Bagaimana cara meningkatkan produktifitas menulis buku? Memang bukan perkara mudah. Karena membutuhkan tekat yang kuat dan modal waktu yang lama. Lama karena membutuhkan konsistensi untuk merutinkan dan mampu menghasilkan tulisan secara produktif. Berikut beberapa cara meningkatkan produktivitas menulis buku.
Membaca adalah jendela dunia. Buku yang dibaca pun tidak hanya satu, tetapi banyak judul buku. Pembaca yang hanya membaca satu buku jadi orang sok tahu. Ketika membaca lebih dari 10 judul buku yang berbeda, akan menyadari bahwa dirinya orang yang bodoh dan masih perlu membaca lebih banyak lagi buku yang lainnya.
Waktu yang diperlukan untuk membaca buku tidak hanya sehari atau satu minggu. Tetapi seumur hidup. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak kosakata pengetahuan, membuka cakrawala lintas pengetahuan, dan memiliki banyak ide untuk disampaikan. Sampai akan mempengaruhi dan membentuk karakter Anda saat menulis. Baik menulis artikel maupun menulis buku.
Solusi terbaik agar tetap produktif menulis adalah mengubah pola pikir. Masalah terbesar menulis adalah rasa malas dan menjadikan kesibukan sebagai alasan. Jalan satu-satunya adalah mengubah pola pikir penyebab malas. Misal malas karena faktor rasa lelah pekerjaan, satu-satunya solusi adalah melawan. Karena musuh terbesar itu bukanlah sekutu atau oranglain, melainkan melawan diri sendiri.
Bagaimana agar mampu mengalahkan diri sendiri? Caranya mengubah cara berfikir. Misalnya, pikirkan dan bayangkan bagaimana keberhasilan dan tujuan yang Anda inginkan tercapai. Jika tujuan Anda masih belum membangkitkan produktifitas menulis buku, Anda harus membuat tujuan yang lebih ‘greget’ agar rasa malas itu terpecahkan.
Jurus jitu agar produktivitas menulis buku memberi dampak positif adalah, dengan langsung action!. Langsung praktek menuliskan ide yang terlintas. Ide yang tidak segera ditulis akan hilang, karena ide itu sifatnya mudah hilang, datang dan perginya semaunya. Agar ulasannya lebih kritis, ide yang muncul sebelum ditulis tidak ada salahnya jika dikembangkan lagi.
Lalu bagaimana jika masih merasa minder? Sepertinya hampir sebagian besar juga merasakan hal yang sama. Kuncinya adalah, hilangkan pemikiran rasa minder. Perasaan minder yang muncul rata-rata minder dengan hasil tulisan yang disampaikan jelek. Ada juga yang minder dengan ide yang dimiliki tidak diterima oleh pembaca.
Anda dan penerbit sendiri tidak akan pernah tahu hasil ide dan tulisan Anda akan diterima atau akan ditolak pasr. Bisa jadi apa yang Anda anggap tidak bagus, justru dapat diterima dan laris di pasaran. Prinsipnya, tuliskan apa yang ingin Anda tulis.
Masalah penilaian, biarlah itu tugas pembaca, tugas seorang penulis hanya menulis sesuai dengan apa yang ingin Anda sampai. Baru, setelah mahir menulis, ketika hendak menulis, memikirkan kebutuhan pasar, menulis karna banyak dibutuhkan pasar tidak menjadi masalah.
Cara meningkatkan produktivitas menulis adalah menulis sebanyak mungkin. Semakin banyak Anda belajar menulis, semakin baik kualitas tulisan Anda. Tidak hanya itu, dari gaya penulisan dan bahasa pun akan terus berkembang jika terus diasah setiap kali dan setiap saat. Setiap penulis, penulis terkenal sekalipun mereka mengawali menulis buku dari menulis hal dasar.
Pada dasarnya, kunci keberhasilan penulisan itu tergantung dari passion. Jika passionnya adalah menulis, sesulit apapun akan dikerjakan secara santai dan menyenangkan. Sebaliknya, jika tidak memiliki passion, sebanyak apapun ide, akan terasa sulit dikerjakan. Kuncinya hanya satu, belajar untuk mencintai proses dan menikmati apa yang akan ditulis.
Cara jitu meningkatkan produktivitas menulis bisa berteman dengan orang seprofesi. Misalnya gabung dengan seorang penulis, sesama dosen atau orang siapapun yang memiliki pemikiran positif. Seberapa berpengaruh gabung dengan orang-orang yang positif? Fungsinya bisa membangun dan menjaga semangat kerja dan membangun motivasi berprestasi.
Agar tulisan bisa cepat selesai dan produktif menulis, salah satu carannya hanya dengan menyingkirkan faktor penganggu. Misal, smartphone! Jauhkan smartphone dari jangkauan Anda, dan setting getar saja. Fungsinya agar ketika ada WA atau telp tidak terdengar dan Anda tetap fokus menyelesaikan tulisan Anda. Karena menulis membutuhkan konsentrasi tinggi, tidak bisa mengerjakan yang lainnya.
Apa penyebabnya jika smartphone diletakan di dekat Anda selama menulis? Pasti akan terganggu dengan aksi balas WA, angkat telp dan membuka medsos. Kelihatannya kecil, namun sangat menganggu sekali terkait produktivitas kerja menulis. Tidak ada salahnya, menyingkirkan selama beberapa jam.
Sepertinya semua penulis, baik yang pemula maupun yang professional sekalipun memiliki kendala yang sama, yaitu masalah kesibukan. Jika kesibukan jawabannya, action yang perlu dilakukan sekarang adalah mencari hari dan jam yang kosong.
Misal hari Senin sampai Jumat Anda bekerja, ada waktu libur Sabtu dan Minggu, dan di hari-hari libur seperti inilah yang bisa Anda manfaatkan waktu khusus menulis saja, tidak untuk mengerjakan hal-hal lain. Fokus menulis dan menulis. Maka problem masalah waktu pun terjawab dan produktivitas menulis buku Anda pun juga meningkatkan. (Elisa)
Referensi
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…
View Comments
Terimakasih kembali, yuk kita lebih produktif lagi :)