Dasar Menulis

Tanda Kurung dan Aturan Penggunaan yang Benar

Saat hendak menggunakan tanda kurung, apakah Anda sempat bingung memilih antara tanda kurung (…) atau tanda garis miring / saat menyebutkan pilihan? Jika iya, Anda perlu memahami penggunaan tanda kurung.

Anda perlu mengetahui perbedaan keduanya untuk bisa menggunakan tanda baca yang tepat. Untuk itu, silakan baca sampai habis pembahasan di artikel berikut ini.

Jenis Tanda Kurung

Bicara mengenai tanda kurung, maka akan menjumpai bentuk yang beragam dan masing-masing cukup sering ditemukan dalam sebuah karya tulis. Meskipun memiliki fungsi berbeda dan masih masuk dalam kategori jenis-jenis tanda baca. 

Namun, jenis=jenis tersebut memakai nama tanda kurung yang diikuti keterangan bentuknya. Jadi, bisa disebut sebagai jenis dari tanda kurung itu sendiri. Dikutip melalui kaskus.co.id, berikut adalah jenis-jenis tanda kurung yang dimaksud: 

1. Tanda Kurung Lengkung ( )

Jenis tanda kurung yang pertama adalah tanda kurung lengkung dan jenis ini adalah yang paling sering digunakan. Aturan penggunaan dan penjelasan fungsinya dalam teks bahasa Indonesia bahkan sudah diatur dalam EYD, yakni sesuai penjelasan sebelumnya. 

Jadi, secara ringkas tanda kurung lengkung memiliki empat fungsi atau penggunaan yaitu: 

  • Digunakan untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.
  • Digunakan untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan yang bukan bagian dari kalimat.
  • Digunakan untuk mengapit huruf ataupun kata yang kehadirannya bisa dihilangkan.
  • Digunakan untuk mengapit huruf atau angka yang memiliki urutan keterangan rinci (rincian).

2. Tanda Kurung Siku [ ]

Jenis tanda kurung yang kedua adalah tanda kurung siku. Tanda baca ini sering digunakan dalam pengapitan kata, frasa, huruf ataupun kalimat. Sama seperti tanda kurung lengkung, tanda kurung siku juga memiliki beberapa fungsi. Yaitu: 

  • Digunakan sebagai indikator jika terdapat kesalahan penulisan dalam kalimat. Contoh:
  1. kalimat sebelum dicek: Aku minta maaf atas kesalahahaman kemarin.
  2. Kalimat setelah dicek: Aku minta maaf atas kesalah[p]ahaman kemarin.
  • Digunakan sebagai pengapit keterangan pada sebuah kalimat penjelas yang telah ada pada tanda kurung lengkung. Contoh: selain manusia, monyet Jepang adalah satu-satunya primata yang hidup di belahan dunia paling utara (Macaca Fuscata Fuscata dan juga Macaca Fuscata Yakui [wikipedia.org/wiki/Monyet_Jepang]).

3. Tanda Kurung Kurawal { }

Jenis ketiga adalah tanda kurung kurawal yang umum ditemukan pada pada ekspresi matematika tertentu, beberapa notasi musik dan juga bahasa pemrograman. Berikut beberapa contohnya: 

  • himpunan {a, b, c dan d}
  • bilangan prima {1, 3, 5, 7, dan seterusnya}

4. Tanda Kurung Sudut < >

Jenis yang keempat adalah tanda kurung sudut yang secara umum digunakan untuk menunjukan atau menandakan bilangan yang tanda kurang dari / lebih besar dari. Contoh: 5 > 2 (angka lima lebih besar dari angka dua). 

5. Tanda Kurung Kotak Ganda ⟦⟧

Berikutnya adalah tanda kurung kotak ganda. sehingga ada tanda kurung kotak yang dibuat lapis dua. Tanda baca ini kurang umum digunakan dalam dunia kepenulisan bahasa Indonesia, tetapi bisa ditemukan di bahasa Inggris. 

Meski jenisnya cukup beragam, akan tetapi semua tanda kurung tersebut masuk dalam kategori tanda baca. Selain itu, tidak semua tanda tersebut sering digunakan dalam karya tulis. Sehingga jika kesulitan mengingat semuanya, paling tidak Anda mengingat tanda kurung yang paling umum digunakan. 

Selain itu, Anda juga bisa mengabaikan jenis tanda kurung yang tidak pernah digunakan dalam bahasa Indonesia. Kecuali jika menjadi penulis di luar negeri dan tentu akan mengikuti ketentuan tanda baca yang berlaku di negara tersebut. 

Fungsi Tanda Kurung

Lalu, apa fungsi dari tanda kurung? Terkait dengan fungsi, maka akan sama seperti aturan penggunaan. Sebab fungsi mengacu pada aturan penggunaan suatu tanda baca. Melalui penjelasan sebelumnya, maka bisa dipahami jika tanda kurung memiliki 4 fungsi. Yaitu: 

  1. Digunakan untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan.
  2. Digunakan untuk mengapit keterangan ataupun penjelasan yang bukan bagian dari kalimat.
  3. Digunakan untuk mengapit huruf ataupun kata yang kehadirannya bisa dihilangkan.
  4. Digunakan untuk mengapit huruf atau angka yang memiliki urutan keterangan rinci (rincian).

Pada saat berada di situasi yang secara aturan menurut EYD memang bisa membubuhkan tanda kurung. Maka silahkan membubuhkan tanda baca tersebut, sehingga karya tulis yang disusun tetap sesuai kaidah yang berlaku. 

Contoh Kalimat dengan Tanda Kurung

Membantu lebih memahami apa itu tanda kurung, apa saja fungsinya, dan kapan tanda baca ini perlu digunakan dalam tulisan. Maka berikut berbagai contoh kalimat dengan tanda kurung di dalamnya: 

  1. Sila baru saja memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM).
  2. Dia sudah lama tinggal di sini, namun belum memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).
  3. Lokakarya (workshop) itu diadakan di Solo.
  4. Para mahasiswa sibuk mempersiapkan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun ini.
  5. Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
  6. Artis terkenal itu berasal dari (Kota) Semarang.
  7. Bahasa Indonesia mempunyai tes standar yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
  8. Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan

(1) daftar riwayat hidup,

(2) ijazah terakhir, dan

(3) surat keterangan kesehatan.

  1. Banyak pemengaruh (influencer) yang mendapat apresiasi karena konten yang membangun.
  2. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.

Itulah penjelasan secara rinci mengenai tanda kurung yang dipahami sebagai sebuah tanda yang memiliki 4 fungsi dalam aturan penulisan bahasa Indonesia. Memahami hal ini membantu Anda menggunakan tanda baca ini dengan baik dan benar. Sekaligus meningkatkan kualitas karya tulis yang dibuat. 

Jika memiliki pertanyaan, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat. 

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

23 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

24 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

24 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

24 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

24 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago