulu, kemudian disusul hal lain sesuai aturan penulisan kajian pustaka. Aturan ini biasanya berlaku secara umum dan diterapkan di nyaris semua jenis karya tulis ilmiah.
Sementara untuk aturan penyusunan daftar pustaka mengacu pada gaya atau style daftar pustaka yang digunakan, dimana jenisnya beragam. Dalam dunia akademik, ada gaya APA Style, MLA Style, Chicago Style, Harvard Style, dan lain sebagainya.
Meskipun sama-sama menyusun seluruh daftar sumber yang digunakan. Namun ketentuan penyebutan unsur dan urutannya di masing-masing style akan berbeda. Termasuk tata cara penyusunan unsur tersebut.
Beberapa style sumber mewajibkan penulisan judul diapit tanda petik, beberapa wajib ditulis miring atau Italic, dan sebagainya. Jadi, penulis akan mengikuti atau terikat dari ketentuan style yang digunakan dan berlaku secara khusus. Antara satu karya ilmiah dengan karya lain bisa memakai style berbeda, sehingga isi juga berbeda.
Membantu memahami lebih detail mengenai perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka maka berikut adalah beberapa contoh kajian pustaka dalam karya ilmiah:
Bab II
Kajian Pustaka dan Landasan Teori
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Menurut Cooper dalam Creswell (2010) mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni; menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya (Creswell, 2010). Maka dalam hal ini untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya maka peneliti mengambil beberapa penelitian terdahulu diantaranya yaitu:
Penelitian Pramono Widagdo (2015) Faktor-Faktor yang mempengaruhi awareness masyarakat Muslim kota Bogor terhadap produk olahan pangan halal penulisan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat awareness dan faktor-faktor yang mempengaruhi awareness masyarakat Muslim terhadap pangan halal. Penulisan dilakukan dengan meninjau persepsi dari 174 orang masyarakat Muslim di kota Bogor melalui kuesioner. Analisis faktor dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) sedangkan tingkat awareness dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi halal awareness secara langsung adalah tingkat halal self-efficacy dan peran label/sertifikasi halal sedangkan yang berpengaruh secara tidak langsung adalah tingkat ketaqwaan, tingkat literasi halal, serta health reason
Bab II
Kajian Pustaka dan Landasan Teori
A. Kajian Pustaka
Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Triningsih (2006) yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Minat Baca Pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan media promosi yang sering diketahui pemakai, dorongan pemakai membaca di perpustakaan, dan adakah pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul. Sampel diambil dari kelompok pemakai perpustakaan sebanyak 478 orang yang terdiri dari 143 pelajar. 96 mahasiswa, 96 pegawai, dan 143 lain-lain Pengambilan data dilakukan dengan riset lapangan yang terdiri dari dokumentasi, observasi, interview, dan angket. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari pengaruhnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
Bab II
Kajian Pustaka dan Landasan Teori
A. Kajian Pustaka
Tinjauan pustaka memuat analisis dan uraian sistematika tentang teori, hasil pemikiran dan hasil penelitian yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dalam rangka memperoleh pemikiran konseptual terhadap variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini dibahas tentang “penggunaan metode Qira’ati dalam pembelajaran al–Qur’an Hadis di Mts DDI Kanang.” Penulis menggunakan beberapa refensi sebagai bahan acuan yang berhubungan dengan skripsi yang penulis teliti antara lain:
Skripsi oleh Qoyyumamin Aqtoris dengan judul “Penggunaan metode pengajaran Qira’ati dalam meningkatkan baca tulis al-Qur’an di TPQ Wardatul Ishlah Marjosari Lowokwaru Malang.” Tahun 2008, meneliti tentang cara meningkatkan baca tulis al-Qur’an peserta didik dengan menggunakan metode Qira’ati, adapun problematika pembelajaran yakni: pertama, bagaimana penggunaan metode pengajaran Qira’ati dalam meningkatkan baca tulis al-Qur’an di TPQ dengan baik dan benar. Kedua, usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam meningkatkan minat baca al-Qur’an peserta didik di TPQ. Yang menjadi titik pembeda antara peneliti Qoyyumamin Aqtoris dengan penelitian sekarang adalah dilihat dari objek penelitian.
Berikut adalah beberapa contoh dari daftar pustaka dalam beberapa karya tulis ilmiah yang dipublikasikan:
Cahyawati, P. N. (2020). Efek Analgetik dan Antiinflamasi Kaempferia Galanga (Kencur). WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 1 (1), 15-19.
Prasad, S., & Tyagi, A. K. (2015). Ginger and its constituents: role in prevention and treatment of gastrointestinal cancer. Gastroenterology research and practice, 2015, 142979.
Lim, S.S.L. & A. Rosiah. (2007). Influence of pneumatophores on the burrow morphology of Uca annulipes (H. Milne Edwards, 1837) (Brachyura, Ocypodidae) in the field and in simulated mangrove micro-habitats. Crustaceana, 80 (11), 1427–1338.
Oguis, G. K., Gilding, E. K., Jackson, M. A., & Craik, D. J. (2019). Butterfly Pea (Clitoria ternatea), a Cyclotide-Bearing Plant With Applications in Agriculture and Medicine. Frontiers in Plant Science, 10, 645.
Allen, Thomas B. Vanishing Wildlife of North America. Washington, D.C.: National Geographic Society, 1974.
Boorstin, Daniel J. The Creators: A History of the Heroes of the Imagination. New York: Random, 1992.
Hall, Donald, ed. The Oxford Book of American Literacy Anecdotes. New York: Oxford UP, 1981.
Searles, Baird, and Martin Last. A Reader’s Guide to Science Fiction. New York: Facts on File, Inc., 1979.
Toomer, Jean. Cane. Ed. Darwin T. Turner. New York: Norton, 1988.
Nithi Thep Narang dan Wannee Jiraungkoor Skul. “Anticancer Activity of Key Lime, Citrus aurantifolia.” Pharmacognosy Reviews 10 No. 20: 118–122.
Keng, Shao-Hsun, Chun-Hung Lin, dan Peter F. Orazem. “Expanding College Access in Taiwan, 1978–2014: Effects on Graduate Quality and Income Inequality.” Journal of Human Capital 11, No. 1(2017): 1–34.
Kadek Danthiswara Gelgel, Ni Made Yusa, dan I Dewa Gede Mayun Permana. “Kajian Pengaruh Jenis Jahe (Zingiber Officinale Rosc.) dan Waktu Pengeringan Daun Terhadap Kapasitas Antioksidan Serta Sensoris Wedang Uwuh.” Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) 5 No. 2 (2016): 11-19.
LaSalle, Peter. “Conundrum: A Story about Reading.” New England Review 38, No. 1 (2017): 95-109.
Melalui penjelasan tersebut, maka diharapkan bisa lebih mudah dalam menyusun kajian pustaka maupun daftar pustaka dengan baik dan benar. Sebab tidak lagi keliru atau tertukar satu sama lain. Sebab keduanya memang berbeda jauh.
Anda bisa memperhatikan beberapa contoh yang dicantumkan untuk mendapat referensi lebih rinci mengenai perbedaan kajian pustaka dan daftar pustaka. Jangan lupa pula untuk membaca buku panduan penyusunan karya ilmiah untuk menghindari kesalahan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…