Berita

Teknik Menulis Kerangka Buku Anda

Kerangka karangan buku (outline) merupakan faktor penting dalam teknik menulis. Karena tujuannya agar untuk menentukan hal-hal apa yang ingin Anda informasikan atau ceritakan dalam buku Anda.

Teknik Menulis | Dalam proses dan teknik menulis buku, ada 5 tahap yang perlu dilalui seorang penulis. Lima tahap tersebut antara lain : prewriting, drafting, revising, editing, dan publishing.

Teknik Menulis | Salah satu proses paling penting dalam teknik menulis adalah tahap prewriting. Setelah Anda menentukan topik yang menarik, maka selanjutnya membuat outline. Tujuannya agar untuk menentukan hal-hal apa yang ingin Anda informasikan atau ceritakan dalam buku Anda. Bentuk outline itu hampir mirip dengan daftar isi. Kalau daftar isi memandu pembaca untuk mendapatkan informasi yang sesuai, kalau outline membantu penulis untuk membangun tulisannya secara bertahap.

Dan ada cara mudah membuat outline. Yakni dengan menjaring ide-ide secara bebas terkait dengan topik yang Anda bahas. Misalnya saja kita akan menulis buku tentang koi, maka ide-ide yang dapat kita jaring adalah sebagai berikut:

 

KOI FOR BEGINNER

Koi adalah ikan impor yang cantik.

Budidaya koi sama dengan ikan mas

Ikan koi perlu diberi makanan yang seimbang agar warna dan bentuk tubuhnya ideal

Kolam yang tidak sehat dapat mengakibatkan ikan tidak sehat

Kualitas koi tergantung pada kualitas air dan indukannya

Koi memiliki beberapa hama penyakit

Ada beberapa corak koi yang sesuai untuk konter

Koi bikin sehat

Sebaiknya ikan koi dipeliharan sendiri

dst

 

Pada tulisan ini, saya akan sharing cara-cara sederhana yang dapat Anda terapkan agar bisa membuat kerangka karangan (outline) buku Anda.

Mengapa Perlu Outline? < teknik menulis >

Bagi penulis buku non fiksi, kerangka karangan sangat diperlukan. Mengapa? Karena kerangka karangan inilah yang akan menjadi acuan sang penulis saat melakukan proses menulis buku. Kerangka karangan diperlukan agar penulis bisa menulis buku dengan lebih terarah. Biasanya, outline inilah yang akan menjadi daftar isi buku sang penulis.

Memiliki outline akan memudahkan penulis, sebab outline ini bisa dipakai sebagai sebuah peta dari buku Anda. Anda tahu gambaran besar dari keseluruhan buku Anda. Anda tahu apa saja yang akan dibahas di bab 1, 2, 3, dan bab-bab lainnya. Ketika Anda mengalami keterhambatan di salah satu bab, Anda dapat melangkahi bab tersebut dan mencoba mengerjakan draft bab lainnya. Dengan demikian, Anda tidak akan terhambat menulis buku dalam waktu yang lama.

Bagaimana Cara Membuat Outline? < teknik menulis >

Penulis fiksi dan penulis non fiksi punya bentuk outline yang berbeda. Jika penulis fiksi, maka outlinenya lebih kepada gambaran jalan cerita. Sedangkan bagi penulis non fiksi, outline mirip seperti daftar isi buku yang akan ia kerjakan.

Sebagai contoh, saya akan menulis buku berjudul Koi For Beginner. Daftar isinya bisa seperti ini:

  1. Pendahuluan

  • Sejarah koi
  • Sebab popularitas koi
  • Jenis-jenis koi

 

  1. Pemeliharaan koi

  • Memelihara anakan
  • Memelihara ikan dewasa
  • Pemberian pakan
  • Pemijahan
  1. Pencegahan penyakit

  • Jenis-jenis penyakit koi
  • Pencegahan penyakit
  • Pengobatan

 

  1. Mendapatkan koi unggul untuk Kontes

  • Kriteria koi layak kontes
  • Mendapatkan koi unggul
  • Pemilihan induk untuk koi unggul

 

  1. Manfaat memelihara koi

  • Koi menghilangkan stess
  • Koi dapat menyegarkan pikiran

 

Untuk buku-buku non fiksi, pola pengembangan yang kerap digunakan adalah pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan berisi latar belakang dan pengenalan masalah apa yang akan dibahas dalam buku Anda. Sedangkan bagian isi, nantinya akan berisi solusi yang ditawarkan dalam buku Anda. Nah, di bagian penutup barulah sang penulis akan memberikan kesimpulan dan saran untuk pembaca buku mereka.

Agar buku Anda lebih nyaman dibaca, maka antara satu bab dengan bab lainnya harus saling berkaitan. Contoh, bab 1 membahas tentang pengetahuan dasar ikan koi. Nah pembahasan di bab 2 perlu dibuat berkaitan dengan bab 1. Demikian seterusnya bab 3 perlu berkaitan dengan bab lainnya.

Lakukan Brainstorming Untuk Memudahkan Pengembangan Outline < teknik menulis >

Brainstorming merupakan salah satu cara yang kerap dipakai untuk menemukan gagasan-gagasan kreatif. Seorang penulis perlu memiliki kemampuan brainstorming yang baik. Saat kita melakukan brainstorming, kita bisa menulis ide apapun dalam selembar kertas/sebuah papan tulis. Apapun ide yang muncul perlu kita tulis agar ide-ide kreatif dapat ditemukan.

Selain melakukan brainstorming seorang diri, Anda juga bisa mengajak orang lain untuk ikut serta dalam kegiatan brainstorming yang Anda lakukan. Mintalah mereka untuk menyebutkan ide apapun yang muncul terkait dengan topik yang sedang Anda bahas.

Hasil dari brainstorming yang Anda lakukan dapat diubah ke dalam bentuk mind mapping. Mind map (peta pikiran) ini nantinya dapat dikembangkan menjadi outline buku Anda. Salah satu tool yang dapat Anda gunakan untuk memudahkan proses mind mapping adalah tool dari website : https://www.text2mindmap.com/.

Cara Mudah Membuat Outline : Meniru Model Outline dari Buku Sejenis < teknik menulis >

Ada satu cara praktis yang dapat digunakan dalam membuat outline buku. Cara tersebut adalah dengan meniru outline (daftar isi) buku yang topiknya mirip dengan buku Anda. Ambil contoh Anda mau membuat buku tentang parenting. Nah agar lebih mudah, Anda dapat mempelajari daftar isi buku parenting lain yang sudah lebih dulu terbit. Setelah Anda mempelajari daftar isi buku tersebut, Anda bisa memodifikasi daftar isi tadi sesuai dengan keinginan Anda.

Manfaat Membuat Outline < teknik menulis >

Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan jika membuat outline terlebih dahulu. Pertama, Anda tidak perlu menulis buku dari bagian awal. Anda bisa memilih bagian manapun. Misalnya untuk outline di atas Anda bisa mulai dari bagian ”manfaat memelihara koi” atau bagian ” Mendapatkan koi unggul kontes. Barangkali bagian tersebut paling Anda kuasai atau sukai.

Kedua, dengan adanya outline ini Anda bisa membangun tulisan Anda secara bertahap. Misalnya untuk minggu ini Anda berencana akan menulis sub bab ” sejarah koi”, kemudian minggu depan sub bab ”sebab popularitas koi”. Sehingga ada bisa fokus memikirkan satu bagian saja.

Ketiga, percayakah Anda jika outline ini sudah bisa Anda kirimkan kepada penerbit. Artinya Anda menginformasikan bahwa inilah konsep buku yang tengah Anda kerjakan. Setidaknya ini pernah alami beberapa penulis, dimana sebuah penerbit mengikat perjanjian setelah mereka mengirimkan outline.

Kelima, Outline ini bermanfaat untuk merefresh ide. Coba banyangkan jika Anda orang super sibuk. Bisa jadi naskah Anda terbengkalai selama berbulan-bulan. Namun dengan adanya outline ini, Anda bisa kembali disegarkan dengan hal apa yang ingin anda tuliskan. Kalau tidak maka pikiran-pikiran Anda sekarang bakal membongkar habis rencana-rencana Anda sebelumnya, dan akhirnya apa yang sudah Anda tuliskan menjadi kontradiksi dengan apa yang akan Anda buat.

Teknik Menulis | Dan akan semakin baik lagi jika outline ini Anda lengkapi dengan target halaman. Sehingga Anda tahu kapan untuk mengakhiri satu subbab. Jangan sampai Anda mengebu-gebu menuliskan sebuah bagian tertentu, nanti pas bagian lainnya Anda malah kelihangan nafas alias sudah loyo.

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download

 

[Aditya Kusuma]

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

16 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

16 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

16 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

16 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

16 jam ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago