Daftar Isi
Rating scale. Apakah kamu sering mengisi survei menggunakan google form? Apakah kamu mengamati maksud pertanyaan dan jawabannya? Termasuk contoh survei yang seperti apakah itu? Nah, kalau kamu sering mengisi survei atau menjawab pertanyaan menggunakan google form, artinya kamu sudah mengisi survei yang berbentuk rating scale.
Kali ini kita akan membahas mengenai pengertian rating scale, ciri-ciri, bentuk, kesalahan-kesalahan, dan contohnya. Oleh karena itu, simak pembahasannya sampai selesai ya!
Rating scale atau Skala peringkat istilah mengacu pada format tanggapan tertutup di mana individu memberikan reaksi terhadap serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang dipandu oleh jangkar yang telah ditentukan.
Umumnya, skala peringkat digunakan dalam penelitian survei untuk menangkap informasi dari sampel yang diambil dari populasi yang lebih besar. Sampel individu seperti itu mungkin diminta, misalnya, untuk melengkapi satu atau lebih skala penilaian untuk menangkap data kuantitatif yang kurang lebih subjektif (misalnya, opini, emosi, afiliasi politik).
Rating scale atau skala peringkat ialah salah satu jenis pertanyaan survei tertutup yang umum digunakan untuk meminta responden memberikan nilai pada sesuatu, seperti objek atau atribut.
Skala pengukuran ialah suatu alat untuk mengekstraksi lebih banyak informasi dari suatu item, daripada hanya mendapatkan jawaban “ya” atau “tidak, “benar” atau “salah”.
Skala peringkat adalah pertanyaan survei tertutup yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana perasaan responden survei tentang produk atau pernyataan tertentu.
Rating scale atau skala pengukuran adalah alat untuk pengumpulan data yang berupa suatu daftar-daftar berisi tentang ciri-ciri atau tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat untuk memudahkan penyeleksian data penelitian.
Rating scale atau skala pengukuran merupakan suatu daftar yang dibuat untuk menyajikan sejumlah sikap atau sifat sebagai butir-butir/item.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat ditarik simpulan bahwa rating scale atau skala peringkat merupakan sebuah survei yang bersifat tertutup, digunakan untuk memberikan penilaian atau jawaban dari para responden, bisa jawaban setuju atau tidak setuju. Jawaban-jawaban atau pilihan dari responden tersebut kemudian dikumpulkan dalam bentuk rincian yang dijadikan untuk data penelitian.
Rating scale merupakan salah satu jenis pertanyaan yang paling cocok untuk survei secara daring (dalam jaringan) atau luring (luar jaringan) mengenai suatu layanan. Rating scale ini dijawab oleh para responden sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Salah satu bentuk rating scale yang umum digunakan pada penelitian adalah pertanyaan pilihan ganda atau pilihan objektif. Pertanyaan pilihan ganda atau pilihan objektif tersebut mudah dijawab oleh responden karena tinggal memilih atau menentukan jawaban yang sesuai.
Baca Juga: Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-ciri, Langkah, dan Contoh
Rating scale memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang harus diperhatikan. Dilansir dari penelitianilmiah.com, ciri-ciri rating scale tersebut bisa dipelajari di bawah ini.
Rating scale dapat digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian atau informasi umum didapatkan dari responden yang bersifat komparatif.
Skala peringkat atau rating scale lebih banyak memberikan informasi dibandingkan dengan checkbox question, sehingga informasi tersebut bisa lebih dari sekadar ya atau tidak.
Penyusunan opsi atau pilihan jawaban pada rating scale disusun secara bertingkat, bisa dari tinggi ke rendah, rendah ke tinggi, disesuaikan dengan kebutuhan atau kesepakatan.
Rating scale sifatnya fleksibel, karena tidak hanya dapat untuk mengukur sikap, bisa juga digunakan untuk mengukur persepsi responden mengenai suatu fenomena atau peristiwa. Contohnya adalah mengukur status ekonomi, pengetahuan, sosial, dan sebagainya.
Rating scale mampu menerjemahkan jawaban responden, misalnya responden A memberikan nilai atau jawaban 4, belum tentu sama dengan angka 4 bagi si B.
Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh
Skala ordinal adalah suatu jenis pertanyaan penelitian yang diberikan pada responden dengan cara memberikan pilihan kategori-kategori yang disesuaikan dan diberi peringkat. Urutan skala ordinal bisa disesuaikan dari rendah ke tinggi, dan sebaliknya.
Contoh yang umum dari skala peringkat ordinal ialah skala likert. Skala likert ini dinamakan dengan penemunya, ia adalah seorang psikolog, yaitu Rensis Likert. Jenis skala ini biasanya disajikan dengan menggunakan pernyataan atau pertanyaan. Pada skala ini responden diharuskan memilih jawaban untuk memberikan penilaian, bisa setuju atau tidak setuju.
Contoh skala likert seperti di bawah ini.
Apakah kamu akan menggunakan aplikasi ini?
Contoh skala ordinal yang bukan skala likert.
Bagaimana penilaianmu tentang fitur ini?
Skala pengukuran nominal atau nominal rating scale ialah skala yang mengkategorikan objek atau orang dalam kategori, klasifikasi, atau kelas dengan sistem kualitatif. Skala nominal ini terbatas, hanya bisa dapat mengidentifikasi dan membedakan.
Contohnya adalah seperti di bawah ini.
Skala rasio adalah pengukuran dengan memperhitungkan nilai yang sebenarnya atau angka objek yang diukur. Pada ukuran skala rasio memiliki nilai titik nol, sehingga nilai pada skala rasio ini dapat dibuat pembagian maupun perkalian.
Contohnya adalah apabila ada seorang petani menimbang hasil panen jagung.
A: 40 kg, B: 50 kg, C: 60kg.
Skala pengukuran interval ialah satu jenis pertanyaan survei yang tidak hanya mengharuskan variabel jawaban saja, tapi juga besarnya perbedaan antarsetiap jawaban. Pada skala interval dimungkinkan untuk mengurutkan objek atau seseorang hampir sama dengan skala ordinal, akan tetapi unitnya sama.
Contohnya adalah seperti pada nilai yang diurutkan sesuai dengan interval.
60, 70, 80, 90
100, 120, 130, 140
Dapat dikatakan bahwa nilai-nilai di atas memiliki selisih 10 nilai, sehingga nilai-nilai di atas memiliki interval 10.
Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya
Tujuan utama penggunaan rating scale ialah peneliti ingin mengaitkan ukuran penelitian kualitatif dengan berbagai aspek fitur atau produk dari sebuah layanan dari suatu perusahaan. Pada umumnya, skala pengukuran atau rating scale ini digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur kinerja-kinerja suatu pekerjaan, layanan, fitur, dan sebagainya.
Informasi relatif contohnya adalah pada sampel 100 orang, maka 100 orang tersebut memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Jadi, kegunaan rating scale ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang berbeda, kemudian diseleksi atau dispesifikasi. Contoh penggunaannya adalah untuk survei kepuasan, loyalitas seseorang, frekuensi penggunaan konsumen, dan sebagainya.
Rating scale digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi dari responden atau subjek penelitian mengenai sesuatu yang dibutuhkan untuk dianalisis pada penelitian. Informasi-informasi yang didapatkan supaya tidak rancu dan bias, maka digunakanlah rating scale ini untuk menyeleksi dan menspesifikasi informasi yang dibutuhkan.
Peneliti dapat menggunakannya untuk membandingkan dan menganalisis data-data yang telah didapatkan. Hal yang penting dalam pengumpulan data ini ialah pertanyaan yang diberikan pada responden hendaknya spesifik, sehingga tidak terlalu luas jawaban dari responden.
Penggunaan rating scale meneliti secara kualitatif, namun untuk penyeleksiannya atau spesifikasinya dapat dibuat menjadi data-data kuantitatif yang berupa angka-angka. Angka-angka ini disusun untuk memudahkan analisis data dan mempermudah untuk menyeleksi data yang akan digunakan.
Aplikasi rating scale sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengukur penggunaan barang atau karyawan-karyawannya. Contohnya adalah mengukur alasan pembelian suatu barang produksi perusahaan tersebut, atau bisa juga mengukur tingkat loyalitas konsumen menggunakan barang tersebut.
Ada beberapa kesalahan-kesalahan dalam penggunaan atau aplikasi skala peringkat ini yang digunakan oleh peneliti. Kesalahan-kesalahan penarikan simpulan peneliti contohnya seperti berikut.
Jenis-jenis skala peringkat ini ada beberapa yang bisa dipahami. Contohnya adalah sebagai berikut.
Skala peringkat grafik pada rating scale ini menunjukkan urutan jawaban pada skala yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu bisa berupa 1-3, 1-5, dan sebagainya. Skala grafik memberikan penilaian berupa pilihan pendapat-pendapat yang sesuai dengan responden.
Skala grafik yang paling umum digunakan ialah skala likert. Pada skala likert, responden diharuskan memilih jawaban yang menggambarkan penilaiannya.
Skala peringkat numerik pada skala peringkat ini memiliki jawaban yang bisa dipilih oleh responden dengan skala angka. Misalnya pada pengukuran mengenai kepuasan konsumen, peneliti memberikan angka dari 1-5, dengan pengertian 1 adalah sangat puas dan angka 5 adalah sangat tidak puas. Skala diferensial juga menggunakan angka seperti skala peringkat ini.
Skala peringkat deskriptif yaitu pertanyaan yang diberikan peneliti pada responden dengan jawaban berupa penilaian deskripsi tentang sesuatu hal tersebut. Deskripsi yang diberikan peneliti haruslah spesifik sehingga responden dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan akurat. Contohnya adalah pada penelitian mengenai kepuasan pelanggan pada suatu produk.
Skala ini digunakan peneliti untuk mengukur keseluruhan atau jumlah skor yang diberikan oleh responden dari pertanyaan peneliti. Skor akhir yang didapat adalah nilai dari responden tersebut.
Skala ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui jawaban-jawaban dari responden dengan kalimat-kalimat yang sesuai atau yang paling menggambarkan jawaban tentang subjek tersebut. Skala ini seringkali digunakan pada bidang bisnis dan juga militer.
Skala peringkat bandingan ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur atau membandingkan hasil seseorang dengan hasil orang lainnya, dengan tujuan mendapatkan hasil yang terbaik di antara seseorang pekerja tersebut.
Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
Rating scale memiliki kelebihan dan kekurangan pada penggunaannya. Kelebihan dan kekurangan skala peringkat ini bisa dipelajari di bawah ini.
Kelebihan atau keunggulan skala peringkat ini adalah sebagai berikut.
Kekurangan atau kelemahan skala peringkat ini adalah sebagai berikut.
Pengumpulan data penelitian ada berbagai macam jenisnya. Pada bab ini akan membahas mengenai perbedaan antara rating scale, ranking scale, dan checklist pada penelitian. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Rating scale atau skala pengukuran adalah suatu jenis teknik pengumpulan data penelitian bisa berupa data kualitatif ataupun kuantitatif dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan pada responden untuk memilih jawaban atau pilihan yang paling tepat mengenai suatu objek penelitian.
Rating scale atau skala pengukuran memungkinkan peneliti atau observer untuk mengumpulkan data-data penelitian dengan cara yang mudah dan praktis untuk digunakan dan dianalisis pada penerapannya. Penerapan skala peringkat ini berbagai macam jenisnya, yaitu graphic rating scale, numerical rating scale, descriptive rating scale, dan sebagainya.
Ranking scale atau skala peringkat adalah suatu jenis teknik pengumpulan data penelitian bisa berupa data kualitatif ataupun kuantitatif dengan cara memberikan perbandingan suatu item dengan item yang lain, ini lah yang membedakan dengan rating scale.
Penerapan atau aplikasi ranking scale atau skala peringkat adalah untuk mengukur prioritas pilihan dengan cara membandingkan hal satu dengan hal lainnya, sedangkan penerapan skala peringkat ini di lapangan yaitu untuk mengukur kekuatan respons dari para responden penelitian.
Checklist atau lis cek adalah suatu jenis teknik pengumpulan data penelitian yang berbentuk daftar yang isinya berupa faktor-faktor atau poin-poin penting yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Daftar faktor-faktor tersebut di sampingnya terdapat tanda untuk memberikan tanda cek atau centang yang sesuai dengan perilaku atau hal-hal yang dilakukan oleh subjek penelitian.
Penerapan checklist yaitu pencatatan yang bersifat selektif dan spesifik pada suatu pengamatan atau penelitian, sehingga terbatas pada hal-hal berupa sesuai atau tidak sesuai. Kesesuaian tersebut bisa dilakukan dengan cara mencentang atau memberikan tanda pada hal yang sesuai, antara “Ya” atau “tidak”.
Layaknya teknik pengumpulan data, checklist juga mempunyai kekurangan pada penerapannya. Kekurangan atau kelemahan penggunaan checklist ialah sebagai berikut.
Ada banyak sumber bisa dijadikan rujukan dalam menyusun karya tulis ilmiah, termasuk wawancara. Seorang peneliti…
Melakukan parafrase pada pendapat para ahli masih menimbulkan pertanyaan di kalangan penulis karya ilmiah. Ada…
Pernahkah mendapati penulisan konjungsi di awal kalimat? Dijamin pernah. Saat menuangkan isi pikiran dalam bentuk…
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…