Menjadi Guru Besar memang impian semua dosen di Indonesia dan terdapat banyak cara untuk meraih jenjang tersebut. Salah satu dosen yang berhasil meraih impian ini adalah Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc. yang resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Kebidanan Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.
Dikutip melalui laman resmi LLDIKTI 5, pengukuhan Mufdlilah sebagai Guru Besar diselenggarakan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Kampus UNISA Yogyakarta pada Sabtu (16/12).
Dalam acara tersebut, setidaknya ada 500 tamu undangan hadir untuk menyaksikan pengukuhan Mufdlilah dan dosen lain di bawah naungan UNISA Yogyakarta. Pencapaian ini ternyata tak jauh-jauh dari strategi yang tepat untuk mengembangkan karir akademik.
Salah satunya dengan produktif meneliti dan melakukan publikasi ilmiah. Sosok Mufdlilah bahkan masuk ke dalam daftar penulis aktif di Penerbit Deepublish. Banyak buku karyanya telah berhasil diterbitkan dan berfokus pada tema tumbuh kembang anak.
Jauh sebelum menjadi salah satu dosen dan Guru Besar di UNISA Yogyakarta. Ternyata jalan yang ditempuh cukup berliku. Apalagi dengan latar belakang lingkungan keluarga, dimana kedua orang tua menekuni profesi petani dan pedagang.
Hal ini seperti yang dikutip dari laman Harian Jogja, dosen asal Lamongan Jawa Timur ini menghabiskan masa kecil dan pendidikan di Sekolah Dasar di kampung halaman. Setelah lulus kemudian hijrah ke kota Yogyakarta.
Di Kota Gudeg inilah, Prof. Mufdlilah mengenyam pendidikan di jenjang SMP. Bahkan masa ini ditempuh dua pendidikan sekaligus, yakni di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta.
Memiliki cita-cita menjadi bidan membuatnya masuk ke Sekolah Perawat dan Bidan di SPBA PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah lulus, dijelaskan bahwa Prof. Mufdlilah sempat mengabdi di Pusat Layanan Kesehatan Siti Khodijah Kudus, Jawa Tengah selama 6 tahun.
Setelah masa pengabdian tersebut, kemudian memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta dan menjadi pengajar di UNISA Yogyakarta yang dulunya bernama SPK Aisyiyah. Sembari mengajar, Prof. Mufdlilah memutuskan untuk studi lanjut.
Beliau melanjutkan studi S2 Prodi Ilmu Kedokteran Klinik (IKK) Minat Maternal Neonatal UGM dan S3 Prodi Penyuluhan Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Minat Promosi Kesehatan di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Sebagai dosen di UNISA Yogyakarta, Mufdlilah tercatat sebagai dosen yang cukup produktif menjalankan tri dharma. Salah satu strateginya adalah rutin menulis dan menerbitkan buku. Beberapa karya bukunya berhasil diterbitkan bersama Penerbit Deepublish, seperti:
Menerbitkan buku membantu seorang dosen untuk memperluas jangkauan pembaca, karena isinya ramah untuk pembaca awam. Selain itu, menerbitkan buku membantu dosen meraih angka kredit atau KUM yang tinggi sehingga bisa mempercepat kenaikan jabatan fungsional.
Tidak ada salahnya meniru langkah yang ditempuh oleh Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc. yang menjadi Guru Besar perempuan pertama di Ilmu Kebidanan UNISA Yogyakarta.
Mau mengikuti jejak Prof. Mufdlilah menjadi guru besar? Jadilah Penulis Deepublish! Penerbit Deepublish akan membantu Anda mengatasi masalah menulis hingga proses penerbitan buku sesuai aturan Dikti. Dengan adanya Konsultan Ahli kami, jangan khawatir, Anda akan didampingi dari awal proses hingga buku berhasil diterbitkan!
Sudah banyak dosen yang mencapai Guru Besar berkat produktif menulis buku. Tunggu apalagi? Daftar jadi Penulis Deepublish untuk jadi Guru Besar sekarang juga!
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…