Secara umum, percetakan buku di Indonesia ada 3 jenis percetakan yang kerap ditemui. Pertama percetakan di penerbit mayor, mandiri, dan indie. Ketiganya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Lantas, dari ketiga jenis penerbitan ini yang manakah yang sesuai dengan Anda? Mari kita ulas satu persatu.
Secara bahasa dapat dipahami dengan “penerbitan mandiri” alias menerbitkan buku sendiri. Artinya, si penulis melakukan semua proses penulisan, editing, desain cover, tata letak buku, permohonan ISBN dan barcode di Perpustakaan Nasional RI oleh dirinya sendiri. Tidak lupa, si penulis juga menerbitkan bukunya dengan penerbit yang dibuatnya sendiri. Termasuk melakukan pemasaran sendiri. Benar-benar penulis yang mandiri bukan?
Dari penjelasan di atas saja Kami rasa pembaca sudah dapat menangkap pengertiannya dengan baik. Secara istilah self publishing berarti proses penerbitan -umumnya buku- yang dilakukan oleh penulis hingga buku karyanya tersebut dipasarkan.
Menerbitkan secara mandiri sebagai alternatif bagi Anda yang naskahnya tidak bisa diterbitkan oleh penerbit Mayor. Tidak semua buku yang ditolak penerbit mayor kualitasnya jelek. Kenyataannya, banyak penulis yang menerbitkan secara mandiri, hasilnya meledak dan tetap laris manis di pasar. Karena kunci laris dan tidaknya juga dipengaruhi oleh marketing. Semakin gencar marketing yang dilakukan, akan mempengaruhi hasil penjualan. Meskipun buku Anda diputar secara self publishing, Anda tetap bisa membantu membranding dan memarketingkan buku Anda.
Jika Anda tertarik untuk menerbitkan secara self publishing, Anda bisa melakukan kerjasama pula dengan penerbit. Penerbit Deepublish dapat membantu Anda untuk menerbitkan buku. Jika sebelumnya dikaitkan dengan beragam hal yang harus dipersiapkan sendiri apabila memilih self publishing, melalui kerjasama dengan penerbit Anda bisa lebih menghemat pengeluaran. Misalnya di Penerbit Deepublish, jasa editing, layout dan cover digratiskan. Jadi, memang di sinilah pilihan paling tepat. Nah, bisa dibilang menerbitkan buku secara self publishing sebagai salah satu alternatif menerbitkan buku yang tepat. Langsung saja, berikut poin tentang self publishing.
Seorang penulis self publishing bisa menyasar peluang buku niche atau sering disebut pasar long tail. Biasanya penulis self publishing bisa lebih mengeksplorasi tema-tema yang jarang dibahas oleh buku yang diterbitkan penerbit besar. Topik buku sangat spesifik dan kemungkinan tidak dicari secara umum, tetapi tetap ada pembacanya. Singkatnya, syarat yang harus dipenuhi untuk mencetak buku secara mandiri:
Percetakan buku di Indonesia juga mengenal penerbit mayor. Penerbit mayor dimiliki oleh perusahaan penerbitan besar, punya nama dan modal cukup yang membuat para penulis berbondong-bondong mengirimkan naskahnya. Penerbit mayor banyak diminati oleh para penulis, khususnya penulis pemula karena merupakan penerbit berskala besar atau nasional.
Percetakan buku di Indonesia, penerbit mayor memiliki prosedur pengiriman naskah dan pernah mempublikasikannya kepada khalayak luas. Misal, mereka mempublikasikan dalam website, Facebook, Instagram, atau akun sosial media mereka lainnya. Ikutilah cara atau prosedur pengiriman naskah tersebut. Jangan semaunya sendiri.
Kemudian salah satu kunci utama agar naskah kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor adalah dengan menaklukkan hati editor. Saat menulis naskah yang ingin diajukan ke penerbit, pastikan bahwa kita menulis untuk pembaca. Singkatnya berikut ini syarat naskah dapat diterima oleh penerbit mayor:
(Novia Intan)
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…