Kuasai 2 Tahap Penulisan Buku

Ingin Tulisan Rapi dan Enak dibaca? Kuasai 2 Tahap Penulisan Buku.

Menulis tidak hanya melibatkan kognitif dan pengetahuan dari penulis. Penulisan buku juga masih perlu melakukan kajian literatur. Ketika dilakukan kajian literature, juga membutuhkan tahapan penulisan buku, guna menciptakan buku.

Permasalahannya adalah, apa saja tahapan yang perlu dipersiapkan oleh penulis? Mengingat tidak semua calon penulis menguasai tahapan tersebut. Sekalipun mengetahui tahapan-tahapan tersebut, hanya tahu secara teori. Namun ketika mereka disuruh mempraktekan secara langsung, sebagian besar menyerah dan binggung memulainya.

Pada kesempatan kali ini akan mengulas tentang 2 tahapan penulisan buku, agar buku yang ditulis lebih rapi dan tentunya enak di baca. Setidaknya ada dua tahap, tahap pertama adalah tahap penulisan, yang masih terbagi menjadi beberapa poin penting lain. Kedua, tahap revisi, yaitu tahap mengecek ulang tulisan dan bahasa agar pas. Ulasan lebih lengkap, bisa di lihat berikut ini.

1. Tahap penulisan

Ada tahap penulisan yang perlu dipersiapkan oleh penulis. Jadi penulis tidak hanya membuat draf ataupun melakukan analisis terhadap kajian. Tetapi penulis juga mempersiapkan elemen lain seperti memperhatikan isi karangan, pemilihan diksi dan penggunaan kalimat.

Lantas bagaimana agar lebih mudah menulis buku yang rapi dan enak dibaca. Mengingat tidak semua, penulis bisa mengemas naskah mereka seperti ini. Agar naskah buku menjadi lebih hidup, setidaknya ketika menulis buku, ada beberapa elemen yang wajib Anda perhatikan, apa saja? berikut ulasannya.

  1. Isi karangan
    Isi karangan lebih menekankan pada isi atau pesan yang dituangkan oleh penulis. Menurut Keraf, yang termasuk bagian isi tidak hanya ulasan per bab saja. Tetapi juga termasuk bagian pendahuluan, tubuh karangan dan kesimpulan.Di bagian pendahuluan, setidaknya penulis menyampaikan intro terkait inti buku. Dibagian ini memang butuh seni dan ketrampilan. Buat pendahuluan semenarik meungkin, karena di sinilah pembaca bisa meraba apakah penulisan buku Anda baik atau sebaliknya.Ketika pendahuluan sukses membawa pembaca penasaran dan tertarik, maka pembaca akan masuk dibagian tubuh atau di bagian isi. di sinilah semua kajian literature bisa disampaikan. Agar tidak terkesan padat dan rancu, hasil kajian dari literature atau gagasan penulis bisa dibuat menggunakan bab atau sub bab.
  2. Pemilihan diksi
    Tidak kalah penting adalah pemilihan diksi. Pemilihan diksi disebut juga pemilihan kata yang tepat dan pas. Diksi yang baik adalah yang disampaikan menggunakan pilihan kata yang sederhana. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu tinggi atau melebarl, karena justru menimbulkan kesulitan pemahaman peserta didik.Pemilihan diksi yang tepat disesuaikan dengan usia pembaca. Jika diperuntukan untuk akademisi, maka dapat menggunakan diksi yang ilmiah. Sebaliknya, jika pembaca adalah berasal dari kaum muda, maka diksi yang tepat menggunakan bahasa yang sesuai dengan mereka.Terkait pemilihan diksi, penulis wajib melihat korelasi dan keakurasian. Apakah diksi yang dipilih sesuai dengan situasi dan cocok digunakan? Sebagai contoh, jika penulisan buku mengulas tentang makanan, maka aneh jika pemilhan diksi menggunakan pilihan kata yang sifatnya ilmiah.
  3. Penggunaan kalimat
    Penggunaan kalimat dalam hal ini sebenarnya saling berkaitan dengan pemilihan diksi. Diksi yang telah di pilih akan menentukan hasil kalimat, apakah kalimat tersebut tepat sasaran, atau sebaliknya. Hindari penggunakan kalimat bertingkat. Sering gunakan kalimat aktif, agar singkat padat dan jelas.Penggunaan kalimat yang direkomendasikan bisa menggunakan kalimat efektif. Penggunaan kalimat efektif membantu pembaca lebih mudah memahami. Bagi seorang penulis, menguasai syarat gramatikal kalimat itu penting. Syarat gramatikal yang dimaksud adalah, penulis mampu menyuguhkan kalimat yang sarat pesan dan gagasan yang membangun.Sehingga, penulis diharapkan mampu mempengaruhi dan meninggalkan kesan. Pembaca pun ketika membaca mendapatkan pengetahuan baru dan memperoleh hal baru. Jika dalam satu kalimat sulit menyajikan sarat gagasan, bisa dikemas pesan per paragraph.
  4. Paragraph
    Jika dalam satu kalimat sulit memberikan pengetahuan kepada pembaca, maka bisa dibuat dengan satu paragraph. Jadi satu paragraph memiliki satu ide pokok. Setelah ide pokok, baru di kembangkan menjadi kalimat penjelas.Menulis paragraph yang baik, satu paragraph terdiri dari beberapa kalimat. Tentunya dalam satu paragraph saling terkait dengan ide pokok. Karena dalam satu paragraph, memiliki kesatuan utuh.Masih bingung ide pokok? Ide pokok dapat diartikan sebagai buah pikiran. Berawal dari buah pikiran utama inilah dikembangkan menggunakan bahasa penulis sendiri.

2. Tahap Revisi

Setelah melalui tahap penulisan, selanjutnya masuk ke tahap revisi. Penulis buku wajib melakukan tahap revisi. Tujuannya agar buku yang ditulis tidak ditolak oleh penerbit. Selain itu, meminimalisir kesalahan. Karena ketika naskah di cetak, buku tidak bisa dilakukan editing. Sekalipun bisa diedit, harus menunggu cetakan kedua.

Dari segi reputasi, kesalahan mengetik atau semacamnya mampu menurunkan kredibilitas. Pembaca pun menjadi lebih berasumsi. Penilaian pembaca kepada penulis menjadi turun. Seperti yang Anda tahu, tahap revisi dilakukan untuk memperbaiki kualitas tulisan.

Apa saja yang perlu direvisi? Secara umum, revisi hanya diperuntukan untuk membenahi kalimat yang salah ketik. Tetapi juga termasuk meneliti logika, sistematika ejaan, hingga pemilhan diksi. Jika dikira tidak tepat, segera direvisi.

Itulah dua tahap yang perlu diperhatikan ketika menulis buku. jika dua tahap tersebut tidak dilakukan, banyak ditemukan kesalahan dan tidak singkronnya antar kalimat atau paragraph. Ketika banyak ketidaksingkronan, dapat menimbulkan kepercayaan pembaca ke penulis. Tentu tidak ingin melakukan hal semacam ini. Semoga dengan ulasan ini bermanfaat dan memberikan semangat baru.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang penulisan buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Kontributor: Novia Intan

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago