Cara Menerbitkan Buku

Pengaplikasian Peer Feedback Dalam Teknik Menulis

Dalam teknik menulis, kita perlu mengetahui langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam rangka mengaplikasikan metode peer feedback sebagai sarana meningkatkan kualitas tulisan.

Teknik Menulis | Pengaplikasian metode peer feedback atau yang juga sering dikenal dengan istilah while-peer feedback pada dasarnya merupakan kelanjutnya dari tahapan awal yang sebelumya sudah dijelaskan pada bagian lain. Pada tahapan ini, penulis mulai memberikan draft tulisannya kepada responden yang memiliki wewenang untuk memberikan komentar terhadap tulisan kita. Proses tersebut penting untuk dilakukan karena ketika kita menulis buku, kesalahan tidak dapat dilepaskan dari apa yang sudah kita tuliskan. Mulai dari kesalahan yang sepele (teknis penulisan) hingga substantif (konten). Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa sebelum memberikan draft tulisan kita kepada responden, kita perlu memilih responden yang kita inginkan. Bahkan kita harus memiliki kriteria responden yang nantinya dapat membawa dampak signifikan pada tulisan kita. Secara umum, kita bisa memilah dua jenis responden yaitu responden yang memahami dunia kepenulisan dan konten yang kita tulis. Artinya kita juga perlu memilih responden yang sering menulis buku supaya koreksian yang diberikan memang benar-benar berkualitas.

Teknik Menulis | Pada tahapan pengaplikasian metode tersebut, sebagai seorang penulis kita tentu harus bersabar. Proses tersebut sama ketika kita mulai untuk menulis buku. Butuh waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk mengoreksi tulisan yang sudah kita buat. Hal tersebut menjadi wajar mengingat proses pembacaan tersebut tidak berlansung secara singkat karena pembaca perlu memahami beberapa aspek yang digarisbawahi oleh penulis. Sebagai contohnya ketika kita meminta seseorang yang ahli di bidang kepenulisan untuk mengoreksi tulisan kita, maka mereka harus ekstra hati-hati ketika melakukan proses pembacaan. Oleh karena itu, tidak hanya kita yang harus bersabar, tetapi juga responden yang kita mintai tolong juga akan lebih bersabar karena harus meneliti pekerjaan kita secara lebih hati-hati. Kondisi tersebut pada dasarnya tidak dapat dihindari ketika kita memang sudah berniat untuk menulis buku, terutama ketika sudah memasuki tahapan penyuntingan. Berikut beberapa langkah-langkah mudah yang bisa kita lakukan ketika metode tersebut sudah memasuki tahap pengaplikasian.

  1. Penulis Menyerahkan Draft Lengkap Beserta Lembar Komentar < teknik menulis >

Teknik Menulis | Langkah pertama yang bisa kita lakukan sebagai seorang penulis adalah dengan menyerahkan draft tulisan yang sudah kita buat. Tahap ini bisa kita lakukan setelah kita sudah selesai menentukan siapa saja rekan kita yang akan menjadi responden. Kita juga harus memastikan bahwa tulisan yang kita buat memang sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan ketika menulis buku. Selanjutnya, kita juga tidak boleh lupa untuk melampirkan lembar komentar yang nantinya akan diisi oleh responden yang sudah kita tunjuk. Lembar tersebut setidaknya memberikan ruang kosong yang bisa diisi oleh responden dengan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Hal tersebut dilakukan supaya arah koreksi yang dilakukan oleh responden memang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Selain itu, kita juga perlu menekankan hal-hal apa saja yang perlu mereka koreksi dari tulisan kita. Pesan tersebut perlu disampaikan untuk menjaga objektivitas pembacaan, komentaran, dan koreksian.

  1. Penulis dan Pembaca Perlu Menyelenggarakan Mini Conference < teknik menulis >

Teknik Menulis |Sama seperti halnya ketika kita masih memasuki tahapan teknik menulis buku, penulis dan responden perlu berbicara dalam dua arah untuk mendiskusikan tulisan si penulis. Langkah tersebut bisa dilakukan ketika responden sudah memberikan feedback melalui lembar komentar yang sebelumnya kita berikan. Selanjutnya, kita perlu menyadari bahwa tidak semua koreksian yang diberikan oleh responden bisa ditulis semua olehnya. Menjadi penting bagi penulis untuk bertemu langsung dengan responden dan mendengarkan berbagai komentar penting terhadap tulisan yang sudah kita buat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah mini conference yang menjadi tempat untuk saling bertukar pikiran mengenai tulisan yang sudah kita buat. Ajang tersebut diselenggarakan untuk mengakomodasi semua masukan yang diberikan oleh pihak responden. Kita juga tentu akan mengalami kesulitan apabila hanya membaca komentar responden tanpa mendengarkan penjelasan langsung dari mereka. Kegiatan tersebut bisa kita lakukan bersama dengan semua responden atau satu per satu responden tergantung dari kenyamanan penulis dan responden.

  1. Responden Membaca Dengan Sangat Hati-hati dan Teliti < teknik menulis >

Teknik Menulis |Sebagai seorang penulis, kita perlu memahami bahwa beban yang kita berikan kepada responden yang kita pilih tidaklah ringan. Artinya mereka harus membaca tulisan yang kita buat dengan sangat teliti dan hati-hati. Ketika kita selesai menulis buku, kita juga akan melakukan proses pembacaan tersebut berulang kali untuk menemukan kesalahan yang mungkin kita lakukan. Kondisi tersebut juga terjadi pada responden. Apabila responden yang kita pilih harus mengoreksi 5 aspek sekaligus, maka mereka harus melakukan pembacaan sebanyak 5 kali. Artinya satu fokus satu kali pembacaan. Hal tersebut perlu dilakukan supaya fokus yang diberikan oleh responden tidak berubah-ubah. Ketika responden harus mengoreksi aspek tata bahasa dan diksi, maka dirinya harus membaca dua kali karena fokusnya nanti akan berbeda. Di sisi lain, ketika kita meminta seseorang untuk mengoreksi pada aspek tulisan dan konten, maka ada satu hal penting yang perlu kita tekankan. Alangkah lebih baiknya mereka mengoreksi ide atau konten yang kita tulis terlebih dahulu. Selanjutnya mereka beralih ke teknis penulisan.

  1. Responden Perlu Memberikan Makna Simbol yang Dibuatnya < teknik menulis >

Dalam teknik menulis buku, kita harus memberikan makna atas segala simbol yang sudah kita buat, baik yang dalam bentuk ilustrasi ataupun hal lainnya. Hal tersebut juga berlaku bagi responden yang memberikan komentar terhadap tulisan kita. Seperti kita ketahui bersama bahwa mereka memiliki wewenang untuk menulis komentar mereka di lembar komentar. Tentu apa yang sudah mereka tuliskan bisa jadi tidak bisa kita pahami dengan mudah. Oleh karena itu, kita perlu membuat mini conference untuk mengonfirmasi berbagai hal yang sudah mereka sampaikan. Kegiatan tersebut juga menjadi penjelas dari berbagai masukan yang sudah mereka sampaikan melalui lembar komentar. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam pemaknaan masukan tersebut, responden harus memberikan makna di setiap tulisan yang mereka buat. Hal tersebut menjadi penting, terutama ketika kita tidak bisa bertemu langsung untuk mendiskusikan tulisan yang sudah kita buat tersebut.

  1. Responden Membuat Kesimpulan Menyeluruh < teknik menulis >

Teknik Menulis |Langkah terakhir yang bisa dilakukan responden adalah dengan membuat ringkasan kesimpulan atas pembacaan yang sudah dilakukan. Kesimpulan itu setidaknya menyangkut tiga hal yaitu kelebihan, kritikan, dan komentar terhadap tulisan yang dibacanya. Kelebihan atau sisi menarik yang bisa diambil dari tulisan kita menjadi salah satu bagian penting untuk mengapresiasi tulisan kita. Selain itu, kritikan yang dimaksud adalah pengoreksian terhadap beberapa hal yang dinilai belum sesuai, baik berdasarkan kaidah teknis penulisan ataupun konten yang dibuatnya. Aspek terakhir yaitu komentar responden. Komentar tersebut berupa pendapat responden terkait beberapa kelebihan atau kelemahan yang ada di tulisan kita. Dengan kata lain, komentar tersebut bisa jadi merupakan solusi dari responden terhadap tulisan yang sudah kita buat. Dari ketiga hasil tersebut, kita perlu merefleksikan kembali tulisan yang kita buat untuk selanjutnya masuk pada tahap revisi.

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

 

Referensi

Zainurrahman, 2011, Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme), Bandung: Penerbit Alfabeta.

[Bastian Widyatama]

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

16 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

16 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

16 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

16 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

16 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago