Ingin Tulisan Rapi dan Enak dibaca? Kuasai 2 Tahap Penulisan Buku.
Menulis tidak hanya melibatkan kognitif dan pengetahuan dari penulis. Penulisan buku juga masih perlu melakukan kajian literatur. Ketika dilakukan kajian literature, juga membutuhkan tahapan penulisan buku, guna menciptakan buku.
Permasalahannya adalah, apa saja tahapan yang perlu dipersiapkan oleh penulis? Mengingat tidak semua calon penulis menguasai tahapan tersebut. Sekalipun mengetahui tahapan-tahapan tersebut, hanya tahu secara teori. Namun ketika mereka disuruh mempraktekan secara langsung, sebagian besar menyerah dan binggung memulainya.
Pada kesempatan kali ini akan mengulas tentang 2 tahapan penulisan buku, agar buku yang ditulis lebih rapi dan tentunya enak di baca. Setidaknya ada dua tahap, tahap pertama adalah tahap penulisan, yang masih terbagi menjadi beberapa poin penting lain. Kedua, tahap revisi, yaitu tahap mengecek ulang tulisan dan bahasa agar pas. Ulasan lebih lengkap, bisa di lihat berikut ini.
Ada tahap penulisan yang perlu dipersiapkan oleh penulis. Jadi penulis tidak hanya membuat draf ataupun melakukan analisis terhadap kajian. Tetapi penulis juga mempersiapkan elemen lain seperti memperhatikan isi karangan, pemilihan diksi dan penggunaan kalimat.
Lantas bagaimana agar lebih mudah menulis buku yang rapi dan enak dibaca. Mengingat tidak semua, penulis bisa mengemas naskah mereka seperti ini. Agar naskah buku menjadi lebih hidup, setidaknya ketika menulis buku, ada beberapa elemen yang wajib Anda perhatikan, apa saja? berikut ulasannya.
Setelah melalui tahap penulisan, selanjutnya masuk ke tahap revisi. Penulis buku wajib melakukan tahap revisi. Tujuannya agar buku yang ditulis tidak ditolak oleh penerbit. Selain itu, meminimalisir kesalahan. Karena ketika naskah di cetak, buku tidak bisa dilakukan editing. Sekalipun bisa diedit, harus menunggu cetakan kedua.
Dari segi reputasi, kesalahan mengetik atau semacamnya mampu menurunkan kredibilitas. Pembaca pun menjadi lebih berasumsi. Penilaian pembaca kepada penulis menjadi turun. Seperti yang Anda tahu, tahap revisi dilakukan untuk memperbaiki kualitas tulisan.
Apa saja yang perlu direvisi? Secara umum, revisi hanya diperuntukan untuk membenahi kalimat yang salah ketik. Tetapi juga termasuk meneliti logika, sistematika ejaan, hingga pemilhan diksi. Jika dikira tidak tepat, segera direvisi.
Itulah dua tahap yang perlu diperhatikan ketika menulis buku. jika dua tahap tersebut tidak dilakukan, banyak ditemukan kesalahan dan tidak singkronnya antar kalimat atau paragraph. Ketika banyak ketidaksingkronan, dapat menimbulkan kepercayaan pembaca ke penulis. Tentu tidak ingin melakukan hal semacam ini. Semoga dengan ulasan ini bermanfaat dan memberikan semangat baru.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…