Teknik Menulis | Metode peer feedback adalah sebuah metode umum yang sering digunakan oleh para penulis untuk menguji kualitas awal dari tulisan yang sudah dibuatnya. Pengujian tersebut dilakukan sebelum tulisan yang dibuatnya resmi diterbitkan oleh sebuah penerbit. Langkah untuk menggunakan metode ini yaitu dengan meminta bantuan dari rekan-rekan kita sendiri, baik yang berkecimpung di dunia kepenulisan ataupun tidak. Mereka yang berkecimpung di dunia kepenulisan dibutuhkan perannya untuk melihat seberapa baik kualitas teknis penulisan yang sudah kita gunakan dalam teknik menulis. Pada sisi yang lain, kita juga membutuhkan orang-orang yang memahami dari sebuah tema yang kita angkat. Selanjutnya, kita sebagai seorang penulis juga tidak salah untuk meminta bantuan dari rekan-rekan kita yang sebenarnya tidak terlalu memahami kedua aspek tersebut. Artinya mereka akan menjadi pembaca awam terhadap tulisan yang kita buat. Hanya saja, kondisi tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi saran yang akan diberikan kepada kita.
Teknik Menulis | Untuk menggunakan metode tersebut, kita harus memastikan bahwa draft yang kita buat sudah lengkap atau sama dengan hasil tulisan yang siap kita terbitkan. Selain itu, kita juga harus memastikan bahwa draft tersebut sudah siap kita edarkan kepada rekan-rekan kita yang nantinya akan menjadi pembaca. Kedua hal tersebut menjadi penting supaya ketika metode tersebut sudah kita lakukan, proses yang berlangsung dapat berjalan secara lancar. Sama seperti halnya proses dalam teknik menulis yaitu kita perlu memastikan sumber-sumber apa saja yang kita butuhkan sebagai data. Pada tahapan awal metode tersebut sering disebut dengan pre-peer feedback atau masa persiapan. Setidaknya ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan sebelum metode tersebut benar-benar kita aplikasikan di lapangan. Tahapan persiapan juga membantu kita dalam menunjukkan hal-hal apa saja yang seharusnya kita lakukan untuk melancarkan metode tersebut.
Teknik Menulis | Satu hal paling penting dan paling pertama yang harus kita lakukan dalam menggunakan metode peer feedback adalah menentukan responden. Responden yang dimaksud adalah mereka yang akan membaca tulisan kita secara keseluruhan. Pemilihan tersebut tentu menjadi hak kita sebagai seorang penulis sehingga kita bebas menentukan rekan kita yang akan menjadi pembaca. Meskipun demikian, kita harus memahami bahwa tidak semua rekan kita memiliki kemampuan yang sama terkait dengan pemahamannya tentang dunia kepenulisan ataupun tema yang sedang kita angkat. Selanjutnya, kita juga harus memastikan bahwa responden yang kita pilih memiliki jiwa sosial yang tinggi, kooperatif, dan memiliki waktu luang. Ketiga aspek tersebut memang terlihat sepele, tetapi sebenarnya memiliki dampak yang signifikan demi kelancaran metode peer feedback yang kita gunakan. Hal lain lagi yang penting bahwa jumlah responden tersebut bisa lebih dari satu orang, tergantung dengan kebutuhan dan keinginan kita sebagai seorang penulis.
Teknik Menulis | Untuk memudahkan proses berlangsungnya metode peer feedback, maka kita bisa memilih beberapa responden yang benar-benar memiliki kemampuan yang kita butuhkan. Alangkah lebih baik apabila kita memiliki responden yang juga senang menulis buku. Artinya mereka setidaknya memahami aturan-aturan baku dalam teknik menulis buku. Selain itu, kita juga memerlukan orang-orang yang ahli di bidang yang kita tulis. Apabila kita menulis tentang ilmu gizi, maka kita harus memastikan bahwa rekan yang kita tunjuk memang memahami bidang tersebut. Selanjutnya, kita juga harus memastikan bahwa responden yang kita pilih adalah orang-orang yang kooperatif dan memiliki waktu luang. Kooperatif menjadi penting supaya saran yang diberikannya memang benar-benar berkualitas dan memiliki dampak signifikan bagi tulisan kita. Memiliki waktu luang juga menjadi modal penting karena mereka akan membaca tulisan kita yang jumlahnya puluhan hingga ratusan halaman. Terlebih lagi mereka juga tidak diberikan fee secara profesional. Meskipun demikian, urusan fee tentu tergantung pihak kita sebagai seorang penulis.
Hal penting lain yang juga harus kita persiapkan adalah lembar komentar. Lembar komentar tersebut tentu harus dipisah dari draft yang kita berikan kepada responden. Adapun yang dimaksud dengan lembar komentar adalah lembar yang berisi beberapa pertanyaan terkait dengan tulisan yang kita buat. Sama halnya dengan sebuah kuesioner yang nantinya dapat memberikan arah kepada responden dalam rangka memberikan komentar terhadap tulisan kita. Kuesioner yang dimaksud juga bukan pilihan, tetapi isian singkat yang nantinya dapat membantu responden terkait hal-hal apa saja yang seharusnya dinilai dari tulisan yang sudah kita buat. Bahkan kita bisa membuat dua jenis lembar komentar yaitu terkait dengan teknis penulisan dan substansi tulisan. Dengan demikian, komentar yang akan kita terima akan lebih komprehensif. Kondisi tersebut tentu akan menjadi cukup bermanfaat bagi kita ketika melanjutkan proses menulis buku yang ingin kita terbitkan tersebut.
Lembar komentar tersebut nantinya juga akan mempermudah responden dalam memberikan komentar yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam teknik menulis buku, tentu ada berbagai aspek yang perlu kita perhatikan, tetapi kita juga harus menyadari bahwa setiap responden juga memiliki keterbatasan. Artinya dalam lembar komentar tersebut kita bisa memilah hal-hal apa saja yang ingin kita dapatkan komentarnya. Apabila kita sudah menentukan fokusnya, maka kita tinggal merangkai berbagai pertanyaan untuk mengarahkan komentar dari responden yang sudah kita pilih. Kondisi tersebut jauh akan lebih bermanfaat daripada tidak sama sekali. Kita juga tidak bisa mengelak bahwa responden akan lebih senang memberikan komentar langsung di draft yang sudah kita berikan. Meskipun demikian, lembar komentar yang sudah kita buat tidak dapat dikesampingkan begitu saja karena sifatnya yang juga penting.
Langkah terakhir yang perlu kita persiapkan untuk mengaplikasikan metode peer feedback adalah dengan menentukan fokus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa responden memiliki keterbatasan untuk mengoreksi seluruh aspek yang ada di dalam dunia kepenulisan ataupun konten tulisan. Artinya kita sebagai penulis bisa meminta responden kita memberikan komentar yang berbeda-beda. Sebagai contohnya kita bisa meminta feedback dari responden terkait dengan tata bahasa, diksi, mekanika, dan organisasi. Pada sisi yang lain, kita juga bisa meminta masukan dari segi kejelasan ide, kohesi, koherensi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, semakin banyak responden yang kita miliki, justru semakin banyak aspek yang bisa kita teliti bersama. Sebagai contohnya responden A akan memberikan komentar terkait dengan tata bahasa, sedangkan responden B memberikan komentar terkait dengan diksi. Oleh karena itu, kita bisa meminta langsung kepada responden kita untuk mengoreksi beberapa aspek yang memang kita inginkan. Dengan demikian, koreksi yang akan kita lakukan bisa dijalankan secara lebih komprehensif dan terarah.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁
🙂
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Referensi
Zainurrahman, 2011, Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme), Bandung: Penerbit Alfabeta.
[Bastian Widyatama]
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…