Akurasi dan ketepatan penulisan menjadi aspek yang tidak boleh dilewatkan dalam teknik menulis buku. Untuk mengetahui akurasi penulisan dan ketepatan penggunaan kutipan, sebaiknya penulis memeriksa sendiri tulisan yang telah diselesaikannya. Setelah itu, barulah ia dapat meminta pendapat dari orang lain, yang memiliki kecakapan di dunia penulisan.
Dalam teknik menulis, akurasi merupakan kunci kredibilitas suatu tulisan. Oleh karena itu, penulis tidak boleh melewatkan pekerjaannya untuk memeriksa kembali bahwa tulisannya sudah atau belum akurat. Penulis perlu meluangkan waktu sejenak untuk fokus dalam memeriksa akurasi tulisannya. Dalam menulis buku dan menerbitkannya, penulis wajib memberikan penjelasan dengan benar dan akurat kepada pembacanya. Untuk menguji akurasi tulisannya, penulis perlu melakukan beberapa hal berikut saat menulis buku.
Tidak menebak berarti sungguh-sungguh memahami dan mengerti tentang hal yang dituliskan. Akan lebih baik lagi jika penulis tidak hanya mengandalkan perkiraan.
Penggunaan angka bukan berarti tak bermakna. Angka bisa digunakan sebagai penguat akurasi suatu data yang dipaparkan. Angka-angka yang digunakan sebagai data juga sebaiknya dipaparkan agar pembaca mudah untuk memahami. Lengkapi data dalam bentuk angka tersebut dengan penjelasan sehingga pembaca lebih mengerti dengan jelas. Penjelasan yang dipaparkan sebaiknya juga menyentuh pembaca agar mereka tidak hanya paham, tetapi juga yakin bahwa tulisan yang dibaca bersifat akurat.
Di samping penggunaan angka, penggunaan ukuran sebaiknya dikonversikan ke ukuran yang lazim bagi pembaca. Penulis bisa menggunakan ukuran-ukuran yang tidak awam di telinga pembaca dan sesuai dengan standar yang dipakai di Indonesia. Dengan begitu, pembaca tidak perlu memperkirakan penghitungan ke satuan pengukuran yang berbeda.
Jika penulis menggunakan data dengan penghitungan sendiri, pastikan bahwa ia melakukan penghitungan kembali agar hasilnya tidak salah. Penggunaan angka memang lebih memerlukan ketelitian agar tidak didapati kesalahan. Sebaliknya, jika penulis hanya mengadaptasi data kuantitatif atau penghitungan dari orang lain, ia hendaknya mencantumkan sumber atau referensi yang dirujuk.
Periksa kembali bahwa nama, tempat, tanggal, dituliskan secara tepat dalam konten tulisan. Selain itu, pastikan juga bahwa catatan penting dan sumber rujukan yang berisi elemen-elemen tersebut dituliskan dengan benar.
Untuk lebih meyakinkan pembaca, penulis bisa menguatkan gagasannya dengan mengutip suatu sumber. Akurasi tulisan juga semakin tinggi ketika kutipan yang dicantumkan berasal dari sumber atau pakar yang terpercaya.
Kesalahan yang telah terjadi memang bisa diperbaiki dengan ucapan atau permintaan maaf. Namun alasan kecerobohan dan terburu-buru tidak bisa ditoleransi. Penulis tidak perlu terburu-buru agar menghasilkan tulisan yang benar dan akurat. Hal ini dapat mengurangi adanya kesalahan dalam penulisan. Selain itu, alasan karena tidak ada waktu memeriksa kembali tulisan juga tidak dapat diterima.
Merasa ragu-ragu terhadap hal-hal yang seolah aneh dan sulit dipercaya perlu dimiliki oleh seorang penulis, terlebih jika hal tersebut akan dijadikan sebagai penguat tulisan. Penulis perlu mencari pembuktian sehingga diperoleh kejelasan bahwa hal tersebut benar atau tidak benar.
Hal lain yang bisa membuat pembaca ragu akan tulisan seorang penulis adalah kesalahan teknis. Kesalahan teknis bisa dihindari dengan memeriksa kembali tulisan dengan cermat.
Tidak merekayasa berarti tidak memanipulasi fakta, memaparkan kesalahan, menyindir, mengungkapkan kebencian, atau menebar kabar angin, dan melebih-lebihkan kenyataan. Hal-hal tersebut akan menjadi faktor utama penyebab ketidak akuratan tulisan. Oleh karena itu, penulis sebaiknya tidak merekayasa penjelasan saat menulis buku.
Dengan memahami beberapa langkah di atas, penulis dapat memeriksa kembali dan memastikan bahwa tulisannya sudah atau belum akurat. Akurasi tulisan akan diperoleh ketika penulis mau meluangkan ekstra waktu untuk mencermati kembali naskah yang ditulisnya. Dengan melakukan hal tersebut, penulis akan lebih meyakinkan pembacanya dan membuktikan bahwa ia bisa menulis buku dengan baik dan benar.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁
🙂
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download
Referensi:
[Wiwik Fitri Wulandari]
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…